Ramadhan

Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

hukum mengeluarkan zakat fitrah di awal ramadhan

HUKUM MENGELUARKAN ZAKAT FITRAH 1 PEKAN SEBELUM IEDUL FITRI membayar zakat fitrah di awal ramadhan Asy-Syaikh Shalih Fauzan bin Abdillah al-Fauzan hafizhahullah [ Pertanyaan ] Dari kumpulan pertanyaan yang diajukan pada tahun ini terkait zakat fitrah. Ada sebagian (kaum muslimin) yang mengeluarkan zakat fitrah satu minggu atau lima hari sebelum hari raya Id’? [ Jawaban ] لا، لا، ما تجزي قبل العيد بيوم أو يومين وكونه يخرجها في ليلة العيد إلى خروج الإمام إلى صلاة العيد هذا هو الوقت الفاضل له لأخرجها. TIDAK. . . TIDAK BOLEH! Zakat fitrahnya TIDAK SAH kecuali dikeluarkan satu atau dua hari sebelum Ied. Dan mengeluarkan zakat fitrah pada malam Ied’ sampai batas keluarnya imam untuk shalat Ied, maka inilah waktu yang utama untuk mengeluarkan zakat fitrah tersebut. Sumber: @Saleh_AlFawzan | @Forumsalafy ▫️▫️▫️▫️▫️ HUKUM MENGELUARKAN ZAKAT FITRAH PADA 10 HARI PERTAMA RAMADHAN Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah ditanya tentang hukum mengeluarkan zakat fitrah pada sepuluh hari pertama pada bulan Ramadhan? [Beliau rahimahullah menjawab]: Kata Zakat Fitrah berasal dari kata al-fithr (berbuka), karena dari al-fitr inilah sebab dinamakan Zakat Fitrah. Apabila berbuka dari Ramadhan merupakan sebab dari ini, maka zakat ini terkait dengannya dan tidak boleh mendahuluinya (dari berbuka-masuk Syawal-red). Oleh sebab itu, waktu yang paling utama dalam mengeluarkannya adalah pada hari ‘Ied sebelum shalat (‘Ied). Akan tetapi, diperbolehkan untuk mendahului (dalam mengeluarkannya) sehari atau dua hari sebelum ‘Ied karena memberi keleluasaan bagi yang memberi dan yang mengambil. Adapun zakat yang dilakukan sebelum hari-hari tersebut, menurut pendapat yang kuat dari para ulama adalah TIDAK BOLEH. Berkaitan dengan hal ini ada dua bagian waktu: ◾️ WAKTU YANG DIPERBOLEHKAN yaitu sehari atau dua hari sebelum ‘Ied ◾️ WAKTU YANG UTAMA pada hari ‘ied sebelum shalat. Adapun mengakhirkannya hingga usai melaksanakan shalat, maka hal ini haram (terlarang) dan tidak sah sebagai zakat fitrah. Ini berdasarkan hadits ‘Abdullah Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, وَمَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلَاةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ، وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلَاةِفَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ “Barang siapa menunaikannya sebelum shalat, maka zakatnya diterima. Barang siapa menunaikannya setelah shalat, maka itu termasuk dari sedekah.” Kecuali apabila orang tersebut tidak mengetahui (kapan) hari ‘Ied. Misalnya dia berada di padang pasir dan tidak mengetahui kecuali dalam keadaan terlambat atau yang semisal hal itu. maka tidak mengapa baginya untuk menunaikannya setelah shalat ‘Ied, dan itu mencukupi sebagai zakat fitrah.(Diambil dari kitab Majmu’ Fatawa li asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin juz 18 bab “Zakatul Fitr”) Sumber: http://asysyariah.com/seputar-zakat-fitrah/ HUKUM MEMBAYAR ZAKAT FITRAH DI AWAL-AWAL RAMADHAN Zakat fitrah itu berupa makanan pokok masyarakat sekitar. Pada masa sekarang yakni kurma, gandum, dan beras. Apabila kita tinggal di tengah masyarakat yang memakan jagung, maka kita mengeluarkan jagung, kismis, atau aqith (susu yang dikeringkan). Berkata Abu Said al-Khudri radhiallaahu 'anhu berkata, “Dahulu kami mengeluarkan zakat pada masa Rasul Shallallahu ‘alahi wasallam satu sha’ dari makanan, dan makanan pokok kami adalah kurma, gandum, kismis, dan aqith.” Waktu mengeluarkannya adalah pada pagi hari ‘Ied sebelum shalat, berdasarkan perkataan Ibnu ‘Umar radhiallahu ‘anhuma, “Beliau Shallallahu ‘alahi wasallam memerintahkan agar zakat ditunaikan sebelum kaum muslimin keluar untuk shalat,” dan hadits ini marfu’. Dalam hadits Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, فَمَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ اَلصَّلَاةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ, وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ اَلصَّلَاةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ اَلصَّدَقَاتِ. “Barangsiapa yang mengeluarkannya sebelum shalat, itu zakat yang diterima, dan barang siapa yang menunaikannya setelah shalat, maka hal itu (hanyalah) shadaqah.” ◽️Dibolehkan untuk mengawalkan sehari atau dua hari sebelum ‘Ied, dan tidak boleh lebih cepat dari itu. ◽️Karena zakat ini dinamakan zakat fitrah, disandarkan kepada al-fitr (berbuka –masuk Syawal, red). ◽️Seandainya kita katakan boleh mengeluarkannya ketika masuk bulan (Ramadhan), maka namanya zakat shiyam. Oleh karena itu, zakat fitr dibatasi pada hari ‘Ied sebelum shalat, dan diringankan (dimudahkan) dalam mengeluarkannya sehari atau dua hari sebelum ‘Ied. (Diambil dari kitab Majmu’ Fatawa li asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin juz 18 bab “Zakatul Fitr”) http://asysyariah.com/seputar-zakat-fitrah/ SUDAH MEMBAYAR ZAKAT FITRAH DI AWAL RAMADHAN, APAKAH HARUS DIULANG KEMBALI? AlFaqih Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin Rahimahullah [ Pertanyaan ] Saya sudah mengeluarkan zakat fithri pada awal Ramadhan di Mesir, sebelum datang ke Mekah. Dan saya sekarang muqim di Mekkah, apakah saya wajib menunaikan zakat fithri lagi? [ Jawaban ] Iya, wajib atasmu untuk  mengeluarkannya lagi karena engkau dulu mengeluarkannya tidak pada waktu (yang  disyariatkan). فهنا زكاة الفطر أضيفت إلى الفطر لأن الفطر سببها ؛ ولأن الفطر وقتها ، ومن المعلوم أن الفطر من رمضان لا يكون إلا في آخر يوم من رمضان ، فلا يجوز دفع زكاة الفطر إلا إذا غابت الشمس من آخر يوم من رمضان ، إلا أنه رُخص أن تُدفع قبل الفطر بيوم أو يومين رخصة فقط ، وإلا فالوقت حقيقة إنما يكون بعد غروب الشمس من آخر يوم من رمضان ؛ لأنه الوقت الذي يتحقق به الفطر من رمضان ، ولهذا نقول : الأفضل أن تؤدى صباح العيد إذا أمكن " Dinamakan zakat fithri, karena diambil dari sebab atau waktu disyariatkannya zakat tersebut. Waktu disyariatkannya adalah fithr (berbuka). Dan telah jelas bahwa fithr adalah hari terakhir Ramadhan (malam satu syawwal). Sehingga tidak boleh untuk mengeluarkan zakat fithri kecuali setelah terbenamnya matahari di akhir bulan Ramadhan (malam satu syawwal). Walaupun ada rukhsah untuk mengeluarkannya sehari atau dua hari sebelumnya, tapi ini cuma sekedar rukhsah (keringanan saja). Dan waktu disyariatkan zakat fithri sesungguhnya adalah dengan selesainya bulan Ramadhan (malam satu syawwal). Oleh karena itu kita katakan : "Yang afdhal adalah dikeluarkan pada waktu shubuh iedul fithri apabila memungkinkan". Disarikan dari Majmu' Fatawa kitab Zakat soal 180 | @fawaidsolo •••• https://bit.ly/ForumBerbagiFaidah [FBF] www.alfawaaid.net
4 tahun yang lalu
baca 6 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

niatkan 5 hal ini agar sahur lebih bermakna

🍽🌙AGAR SAHUR LEBIH BERMAKNA عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَةً Dari Anas bin Maalik Radhiyallahu anhu beliau berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Bersahurlah kalian karena dalam sahur ada keberkahan.” (Hadits riwayat Imam al-Bukhâri no. 1789 dan Imam Muslim no. 1835) 💎Al 'Allamah Ibnu 'Utsaimin rahimahullah berkata, "Keberkahan pada makan sahur: #Pertama: Bahwasannya itu bentuk menjalankan perintah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. #Kedua: Bahwasannya itu bentuk meneladani Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. #Ketiga: Bahwasannya itu bentuk penyelisihian terhadap ahli kitab. #Keempat: Padanya mengandung perlakuan baik terhadap badan, karena seseorang jika melakukan sahur, itu artinya ia berlaku baik terhadap dirinya. #Kelima: Padanya mengandung bantuan untuk taat kepada Allah menjalankan puasa. Sedangkan apa saja yang dapat membantu di atas amal ketaatan, maka itu kebaikan dan keberkahan ✏️Oleh sebab itu, semestinya bagi seseorang saat hendak sahur, ia bisa merasakan semua hal ini yakni menjalankan perintah Rasul 'alaihish shalatu wassalam, membantunya di atas ketaatan kepada Allah, berlaku baik terhadap dirinya, dan menyelisihi ahli kitab. Maka, setiap kebaikan yang digambarkan, hendaknya dirasakan saat melakukan sahur. Ya. 🎧Kaset Syarh Shahih Muslim Kitabush Shaum Wal I'tikaf 🖥http://t.me/ukhwh 🇸🇦Teks Arab الشيخ محمد بن صالح العثيمين / صحيح مسلم حديث : ( ... عن أنس رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم تسحروا فإن في السحور بركة ) الشيخ : البركة في السحور: أولاً : أنها امتثال لأمر النبي صلى الله عليه وسلم . ثانياً : أنها اقتداء به . ثالثاً : أنها مخالفة لأهل الكتاب . رابعاً : أن فيه إرفاق بالنفس فإن الإنسان إذا تسحر فإن ذلك من رفقه بنفسه . خامساً : أن فيه معونة على طاعة الله على الصيام، وما كان معين على الطاعات فهو خير وبركة . ولهذا ينبغي للإنسان إذا أراد ان يتسحر أن يستشعر هذا الأمر ، أي امتثال أمر الرسول عليه الصلاة والسلام وأنه يستعين به على طاعة الله ، ويرفق به في نفسه ، ويخالف أهل الكتاب فيه ، كل ما يتصور من الخير فليستشعر به عند تقديم السحور نعم .
4 tahun yang lalu
baca 2 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

shalawat bid'ah antara rakaat shalat tarawih

SHALAWAT BID'AH DIANTARA SELA-SELA DUA ATAU EMPAT ROKA'AT SHALAT TARAWIH . Dijawab oleh Al-Ustadz Zuhair Syarif Hafizhahullah [ Pertanyaan ] إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِيِّ يَٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيۡهِ وَسَلِّمُواْ تَسۡلِيمًا ٥٦ “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya!” (al-Ahzab: 56) Bismillah Afwan Ustadz, dalil diatas dijadikan dalil oleh mereka bahwa adanya shalawat di setiap salam 2 raka'at sholat Tarawih. Mohon penjelasannya Ustadz.. [ Jawaban ] Ayat 56 dalam surat Al-Ahzab  yang dibawakan sebagai dalil mengucapkan shalawat diantara dua raka'at salam pada shalat tarawih, tidaklah tepat atau salah penempatan. Perintah Allah terhadap orang-orang yang beriman untuk bershalawat atas Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam haruslah sesuai dengan bimbingan dan perintah beliau. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:  إنَّ مِن أفضلِ أيَّامِكم يومَ الجُمعةِ فأكثِروا علَيَّ مِن الصَّلاةِ فيه فإنَّ صلاتَكم معروضةٌ علَيَّ  "Sesungguhnya hari-hari kalian yang paling mulia adalah hari Jum'at, maka perbanyaklah untuk mengucapkan shalawat atasku di hari itu, karena sesungguhnya shalawat kalian terpampang padaku". Sedangkan membaca shalawat disetiap selesai dari dua raka'at shalat tarawih tidak ada satupun hadits dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, baik berupa perintah, contoh, anjuran ataupun taqrir dari beliau shallallahu alaihi wasallam, berarti perbuatan tersebut adalah bid'ah, karena tidak ada contoh dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Inilah kebiasaan para Ahlul bid'ah di dalam berdalil. Memakai dalil Al- Qur'an atau Sunnah tapi salah penempatan. Seperti perbuatan orang-orang Yahudi: يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَن مَّوَاضِعِهِ  "Memalingkan Kalam Allah dari tempat-tempatnya". Sumber : WhatsApp Salafy Bengkulu | @qowwamussunnah
5 tahun yang lalu
baca 2 menit

Tag Terkait

penetapan-awal-ramadhanpenetapan-puasa-ramadhan-2019ramadhan-1442keutamaan-ramadhanramadhan-saat-covidqadha-ramadhanbulan-ramadhanpenentuan-awal-ramadhanqadha-puasa-ramadhanpuas-ramadhanpada-bulan-ramadhansaat-ramadhanmenyambut-ramadhanpuasa-ramadhansemangat-ibadah-di-rumah-pada-bulan-ramadhan-penuh-berkah-di-masa-wabahawal-ramadhanhadits-dhaif-di-bulan-ramadhanpenentuan-ramadhanitikaf-ramadhanumrah-ramadhanakhir-ramadhanpuasa-di-bulan-ramadhanwanita-di-bulan-ramadhanfatwa-ramadhansuci-di-siang-hari-ramadhanketika-bulan-ramadhanwajibnya-berpuasa-ramadhan10-terakhir-ramadhanartikel-ramadhankajian-tentang-ramadhanmalam-terakhir-ramadhantidak-berpuasa-ramadhanwajib-mengqadha-puasa-ramadhanhukum-wanita-tidak-puasa-tiga-kali-ramadhankitab-majalis-syahri-ramadhanbagi-wanita-hamil-pada-bulan-ramadhanhukum-tidur-seharian-di-bulan-ramadhanberihram-di-akhir-ramadhanminum-obat-pencegah-haid-saat-ramadhanmelaksanakan-puasa-ramadhanramadhan-berdasarkan-perbedaan-mathlaramadhanpuasa-bulan-ramadhanniat-untuk-puasa-ramadhantidak-berpuasa-di-bulan-ramadhanhukum-wanita-hamil-tidak-puasa-ramadhanpada-bulan-ramadhan-di-siang-hariramadhan-mubaraksambut-ramadhansafar-berpuasa-di-bulan-ramadhankeutamaan-sepuluh-hari-terakhir-ramadhandoa-menyongsong-bulan-ramadhanmengqadha-ramadhan-untuk-pasien-ginjalperbedaan-waktu-siang-hari-bulan-ramadhanlandasan-penentuan-awal-dan-akhir-bulan-ramadhanhukum-rukyatul-hilal-ramadhancara-menetapkan-ramadhanhutang-puasa-ramadhanberhutang-puasa-ramadhan10-hari-akhir-ramadhanmarhaban-ya-ramadhanjihad-di-bulan-ramadhan10-hari-pertama-ramadhanumroh-backpacker-ramadhanbagaimana-mengqadha-puasa-ramadhancara-mengqadha-puasa-ramadhan-tahun-lalunasihat-menyambut-ramadhanpersiapan-puasa-ramadhanfiqih-puasa-ramadhanhukum-puasa-ramadhanmasuknya-waktu-ramadhanyang-diwajibkan-puasa-ramadhankajian-ramadhanberjualan-di-siang-hari-ramadhanpenentuan-ramadhan-dan-idul-fitri