Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

hendaknya kita bersikap pertengahan

8 tahun yang lalu
baca 3 menit

HENDAKNYA BERSIKAP PERTENGAHAN

Hendaknya Kita Bersikap Pertengahan

Asy-Syaikh Al-Allamah Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah :

Pertanyaan :
Fadhilatusy Syaikh, apakah berhias dan berpakaian mewah serta memakai parfum yang mewah itu menghilangkan sikap zuhud?

Jawaban :
Seseorang itu hendaknya bersikap pertengahan. Seseorang hendaknya bersikap pertengahan.

Jika Allah melimpahkan kenikmatan kepadanya, maka hendaknya ia bersikap pertengahan,
- tidak boros (berlebih-lebihan) dalam menggunakan pakaian, parfum atau kendaraan,
- dan tidak pula berpenampilan seperti orang faqir, sehingga itu termasuk tidak mengakui nikmat Allah yang diberikan kepadanya.

Maka hendaknya ia bersikap pertengahan di dalam urusannya. Dan perkara yang terbaik adalah yang pertengahan, diantara pelit dan boros.

ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺇِﺫَﺍ ﺃَﻧْﻔَﻘُﻮﺍ ﻟَﻢْ ﻳُﺴْﺮِﻓُﻮﺍ ﻭَﻟَﻢْ ﻳَﻘْﺘُﺮُﻭﺍ

“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir.” [Al Furqan: 67]

Pertengahan antara pelit dan berlebih-lebihan. Na'am

═════ ❁🚀❁ ═════

⭕️ ﺍﻟﺴﺆﺍﻝ :
ﻓﻀﻴﻠﺔ ﺍﻟﺸﻴﺦ : ﻫﻞ ﺍﻟﺘﺠﻤﻞ ﻭﻟﺒﺲ ﺍﻟﻤﻼﺑﺲ ﺍﻟﻔﺎﺧﺮﺓ ﻭﺍﻟﺘﻄﻴﺐ ﺑﺄﻧﻮﺍﻉ ﺍﻟﻄﻴﺐ ﺍﻟﻔﺎﺧﺮ ﻳﻨﺎﻓﻲ ﺍﻟﺰﻫﺪ ؟

⭕️ ﺍﻟﺠﻮﺍﺏ :
ﻳﺘﻮﺳﻂ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ، ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﻳﺘﻮﺳﻂ،

ﺇﺫﺍ ﺃﻋﻄﺎﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﻧﻌﻤﺔ ﻳﺘﻮﺳﻂ
- ﻣﺎ ﻳﺴﺮﻑ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﺒﺎﺱ ﻭﺍﻟﻄﻴﺐ ﻭﺍﻟﻤﺮﺍﻛﺐ،
- ﻭﻻ ﻳﻜﻮﻥ ﻛﻬﻴﺌﺔ ﺍﻟﻔﻘﺮﺍﺀ؛ ﻓﻴﺠﺤﺪ ﻧﻌﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ.

ﻓﻠﻴﺘﻮﺳﻂ ﻓﻲ ﺃﻣﺮﻩ، ﻭﺧﻴﺮ ﺍﻷﻣﻮﺭ ﺍﻟﻮﺳﻂ، ﺑﻴﻦ ﺍﻟﺒﺨﻞ ﻭﺍﻟﺘﺒﺬﻳﺮ،

‏(ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺇِﺫَﺍ ﺃَﻧْﻔَﻘُﻮﺍ ﻟَﻢْ ﻳُﺴْﺮِﻓُﻮﺍ ﻭَﻟَﻢْ ﻳَﻘْﺘُﺮُﻭﺍ ‏) ‏[ﺍﻟﻔﺮﻗﺎﻥ : 67 ‏] ،

ﻭﺳﻂ ﺑﻴﻦ ﺍﻹﻗﺘﺎﺭ ﻭﺍﻟﺒﺨﻞ ﻭﺑﻴﻦ ﺍﻹﺳﺮﺍﻑ . ﻧﻌﻢ

http://alfawzan.af.org.sa/node/2363

Majmu'ah Ashhaabus Sunnah
Channel telegram: https://tlgrm.me/ashhabussunnah

•┈┈┈┈••••❁📚❁••••┈┈┈┈•

Umar bin al-Khaththab radhiyallahu 'anhu mengatakan,

“Antara seorang hamba dan rezekinya ada pemisah. Jika dia qanaah (merasa cukup) dan jiwanya merasa ridha, rezekinya akan menghampirinya. Akan tetapi, jika dia memaksa masuk dan meruntuhkan hijab itu, dia tidak akan bisa menambah rezekinya di atas kadar yang telah ditentukan untuknya.”

Sebagian salaf berkata, “Bertawakallah, maka engkau akan dianugerahi rezeki tanpa kelelahan dan susah payah.”

Al-Marwazi bertanya kepada al-Imam Ahmad tentang seseorang yang hanya duduk di rumahnya—padahal dia mampu untuk beraktivitas—dan mengatakan, “Aku akan duduk dan bersabar. Aku tidak akan mengharapkan sesuatu dari orang lain.”

Al-Imam Ahmad menjawab, “Dia keluar dari rumahnya dan berbuat sesuatu lebih aku sukai. Kalau dia hanya duduk di rumahnya, aku khawatir, dia malah berharap akan ada orang yang mengiriminya sesuatu.”

(diambil dari Jami’ul Ulum wal Hikam, Ibnu Rajab al-Hanbali, hlm. 591—592)

http://asysyariah.com/sikap-pertengahan-dalam-hal-mencari-rezeki/
Oleh:
Atsar ID