Bantahan

Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

benarkah pemahaman isis / takfiri berasal dari syaikh muhammad bin abdul wahab?

TUDUHAN DUSTA YANG DIBUAT-BUAT OLEH PARA MUSUH-MUSUH TAUHID DAN JAWABAN TERHADAPNYA Ditulis oleh syaikh Abu Ammar 'Ali Bin Husain Al Hudzaifi حفظه اللّٰه. Mereka mengatakan : "Sesungguhnya jalan dakwah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab telah melahirkan kekacauan dalam hal pengkafiran terhadap kaum muslimin" , bahkan sebagian mereka mengatakan : "Sesungguhnya gerakan Juhaiman, peledakan bom di daerah 'Ulayya dan daerah lainnya di Kerajaan Saudi Arabia tidak lain adalah merupakan hasil dari dakwah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab. Dan disana ada yang mengatakan : "Sesungguhnya dakwah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab telah menghasilkan kelompok Da'isy (ISIS) dan yang semisal dengannya". Yakni syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab datang dengan membawa pemikiran takfir yang menimbulkan gerakan pemberontakan terhadap penguasa, dan menimbulkan terjadinya peledakan-peledakan dan aksi-aksi bom bunuh diri serta menghasilkan jaringan-jaringan terorisme. A. Ini merupakan syubhat paling zholim yang dikobarkan untuk memperburuk citra dakwah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab yaitu syubhat pengkafiran terhadap kaum muslimin, penghalalan darah mereka dan pembolehan dalam memerangi mereka. Dan syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab dakwahnya tegak di atas dua perkara : Yang pertama : Bahwa beliau tidaklah mengkafirkan melainkan orang yang dikafirkan oleh Allah dan RosulNya dan disepakati oleh umat islam atas kekafirannya, seperti orang yang memalingkan ibadah kepada selain Allah Ta'ala. Yang kedua : Keharusan dalam menegakkan hujjah atas orang yang belum sampai kepadanya ilmu. Dan sungguh syaikh telah terang-terangan dalam berlepas diri dari apa yang dituduhkan kepada beliau berupa kedustaan-kedustaan ini dan beliau membantah syubhat-syubhat semisal ini serta beliau mengirimkan bantahan-bantahannya ke berbagai negeri. Beliau berkata dalam salah satu risalahnya : "Adapun apa yang disebutkan oleh para musuh-musuh dakwah bahwa aku mengkafirkan dengan sebab praduga dan dengan sebab loyalitas atau aku mengkafirkan seorang yang jahil yang belum tegak hujjah atasnya, maka ini merupakan kedustaan yang besar yang mereka ingin membuat manusia lari dari agama Allah dan RosulNya". Dan beliau berkata pada risalah beliau yang lain ketika membantah sebagian orang yang mengada-adakan kedustaan : "Demikian pula penipuan yang ia lakukan terhadap orang-orang yang bodoh bahwa Ibnu Abdil Wahhab mengatakan : orang yang tidak masuk dalam ketaatan kepadaku maka ia kafir. Kita katakan : Maha suci Engkau (Ya Allah) ini merupakan kedustaan yang besar, bahkan kami jadikan Allah sebagai saksi atas apa yang Dia ketahui dari hati-hati kami bahwa barangsiapa yang mengamalkan tauhid dan berlepas diri dari kesyirikan dan para pelakunya maka ia seorang muslim di zaman apapun dan tempat manapun, namun kita hanyalah mengkafirkan orang yang menyekutukan Allah dalam ibadah setelah nampak baginya hujjah atas batilnya kesyirikan". Dan yang benar bahwa sumber takfir masa ini pada hakikatnya adalah kitab-kitab Ikhwanul Muslimin secara umum dan kitab-kitab Sayyid Quthb secara khusus. Dan para da'i Ikhwanul Muslimin mengakui bahwa  .pemikiran takfir ini meluap hingga ke permukaan masyarakat disebabkan kitab-kitab Sayyid Quthb terutama kitab "Zhilalul Quran" dan "Ma'alim Fit Thoriq" dan masyarakat melihat pengaruh-pengaruh dari kitab-kitab Sayyid Quthb dengan pandangan mata mereka sendiri, lantas ada apa dengan upaya pengkaburan ini ? Dakwah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab telah berjalan selama tiga abad lamanya dan tidaklah menghasilkan melainkan kebaikan, diantara kebaikan yang terhasilkan dari dakwah beliau adalah kebangkitan ilmu yang bisa disaksikan, amar ma'ruf dan nahi mungkar serta dakwah kepada tauhid dan selain itu. Dan barangsiapa yang menuduh dakwah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab dengan tuduhan dusta ini maka ia mengetahui bahwa sebab adanya pemikiran takfir adalah kitab-kitab Sayyid Quthb namun ia terus-menerus membela Sayyid Quthb dengan kuat dan terus-menerus menyematkan tuduhan takfir kepada Al Imam Al Mujaddid Muhammad Bin Abdil Wahhab secara zholim. B. Adapun ucapan mereka : "Sesungguhnya dakwah Muhammad Bin Abdil Wahhab telah melahirkan kelompok Da'isy (ISIS) dan yang semisalnya". Maka jawaban kita dari tuduhan dusta tersebut ialah bahwa dakwah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab berbeda dengan apa yang dilakukan oleh jaringan Da'isy (ISIS) teroris, dan itu nampak dari beberapa sisi : 1. Bahwasanya Jazirah Arab yang merupakan tempat dakwah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab tidaklah melahirkan pemikiran takfir selama kurang lebih tiga abad, seandainya apa yang mereka ucapkan itu benar niscaya bumi Jazirah Arab menjadi sumber Da'isy (ISIS) dan sekte-sekte berpemikiran takfir di sepanjang tiga abad ini dengan keluarnya Khowarij dari waktu ke waktu, namun kita dapati bahwa sumber jaringan-jaringan berpemikiran takfir adalah bumi Mesir, bumi Iraq, Syam dan Yaman dan selain tempat tersebut dari tempat-tempat yang menyebar disana dakwah kelompok Ikhwanul Muslimin dan cabang-cabangnya, dan kita dapati bahwa bumi Haromain (Makkah dan Madinah) merupakan bumi ilmu dan ulama' di sepanjang tiga abad lamanya. Maka bagaimana mungkin bumi Mesir, Irak, Syam dan Yaman dan selain tempat tersebut melahirkan jaringan-jaringan terorisme dengan dugaan bahwa jaringan-jaringan terorisme tersebut terpengaruh dengan dakwah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab, sementara bumi Haromain yang merupakan sumber dakwah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab tidak melahirkan jaringan-jaringan terorisme tersebut ?! 2. Bagaimana mungkin dakwah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab melahirkan jaringan Da'isy (ISIS) padahal kita melihat bahwa orang-orang yang berdiri menghadapi (melawan) jaringan terorisme ini adalah para da'i-da'i tauhid dan tentara-tentaranya yang setia dari kalangan anak-anak madrosah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab dan orang-orang yang terpengaruh dengan dakwahnya ?! Kita semua mengetahui bahwa Kerajaan Saudi Arabia-yang tegak di atas asas-asas dakwah tauhid-memerangi terorisme dengan jujur, dan membelanjakan anggaran yang besar untuk memerangi terorisme bahkan Kerajaan tersebut termasuk negara terdepan yang berdiri dengan sungguh-sungguh dan teguh dalam menghadapi jaringan-jaringan terorisme ini yang mana islam berlepas diri dari jalan dan perbuatan-perbuatannya. 3. Bahwasanya madrosah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab berdiri di atas baiat terhadap para penguasa di bumi Haromain (KSA) dan tulus dalam melakukan baiat tersebut serta menetapi jamaah mereka. 4. Bahwasanya para pembesar jaringan-jaringan terorisme ini dan para da'i yang mengajak kepada pemikiran takfir ini menuduh madrosah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab dengan tuduhan Murjiah dan menuduh mereka dengan sifat yang paling keji dikarenakan mereka meyakini tentang wajibnya mendengar dan mentaati penguasa, maka ini menunjukkan adanya perbedaan yang besar antara madrosah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab yang meyakini wajibnya mendengar dan mentaati penguasa dengan madrosah-madrosah berpemikiran takfir. 5. Penelitian-penelitian ilmiah telah menetapkan bahwa yang melindungi jaringan-jaringan terorisme ini dan menyediakan bantuan pangan terhadapnya serta membantunya dengan anggaran dana yang besar adalah musuh-musuh tauhid seperti Iran yang telah melahirkan kaum Hutsiyyun di Yaman dan dan melahirkan apa yang disebut Hizbullah di Lebanon dan semisal itu pula di Bahrain dan selainnya serta mengatur pergerakan jaringan ISIS dan mempekerjakannya dalam rangka melayaninya dan melaksanakan rencana-rencananya di Jazirah Arab dan selainnya, semua itu dalam rangka membuat huru-hara di tempat-tempat tersebut. Dan agenda orang-orang kafir punya andil dalam pembentukan jaringan Da'isy (ISIS) atau dalam melindunginya dan menyediakan pangan untuknya dalam rangka bekerja sama dalam menguasai negeri-negeri kaum muslimin dan memperburuk citra dakwah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab yang murni. 6. Bahkan musuh-musuh dakwah syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab رحمه اللّٰه merekalah yang mengkafirkan keumuman kaum muslimin. Maka Iran dan para pengikutnya dari kalangan Rofidhoh mengkafirkan negeri-negeri kaum muslimin secara umum dan mereka tidak memandang adanya negara yang syar'i kecuali negara Iran dan orang-orang yang mengikutinya, oleh karena inilah mereka menyodorkan revolusi mereka kepada keumuman negeri-negeri kaum muslimin, dan tidaklah kegoncangan-kegoncangan serta kekacauan yang ditimbulkan oleh Iran melainkan disebabkan revolusi yang mereka cetuskan. Maka pemikiran takfir yang sesungguhnya ada pada musuh-musuh dakwah tauhid dari kalangan Quburiyyin Rofidhoh, adapun kaum Shufiyyah maka kita tidak mendapati mereka memiliki sikap yang mulia dari kekacauan yang ditimbulkan oleh Iran ini, dan ini tidaklah aneh dikarenakan tasawwuf merupakan pintu masuk menuju pemikiran tasyayyu' (syi'ah). Jika mereka (kaum Shufiyyah) jujur dalam memerangi pemikiran takfir dan terorisme maka hendaklah mereka menampakkan kepada kita sikap yang mulia dari pemikiran takfir yang berjalan di atasnya kaum Rofidhoh ini. Sumber : Risalah yang berjudul "Firyah Li A'daa-it Tauhid Wal Jawabu 'Anha". Selesai. Diterjemahkan oleh : telegram.me/dinulqoyyim
8 tahun yang lalu
baca 8 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

kesesatan-kesesatan habib al-jufri

KESESATAN-KESESATAN AL JUFRY . 1⃣ Barangsiapa yang memandang keadaan Al Jufry Al Khurofy dan orang-orang semisalnya yang berusaha menghalang-halangi dari jalan Allah maka engkau dapati ia berbuat seperti apa yang dilakukan oleh orang-orang jahiliyyah sehingga agamanya dibangun di atas taqlid terhadap para pelaku khurofat sebelumnya. 2⃣ Membanggakan dengan banyaknya ahlul bida' dan berhujjah dengan banyaknya para pelaku khurofat terhadap Ahlussunnah salafiyyin padahal kuantitas yang banyak namun menyelisihi kebenaran tidak mengharuskan untuk berpaling dari mengikuti kebenaran tersebut bagi orang yang memiliki mata hati. 3⃣ Tauhid yang diselisihi Al Jufry adalah tauhid Rububiyyah dan yang berkaitan dengan pengaturan alam semesta padahal syirik orang-orang jahiliyyah terdahulu tidak mencapai tingkatan ini. 4⃣ Mengejek Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dan memeranginya dengan peperangan yang membabi buta maka tidakkah cucu Ibnu Arobi az zindiq malu untuk mencela ahlul iman dan para pembawa alquran serta para penghafal sunnah pemimpin anak Adnan (nabi Muhammad صلى اللّٰه عليه وسلم ) ?! 5⃣ Meminta pertolongan kepada orang-orang mati supaya dihilangkan kesulitannya sehingga orang yang lemah akalnya meyakini bahwa orang-orang mati adalah pelaku penciptaan sesuatu. 6⃣ Dia memiliki dua wajah : wajah di depan orang-orang yang tidak mengenalnya dengan menampakkan sikap pertengahan dan tasawwuf pertengahan. Dan di sisi lain ia berwajah qubury khurofy yang berada di atas jalan orang-orang jahiliyyah. 7⃣ Ia mengaku sebagai seorang sunni padahal ia qubury khurofy yang memerangi sunnah dan Ahlussunnah dan menyifati mereka dengan Wahhabiyyah, dan ucapan serta kenyataan yang ada mendustakan pengakuannya. 8⃣ Mengikuti langkah-langkah Ibnu Aroby, As Subky, Al Haitamy, An Nabhany dan Nazhim Al Huqqony yang mereka merupakan musuh-musuh Tauhid dan Ahlut Tauhid dan mentaqlid mereka dengan membebek buta kemudian ia mengatakan : Aku seorang sunny. 9⃣ Berdalil dengan hadits-hadits dan kisah-kisah dusta yang ia ambil dari Ibnul Muthohhir dan orang-orang semisalnya dari kalangan orang-orang yang menganggap Syaikhul Islam dungu, oleh karena inilah ia mengobarkan kemarahan dan dendam terhadap Ibnu Taimiyyah. 🔟 Ia memiliki sikap ghuluw terhadap shohabat 'Ali رضي اللّٰه عنه yang sejenis dengan sikap ghuluw kaum Rofidhoh, oleh karena inilah engkau tidak mendapatinya bersemangat dalam memusuhi kaum Rofidhoh namun ia berusaha keras dalam memusuhi Ahlul Hadits Was Sunnah. Sumber : Tulisan syaikh 'Arofat Bin Hasan Al Muhammady حفظه اللّٰه yang berjudul "Dholalat Al Jufry Wa Haqiqotuh". telegram.me/Arafatbinhassan telegram.me/dinulqoyyim BACA: FATWA ULAMA' TENTANG HABIB AL JUFRI PERINGATAN BAGI KAUM MUSLIMIN YANG BERAKAL SEHAT DARI BAHAYA 'ALI AL JAFRY SEORANG DA'I PENYERU KEPADA KEBID'AHAN, KEJAHILAN DAN JAHILIYYAH TERDAHULU Ditulis oleh syaikh Nizar Bin Hasyim Al 'Abbas حفظه اللّٰه (Salah seorang masyaikh sunnah di negeri Sudan) الحمد لله والصلاة والسلام على رسول اللّٰه وعلى آله وأصحابه وأتباعه إلى يوم لقائه. أما بعد ؛ ▫️Telah shohih dari Nabi صلى اللّٰه عليه وسلم bahwa beliau bersabda : "Sesungguhnya sebelum datangnya hari kiamat akan muncul para pendusta". Diriwayatkan oleh Muslim. Dan dalam lafazh yang lain : "Sesungguhnya sebelum datangnya hari kiamat akan muncul 30 para pendusta". Dan Nabi صلى اللّٰه عليه وسلم bersabda : (سيأتي على الناس سنوات خداعات، يصدق فيها الكاذب ويكذب فيها الصادق، ويؤتمن فيها الخائن ويخون فيها الأمين، وينطق فيها الرويبضة قيل : وما الرويبضة ؟ قال : الرجل التافه يتكلم في أمر العامة). "Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang menipu yang mana pada tahun-tahun tersebut seorang pendusta dibenarkan ucapannya dan seorang yang jujur didustakan ucapannya, dan seorang pengkhianat dipercaya dan orang terpercaya dikhianati pada tahun-tahun tersebut serta Ar Ruwaibidhoh berani berbicara". Ditanyakan kepada beliau : Siapakah Ar Ruwaibidhoh ? Beliau menjawab : " seorang dungu yang berbicara tentang urusan umat". Apa yang diberitakan oleh nabi صلى اللّٰه عه وسلم dalam nash-nash ini nyata terjadi di kehidupan kaum muslimin pada hari ini. Maka beliau sebagaimana yang difirmankan Allah Ta'ala : ((وما ينطق عن الهوى * إن هو إلا وحي يوحى)). "Tidaklah beliau berucap dari hawa nafsunya. Tidaklah ucapannya melainkan wahyu yang diwahyukan kepadanya". Dan seseorang yang bernama Ali Al Jafry-seorang yang berasal dari Yaman dan bermukim di Emirat- termasuk jenis orang yang disebutkan dalam hadits diatas baik dari segi sifatnya, perbuatannya, kesesatannya maupun kedustaannya; dikarenakan orang yang memperhatikan ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatannya serta memperhatikan manhaj dakwah sesat lagi menyimpang yang ia geluti maka ia akan sampai pada hakikat-hakikat berikut ini : 1. Bahwasanya Al Jafry menyerukan kepada penghancuran dasar-dasar islam dengan dakwahnya yang mengajak kepada peribadatan terhadap kuburan dan para penghuninya serta seruan untuk melakukan thowaf di kuburan-kuburan tersebut. Dan ini merupakan dakwah kepada kejelekan dan kemaksiatan terbesar yaitu kesyirikan kepada Allah; Allah Ta'ala berfirman : ((واعبدوا اللّٰه ولا تشركوا به شيئا)). "Dan beribadahlah kepada Allah dan jangan menyekutukanNya dengan sesuatu apapun". Dan Allah berfirman : ((وإذ قال لقمان لابنه وهو يعظه يابني لا تشرك بالله إن الشرك لظلم عظيم)). "Dan tatkala Luqman berkata kepada anaknya ketika memberinya nasehat : Wahai anakku janganlah engkau menyekutukan Allah sesungguhnya kesyirikan merupakan kezholiman yang besar". Dan Allah berfirman : ((إن اللّٰه لا يغفر أن يشرك به ويغفر ما دون ذلك لمن يشاء)). "Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa kesyirikan dan mengampuni dosa selain itu bagi orang-orang yang Allah kehendaki". Dan berdoa kepada selain Allah merupakan bentuk peribadatan yang ditujukan kepada selain Allah baik kepada nabi yang diutus atau malaikat yang didekatkan atau manusia yang sholih; Allah berfirman : ((ولا تدع من دون اللّٰه ما لا ينفعك ولا يضرك فإن فعلت فإنك إذا من الظالمين)). "Janganlah engkau berdoa kepada selain Allah yang tidak bisa memberi manfaat dan tidak bisa memberi mudhorot kepadamu maka jika engkau lakukan maka niscaya engkau termasuk orang-orang yang dholim". Maka Al Jafry menyeru manusia dengan ucapan dan perbuatannya untuk mengembalikan mereka kepada keadaan jahiliyyah terdahulu yang Allah mengutus nabiNya Muhammad صلى اللّٰه عليه وسلم dan semua Nabi dan RosulNya untuk menyelamatkan umat-umat manusia dari keadaan jahiliyyah tersebut serta dari kegelapan syirik dan kesesatan menuju cahaya islam dan tauhid yang murni dengan mendakwahi manusia kepada peribadatan kepada Allah semata tanpa sekutu baginya. Allah berfirman : ((ولقد بعثنا في كل أمة رسولا أن اعبدوا اللّٰه واجتنبوا الطاغوت)). "Sungguh kami telah mengutus pada setiap umat seorang Rosul untuk menyerukan : Beribadahlah kalian kepada Allah dan jauhilah thoghut". 2. Bahkan yang lebih besar dari itu ialah pengakuan Al Jafry yang mana pengakuan tersebut belum pernah diakui oleh orang-orang jahiliyyah terdahulu yaitu bahwa diantara makhluk ada yang mengatur alam semesta dan mengatur ciptaan-ciptaan Allah serta bisa memberikan keturunan...!! dan seterusnya dari kedustaan-kedustaannya. 3. Al Jafry merendahkan malaikat Jibril عليه السلام dan para shohabat Rosulullah صلى الله عليه وسلم serta sikap ghuluwnya terhadap Ali رضي اللّٰه عنه. 4. Ia berdusta dan membuat kebohongan atas nama nabi صلى اللّٰه عليه وسلم dalam rangka membangun dakwah dan aqidah watsaniyyah (berhalaisme) yang ia yakini untuk kemudian ia mempromosikan dakwah dan keyakinannya tersebut dan menyebarkannya di tengah-tengah kaum muslimin, semoga Allah menyelamatkan kaum muslimin dari kejelekan dan kesesatannya. 5. Al Jafry mencela para ulama dari kalangan ahlus sunnah salafiyyin baik terdahulu maupun sekarang yang syiar mereka ialah dakwah kepada Allah Ta'ala dengan mengangkat syiar dan bendera tauhidullah dan mutaba'ah (mengikuti) terhadap nabi صلى اللّٰه عليه وسلم serta memerangi perkara-perkara yang menyelisihinya berupa kesyirikan kepada Allah dengan beragam bentuknya dan kebid'ahan dengan beragam bentuknya agar ibadah seluruhnya untuk Allah semata. Allah berfirman : ((ألا لله الدين الخالص)). "Ketahuilah hanya untuk Allahlah agama yang murni". Dan mereka (para ulama) melakukan hal itu sebagai bentuk penjagaan terhadap agama Allah dan bimbingan nabiNya serta dalam rangka melindungi kaum muslimin dari perkara-perkara yang membahayakan agama, dunia dan akhirat mereka dan itu merupakan keutamaan Allah yang Allah berikan kepada hamba-hanmbaNya yang Allah kehendaki. Maka Al Jafry mencela mereka dan mencela dakwah mereka yang murni lagi bersih yang ia terhalangi untuk merasakan manisnya dan selamatnya dakwah mereka tersebut. Hal itu ia lakukan dalam rangka mencelupkan dirinya dan orang-orang yang ia dakwahi dari kalangan kaum muslimin yang jahil ke dalam lumpur dakwahnya yang berbau pemikiran Watsaniyyah (berhalaisme) dan pemikiran Syiah Rofidhoh, yang mana dakwahnya kosong dari kebaikan dan kejernihan, terkotori dengan kotoran dusta dan dakwahnya tersebut berupaya untuk menghancurkan dasar-dasar islam dan prinsip wala' dan baro' di atas kebenaran yang nyata. Inilah Al Jafry dan inilah dakwahnya yang rusak wahai kaum muslimin-semoga Allah menjaga kalian-, oleh karena inilah para ulama memperingatkan bahaya orang ini dan mereka menjelaskan keadaannya dan bahayanya serta penyimpangannya. Maka waspadalah darinya dengan penuh kewaspadaan, berpegang teguhlah dengan agama kalian yang agung dan gigitlah ia dengan gigi-gigi geraham kalian serta mintalah kepada Allah al 'afiyah (keselamatan). Allah berfirman : ((واعتصموا بحبل اللّٰه جميعا ولا تفرقوا)). "Dan berpegang teguhlah dengan tali(agama) Allah dan janganlah kalian berpecah-belah". وفق اللّٰه المسلمين لما فيه رضاه عنا وعنهم في الدنيا والآخرة، وصلى اللّٰه على محمد وآله وسلم. Ditulis oleh Nizar Bin Hasyim Al 'Abbas Alumni Jami'ah Islamiyyah di Madinah Nabawiyyah dan Admin website "Royatus Salaf" di Sudan 28/Jumada Al Akhiroh/1437 H Sumber artikel : http://rsalafs.com/play-1977.html telegram.me/dinulqoyyim
8 tahun yang lalu
baca 9 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

dialog ahlussunnah vs khawarij (bantahan ringkas)

BANTAHAN RINGKAS UNTUK MENANGKAL SYUBHAT RADIKALIS KHAWARIJ ( Khawarij vs Ahlussunnah ) 🔸KHAWARIJ: Apakah memberontak penguasa yang dholim menyelisihi prinsip ahlussunnah? 🔹AHLUSSUNNAH: Ya! 🔸KHAWARIJ: Mana dalilnya? 🔹AHLUSSUNNAH: Dalilnya adalah hadits 'Ubadah (Rasululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda) yang artinya: “ ...(wajib mentaati penguasa) kecuali jika kamu melihat penguasa telah kafir secara terang-terangan.” 🔸KHAWARIJ: KEMAKSIATAN sama  . dengan KEKAFIRAN. 🔹AHLUSSUNNAH: Salah! Kamu menyelisihi. Hadits 'Auf bin Malik (artinya): “...ketahuilah, barangsiapa yang dipimpin oleh seorang penguasa kemudian ia melihat pemimpinnya melakukan suatu kemaksiatan kepada Alloh maka bencilah kemaksiatannya, namun janganlah mencabut ketaatan kepadanya.” 🔸KHAWARIJ: Umar -rodliyallohu 'anhu berkata: “Qowwimuuniy.” (luruskanlah aku) 🔹AHLUSSUNNAH: Jika hal itu benar, makna "at-taqwiim" maknanya adalah MEMBENAHI bukan MEMBONGKAR (penguasa). 🔸KHAWARIJ: Sampai kapan kita bersabar (terhadap penguasa yang dholim)? 🔹AHLUSSUNNAH: Hadits Usaid: “... (bersabar) hingga kamu bertemu aku di telaga (di akhirat).” 🔸KHAWARIJ: Bagaimana dengan hak kita yang telah dirampas penguasa? 🔹AHLUSSUNNAH: Hadits Ibnu Mas'ud: “...dan mintalah hak-hakmu kepada Alloh.” 🔸KHAWARIJ: Mentaati penguasa hanya untuk penguasa yang kami ridhoi bukan kepada orang yang mengambil kekuasaan secara paksa/dholim. 🔹AHLUSSUNNAH: Hadits Al-'Irbadl (artinya) : “...(taatilah) meskipun yang memerintahmu adalah seorang budak (hitam) dari habasyah (afrika).” (Dalam syari'at Islam seorang budak tidak boleh jadi penguasa, pent.) 🔸KHAWARIJ: Bersabar hanya berlaku terhadap penguasa yang menerapkan syariat  tetapi (yang kesalahannya) masih bisa ditolerir. Adapun penguasa yang tidak mengambil syariat sebagai petunjuk dan menghukumi dengan hawa nafsunya, maka nash-nash dalil (yang memerintahkan taat) tidak bisa diterapkan terhadap orang yang seperti ini. 🔹AHLUSSUNNAH: Kamu dusta! (Ketaatan tetap diberikan kepadanya) berdasarkan hadits Hudzaifah: “...mereka tidak membimbing dengan bimbingan (sunnah)ku .... namun tetaplah mendengar dan mentaatinya).” 🔸KHAWARIJ: Seperti apa pendirian salaf? 🔹AHLUSSUNNAH: Mereka telah sepakat tentang haramnya memberontak. Ijma' (kesepakatan) mereka telah dinukil oleh Imam An-Nawawiy, Ibnu Hajar, Ibnu Taimiyah dan Asy-Syaukaniy. 🔸KHAWARIJ: Bagaimana mungkin mereka dikatakan BERSEPAKAT sementara  Ibnu Az-Zubair melakukan pemberontakan? 🔹AHLUSSUNNAH: Kamu dusta. Ibnu Az-Zubair tidaklah memberontak penguasa, karena saat itu kaum muslimin tidak memiliki imam yang bersifat umum. Demikian pula kepemimpinan saat itu sedang vakum setelah meninggalnya Yazid. Setelah itu Ibnu Az-Zubair dibaiat oleh penduduk Makkah, penduduk Hijaz-pun tunduk kepadanya. 🔸KHAWARIJ: Lalu bagaimana dengan pemberontakan terhadap Al-Husain? 🔹AHLUSSUNNAH: Dia tidak memberontak untuk mengambil alih kekuasaan, namun penduduk Bashroh yang memintanya dan mengatakan: “Terimalah permintaan kami, kami tidak mempunyai pemimpin.” Namun ketika dia mengetahui bahwa kepemimpinannya mengandung rekayasa, dia menyesal dan meminta udzur untuk kembali kepada keluarganya atau pergi ke Yazid atau pergi ke perbatasan. Namun permintaannya ditolak oleh orang-orang yang dholim. Kemudian Al Husain dibunuhnya dalam keadaan didholimi dan mati syahid -rodliyallohu 'anhu. 🔸KHAWARIJ: Sungguh terjadi pemberontakan pula selain dua kasus di atas, apakah tetap dikatakan telah terjadi ijma'? 🔹AHLUSSUNNAH: Ibnu Hajar berkata: “Keluarnya sebagian salaf untuk mengambil alih kekuasaan terjadi sebelum terjadinya ijma' (konsensus) atas haramnya memberontak penguasa yang dholim.” [Lihat: Marqootul Mafaatih, hadits no. 1125] Imam An-Nawawiy mengatakan: “Dikatakan bahwa pada awalnya memang terjadi perbedaan pendapat, namun kemudian tercapailah KESEPAKATAN tentang dilarangnya memberontak penguasa.” 🔸KHAWARIJ: Harga barang di pasaran pada naik, terjadi krisis ekonomi disebabkan oleh kedholiman penguasa. 🔹AHLUSSUNNAH: Jika rakyat memberontak, maka keadaan ekonomi akan lebih parah lagi . Dan sungguh akan hilanglah keamanan. Akan terjadi pula pertumpahan darah dan perusakan kehormatan. Setiap orang yang mengerti sejarah akan yakin bahwa pemberontakan tidak membawa perubahan kepada yang lebih baik...sama sekali. 🔸KHAWARIJ: Kalau begitu apa solusinya? 🔹AHLUSSUNNAH: Allohu akbar, Allohu akbar. Solusinya adalah taubat dan istighfar. Alloh ta'ala berfirman (artinya): “Sesungguhnya Alloh tidak merubah keadaan suatu kaum hingga mereka merubah keadaan diri mereka sendiri.” Maka rubahlah kesyirikan dengan tauhid, rubahlah kebid'ahan dengan sunnah dan rubahlah kemaksiatan dengan ketaatan. Allah ta'ala berfirman (artinya): “Dan seandainya penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa, sungguh Kami akan membukakan keberkahan untuk mereka dari langit dan bumi.” [QS Al-A'rof] Sebagian salaf mengatakan ketika harga barang-barang pada naik: “Turunkanlah AS'AAR (harga barang) dengan ISTIGHFAAR.” [Dari WA An-Nasihah As-Salafiyyah, Ikhwah Salafiy Al-Jazair] [ URL ] http://www.alfawaaid.net/2016/07/artikel-bantahan-ringkas-untuk.html Alih Bahasa: Al-Ustadz Syamsu Muhajir hafizhahullah Diambil dari: Channel Telegram @KEUTAMAANILMU 🕋•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•🕋 IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII ⓣ http://bit.ly/ukhuwahsalaf ➥ #Manhaj #Bantahan #ahlussunnah #menangkal_syubhat #radikalis #khawarij #im #ikhwani #sururi #turatsi #ruhaili #halabi #rodjai #mlm
8 tahun yang lalu
baca 5 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

fatwa ulama tentang al-ma'tsurat karya hasan al-banna

FATWA ULAMA TENTANG KITAB "AL-MA'TSUROT" MILIK HASAN AL-BANNA (PENDIRI IKHWANUL MUSLIMIN) Pertanyaan : "Apa hukum dzikir berjama'ah dan kitab Al-Ma'tsurot karya Syaikh Hasan Al-Banna, dan apa komentar anda terhadap kitab Al-Ma'tsurot (tersebut) ?" Syaikh Muqbil bin Hadiy Al-Wadi'iy -rohimahulloh- menjawab : "Dzikir berjama'ah tidak shohih dari Nabi -shollallohu 'alaihi wasallam- dan para sahabat. Ini yang pertama. Adapun perkara berikutnya, yaitu "AL-MA'TSUROT" adalah nama kitab kumpulan dzikir. Sebagian dzikir yang ada dalam kitab tersebut dalilnya shohih, akan tetapi tidak tepat jika dibaca setelah sholat. Sebagian dzikir dalilnya lemah, dan yang lainnya tidak ada asalnya. Mengagumkan aku ucapan Syaikh Al-Albaniy -hafidhohullohu ta’ala- ketika beliau ditanya : "Wahai Syaikh, apakah tidak sebaiknya anda men-tahqiq (meniliti dan memberi komentar) kitab "Al-Ma'tsurot" milik Hasan Al-Banna?" Beliau menjawab : "Seandainya aku men-tahqiq-nya, niscaya aku sarankan agar kitab tersebut DIMUSNAHKAN saja." Perkaranya sebagaimana beliau katakan : seandainya kitab tersebut ditahqiq, niscaya beliau sarankan agar kitab tersebut dilenyapkan. Karena dari dzikir-dzikir yang ada dalam kitab tersebut, sebagiannya shohih namun salah tempat, (karena) dzikir-dzikir setelah sholat yang kita butuhkan telah dicontohkan oleh Nabi -shollallohu 'alaihi wasallam- seperti sabda beliau : "Barangsiapa yang bertasbih (mensucikan) Alloh, bertakbir (mengagungkan)-Nya serta bertahlil sebanyak 33 kali, diampunilah dosa-dosanya meski sebanyak buih di lautan." Rosul -shollallohu 'alaihi wasallam- bersabda : "Barangsiapa yang membaca ayat kursi setiap kali selesai sholat, tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian." Beliau -shollallohu 'alaihi wasallam- bersabda : "Wahai Mu'adz, sesungguhnya aku mencintaimu, maka janganlah sekali-kali kamu meninggalkan do'a setiap kali selesai sholat : (( اللهم أعنّي على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك )) Beliau juga bersabda tentang do'a : (( لا إله إلا الله وحده لا شريك الله، له الملك وله الحمد وهو على كل شيئ قدير )) yang dibaca 10 kali setelah sholat maghrib dan setelah sholat shubuh, beliau menyebutkan pahalanya : "Seakan-akan dia membebaskan budak begini...dan begini..., aku tidak sebutkan lafadz haditsnya (secara lengkap). Maksudnya adalah, bahwa dzikir-dzikir setelah sholat telah mencukupi. Bahkan boleh jadi kamu tidak mampu (lalai) dari mengamalkannya. Wallohulmusta'aan." Sumber : Ghoorotul-asyrithoh 2/283-284). ما حكم الذكر الجماعي ، وخاصة المأثورات للشيخ حسن البنا؟ نص السؤال: ما حكم الذكر الجماعي وخاصة المأثورات للشيخ حسن البنا وما تعليقكم على كتاب المأثورات ؟ نص الإجابة: الذكر الجماعي لم يثبت عن النبي - صلى الله عليه وعلى آله وسلم - والصحابة ، هذا أمر . أمر آخر مسألة <. المأثورات > عبارة عن أذكار ، بعضها أذكار صحيحة ولكن ليس موضعها ذلك المكان - أي عقب الصلوات - ، وبعضها أذكار ضعيفة ، وبعضها أذكار لا أصل لها . وتعجبني كلمة الشيخ الألباني - حفظه الله تعالى - قيل له : يا شيخ ألا تحقق كتاب < المأثورات > لحسن البناء ؟ ، قال : لو حققتها لحكمت عليها بالإعدام . والأمر كما يقول : أنه لو حُققت لحكم عليها بالإعدام ، لأن صحيحها الذكر ليس بموضعه ، عقب الصلوات أذكار ما نحتاج إلى تلكم ، مثل النبي - صلى الله عليه وعلى آله وسلم - يقول : " من سبح الله وكبره وهلله ثلاث وثلاثين غفرت ذنوبه وإن كانت مثل زبد البحر " . ويقول الرسول - صلى الله عليه وعلى آله وسلم - : " من قرأ آية الكرسي دبر كل صلاة لم يمنعه من دخول الجنة إلا الموت " . ويقول : " يا معاذ إني أحبك ، فلا تدعن دبر كل صلاة أن تقول : اللهم أعني على ذكرك ، وشكرك ، وحسن عبادتك " . ويقول أيضاً في : لا إله إلا الله وحدة لا شريك له ، له الملك ، وله الحمد ، وهو على كل شيئ قدير عشر مرات عقب المغرب ، وعقب الفجر يذكر ثواباً : " كأنما أعتق كذا وكذا " لا أذكر لفظ الحديث . فالقصد أن الأذكار عقب الصلوات كافية ، وربما لا تستطيع أن تأتي بها. والله المستعان . ------------- راجع كتاب : ( غارة الأشرطة 2 / 283 - 284 ) صفحات الشيخ أبي عبدالرحمن مقبل بن هادي الوادعي رحمه الله | ما حكم الذكر الجماعي ، وخاصة المأثورات للشيخ حسن البنا؟ | فتاوى الشيخ مقبل بن هادي الوادعي رحمه الله http://www.muqbel.net/fatwa.php?fatwa_id=2450 Ustadz Syamsu Muhajir حفظه الله KEUTAMAAN ILMU, [30.06.16 16:46] 👉 Join Channel : @KEUTAMAANILMU ========================= 🌐 http://darulhijrahalhaq.salafymedia.com ------------------------------ 📮 http://tlgrm.me/KEUTAMAANILMU =========================                                    RAMADHAN 1437 H
8 tahun yang lalu
baca 4 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

bantahan terhadap dr. zakir naik hadahullah

BANTAHAN TERHADAP DR. ZAKIR NAIK HADAHULLAH LIHAT VIDEONYA [ Beliau membolehkan memanggil nama Allah dengan nama-nama Tuhan Hindu. Brahma, Vishnu dan Shiva. Memanggil Allah dengan nama-nama yang telah dinamakan oleh Musyrikin (kepada berhala-berhala mereka). ] Asy-Syaikh Falah Ismail hafizhahullah [*] telah ditanya tentang pernyataan orang ini (Zakir Naik) pada 04.09.2004M selepas selesai daripada muhadarah beliau, membahas kitab al-Aqidah al-Wasatiyyah karya Ibnu Taimiyyah rahimahullah. [ Syaikh Falah menjawab ] Sekalipun jika itu adalah termasuk (memiliki makna yang sama -pent) dengan nama-nama Allah (dalam bahasa tersebut), asal (nama-nama itu) menunjukkan nama-nama Allah dalam bahasa tersebut: (Namun yang menjadi) asal adalah jika dua nama tersebut digunakan sebagai nama Tuhan-Tuhan/berhala (hindu) MAKA TIDAK DIBENARKAN UNTUK MENGGUNAKAN DUA NAMA TERSEBUT. Selepas itu Syaikh Falah menyebutkan, Dahulu orang arab jahiliyah sebelum Rasulullah ﷺ datang (iaitu untuk mendakwahi Islam -pent), mereka biasa memanggil nama Tuhan-Tuhan mereka dengan nama-nama yang diambil dari nama-nama Allah seperti; 📛Al-Laat dari nama Al-Ilaah (Tuhan yang berhak disembah), 📛Al-Uzza dari nama Al-Aziz (Yang Maha Perkasa), dan 📛Al-Manat dari nama Al-Manan (Maha Pemberi Anugerah). SEMUA INI ADALAH TERMASUK ILHAD. Walaupun nama-nama ini mempunyai kemiripan dengan nama-nama Allah namun tetap tidak dibenarkan memanggil Allah dengannya kerana telah dikenal nama-nama tersebut sebagai panggilan bagi Tuhan-Tuhan, berhala bagi kaum musyrikin. Sebahagian ulama menyebutkan tentang firman Allah, « وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْۤ اَسْمَآئِهٖ …» “... dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya...” [QS. Al-A'raf: Ayat 180] Termasuk ILHAD adalah dengan menamakan Tuhan-Tuhan (berhala) yang diambil dari nama-nama Allah. [ Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan: Al-'Awfi mengatakan bahawa Ibnu Abbas menafsirkan tentang firman Allah, “... dan tinggalkan orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya ...," yakni dengan mendustakan nama Allah dengan mengatakan Al-Laat (nama berhala kaum musyrikin) berasal dari nama Allah. Ibnu Juraij meriwayatkan daripada Mujahid, beliau mengomentari (perkataan Ibnu Abbas -pent), Mereka yang menyamakan Al-Laat (nama sebuah berhala) dari nama “Allah", dan Al-Uzza (nama berhala yang lainnya) dari nama “Al-Aziz”. Qatadah menyebutkan bahawa ILHAD merujuk kepada pengabungan (atau menyamakan) nama berhala dengan nama Allah (seperti memanggil Allah dengan berhala bernama Al-Uzza. Perkataan ILHAD bisa juga bermakna penyimpangan, kejahatan, ketidak adilan dan menyesatkan ... ] ..........Catatan.......... [*] Nama penuh beliau ialah Abu Muhammad Falah bin Ismail bin Ahmad Al-Mundakar. Beliau adalah anak murid kepada Syaikh Ibnu Baz, Syaikh Al-Albani, Syaikh Ibnu Utsaimin, Syaikh Shalih Al-Fauzan, Syaikh Abdul Qadir As-Sindy, Syaikh Hammad Anshary Syaikh Aman Al-Jami dan pernah belajar kepada Syaikh Rabi' bin Hadi Al-Madkhali dan Syaikh Ubaid Al-Jabiri. Syaikh Falah Ismail ini juga dikenal sebagai seorang yang baik akhlak dan tinggi adabnya. Serta semangat dalam menuntut ilmu dan menyebarkan ilmu. Salah satu perkataan beliau bersama ulama Ahlus Sunnah Salafiyyah ialah daripada perkataan beliau: « أنا مع الشيخ ربيع في تبديع علي الحلبي. » “Saya bersama Asy-Syaikh Rabi' dalam mentabdi' Ali Al-Halaby." والله أعلم. وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله و صحبه وسلم Sumber: [1] http://www.salafitalk.net/st/viewmessages.cfm?Forum=8&Topic=4240 [2] http://bayenahsalaf.com/vb/archive/index.php/t-9982.html [3] http://www.sahab.net/forums/?showtopic=126387 Alih bahasa: Syabab Majmu'ah al-Ukhuwah as-Salafiyyah ___📗   📘   📙 Edisi: 📂مجموعة الأخوة  السلفية [-MUS-] 📮Klik "JOIN" http://bit.ly/ukhuwahsalaf Sumber gambar: http://img10.deviantart.net/
8 tahun yang lalu
baca 4 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

bahaya iran rafidhah terhadap islam dan kaum muslimin

BAHAYA IRAN RAFIDHAH TERHADAP ISLAM DAN KAUM MUSLIMIN . Asy-Syaikh Rabi’ bin Hady al-Madkhaly hafizhahullah Surat kabar asy-Syarqul Ausath vol. 13561 tertanggal Kamis, 4 Rabi’ul Akhir 1437 melansir berita yang sebagian redaksinya sebagai berikut: “Pemimpin Garda Revolusi menegaskan kesiapan sekitar 200 ribu pasukan siap tempur di Suriyah, Iraq, Yaman, Afghanistan, dan Pakistan, karena menganggap bahwa dinamika di wilayah Timur Tengah pada beberapa tahun terakhir sangat positif, berdasarkan yang dirilis oleh kantor berita Negara Iran, Mehr News Agency. Ja’fary mengatakan bahwa dia muncul untuk memotivasi generasi ketiga dari revolusi untuk mendukung Waliyul Faqih (pemimpin tertinggi Iran -pent) dan Republik Islam Iran, seraya mengisyaratkan betapa pentingnya kehadiran para pemuda Iran di pertempuran-pertempuran Suriyah, Iraq, dan Yaman.” Saya katakan: Wahai kaum Muslimin di Dunia Islam, waspadailah bahaya besar, waspadailah terhadap apa yang sedang akan disiapkan oleh Iran dan rencana besar mereka untuk menghancurkan dan melenyapkan Islam dan kaum Muslimin, karena kerasnya permusuhan mereka terhadap Islam dan kaum Muslimin. Allah Ta’ala berfirman tentang Yahudi: لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا “Engkau benar-benar akan menjumpai orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman adalah Yahudi dan orang-orang musyrik.” (QS. Al-Maidah: 82) Tidak ada keraguan pada kerasnya permusuhan Yahudi dan orang-orang musyrik terhadap orang-orang yang beriman kepada Allah dan para Rasul-Nya, dan keyakinan bahwa Yahudi memiliki berbagai ambisi, tetapi itu merupakan ambisi yang terbatas pada tanah-tanah kaum Muslimin dari sungai Nil hingga sungai Furat (Efrat), dan mereka tidak bermaksud menyebarkan untuk keyakinan Yahudi. Sedangkan permusuhan Rafidhah terhadap kaum Muslimin menyatukan permusuhan Yahudi dan orang-orang musyrik, dan ambisi mereka lebih luas dibandingkan ambisi Yahudi, karena mereka merencanakan untuk menguasai dunia Islam seluruhnya dan merubah umat Islam menjadi Rafidhah, musuh-musuh Allah Azza wa Jalla, Rasul-Nya shallallahu alaihi was sallam, para Shahabat beliau ridhwanullahi alaihim, serta siapa saja dari orang-orang yang beriman yang mengikuti mereka hingga hari ini. Sesungguhnya Rafidhah memiliki berbagai akidah yang penuh kekafiran yang tidak terdapat pada Yahudi dan Nashara, diantaranya: 1. Meyakini bahwa para imam mereka mengetahui perkara-perkara ghaib dan ikut campur mengatur alam dalam setiap atomnya. Keyakinan seperti ini lebih parah dibandingkan dengan kekafiran Yahudi dan Nashara. 2. Meyakini bahwa para imam memiliki hak untuk menetapkan syari’at dan mereka mengada-adakan kedustaan atas nama mereka berbagai penetapan syari’at yang penuh dengan kekafiran yang tidak mampu dipikul oleh bumi dan langit. Jadi mereka menetapkan berbagai kekafiran dan mereka sandarkan kepada Ahli Bait Nabi shallallahu alaihi was sallam –Allah melepaskan dan membersihkan mereka dari itu semua- karena mereka beriman bahwa Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi was sallam adalah penutup para nabi dan risalah beliau sempurna. Allah Ta’ala berfirman: ﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﺃَﻛْﻤَﻠْﺖُ ﻟَﻜُﻢْ ﺩِﻳﻨَﻜُﻢْ ﻭَﺃَﺗْﻤَﻤْﺖُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻧِﻌْﻤَﺘِﻲ ﻭَﺭَﺿِﻴﺖُ ﻟَﻜُﻢُ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡَ ﺩِﻳﻨًﺎ. “Pada hari ini telah Aku sempurnakan agama kalian untu kalian dan telah Aku sempurnakan nikmat-Ku atas kalian, dan Aku ridha Islam sebagai agama untuk kalian.” (QS. Al-Maidah: 3) Dan juga karena mereka beriman dengan firman Allah Ta’ala: ﺃَﻡْ ﻟَﻬُﻢْ ﺷُﺮَﻛَﺎﺀُ ﺷَﺮَﻋُﻮﺍ ﻟَﻬُﻢ ﻣِّﻦَ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ ﻣَﺎ ﻟَﻢْ ﻳَﺄْﺫَﻥ ﺑِﻪِ ﺍﻟﻠَّﻪ. “Apakah mereka memiliki sekutu-sekutu yang mensyariatkan untuk mereka dari agama ini yang hal itu merupakan perkara yang tidak diizinkan oleh Allah.” (QS. Asy-Syura: 21) 3. Diantara kekafiran Rafidhah adalah kerasnya permusuhan mereka terhadap para Shahabat Rasulullah shallalahu alaihi was sallam dan mengkafirkan mereka. Tujuan mereka dari hal ini adalah untuk meyakinkan bahwa syari’at Islam berupa al-Qur’an dan as-Sunnah adalah bathil. Karena syari’at yang suci tersebut dibawa oleh para Shahabat dan merekalah yang menyampaikannya secara detail dari Allh dan Rasul-Nya shallallahu alaihi was sallam, dan mereka berjihad dengan jihad yang besar dalam menyampaikannya dan mewajibkan manusia agar berpegang teguh dengannya, hingga melalui mereka masuklah sekian banyak umat ke dalam agama ini. 4. Diantara sekian banyak kekafiran mereka itu adalah celaan jahat mereka terhadap para istri Rasulullah shallallahu alaihi was sallam wa radhiyallahu anhunna, dan tuduhan keji mereka terhadap Ummul Mu’minin Aisyah radhiyallahu anha, padahal Allah telah membersihkannya dari tuduhan itu di beberapa ayat al-Qur’an. Dan celaan ini juga mengenai kehormatan Rasulullah shallallahu alaihi was sallam menurut setiap mu’min. Jadi Rafidhah menggambarkan para Shahabat yang beliau didik dengan berbagai macam tarbiyah berupa iman, tauhid, dan keikhlasan, mereka menggambarkannya dengan gambaran kekafiran yang paling buruk, dan mereka menggambarkan para istri beliau yang mulia dan bertakwa dengan gambaran yang paling kotor. Maka permusuhan terhadap Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman seperti apakah yang lebih besar dari permusuhan jahat ini?! Wahai kaum Muslimin di semua tempat, persiapkanlah bekal untuk menghadapi bahaya dan rencana besar Iran yang menghancurkan ini, yaitu dengan berpegang teguh dengan tali agama Allah secara menyeluruh dalam aqidah kalian, ibadah kalian, jihad kalian, politik kalian, akhlak kalian, wala’ dan bara’ kalian, dan jauhilah sejauh-jauhnya berbagai bid’ah dan kesesatan semuanya. Hendaklah kalian bersatu di atas al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah shallallahu alaihi was sallam. Jika kalian telah merealisasikan tuntutan-tuntutan mulia ini, Allah pasti akan ridha kepada kalian dan menolong kalian atas musuh-musuh kalian dengan pertolongan besar tanpa ada keraguan padanya. Allah Ta’ala berfirman: ﺇِﻥْ ﺗَﻨْﺼُﺮُﻭﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻳَﻨْﺼُﺮْﻛُﻢْ ﻭَﻳُﺜَﺒِّﺖْ ﺃَﻗْﺪَﺍﻣَﻜُﻢْ. “Jika kalian menolong (agama) Allah, pasti Allah akan menolong kalian dan mengokohkan kedudukan kalian.” (QS. Muhammad: 7) Allah Ta’ala juga berfirman: ﻭَﻟَﻮْ ﻗَﺎﺗَﻠَﻜُﻢُ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍ ﻟَﻮَﻟَّﻮُﺍ ﺍﻟْﺄَﺩْﺑَﺎﺭَ ﺛُﻢَّ ﻟَﺎ ﻳَﺠِﺪُﻭﻥَ ﻭَﻟِﻴًّﺎ ﻭَﻟَﺎ ﻧَﺼِﻴﺮًﺍ. ﺳُﻨَّﺔَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﻗَﺪْ ﺧَﻠَﺖْ ﻣِﻦْ ﻗَﺒْﻞُ ﻭَﻟَﻦْ ﺗَﺠِﺪَ ﻟِﺴُﻨَّﺔِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺗَﺒْﺪِﻳﻠًﺎ . “Seandainya orang-orang kafir memerangi kalian, niscaya mereka akan lari ke belakang, kemudian mereka tidak akan mendapatkan pelindung dan tidak pula penolong. Itu merupakan ketetapan Allah yang telah berlalu, dan engkau sekali-kali tidak akan menjumpai perubahan pada ketetapan Allah.” (QS. Al-Fath: 22-23) Wahai segenap kaum Muslimin -diantara mereka orang-orang Yaman, Tunisia, Iraq, dan Suriyah- realisasikanlah keikhlasan dan tauhid untuk Allah, pasti Allah akan memuliakan kalian di dunia dan akhirat, dan pasti Allah akan menolong kalian atas musuh-musuh kalian. Juga persiapkanlah persenjataan (hanya di negara yang pemerintahnya mengizinkan memiliki senjata -pent), dan pastikan bahwa kalian memiliki persenjataan yang cukup dan lebih, agar bisa mewujudkan kemenangan terhadap musuh, yaitu Rafidhah yang busuk, serta musuh-musuh yang lain. Dan saya tekankan apa yang Allah wajibkan atas kalian, yaitu komitmen yang sempurna terhadap syari’at-Nya yang suci dan menerapkannya di berbagai medan. Diantaranya adalah menerapkan hukum Allah yang ditinggalkan oleh banyak negara-negara Islam, sehingga Allah pun menguasakan musuh-musuh Islam atas mereka, akhirnya musuh-musuh itu menghinakan mereka dan menodai kehormatan mereka. Maka bersihkanlah diri kalian dari penyakit yang membinasakan dan menghancurkan ini dengan cara terang-terangan menjadikan hukum Allah sebagai yang terdepan dan menolak semua yang menyelisihi hukum yang paling tinggi ini. Dan kita berharap Pemerintah Arab Saudi yang komitmen dengan tauhid dan syari’at yang sempurna serta para ulamanya agar terus mendorong dan memotivasi negara-negara Islam agar merealisasikan tuntutan-tuntutan mulia ini. Diantaranya adalah menerapkan hukum Allah yang wajib atas kaum Muslimin semuanya untuk merasa mulia dengannya, diantara mereka adalah rakyat Yaman, Tunisia, Iraq, dan Suriyah. Dan hendaknya mereka meninggikan hukum Allah atas semua kepentingan sebagai bukti merasa mulia dengannya dan komitmen dengannya secara sempurna, serta dengan cara menghadapi pihak-pihak yang memusuhi hukum Allah tersebut, terkhusus Rafidhah. Semoga Allah memberi taufiq kepada semuanya agar bisa melakukan semua yang Dia cintai dan Dia ridhai. وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم. Ditulis oleh: Rabi’ bin Hady Umair 10 Rabi’uts Tsany 1437 H http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=156873                   SELESAI ALHAMDULILLAH Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata Klik ➡JOIN Channel Telegram: http://bit.ly/tukpencarialhaq http://tukpencarialhaq.com || http://tukpencarialhaq.wordpress.com Arabic: بسم الله الرحمن الرحيم الخطر الإيراني الرافضي على الإسلام والمسلمين نشرت جريدة الشرق الأوسط في عددها (13561) تاريخ الخميس (4/ ربيع الآخر/ 1437هـ) الكلام الآتي بعضه: قالت: “أكد قائد الحرس الثوري جاهزية نحو (200) ألف مقاتل في سوريا والعراق واليمن وأفغانستان وباكستان، معتبرًا أن التحولات في منطقة الشرق الأوسط في السنوات الأخيرة إيجابية، حسبما أوردته وكالة مهر الحكومية، وقال جعفري: إنه يتطلع إلى تشجيع الجيل الثالث من الثورة لدعم ولي الفقيه والجمهورية الإسلامية في إيران، لافتًا إلى أهمية حضور الشباب الإيراني في معارك سوريا والعراق واليمن”. أقول: يا معشر المسلمين في العالم الإسلامي، انتبهوا الخطر العظيم، انتبهوا لما تدبره إيران ولما تخطط له من تدمير وسحق للإسلام والمسلمين؛ لشدة عداوتها للإسلام والمسلمين، قال تعالى في اليهود: ﴿لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا﴾[المائدة: 82]. لا يشك مسلم في شدة عداوة اليهود والمشركين للمؤمنين بالله ورسله، وأن لليهود مطامع، ولكنها مطامع محدودة في أراضي المسلمين من النِّيل إلى الفرات، ولا يريدون نشر اليهودية. وعداوة الرافضة للمسلمين تجمع بين عداوة اليهود والمشركين، ومطامعهم أوسع من مطامع اليهود؛ لأنها تخطط للاستيلاء على العالم الإسلامي كله، وتحويل أهله إلى روافض أعداء لله عز وجل ولرسوله ﷺ وللصحابة الكرام رضوان الله عليهم ومن تبعهم من المؤمنين إلى يومنا هذا. إن للروافض من العقائد الكفرية ما لا يوجد عند اليهود ولا عند النصارى 1) منها: أن الأئمة يعلمون الغيوب ويتصرفون في كل ذرة من ذرات الكون، وهذا يفوق في الكفر عقائد اليهود والمشركين. 2) ومنها: أن للأئمة حق التشريع ويفترون عليهم من التشريعات الكفرية ما لا تطيقه الأرض ولا السماوات؛ فهم يشرعون الكفريات العظيمة وينسبونها لأهل بيت النبي -برأهم الله منها ونزههم عنها-. لأنهم يؤمنون أن رسول الله محمدًا ﷺ خاتم النبيين، وأن رسالته كاملة، قال تعالى: ﴿الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا﴾[المائدة: 3]. ولأنهم يؤمنون بقول الله تعالى: ﴿أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ﴾[الشورى: 21]. 3) ومن كفريات الروافض: شدة عداوتهم لأصحاب رسول الله ﷺ وتكفيرهم، وهدفهم من هذا: إبطال الشريعة الإسلامية كتابًا وسنةً، تلكم الشريعة الغرَّاء التي حملها الصحابة وبلغوها بدقة عن الله ورسوله ﷺ، وجاهدوا الجهاد العظيم في تبليغها، وإلزام الناس بها، حتى دخلت أمم في هذا الدين على أيديهم. 4) ومن تلكم الكفريات الكثيرة: طعنهم في زوجات رسول الله ﷺ رضي الله عنهن، وقذفهم لأم المؤمنين عائشة رضي الله عنها، والتي برأها الله في عدد من الآيات القرآنية، وهذا الطعن يتناول رسول الله ﷺ في نظر كل مؤمن. فهم يصورون أصحابه الذين رباهم على أنواع التربية على الإيمان والتوحيد والإخلاص، يصورونهم في أبشع صور الكفر، ويصورون أزواجه الشريفات التقيات في أخبث الصور. فأي عداوة لله ولرسوله وللمؤمنين تفوق هذه العداوة الخبيثة؟! يا معشر المسلمين في كل مكان، أعدوا العدة لمواجهة هذا الخطر والتخطيط الإيراني المدمر بالاعتصام بحبل الله جميعًا في عقائدكم وعباداتكم وجهادكم وسياستكم وأخلاقكم، وفي ولائكم وبرائكم، وابتعدوا كل الابتعاد عن البدع والضلالات كلها. اجتمعوا على كتاب الله وسنة رسوله ﷺ، إذا حققتم هذه المطالب العظيمة رضي الله عنكم ونصركم على أعدائكم نصرًا مؤزرًا لا شك فيه. قال تعالى: ﴿إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ﴾[محمد: 7]، وقال تعالى: ﴿وَلَوْ قَاتَلَكُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوَلَّوُا الْأَدْبَارَ ثُمَّ لَا يَجِدُونَ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا*سُنَّةَ اللَّهِ الَّتِي قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلُ وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّهِ تَبْدِيلًا﴾[الفتح: 22-23]. يا معشر المسلمين جميعًا –ومنهم أهل اليمن، وتونس، والعراق، وسوريا-، حققوا إخلاص التوحيد لله يعزكم الله ويكرمكم في الدنيا والآخرة وينصركم على أعدائكم. وأعدوا العدة من السلاح، وأعتقد أن عندكم من السلاح ما يكفي وزيادة لتحقيق النصر على هذا العدو الرافضي اللدود وعلى غيره من الأعداء. أؤكد ما حتمه الله عليكم من الالتزام الكامل بشريعته الغراء وتطبيقها في شتى الميادين، ومنها: حاكمية الله التي تخلت عنها أكثر الدول الإسلامية؛ فسلَّط الله عليهم أعداء الإسلام فأذلوهم وداسوا كرامتهم. فتخلصوا من هذا الداء المهلك والمدمر بإعلان سيادة حاكمية الله ورفض ما يخالف هذه الحاكمية العليا. ونرجو الحكومة السعودية الملتزمة بالتوحيد والشرع الكامل وعلمائها أن يحثوا حث ويشجعوا الدول الإسلامية لتحقيق هذه المطالب العظيمة. ومنها: الحاكمية التي يجب أن يعتز بها المسلمون جميعا ومنهم أهل اليمن، وتونس، والعراق، وسوريا، ويرفعونها فوق الهامات اعتزازًا بها والتزامًا كاملًا بها ومواجهة أعدائها ولاسيما الروافض. وفق الله الجميع لما يحب ويرضى وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم وكتبه ربيع بن هادي عمير (10 ربيع الثاني/1437هـ) Sumber : http://tukpencarialhaq.com/2016/01/22/bahaya-iran-rafidhah-terhadap-islam-dan-kaum-muslimin/
9 tahun yang lalu
baca 11 menit