Nasehat

Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

sepenggal makna dalam sebuah balon

SEPENGGAL MAKNA DALAM SEBUAH BALON.... “Dan janganlah engkau memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong), dan janganlah berjalan dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang angkuh dan menyombongkan diri.” (Luqman: 18) Kadangkala sepenggal makna dapat juga dilihat dari sebuah balon.... Setiap melihat balon,,sering terpikirkan barangkali komposisi balon gas dan sifat sombong itu sama,,mungkin sombong juga tersusun dari nitrogen,,hidrogen dan helium,,gas-gas yang sering ada di balon udara hingga membuat mereka yang mengidap sifat sombong seringkali besar kepala lalu hati melayang tinggi,,lupa menapaki tanah dan akhirnya meremehkan orang lain. Ah mungkin mereka lupa bahwa tak selamanya balon gas akan terus mengudara,,setinggi apa pun tak kan mampu menembus langit,,mereka lupa bahwa tanah adalah tempat peristirahatan terakhirnya. "Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong. Sesungguhnya engkau sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali engkau tidak akan mencapai setinggi gunung. Semua itu kejahatannya amat dibenci di sisi Rabb-mu.” (al-Isra’: 37—38) Semoga mereka yang saat ini merasa tinggi di awan-awan entah karena ILMU,,harta,,tahta juga PARAS YANG MENAWAN HINGGA BANGGA DIRI LALU MENOLAK KEBENARAN DAN MEREMEHKAN ORANG LAIN,MEMPERMAINKAN HATI ORANG LAIN hingga,,bisa merenungi peringatan Allah Ta'ala ini: “Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di muka bumi dan kesudahan yang baik bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al-Qashash: 83) Lalu segera bertaubat dan mengenakan parasut "tawadhu" agar saat balon kesombongannya pecah di udara,,mereka bisa kembali ke bumi tanpa kehinaan. Dan rendahkanlah sayapmu (bertawadhu’lah) terhadap orang-orang yang beriman.” (al-Hijr: 88) “Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku agar kalian merendahkan diri sehingga seseorang tidak menyombongkan diri atas yang lain dan tidak berbuat zhalim atas yang lain.” (Shahih, HR Muslim no. 2588). Disudut perenungan Ummu 'Abdillah Afiqah Dipublikasikan oleh:  .مفتاح دار السعادة Miftah Daaris Sa'adah Wa  💐Mar'atus Shalihah
8 tahun yang lalu
baca 2 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

nasehat syaikh rabi' bagi segenap salafiyyin - ramadhan 1437 h

بسم الله الرحمن الرحيم Nasehat al-Allamah Rabi' Bin Hadi al-Madkhali حفظه الله bagi Segenap Kaum Muslimin secara Umum dan Salafiyyun secara Khusus, di Libya, dan di Negeri-negeri Islam Lainnya Malam Ahad 28 Ramadhan 1437 Hijriyah بسم الله و الحمد لله و الصلاه و السلام على رسول الله صلى الله عليه وسلم Wa ba'd. Aku mewasiatkan kepada diriku, kaum muslimin secara umum, dan Salafiyyun secara khusus, di Saudi Arabia, Yaman, Libya, Maroko, Aljazair, India, Pakistan, dan negeri-negeri kaum muslimin yang lainnya, untuk bertakwa kepada Allah Azza wa Jalla baik ketika sendirian maupun ketika bersama manusia.  .Hendaknya mereka berpegang teguh dengan jalan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan manhaj beliau, dengan pemahaman salaful ummah. Aku menasehati salafiyyun seluruhnya untuk bersatu dan saling memaafkan di antara mereka. Hendaknya mereka membuang jauh berbagai perselisihan dan menjauh dari berbagai sebab perselisihan dan perpecahan. Hendaknya mereka meninggalkan semua perkara yang mengantarkan pada semua itu, karena perselisihan akan melemahkan barisan Salafiyyun dan menjadi sebab kehancuran dan robohnya dakwah Salafiyyah.  Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرقوا "Hendaklah kalian semuanya berpegang dengan tali Allah dan janganlah kalian berpecah belah." Jadi Allah memerintahkan untuk berpegang teguh (dengan tali-Nya) dan mengikutkannya dengan larangan berpecah belah. Sehingga wajib bagi setiap Salafiyyun untuk bertakwa kepada Allah Azza wa Jalla, meninggalkan semua perselisihan dan sebab-sebabnya, dan bersatu, menjadi satu barisan.  Allah Azza wa Jalla berfirman, ولا تنازعوا فتفشلوا وتذهب ريحكم "Janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu." Jadi berbantah-bantahan akan membawa kepada kegagalan dan hilangnya الريح, yaitu hilangnya kekuatan. Menjadi kewajiban Salafiyyun untuk berdakwah ke jalan Allah Tabaraka wa Ta'ala -baik para masyaikhnya, penuntut ilmunya, dan pemudanya- diatas pemahaman salaful ummah. Dan menjadi kewajiban Salafiyyun di Libia untuk menolong agama Allah ta'ala dan menjaganya dari al-Ikhwan al-Muslimun (IM) dan yang selain mereka. Al-Ikhwan al-Muslimun adalah kelompok yang paling berbahaya terhadap Islam  sejak berdirinya al-Ikhwan al-Muslimun ini. Mereka adalah golongan yang paling pendusta setelah Rafidhah. Mereka mempunyai pemikiran penyatuan seluruh agama, wihdatul wujud, dan mereka juga memiliki pemikiran sekuler. Sungguh telah berdiri pemerintahan yang berasal dari mereka di berbagai negeri, namun mereka tidak menerapkan syariat Islam, tidak di dalam permasalahan akidah, dan tidak pula di dalam permasalahan hukum yang mereka propagandakan (berhukum dengan undang-undang syariat ini) sejak tumbuhnya dakwah mereka, padahal mereka  mengafirkan pemerintah yang tidak berhukum dengan syariat. Apabila al-Ikhwan menyerang Benghazi, dan orang yang bernama ash-Shadiq al-Gharyani al-Ikhwani -orang yang bangga dengan Sayyid Quthb dan mengarahkan para pemuda untuk membaca kitab-kitabnya yang dipenuhi dengan berbagai kesesatan yang besar diantaranya celaannya terhadap Rasulullah dan Kalimullah Musa Alaihissalam,  celaannya terhadap sebagian sahabat yang mulia, pendapatnya yang berpegang pada wihdatul wujud dan menolak sifat-sifat Allah-- al-Gharyani ini telah mengancam Benghazi dengan peperangan; Dia tidaklah mengobarkan perlawanan melainkan untuk memerangi Salafiyyun! Jadi wajib bagi Salafiyyun  untuk bersatu hingga mereka bisa menghalangi permusuhan dari al-Ikhwan al-Muflisin (saudara-saudara yang merugi), sehingga mereka tidak menguatkan al-Ikhwan menguasai Benghazi. Al-Ikhwanul Muslimun  memakai baju Islam, namun mereka lebih keras permusuhannya terhadap Salafiyyun dibandingkan Yahudi dan Nashara. Sedangkan ISIS yang tumbuh di Iran, mereka ini merupakan salah satu faksi al-Ikhwan al-Muslimun. Mereka adalah kelompok yang paling keras terhadap Salafiyyun. Mereka suka mengkafirkan dan membunuhi Salafiyun. Semoga Allah mencurahkan shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya. Ditulis oleh Rabi' bin Hadi al-Madkhali 28 Ramadhan 1437                                                                                                                                                             bit.ly/majalahqonitah NASEHAT SYAIKH RABI TERHADAP PERKARA MANHAJIYAH DI INDONESIA قناة الشيخ ربيع بن هادي المدخلي: بسم الله الرحمن الرحيم نصيحة من العلامة ربيع بن هادي المدخلي حفظه الله للمسلمين عمومًا والسلفيين خاصة، في ليبيا وغيرها من البلاد الإسلامية، وذلك ليلة الأحد 28 رمضان 1437هـ باسم الله، والحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله صلى الله عليه وسلم. وبعد: فأوصي نفسي والمسلمين عمومًا والسلفيين خصوصًا، في السعودية، واليمن، وليبيا، والمغرب، والجزائر، والهند، وباكستان وغيرها من بلاد المسلمين بتقوى الله عز وجل في السِّر والعلن، وأن يلتزموا طريق الرسول صلى الله عليه وسلم ونهجه، على فهم سلف الأمة. وأنصح السلفيين جميعًا أن يتآلفوا، ويتسامحوا فيما بينهم، وأن يطرحوا الخلافات جانبًا ويبتعدوا عن أسباب الخلاف والفرقة والشقاق، وترك كل ما يؤدي إليها؛ فإن الخلاف يُضعِف الصف السلفي ويكون سببًا لدمار وخراب الدعوة السلفية، يقول الله تعالى: (وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا) فأمر الله بالاعتصام وأعقبه بعدم التفرق. فعلى كل السلفيين أن يتقوا الله عز وجل ويتركوا كل الخلافات وأسبابها، وأن يجتمعوا ويكونوا صفًّا واحدًا ، قال الله عز وجل: (وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ) فالنزاع يؤدي إلى الفشل وذهاب الريح، أي: ذهاب القوة. وعلى السلفيين أن يدعوا إلى الله تبارك وتعالى -مشايخَ وطلابًا وشبابًا- على فهم سلف الأمة. وعلى السلفيين في ليبيا النصرة لدين الله تعالى وحمايته من الإخوان المسلمين وغيرهم؛ فالإخوان المسلمون أخطر الفِرق على الإسلام منذ قامت دعوة الإخوان المسلمين، وهم من أكذب الفرق بعد الروافض؛ عندهم وحدة أديان، ووحدة الوجود، وعندهم علمانية. وقد قامت لهم دولٌ في عدد من البلدان، فلم يطبقوا الشريعة الإسلامية لا في العقيدة ولا في الحاكمية التي يدندنون حولها منذ نشأت دعوتهم ويكفرون الحكام الذين لا يُحَكِّمُونَها. وإذا هجم الإخوان على بنغازي، وقد هدد المسمَّى بالصادق الغرياني الإخواني المعتز بسيد قطب والموجه للشباب إلى قراءة كتبه المليئة بالضلالات الكبرى، ومنها: طعنه في رسول الله وكليمه موسى عليه الصلاة والسلام وفي بعض الصحابة الكرام، والقول بوحدة الوجود، وتعطيل الصفات، هذا الغرياني يهدد بنغازي بالحرب، وهو لا يحاربها إلا من أجل محاربة السلفيين، فعلى السلفيين أن يلتفوا لصدِّ عدوان الإخوان المفلسين، ولا يُمكِّنوا الإخوان من بنغازي. الإخوان يلبسون لباس الإسلام وهم أشد على السلفيين من اليهود والنصارى، داعش تربت في إيران، وهم فصيل من فصائل الإخوان المسلمين، وهم أشد الأحزاب على السلفيين يكفرونهم ويقتلونهم. وصلى الله وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه. كتبه ربيع بن هادي المدخلي 28 رمضان 1437هـ http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=159721#entry733194
8 tahun yang lalu
baca 6 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

shopping di bulan ramadhan

SHOPPING DI BULAN ROMADHON Asy Syeikh Muhammad Bin Sholih Al Utsaimin : Kebanyakan dari manusia terkhusus wanita terlewatkan dari kebaikan yang besar pada bulan ini (Romadhon). Disebabkan karena mereka menghabiskan waktu mereka di awal bulan Romadhon untuk membeli aneka makanan  .dan minuman dan barang barang yang sifatnya pelengkap. Dan terkadang yang demikian ini sampai pada tingkatan BERLEBIHAN yang kita dilarang didalam agama kita. Allah Ta'alaa berfirman :  (يَا بَنِي آدَمَ خُذُواْ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وكُلُواْ وَاشْرَبُواْ وَلاَ تُسْرِفُواْ إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُسْرِفِين) ” Wahai anak adam pakailah perhiasan kalian disetiap kalian akan masuk masjid dan makanlah dan minumlah dan jangan melampaui batas sesungguhnya Allah tidak menyukai orang orang yang melampaui batas ” Dan perkara ini berulang di akhir bulan pada sepuluh hari terakhir ketika manusia sedang bersantai dan sedang menghabiskan waktunya terkhusus setelah sholat taraweh, mereka berbelanja untuk kebutuhan iedul fitri. ini perkara yang terpuji yaitu bergembira dan menyiapkan diri untuk menyambut iedul fitri.  Tetapi perkara ini hendaknya harus PERTENGAHAN dan jangan sampai berlebihan. Sebagian hadir didalam sholat tetapi fikirannya kemana mana dan dia sholat dalam keadaan terburu buru, yang demikian ini agar bisa segera kepasar untuk membeli barang yang diinginkannya untuk keluarganya dan anak anaknya. Dan apakah perbuatan ini terkhusus di sepuluh terakhir dari romadhon sesuai dengan sunnah Nabi Shollahu Alaihi Wa Sallam? Dimana kita dari semangatnya beliau Shollahu Alaihi Wa Sallam untuk beribadah di hari hari ini Maka bersemangtlah saudara saudaraku dan saudari saudariku untuk mengerjakan ketaatan dan jauhilah dosa dan kejelekan agar kalian beruntung dengan kehidupan yang baik didunia dan pahala yang banyak setelah kematian. Allah  Azza Wa Jalla berfirman :  مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُون ”Barang siapa yang beramal sholih dari kalangan laki laki atau wanita dalam keadaan dia beriman maka Kami akan berikan kehidupan yang baik dan kami akan berikan balasan pahala dengan lebih baik dari apa yang mereka kerjakan”. Ya Allah teguhkanlah kami diatas keimanan dan amal sholih, Dan hidupkan kami dengan kehidupan yang baik, Dan kumpulkan kami dengan orang orang sholih. WalhamdulillahiRobbilAlamin Wa shollallahu Wa Sallam Ala Nabiyyina Muhammad Wa Ala Alihi Wa Shohbihi Ajmain. •••••••••••••••••••••••••• Sumber: Majalis Romadhoniah/http://www.sahab.net Telegram: https://bit.ly/Berbagiilmuagama Alih bahasa: Abu Arifah Muhammad Bin Yahya Bahraisy
8 tahun yang lalu
baca 3 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

ilmu itu diamalkan, bukan untuk jadi ulama' atau raih gelar

ILMU UNTUK DIAMALKAN, BUKAN UNTUK MENJADI ULAMA ATAU UNTUK MERAIH GELAR Asy-Syaikh Abdullah bin Shalfiq azh-Zhafiry hafizhahullah berkata: "Diantara sesuatu yang indah dari apa yang saya baca dari karya Ibnu Baz rahimahullah sebuah perkataan yang pantas ditulis dengan tinta emas yang termasuk dibutuhkan oleh penuntut ilmu dalam kehidupan ilmiyah dan dakwahnya." KUTIPAN Asy-Syaikh al-Allamah al-Imam as-Salafy Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah berkata: فعليك يا عبد اللّٰه أيها الطالب للعلم: عليك بإخلاص العبادة والنية لله وحده، وعليك بالجد والنشاط في سلوك طرق العلم والصبر عليها، ثم العمل بمقتضى العلم، فإن المقصود هو العمل، وليس المقصود هو أن تكون عالما، أو تعطى شهادة راقية في العلم. "Wahai hamba Allah, wahai penuntut ilmu, hendaklah engkau mengikhlaskan ibadah dan niat hanya untuk Allah saja, dan wajib atas engkau untuk bersungguh-sungguh dan semangat menempuh jalan-jalan ilmu dan bersabar atasnya, kemudian mengamalkan konsekuensi ilmu, karena sesungguhnya tujuannya adalah untuk diamalkan, dan tujuannya bukan agar engkau menjadi seorang ulama, atau agar engkau mendapatkan gelar yang tinggi dalam ilmu." Majmu'ul Fatawa, jilid 2 hlm. 307 https://twitter.com/abdulahaldafiri/status/733986663681101824 WhatsApp Salafy Indonesia Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy
8 tahun yang lalu
baca 2 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

nasehat bagi orang yang banyak bercanda

NASEHAT BAGI ORANG YANG BANYAK BERCANDA Asy-Syaikh Muhammad bin Hady hafizhahullah Ada pertanyaan yang menanyakan tentang bercanda diantara para penuntut ilmu yang memperbanyak bercanda, apa nasehat Anda? Bercanda adalah mengistirahatkan diri dari kepenatan, tidak mengapa hal jika dilakukan kadang-kadang, dengannya seseorang mengistirahatkan dirinya, namun dengan syarat janganlah dia bercanda kecuali dengan ucapan yang jujur dan hendaknya dia berhati-hati dari ucapan dusta, karena sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi was sallam terkadang juga bercanda dengan para Shahabat beliau. Hanya saja beliau tidak mengatakan kecuali yang benar. Beliau pernah mengatakan: لَا تَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَجُوْزٌ. “Wanita yang telah tua tidak akan masuk ke syurga.” (Lihat: Silsilah Ash-Shahihah no. 2987 –pent) Ketika seorang wanita yang telah tua mendengarnya, maka dia berteriak sedih. Padahal yang beliau katakan ini adalah ucapan yang benar, karena Allah Azza wa Jalla pada hari kiamat nanti akan membangkitkan manusia dan memasukkan mereka ke dalam syurga pada usia yang sama, yaitu usia muda pada puncak kematangan. Hal ini sebagaimana firman-Nya: وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا. “Dan (orang-orang yang bertakwa mendapatkan) gadis-gadis remaja yang sebaya.” (QS. An-Nazi’at: 33) Dan yang dimaksud adalah bahwa wanita tua tersebut sekarang akan mati setelah sampai pada usia tua renta yang ditetapkan atasnya, dia tidak akan dibangkitkan pada hari kiamat nanti dalam keadaan tua. Jadi Rasulullah shallallahu alaihi was sallam jujur dalam bercandanya. Beliau juga ketika ada seseorang ada yang mengatakan kepada beliau: “Bawalah saya naik di kendaraan.” Maka beliau menjawab: إِنِّيْ حَامِلُكَ عَلَى وَلَدِ النَّاقَةِ. “Sesungguhnya saya akan membawamu mengendarai anak onta.” (Lihat Tahqiq Misykaatul Mashaabih karya Al-Albany rahimahullah no. 4886 –pent.) Beliau mengatakan yang sebenarnya, karena yang beliau maksud adalah onta, dan inilah dia. Adapun dusta dalam bercanda maka tidak boleh, dan Nabi shallallahu alaihi was sallam telah memotivasi untuk meninggalkan dusta sebagaimana dalam hadits yang kalian ketahui semuanya. Yaitu dalam hadits Abu Umamah radhiyallahu anhu dalam kitab Sunan, Musnad, dan selainnya, bahwasanya Nabi shallallahu alaihi was sallam bersabda: أَنَا زَعِيْمُ بَيْتٍ فِيْ رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِيْ أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسُنَ خُلُقُهُ. “Sesungguhnya saya menjamin sebuah rumah di tepi syurga bagi siapa saja yang meninggalkan perdebatan walaupun dia benar, dan sebuah rumah di tengah syurga bagi siapa saja yang meninggalkan dusta walaupun dia bercanda, dan sebuah rumah di syurga yang paling tinggi bagi siapa saja yang baik akhlaknya.” (Lihat: Silsilah Ash-Shahihah no. 273 –pent.) Jadi bercanda dibutuhkan oleh seseorang kadang-kadang saja untuk mengistirahatkan pikirannya, hanya saja dia tidak boleh berdusta. Adapun dengan banyak melakukannya maka hal itu akan mematikan hati dan menjatuhkan harga diri, menghilangkan wibawa, membuat rendah pada pandangan manusia, maksudnya mereka akan merendahkannya dengan sebab banyak bercanda. Jadi keseriusan yang akan menjadikan manusia menghormatinya. Maka hendaknya seorang hamba bercanda kadang-kadang saja, tetapi dengan hal-hal yang tidak akan menghilangkan kewibawaannya. Adapun dusta maka hal itu adalah sesuatu yang akan menjatuhkannya. Kita memohon keselamatan kepada Allah. Para penuntut ilmu sepantasnya bagi mereka untuk senantiasa menjaga waktu mereka, tidak membuangnya dengan bercanda yang tidak ada manfaatnya dan memperbanyaknya. Karena sesungguhnya hal ini terkadang menyeret kepada hal-hal yang tidak terpuji akibatnya seperti yang telah kami sebutkan. Juga ada perkara lain yang lebih besar akibat buruknya, yaitu dengan kematian hati dan kelalaian dari mengingat Allah Tabaraka wa Ta’ala. Maka tidak sepantasnya bagi seorang muslim untuk tidak menyibukkan waktunya dengan hal ini semuanya atau sebagian besaranya, apalagi jika dia adalah seorang penuntut ilmu. Sumber artikel: http://www.albaidha.net/vb/showthread.php?s=53830 Alih Bahasa: Abu Almass Rabu, 14 Dzulhijjah 1435 H =====*****===== Diposting ulang: WA Salafy Solo Channel Salafy Solo Https://tlgrm.me/salafysolo Sya'ban 1437 H
8 tahun yang lalu
baca 4 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

berbuat ihsan kepada semua orang

Mutiara ASK Renungan Pagi BERBUAT IHSAN KEPADA SEMUA ORANG. Berkata Al-'Allamah Al-Hafizh Ibnul Qayyim _rahimahullah ta'ala_ : Termasuk sebab tersulit bagi jiwa dan terberat baginya dan tidak ada yang bisa menjalankannya kecuali orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar dari Allah ialah memadamkan api orang yang hasad, zalim, dan menyakiti dengan berbuat ihsan (kebajikan) kepadanya, dan setiap kali bertambah gangguannya, kejelekannya, kezalimannya, dan hasadnya maka semakin bertambah pula perilaku ihsan kepadanya, bagi dirinya adalah nasehat dan atas orang tersebut merupakan bentuk kasih sayang, dan aku tidak mengira bahwa engkau akan percaya bahwa hal ini bisa menjadi lebih mulia dari pada membalasnya, maka dengarkanlah sekarang firman Allah _'Azza wa Jalla_ : (وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۚ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ * وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ * وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ) [سورة فصلت 34 - 36] "Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.[35] Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar. [36] Dan jika syaitan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."_ [Qs. Fushshilat: 34-36] Dan Allah berfirman: (أُولَٰئِكَ يُؤْتَوْنَ أَجْرَهُمْ مَرَّتَيْنِ بِمَا صَبَرُوا وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ) [سورة القصص 54] "Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka, mereka nafkahkan."_ [Qs. Al-Qashash: 54] Dan perhatikan keadaan Nabi ﷺ yang telah dikisahkan tentang apa yang menimpa Nabi kita ﷺ : Bahwasanya beliau telah diserang oleh kaumnya hingga beliau berdarah sehingga darah pun mengalir dan beliau katakan: "ya Allah, ampunilah kaumku karena sejatinya mereka tidak mengetahui."_ [HR. Bukhari dan Muslim] Bagaimana beliau gabungkan dalam kalimat ini 4 kedudukan dari perbuatan ihsan dalam rangka membalas perbuatan jelek mereka yang besar terhadap baginda Nabi: Pertama: beliau memaafkan mereka, Kedua: permohonan ampun beliau untuk mereka, Ketiga: pemberian udzur (toleransi) beliau bagi mereka karena mereka sejatinya tidak mengetahui, Empat: beliau sandarkan mereka kepada dirinya sehingga beliau katakan: ampunilah kaumku. Badaie' Al-Fawaid (2/243-244). By. Pixabay قال العلامة الحافظ ابن القيم رحمه الله تعالى: . «ﻣﻦ ﺃﺻﻌﺐ اﻷﺳﺒﺎﺏ ﻋﻠﻰ اﻟﻨﻔﺲ ﻭﺃﺷﻘﻬﺎ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻭﻻ ﻳﻮﻓﻖ ﻟﻪ ﺇﻻ ﻣﻦ ﻋﻈﻢ ﺣﻈﻪ ﻣﻦ اﻟﻠﻪ ﻭﻫﻮ ﺇﻃﻔﺎء ﻧﺎﺭ اﻟﺤﺎﺳﺪ ﻭاﻟﺒﺎﻏﻲ ﻭاﻟﻤﺆﺫﻱ ﺑﺎﻹﺣﺴﺎﻥ ﺇﻟﻴﻪ ﻓﻜﻠﻤﺎ اﺯﺩاﺩ ﺃﺫﻯ ﻭﺷﺮا ﻭﺑﻐﻴﺎ ﻭﺣﺴﺪا اﺯﺩﺩﺕ ﺇﻟﻴﻪ ﺇﺣﺴﺎﻧﺎ ﻭﻟﻪ ﻧﺼﻴﺤﺔ ﻭﻋﻠﻴﻪ ﺷﻔﻘﺔ ﻭﻣﺎ ﺃﻇﻨﻚ ﺗﺼﺪﻕ ﺑﺄﻥ ﻫﺬا ﻳﻜﻮﻥ ﻓﻀﻼ ﻋﻦ ﺃﻥ ﺗﺘﻌﺎﻃﺎﻩ ﻓﺎﺳﻤﻊ اﻵﻥ ﻗﻮﻟﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ: {ﻭَﻻ ﺗَﺴْﺘَﻮِﻱ اﻟْﺤَﺴَﻨَﺔُ ﻭَﻻ اﻟﺴَّﻴِّﺌَﺔُ اﺩْﻓَﻊْ ﺑِﺎﻟَّﺘِﻲ ﻫِﻲَ ﺃَﺣْﺴَﻦُ ﻓَﺈِﺫَا اﻟَّﺬِﻱ ﺑَﻴْﻨَﻚَ ﻭَﺑَﻴْﻨَﻪُ ﻋَﺪَاﻭَﺓٌ ﻛَﺄَﻧَّﻪُ ﻭَﻟِﻲٌّ ﺣَﻤِﻴﻢٌ ﻭَﻣَﺎ ﻳُﻠَﻘَّﺎﻫَﺎ ﺇِﻻّ اﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺻَﺒَﺮُﻭا ﻭَﻣَﺎ ﻳُﻠَﻘَّﺎﻫَﺎ ﺇِﻻ ﺫُﻭ ﺣَﻆٍّ ﻋَﻈِﻴﻢٍ ﻭَﺇِﻣَّﺎ ﻳَﻨْﺰَﻏَﻨَّﻚَ ﻣِﻦَ اﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ ﻧَﺰْﻍٌ ﻓَﺎﺳْﺘَﻌِﺬْ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﺇِﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ اﻟﺴَّﻤِﻴﻊُ اﻟْﻌَﻠِﻴﻢُ}  ﻭﻗﺎﻝ: {ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻳُﺆْﺗَﻮْﻥَ ﺃَﺟْﺮَﻫُﻢْ ﻣَﺮَّﺗَﻴْﻦِ ﺑِﻤَﺎ ﺻَﺒَﺮُﻭا ﻭَﻳَﺪْﺭَﺃُﻭﻥَ ﺑِﺎﻟْﺤَﺴَﻨَﺔِ اﻟﺴَّﻴِّﺌَﺔَ ﻭَﻣِﻤَّﺎ ﺭَﺯَﻗْﻨَﺎﻫُﻢْ ﻳُﻨْﻔِﻘُﻮﻥَ}  ﻭﺗﺄﻣﻞ ﺣﺎﻝ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ اﻟﺬﻱ ﺣﻜﻰ ﻋﻨﻪ ﻧﺒﻴﻨﺎ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ "ﺃﻧﻪ ﺿﺮﺑﻪ ﻗﻮﻣﻪ ﺣﺘﻰ ﺃﺩﻣﻮﻩ ﻓﺠﻌﻞ ﻳﺴﻠﺖ اﻟﺪﻡ ﻋﻨﻪ ﻭﻳﻘﻮﻝ اﻟﻠﻬﻢ اﻏﻔﺮ ﻟﻘﻮﻣﻲ ﻓﺈﻧﻬﻢ ﻻ ﻳﻌﻠﻤﻮﻥ" ﺭﻭاﻩ اﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ  ﻛﻴﻒ ﺟﻤﻊ ﻓﻲ ﻫﺬﻩ اﻟﻜﻠﻤﺎﺕ ﺃﺭﺑﻊ ﻣﻘﺎﻣﺎﺕ ﻣﻦ اﻹﺣﺴﺎﻥ ﻗﺎﺑﻞ ﺑﻬﺎ ﺇﺳﺎءﺗﻬﻢ اﻟﻌﻈﻴﻤﺔ ﺇﻟﻴﻪ ﺃﺣﺪﻫﺎ: ﻋﻔﻮﻩ ﻋﻨﻬﻢ ﻭاﻟﺜﺎﻧﻲ: اﺳﺘﻐﻔﺎﺭﻩ ﻟﻬﻢ  اﻟﺜﺎﻟﺚ: اﻋﺘﺬاﺭﻩ ﻋﻨﻬﻢ ﺑﺄﻧﻬﻢ ﻻ ﻳﻌﻠﻤﻮﻥ اﻟﺮاﺑﻊ: اﺳﺘﻌﻄﺎﻓﻪ ﻟﻬﻢ ﺑﺈﺿﺎﻓﺘﻬﻢ ﺇﻟﻴﻪ ﻓﻘﺎﻝ اﻏﻔﺮ ﻟﻘﻮﻣﻲ.» بدائع الفوائد (244,243/2) --------------------- Broadcast by Ahlus Sunnah Karawang;*_ Channel MutiaraASK, http://bit.ly/MutiaraASK Website ASK, http://bit.ly/BlogASK BBM Mutiara Salaf, Pin:54ABD49E | Channel:C001C7FFE #renungan #ihsan #sabar
9 tahun yang lalu
baca 4 menit