Nasehat

Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

muamalah & nasihat ulama salaf tentang isterinya

Muamalah &. Nasihat Ulama Salaf Tentang Isterinya حال السلف في التعامل مع نسائهم ونصحهم وتوجيههم للزوج والزوجة . ▪️قال عمر بن الخطاب رضى الله عنه لرجل همَّ بطلاق امرأته : لِم تُطَلِّقُها ؟ قال : لا أُحِبُّها. قال : أوكُلُّ البيوتِ بُنِيَتْ على الحب ّ! وأين الرعايةُ والتذمُّم ُ! [ عيون الأخبار3/ 18) ] Umar bin Khattob berkata pada seseorang yang ingin menceraikan isterinya, "Kenapa kamu ingin menceraikan isterimu?" Dia menjawab, "Kerana aku sudah tidak mencintainya." Umar berkata, "Apakah setiap rumah tangga dibangun di atas cinta? Lalu di manakah tanggung jawab dan kehormatan!" (Uyunul Akhbar 3/18) ▪️عن الحسن قال : سأل عمر  رضي الله عنه ابنته حفصة : كم تصبر المرأة عن الرجل ؟ قالت:  ستة أشهر، فقال : لا جرم لا أجهز رجلا أكثر من ستة أشهر. [موسوعة ابن أبي الدنيا (8/112)] Hasan berkata, "Umar bertanya pada puterinya Hafshoh, "Berapa lama seorang isteri sabar (kuat) ditinggal suaminya?" Dia menjawab, "Enam bulan." Maka Umar katakan, "Pasti, aku tidak akan mengirim pasukan lebih dari enam bulan." (Mawsuah Ibnu Abi Dunia 8/112)       ▪️كان لعلي رضي الله عنه امرأتان ، فإذا كان يوم هذه اشترى لحمًا بنصف درهم، وإذا كان يوم هذه اشترى لحمًا بنصف درهم. [موسوعة ابن أبي الدنيا (8/115)] Adalah Ali memiliki dua isteri, maka jika pada hari giliran isteri yang satu beliau beli daging setengah dirham dan jika pada hari giliran yang lain beliau juga beli daging setengah dirham. (Mawsuah Ibnu Abi Dunia 8/115) ▪️عن حذيفة رضي الله عنه قال : أَقَرّ ما أكون عينًا، حين يشكو إلي أهلي الحاجة. [الحلية (تهذيبه) 1/ 206] Hudzayfah berkata, "Bagiku yang paling menyejukkan hatiku adalah ketika keluargaku meminta hajat (keperluan) padaku." (Tahdzib Hilyah 1/206) ▪️وجاءت امرأة إلى معاذ رضي الله عنه  فقالت : إنك رسولُ رسولِ الله حق ًا، ما حق الزوجة على زوجها ؟ قال : حقها عليه : ألا يضرب وجهها ، ولا يقبحه ، وحقها عليه : أن يطعمها مما يأكل ، ويكسوها مما يلبس ، وحقها عليه : أن لا يهجرها إلا في بيتها. [موسوعة ابن أبي الدنيا (8/ 115)] Seorang wanita mendatangi Muadz dan bertanya padanya, "Engkau adalah benar-benar utusan Rasulullah, maka apa hak seorang isteri atas suaminya?" Jawab beliau, "Hak isteri atas suaminya untuk tidak memukul wajahnya, tidak memakinya, hak dia pula untuk diberi makan seperti yang dimakan suaminya, diberi sandang (pakaian) yang layak, hak dia pula untuk tidak diboikot kecuali dirumahnya." (Mawsuah Ibnu Abi Dunia 8/115) ▪️وعن ابن عباس رضي الله عنه أنه قال : النساء عورة ، خُلقن من ضعف ، فاستروا عوراتهن بالبيوت. [موسوعة ابن أبي الدنيا (7/ 550)] Ibnu Abbas berkata, "Wanita itu aurat dan diciptakan dari kelemahan maka tutupi aurat mereka dengan rumah." (Mawsuah Ibnu Abi Dunia 7/550) ▪️وعن عكرمة أن امرأة سألت ابن عباس  رضي الله عنه فقالت : ما يحل لي من بيت زوجي ؟ فذكر الخبز والتمر ونحو ذلك، قالت: فالدراهم ؟ قال ابن عباس : أتحبين أن يأخذ حليك ؟ قالت : لا قال : فلا تأخذي من دراهمه. [موسوعة ابن أبي الدنيا (8/ 117)] Dari Ikrimah bahawa seorang wanita bertanya kepada Ibnu Abbas, "Apa yang halal bagiku di rumah suamiku?" Beliau menjawab, "Roti, kurma dan semisalnya." Wanita itu bertanya lagi, "Bagaimana dengan dirham (wang)?" Beliau menawab, "Apakah anti (kamu) senang jika suamimu mengambil perhiasanmu?" Dia menjawab, "Tidak." Jawab beliau, "Maka jangan anti (kamu) ambil dirhamnya (wangnya)." (Mawsuah Ibnu Abi Dunia 8/117) (Faedah ilmiah dari al-Ustadz Usamah Mahri di WhatsApp طريق السلف) 📚 WhatsApp طريق السلف 📚 🌐 www.thoriqussalaf.com 🌐 telegram: http://bit.ly/thoriqussalaf
8 tahun yang lalu
baca 4 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

nasehat syaikh bin baz kepada orang yang berhutang

NASEHAT BAGI ORANG YANG BERHUTANG Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah Pertanyaan: Mayoritas orang terjatuh pada banyak hutang. Apa nasehat Anda bagi pedagang dan orang yang berhutang dan selain mereka dalam masalah ini, Syaikh? Jawaban: Nasehatnya adalah bahwa seseorang hendaknya berusaha berhemat dan tidak berhutang. Hendaknya dia gembira dengan apa yang Allah Ta'ala mencukupinya dari hutang sebisa mungkin. Namun jika dia perlu berhutang maka hendaknya dia berniat melunasi hutang dan berusaha dalam melunasi hutang bila dia membutuhkannya berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam:  .مَنْ أَخَذَ أَمْوَالَ النَّاسِ يُرِيدُ أَدَاءَهَا أَدَّى اللهُ عَنْهُ وَمَنْ أَخَذَ يُرِيْدُ إِتْلاَفَهَا أَتْلَفَهُ اللهُ. “Barangsiapa yang mengambil harta orang dengan maksud mengembalikannya, maka Allah akan (menolong) untuk mengembalikannya. Dan barangsiapa yang mengambilnya dengan maksud merusaknya, maka Allah akan merusaknya.” [Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir (no. 598)], Shahiih al-Bukhari (V/53, no. 2387).] Sehingga hendaknya berusaha dengan niat yang baik dan hendaknya dia berhutang karena faktor yang mendesak dan tidak memperbanyak hutang karena bisa jadi dia tidak sanggup membayarnya. Jadi, seyogyanya dia berhemat dalam urusan dan memilih berhemat dalam pakaiannya, makannya, minumannya dan lainnya sehingga dia tidak perlu banyak hutang. Adapun bila dia perlu berhutang maka hendaknya dia berusaha melakukan sebab-sebab terbayarnya hutang dengan cara yang dia menyanggupinya disertai niat yang baik. Hendaknya niatnya adalah bersegera melunasi hutang ketika mudah baginya hal itu. Jangan dia bermudah-mudahan yakni hendaknya dia memiliki niat yang baik yaitu bekerja dan berusaha melunasi hutang. Nurun 'Ala ad Darb 947 http://bit.ly/Al-Ukhuwwah نصيحة للمدينين السؤال: وقع كثير من الناس في ديون كثيرة, ما نصيحتكم للتاجر والمدين وغيرهم في هذه الأمور سماحة الشيخ؟الجواب: النصيحة أن الإنسان يجتهد في الاقتصاد وعدم الدين، ويفرح بما أغناه الله عن الدين مهما أمكن، وإن احتاج إلى الدين فيكون عنده نية أنه يسدد الدين وأنه يجتهد في سداد الدين إذا أضطر إليه لقول النبي صلى الله عليه وسلم: (من أخذ أموال الناس يريد أداءها أدى الله عنه، ومن أخذها يريد إتلافها أتلفه الله)، فليجتهد في النية الصالحة، وليستدن الذي تدعو إليه الضرورة، ولا يستكثر من الدين فإنه قد يعجز عن الأداء فينبغي له الاقتصاد في أموره وتحري الاقتصاد في ملبسه، ومأكله، ومشربه وغيره ذلك حتى لا يحتاج إلى الدين الكثير، وإذا احتاج للدين فليجتهد في أسباب قضاء الدين بالطرق التي يستطيعها مع النية الصالحة، نيته أنه يبادر بالدين من حين يتيسر له ذلك، لا يتساهل، يعني يكون عنده نية صالحة أنه يعمل ويجتهد لقضاء الدي Fatwa Syaikh Bin Baz Tentang Seorang yang Akan Membayar Hutang Tapi Pihak Penghutang Sudah Tidak Ada diterjemahkan Oleh Al Ustadz  Abu Utsman Kharisman Pertanyaan: Wahai Syaikh yang mulya, saya memiliki hutang kepada beberapa orang. Sebagian waktunya sudah lama, sebagian waktunya masih belum lama. Pada saat mereka menagih hutangnya, waktu itu saya belum punya uang. Sekarang saya punya uang. Akan tetapi sebagian mereka ada, sebagian lagi tidak ada (tidak ketemu). Apa yang saya lakukan terhadap harta orang-orang yang tidak diketemukan? Jawaban Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah dan sholawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah dan kepada keluarga, Sahabat, dan orang yang mendapat petunjuk dengan PetunjukNya. Amma ba’du… Hendaknya anda berusaha bertanya tentang tempat-tempat mereka. Jika alamat-alamat mereka telah diketahui kirimkan hak-hak mereka. Ini yang wajib bagi anda. Karena menunaikan hutang adalah wajib dan ini adalah media untuk menunaikannya. Anda wajib bertanya dan berusaha keras hingga mengetahui tempat-tempat dan alamat-alamat mereka. Kemudian mengirimkan hak-hak mereka. Dan jangan tergesa-gesa (untuk memastikan mereka tidak ketemu, pent). Mungkin saja mereka akan datang. Mungkin anda mengetahui alamat-alamat mereka, jika mereka belum datang jangan tergesa-gesa. Jika anda sudah putus asa (yakin mereka memang tidak ditemukan setelah berusaha keras, pent), maka bershodaqohlah (sejumlah hak mereka, pent) diniatkan untuk mereka. Jika mereka kemudian datang (setelah anda shodaqohkan, pent), berikan mereka pilihan. Jika mereka menerima harta itu dishodaqohkan, maka pahalanya untuk mereka. Jika mereka tidak terima, maka pahala shodaqoh itu untuk anda dan anda harus memberikan hak mereka kepadanya. Kita meminta kepada Allah agar Dia memberikan taufiq kepada semuanya. Jazaakumullahu khairan. Sumber: http://www.binbaz.org.sa/mat/12963 http://salafy.or.id/blog/2015/02/18/fatwa-syaikh-bin-baz-tentang-seorang-yang-akan-membayar-hutang-tapi-pihak-penghutang-sudah-tidak-ada/ APA HUKUM MENUNDA MENGEMBALIKAN  PINJAMAN DARI WAKTU YANG DITENTUKAN? . Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah . Pertanyaan: Jika seseorang meminjam sesuatu , namun tidak dia kembalikan pada waktu yang ditentukan dan bermudah-mudahan dengannya padahal pemiliknya memerlukan barang yang dipinjam tersebut. Berdosakah orang itu karena perbuatannya? . Jawaban: Apabila pinjaman tersebut ditentukan waktu peminjamannya, maka wajib baginya mengembalikan setelah habis waktunya dan dia berdosa apabila tidak dilakukannya. Sehingga ketika diberikan kepadanya semisal mobil untuk dipinjam selama sehari atau dua hari, maka dia kembalikan setelah waktunya. Begitu pula ketika diberikan kepadanya semisal kebutuhan lainnya yang dia mendapat manfaat darinya, maka dia kembalikan setelah waktu yang ditentukan dan tidak boleh baginya bermudah-mudahan pada hal ini, karena merupakan kezhaliman. Apabila dia bermudah-mudahan, maka dia telah berbuat zhalim dan termasuk sebab jeleknya kondisi hubungan antar tetangga dan sahabat. Kemudian apabila dia berbuat zhalim atas  pinjaman, maka dia bertanggung jawab terhadapnya, maksudnya wajib baginya memperhatikan  pinjaman dan menjaganya serta mengembalikannya di waktu yang telah ditentukan. Sehingga apabila selama batasan waktu dia menyelesaikan keperluannya, maka hendaknya segera mengembalikannya. Semoga Allah meridhai dan memberi pahala bagi kalian. . http://www.binbaz.org.sa/node/20281 Sumber: http://bit.ly/Al-Ukhuwwah TAMBAHAN FAEDAH DARI SYAIKH IBNU 'UTSAIMIN JANGAN MUDAH BERHUTANG !!!* Berkata Al 'Allamah Ibnul 'Utsaimin rahimahullah : "Tidak sepantasnya bagi seseorang untuk berhutang kecuali apabila dalam kondisi darurat. Tidak berhutang untuk menikah, tidak pula untuk membangun rumah, tidak pula untuk barang-barang tidak penting (yang hanya bersifat) pelengkap dalam rumah, semua ini termasuk kedunguan. Allah 'Azza wa Jalla berfirman :  ولْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِه "Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (dirinya), sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya"_ [QS. An-Nur: Ayat 33] Ini dalam urusan nikah, bagaimana menurutmu dengan urusan yang jauh lebih rendah daripadanya?" ___________ Syarhu Riyadhish Shalihin (2/337) ***** http://bit.ly/alistifadah Arsip WALIS » http://walis-net.blogspot.com/2016/10/jangan-mudah-berhutang.html Kritik dan saran » http://goo.gl/d0M01P Faedah Lain » http://walis.salafymedia.com/
8 tahun yang lalu
baca 6 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

kematian tidak menunggu taubatmu !

KEMATIAN TIDAK MENUNGGU TAUBATMU NASEHAT DAN ARAHAN Asy Syaikh Abdul 'Aziz bin Baz rahimahullah berkata :  ."Janganlah engkau mengatakan : "Saya masih muda dan nanti saya akan bertaubat" Batapa banyak dari pemuda yang dijemput kematian sebelum ia berusia tua, dan betapa banyak dari petani yang ditimpa kematian sebelum ia menuai tanamannya. Kematian itu datangnya secara tiba-tiba . Amalan shalih akan bermanfaat bagimu di dunia dan akhirat. Seandainya engkau hidup seribu tahun dan engkau di atas ketaatan kepada Allah maka engkau berada di atas kebaikan. Jangan tertipu dengan usia muda, kekuatan dan harta. Waspadalah dan persiapkanlah bekal baik di saat usia muda, setengah umur ataupun di usia tua sampai engkau berjumpa dengan Rabbmu. Waspadailah sebab-sebab kebinasaan. Dan mohonlah taufik dan pertolongan kepada Rabbmu, sesungguhnya Dialah Subhanahu Sang Pemberi hidayah dan taufik Jalla wa 'Ala. Mohonlah kepada-Nya dengan penuh kerendahan hati agar memberimu hidayah dan kekokohan serta menolongmu untuk senantiasa berdzikir kepada-Nya, bersyukur kepada-Nya dan baik dalam beribadah kepada-Nya" Majmu'ul Fatawa (24/304)``` ***** http://bit.ly/alistifadah :: Arsip WALIS » http://walis-net.blogspot.com/2016/08/kematian-tidak-menunggu-taubatmu.html Kritik dan saran » http://goo.gl/d0M01P Faedah Lain » http://walis.salafymedia.com/ •┈┈┈┈•◈◉✹❒📚❒✹◉◈•┈┈┈┈• نصيحة وتوجيه 💺 قال الشيخ عبدالعزيز بن باز-رحمه الله 🚫لا تقل : أنا شاب سوف أتوب، كم من شاب أخذه الموت قبل أن يشيب، وكم من زارع أصابه الهلاك قبل أن يحصد زرعه، فالموت يأتي بغتة، والعمل الصالح ينفعك في الدنيا والآخرة، ولو عشت ألف عام وأنت في طاعة الله فأنت على خير، لا تغتر بالشباب والقوة والمال، احذر وأعد العدة شابا أو كهلا أو شيخا حتى تلقى ربك، فاحذر أسباب الهلاك، واسأل ربك التوفيق والإعانة فهو سبحانه الهادي والموفق جل وعلا، فاضرع إليه أن يهديك وأن يثبتك وأن يعينك على ذكره وشكره وحسن عبادته. 📙 مجموع الفتاوى (24 / 304). •••••••
8 tahun yang lalu
baca 2 menit