Fiqih

Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

fatwa jumat ke-01 - bolehkah shalat jumat di masjid yang jauh

FATWA PILIHAN SEPUTAR IBADAH JUM’AT BAGIAN-1 ASY SYAIKH MUHAMMAD BIN SHALIH AL-UTSAIMIN RAHIMAHULLAH Tanya: Apakah diperbolehkan bagi seorang yang hendak shalat Jum’at meninggalkan masjid yang ada di daerahnya kemudian pergi ke masjid lainnya yang jaraknya jauh? Hal ini karena khatibnya lebih luas pembahasnnya dan lebih bagus penyampaiannya. Jawab: Yang lebih baik bagi penduduk suatu kampung untuk shalat di masjid mereka, agar saling mengenal, berlemah lembut di antara mereka dan member semangat sebagian mereka kepada sebagian yang lain. Namun, apabila dia pergi ke masjid yang lain untuk suatu kebaikan dalam agama, seperti memperoleh ilmu, mendengarkan khutbah yang lebih membekas dalam hatinya, lebih banyak ilmunya, maka hal ini tidak mengapa. Adalah para shahabat radhiyallahu ‘anhum shalat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di masjidnya untuk memperoleh keutamaan imam dan masjidnya, kemudian mereka kembali dan shalat di kampungnya. Sebagaimana hal ini dilakukan oleh Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu pada masa hidupnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan beliau mengetahuinya dan tidak mengingkarinya. Sumber: Majmu’ Fatawa wa Rasa-il asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin 16/50-51 Alih bahasa: Abdulaziz Bantul Ma’had Ibnul Qoyyim, Balikpapan Sumber : .http://www.thalabilmusyari.web.id/2014/12/bolehkan-seorang-shalat-jumat.html
10 tahun yang lalu
baca 2 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

kapan shalat dhuha ?

Kapankah Waktu Sholat Dhuha? Jawab: Rentang waktu bisa dilakukannya sholat Dhuha sejak 15 menit setelah terbit matahari hingga 10 menit sebelum masuk waktu Dzhuhur (Fataawaa Nuurun alad Darb) Namun, yang terbaik waktunya adalah saat anak unta mulai kepanasan, yaitu pertengahan waktu antara terbit matahari hingga masuk waktu Dzhuhur (al-Majmu’ syarhul Muhadzzab lin Nawawiy) Contoh, jika seandainya terbit matahari adalah jam 6 dan Dzhuhur adalah jam 12, maka waktu terbaik melakukan sholat Dhuha adalah sejak jam 9 pagi. صَلَاةُ الْأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ Sholat awwabin (orang yang kembali kepada Allah) adalah pada saat anak unta mulai kepanasan (H.R Muslim dari Zaid bin Arqom) Apakah Keutamaan Melakukan Sholat Dhuha? 1. Sebagai shodaqoh harian seluruh persendian. 2. Empat rokaat sholat Dhuha bisa menyebabkan perlindungan hingga sore hari. 3. Sholatnya orang yang senantiasa kembali kepada Allah (Awwabiin).Sebagaimana hadits Zaid bin Arqom riwayat Muslim di atas. 4. Jika seorang ikut sholat berjamaah Subuh di masjid kemudian terus berdzikir hingga masuk waktu Dhuha dan selanjutnya sholat 2 rokaat di waktu Dhuha, maka pahalanya seperti haji atau umrah secara sempurna. 5. Dua rokaat sholat Dhuha adalah wasiat Nabi kepada beberapa Sahabat, yaitu Abu Hurairah, Abu Dzar, dan Abud Darda’. 6. Barangsiapa yang berwudhu kemudian berangkat ke masjid untuk sholat Dhuha, maka ia bagaikan pasukan perang di jalan Allah yang dekat tujuannya, cepat pulangnya, dan banyak ghanimah (harta rampasan perang) yang didapatkan. 7. Keutamaan tergantung jumlah rokaat. Barangsiapa yang sholat Dhuha 2 rokaat: tercatat bukan sebagai orang yang lalai, 4 rokaat: tercatat sebagai ahli ibadah, 6 rokaat: dicukupi hari itu, 8 rokaat: tercatat sebagai orang yang banyak taat, 12 rokaat: dibangunkan rumah di Surga. Dalil poin yang pertama: يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى Pada pagi hari setiap persendian anak Adam perlu dikeluarkan shodaqohnya. Setiap tasbih adalah shodaqoh. Setiap tahmid adalah shodaqoh. Setiap tahlil (ucapan Laa Ilaha Illallah) adalah shodaqoh. Setiap takbir adalah shodaqoh. Memerintahkan kepada yang ma’ruf dan melarang dari kemunkaran adalah shodaqoh. Yang demikian itu dicukupi dengan sholat Dhuha 2 rokaat (H.R Muslim dari Abu Dzar) Dalil poin yang kedua: عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنَّهُ قَالَ ابْنَ آدَمَ ارْكَعْ لِي مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ أَكْفِكَ آخِرَهُ Dari Rasulullah shollallahu alaihi wasallam dari Allah Azza Wa Jalla bahwasanya Dia berfirman: Wahai anak Adam, ruku’lah empat rokaat di awal siang niscaya Aku akan cukupi engkau hingga akhir siang (H.R atTirmidzi, dishahihkan Ibn Hibban dan al-Albany) Dalil poin yang ketiga: لاَ يُحَافِظُ عَلَى صَلَاةِ الضُّحَى إِلَّا أَوَّاب Tidaklah ada yang menjaga sholat Dhuha kecuali Awwaab (seorang yang senantiasa kembali kepada Allah)(H.R atThobarony, dishahihkan Ibnu Khuzaimah dan dihasankan al-Albany) Dalil poin yang keempat: عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu beliau berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa yang sholat Subuh berjamaah kemudian duduk berdzikir kepada Allah hingga terbit matahari kemudian sholat dua rokaat (di awal Dhuha) maka ia mendapat seperti pahala haji dan umroh, Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: sempurna, sempurna, sempurna (H.R atTirmidzi, dihasankan atTirmidzi dan dishahihkan al-Albany) Dalil poin yang kelima: عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أَوْصَانِي خَلِيلِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلَاثٍ صِيَامِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْ الضُّحَى وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَنَامَ Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu beliau berkata: Kekasihku (Nabi Muhammad) shollallahu alaihi wasallam berwasiat kepadaku 3 hal: Puasa tiga hari tiap bulan, dua rokaat di waktu Dhuha, dan berwitir sebelum aku tidur (H.R al-Bukhari dan Muslim) عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ أَوْصَانِي حَبِيبِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلَاثَةٍ لَا أَدَعُهُنَّ إِنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى أَبَدًا أَوْصَانِي بِصَلَاةِ الضُّحَى وَبِالْوَتْرِ قَبْلَ النَّوْمِ وَبِصِيَامِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ Dari Abu Dzar –radhiyallahu anhu- beliau berkata: Orang yang aku cintai (Nabi Muhammad) shollallahu alaihi wasallam berwasiat kepadaku 3 hal yang aku insyaAllah tidak akan meninggalkannya selama-lamanya. Ia mewasiatkan kepadaku dengan sholat Dhuha dan witir sebelum tidur dan puasa 3 hari pada setiap bulan (H.R anNasaai, dishahihkan al-Albany) عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ أَوْصَانِي حَبِيبِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلَاثٍ لَنْ أَدَعَهُنَّ مَا عِشْتُ بِصِيَامِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَصَلَاةِ الضُّحَى وَبِأَنْ لَا أَنَامَ حَتَّى أُوتِرَ Dari Abud Darda’ radhiyallahu anhu beliau berkata: Orang yang aku cintai (Nabi Muhammad) shollallahu alaihi wasallam berwasiat kepadaku 3 hal yang aku tidak akan meninggalkannya sepanjang hidupku: Puasa 3 hari tiap bulan, sholat Dhuha, dan agar aku tidak tidur hingga aku melakukan witir (H.R Muslim) Dalil poin yang keenam: عَنْ عَبْدِ الله بْنِ عَمْروٍ - رضي الله عنهما - قَالَ : بَعَثَ رَسُولُ الله صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم سَرِيَّةً فَغَنِمُوا وَأَسْرَعُوا الرَّجْعَةَ ، فَتُحِدِّثَ بِقُرْبِ مَغْزَاهُمْ وَكَثْرَةِ غَنِيمَتِهِمْ وَسُرْعَةِ رَجْعَتِهِمْ ، فَقَالَ رَسُولُ الله صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم : أَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى أَقْرَبَ مِنْهُ مَغْزًى وَأَكْثَرَ غَنِيمَةً وَأَوْشَكَ رَجْعَةً فَقَالَ : مَنْ تَوَضَّأَ ثُمَّ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لِسَبْحَةِ الضُّحَى فَهُوَ أَقْرَبُ مَغْزًى وَأَكْثَرُ غَنِيمَةً وَأَوْشَكُ رَجْعَةً Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu anhuma beliau berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam mengutus pasukan perang kemudian pasukan itu mendapatkan harta ghanimah dan pulang cepat. Maka para Sahabat banyak yang membicarakan tentang pasukan tersebut yang tujuannya dekat, rampasan perangnya banyak, dan cepat kembali. Maka Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: Maukah kalian aku tunjukkan kepada yang lebih dekat tempat perangnya, lebih banyak harta rampasan perang, dan lebih cepat kembali? Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa yang berwudhu kemudian berangkat ke masjid untuk melakukan sholat Dhuha maka itulah yang lebih dekat tempat perangnya, lebih banyak harta rampasan perangnya dan lebih cepat kepulangannya (H.R Ahmad, atThobarony, dinyatakan sanadnya jayyid oleh al-Bushiry dan al-Mundziri serta dinyatakan hasan shohih oleh al-Albany). Dalil poin yang ketujuh: عَنْ أَبي الدَّرْدَاء رَضِي اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ مَنْ صَلَّى الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لَمْ يُكْتَبْ مِنَ الْغَافِلِيْنَ وَمَنْ صَلَّى أَرْبَعًا كُتِبَ مِنَ الْعَابِدِيْنَ وَمَنْ صَلَّى سِتًّا كُفِيَ ذَلِكَ الْيَوْمِ وَمَنْ صَلَّى ثَمَانِيًا كَتَبَهُ اللهُ مِنَ الْقَانِتِيْنَ وَمَنْ صَلَّى ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَة بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ ... Dari Abud Darda’ radhiyallahu anhu beliau berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa yang sholat Dhuha dua rokaat, tidak tercatat sebagai orang yang lalai. Barangsiapa yang sholat Dhuha 4 rokaat, tercatat sebagai orang yang ahli ibadah. Barangsiapa yang sholat 6 rokaat, akan dicukupi hari itu. Barangsiapa yang sholat 8 rokaat, Allah catat sebagai orang yang banyak taat. Barangsiapa yang sholat 12 rokaat Allah bangunkan baginya rumah di Surga…(H.R atThobarony, Abu Nuaim dalam Ma’rifatus Shohaabah, al-Baihaqy, dinyatakan para perawinya terpercaya oleh al-Mundziri) Catatan: Hadits ini dilemahkan Syaikh al-Albany, namun dikuatkan oleh Syaikh Muhammad bin Umar bin Salim Bazmul dalam bentuk pendalilannya dalam kitabBughyatul Mutathowwi’ fii Sholaatit Tathowwu’. Salah satu perawi dalam hadits tersebut riwayat atThobarony yaitu Musa bin Ya’qub diperselisihkan oleh para Ulama. Dia dinilai tsiqoh (terpercaya) oleh Yahya bin Main dan Ibnu Hibban, namun dilemahkan oleh Ibnul Madini. (Majmauz Zawaaid lil Haytsami). Namun hadits ini diriwayatkan dari beberapa jalur periwayatan yang diharapkan bisa sampai pada derajat hasan. Wallaahu A’lam. Apakah Ada Bacaan Dzikir atau Doa Setelah Sholat Dhuha? Jawab: Dalam sebagian hadits dinyatakan bahwa Nabi shollallahu alaihi wasallam mengucapkan istighfar: Allaahummaghfirlii wa tub alayya innaka antat tawwaabur rohiim(Ya Allah ampunilah aku dan terimalah taubatku sesungguhnya engkau Maha Menerima Taubat lagi Maha Penyayang) sebanyak 100 kali. عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ : صَلَّى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ الضُّحَى ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَىَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ حَتَّى قَالَهَا مِائَةَ مَرَّةٍ Dari Aisyah radhiyallahu anha beliau berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam sholat Dhuha kemudian mengucapkan: Allaahummaghfirlii wa tub alayya innaka antat tawwaabur rohiim sebanyak 100 kali (H.R anNasaai dan al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrod dan dishahihkan al-Albany (dikutip dari buku 'Fiqh Bersuci dan Sholat Sesuai Tuntunan Nabi', Abu Utsman Kharisman) WA alI'tishom | 1436 H
10 tahun yang lalu
baca 8 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

makna "sesungguhnya puasa itu untukku dan aku sendiri yang akan membalasnya" ?

MAKNA HADITS: "KECUALI PUASA, KARENA SESUNGGUHNYA (PUASA ITU) UNTUKKU DAN  .AKU SENDIRI YANG AKAN MEMBALASNYA" Oleh: Asy-Syaikh Al 'Allaamah Muqbil bin Hady Al-Wadi'ie -rahimahullah- P E R T A N Y A A N : Bersabda Rasulullah ﷺ tentang apa yang Beliau riwayatkan dari Rabb-nya: " كل عمل ابن آدم له إلا الصوم فإنه لي وأنا أجزي به " "Semua amalan anak cucu Adam adalah untuk dirinya, kecuali puasa karena sesungguhnya ia diperuntukkan bagi-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya." Dan sebagaimana telah diketahui bahwasannya seluruh ibadah itu adalah untuk Allah dan akan diberikan pahala atasnya namun bagaimanakah (maksudnya) Allah hanya mengkhususkan puasa untuk-Nya? J A W A B A N: الخاصية فيه أنه بين العبد وربه فيمكن للشخص أن يتظاهر بأنه صائم لكنه إذا ذهب إلى بيته أو إلى مكان خالٍ يأكل . Kekhususan didalamnya bahwasannya amalan puasa tersebut (hanya diketahui) antara seorang hamba dengan Rabbnya. MUNGKIN saja seorang berpura-pura menampakkan diri sebagai seorang yang berpuasa NAMUN apabila ia kembali ke rumahnya atau ke tempat yang sepi maka ia makan. Maka demikianlah (maknanya) dan di dalamnya terdapat keistimewaan dan keutamaan pada amalan puasa. Begitu pula amalan-amalan lainnya, masing-masing memiliki keutamaan dan keistimewaan. Dan Rasulullah ﷺ bersabda sebagaimana dalam hadits Abu Umamah sungguh beliau mengatakan:  " Tunjukkan kepadaku suatu amalan shalih - wahai Rasulullah - niscaya akan aku amalkan? : " عليك بالصوم ؛ فإنه لا مثل له " "Atasmu untuk senantiasa berpuasa karena sesungguhnya tidak ada (amalan shalih) yang semisalnya." Dan bukanlah maknanya bahwa amalan puasa itu lebih utama daripada shalat. AKAN TETAPI maknanya bahwa : padanya terdapat keistimewaan ini dan berpuasa itu menunjukkan suatu bentuk keikhlasan(dalam mengamalkannya). Dari kaset : Pertanyaan-pertanyaan para pemuda dari desa As-Sa'iid. معنى حديث : إلا الصوم فإنه لي وأنا أجزي به نص الســـؤال: يقول الرسول صلى الله عليه وسلم فيما يرويه عن ربه : " كل عمل ابن آدم له إلا الصوم فإنه لي وأنا أجزي به " فمن المعروف أن العبادات كلها لله ويثاب عليها ولكن كيف خص الله الصوم له فقط ؟ نص الإجـــابة: الخاصية فيه أنه بين العبد وربه فيمكن للشخص أن يتظاهر بأنه صائم لكنه إذا ذهب إلى بيته أو إلى مكان خالٍ يأكل . هذا وفيه مزية وفضيلة للصوم ، وكذا بقية الأعمال لكلٍ شرفه وميزته ، والرسول - صلى الله عليه وعلى آله وسلم - يقول كما في حديث أبي أمامة وقد قال : دلني على عمل يا رسول الله أعمله ؟ : " عليك بالصوم ؛ فإنه لا مثل له " ، وليس معناه أن الصوم أفضل من الصلاة لكن معناه أن له هذه المزية ، وأنه يدل على الإخلاص . ـــــــــــــــــــــــــ من شريط : ( أسئلة شباب قرية السعيد )                                 ✺✻✺ Sumber: http://www.muqbel.net/fatwa.php?fatwa_id=4254 (durasi 01:22) ✏ Alih Bahasa: Syabab Forum Berbagi Faidah __________________ مجموعــــــة توزيع الفــــــوائد WA Forum Berbagi Faidah [FBF] | www.alfawaaid.net
10 tahun yang lalu
baca 3 menit