Nasehat

Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

jangan meremehkan memakai sabuk pengaman

JANGAN MEREMEHKAN MEMAKAI SABUK PENGAMAN Pertanyaan: Sebagian orang meremehkan untuk mengikatkan sabuk pengaman, padahal berbagai manfaatnya banyak, yaitu untuk keselamatan dari kecelakaan lalu lintas setelah taufik dari Allah. Maka apa nasehat Anda bagi orang yang suka meremehkan perkara ini? Jawaban: Mewajibkan untuk mengikatkan sabuk pengaman ketika mengendarai mobil merupakan tindakan hati-hati yang bertujuan untuk melindungi pengendara dari hal-hal yang mungkin muncul dalam perjalanan, seperti. berhenti mendadak, terbalik, atau tabrakan dengan mobil lain. Ini merupakan sebab -setelah kehendak Allah- untuk meminimalisir akibat-akibat hal-hal yang merintangi tadi. Hal itu sebagaimana dikuatkan dengan membandingkan akibat kecelakaan dalam keadaan mengikatkan sabuk pengaman dengan kecelakaan ketika tidak mengikatkannya. Dan jika mengikatkan sabuk pengaman memberikan pengaruh yang besar seperti ini, maka semakin kuat kewajiban atas pengemudi mobil dan siapa saja yang menyertainya untuk melakukannya dalam rangka melaksanakan arahan-arahan dari aparat yang berwenang dalam urusan ini. Al-Lajnah ad-Daimah lil Buhutsil ‘Ilmiyyah wal Ifta’  Ketua: Abdul Aziz bin Abdullah Alus Syaikh Anggota: Shalih bin Fauzan al-Fauzan Anggota: Abdullah bin Abdurrahman Ghudayyan Anggota: Abdullah bin Muhammad al-Muthlaq Anggota: Abdullah bin Ali al-Burkan Anggota: Ahmad bin Ali al-Mubaraky Sumber : http://tinyurl.com/jgeekm4 Kunjungi || http://forumsalafy.net/jangan-meremehkan-memakai-sabuk-pengaman/ WhatsApp Salafy Indonesia Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy
9 tahun yang lalu
baca 2 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

kupinang karena keshalihanmu

KUPINANG KARENA KESALEHANMU Rasululloh Sholallohu alaihi wasalam dalam banyak hadisnya menekankan pada kita untuk mencari teman yang baik agamanya, lantas bagaimana kalau hendak memilih teman hidup berumah tangga,jawabannya tentu kita harus memilih yang shalehah. Allah ta'ala berfirman: ﻫُﻦَّ ﻟِﺒَﺎﺱٌ ﻟَّﻜُﻢْ ﻭَﺃَﻧﺘُﻢْ ﻟِﺒَﺎﺱٌ ﻟَّﻬُﻦ Artinya: "Mereka itu adalah pakaian bagi kamu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka." [Al-Baqarah: 187] Seperti kita memilih membeli baju, tentunya kita akan selektif mana baju yang nyaman untuk kita pakai, dan mana yang bisa menutupi aib kita. Demikian pula dalam perkara memilih pasangan hidup, pastinya kita harus lebih selektif lagi. Ibnu Abbas mengomentari ayat ini, beliau berkata: “Artinya, mereka itu sebagai ketenangan bagi kalian, dan kalian pun sebagai ketenangan bagi mereka.” Lalu apa kriteria wanita yang hendak dinikahi? Dalam hadist yang masyhur Rasulullah menyebutkan: ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻰ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ - ﺭﺿﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ - ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰِّ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻗَﺎﻝَ ‏« ﺗُﻨْﻜَﺢُ ﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓُ ﻷَﺭْﺑَﻊٍ ﻟِﻤَﺎﻟِﻬَﺎ ﻭَﻟِﺤَﺴَﺒِﻬَﺎ ﻭَﺟَﻤَﺎﻟِﻬَﺎ ﻭَﻟِﺪِﻳﻨِﻬَﺎ ، ﻓَﺎﻇْﻔَﺮْ ﺑِﺬَﺍﺕِ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ ﺗَﺮِﺑَﺖْ ﻳَﺪَﺍﻙَ ‏» . Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Seorang wanita dinikahi karena empat perkara. karena hartanya, kedudukannya, kecantikannya dan agamanya, maka dahulukanlah yang (kuat) mempunyai agama, niscaya kamu akan beruntung.” [HR. Bukhari dan Muslim.] Kepastian ada pada kriteria yang ke-empat, karena agama yang menjadikan dia dipilih untuk dinikahi. Adapun kekurangan fisik akan tertutupi dan menjadi cantik karena akhlaknya yang indah. Wahai kaum pria kecantikan wanita itu hanya sementara, kekayaan wanita pula tidak kekal, namun jika anda memilih wanita sholihah tentulah kebahagian dunia dan akhirat Ada di depan mata. Begitu juga seorang perempuan, ketika ingin dinikahi seorang lelaki maka lelaki yang dia pilih dan utamakan adalah yang baik agama dan tingkah lakunya. ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻰ ﺣَﺎﺗِﻢٍ ﺍﻟْﻤُﺰَﻧِﻰِّ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ‏« ﺇِﺫَﺍ ﺟَﺎﺀَﻛُﻢْ ﻣَﻦْ ﺗَﺮْﺿَﻮْﻥَ ﺩِﻳﻨَﻪُ ﻭَﺧُﻠُﻘَﻪُ ﻓَﺄَﻧْﻜِﺤُﻮﻩُ ﺇِﻻَّ ﺗَﻔْﻌَﻠُﻮﺍ ﺗَﻜُﻦْ ﻓِﺘْﻨَﺔٌ ﻓِﻰ ﺍﻷَﺭْﺽِ ﻭَﻓَﺴَﺎﺩٌ ‏» . ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺇِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﻓِﻴﻪِ ﻗَﺎﻝَ ‏« ﺇِﺫَﺍ ﺟَﺎﺀَﻛُﻢْ ﻣَﻦْ ﺗَﺮْﺿَﻮْﻥَ ﺩِﻳﻨَﻪُ ﻭَﺧُﻠُﻘَﻪُ ﻓَﺄَﻧْﻜِﺤُﻮﻩُ ‏» . ﺛَﻼَﺙَ ﻣَﺮَّﺍﺕٍ . Artinya: “Abu Hatim Al Mizany radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika telah datang kepada kalian siapa (lelaki) yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia (dengan anak perempuan kalian), jika tidak maka niscaya akan terjadi musibah dan kerusakan di bumi”, mereka bertanya: “Wahai Rasulullah, meskipun ia mempunyai sesuatu (aib), beliau bersabda: “Jika telah datang kepada kalian siapa (lelaki) yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia (dengan anak perempuan kalian)”,beliau mengatakan itu tiga kali. [HR. Tirmidzi] Disusun oleh Abu Hamzah Rifqi Al Marony FIK http://bit.ly/Forum_ilmiyahKarangAnyar Turut mempublikasikan oleh www.happyislam.com
9 tahun yang lalu
baca 3 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

jika tidak diserahkan kepada ahlinya, tunggulah kehancuran

APABILA SATU PERKARA DI SERAHKAN KEPADA YANG BUKAN AHLINYA, MAKA TUNGGULAH KEHANCURANNYA Asy Syaikh Muqbil bin Hadi al Wadi’i rahimahullah Hanya ilustrasi Semenjak manusia meninggalkan ulama dan (meninggalkan) merujuk kepada para ulama, mereka menjatuhkan diri… mereka menjatuhkan dirinya… menjatuhkan dirinya… menjatuhkan dirinya…!!! (وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِنَ الْأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ ۖ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَىٰ أُولِي الْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَهُ مِنْهُمْ ۗ ) [سورة النساء : 83] ” Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri).” [Qs. An-Nisaa: 83] Ulil amri mereka adalah para ulama dan para penguasa yang berakal lagi saleh. Qorun tatkala keluar menemui kaumnya dengan kemegahannya sepenuh dunia maka berkatalah ahlu dunia: ( يَا لَيْتَ لَنَا مِثْلَ مَا أُوتِيَ قَارُونُ إِنَّهُ لَذُو حَظٍّ عَظِيمٍ ‍۞ وَقَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَيْلَكُمْ ثَوَابُ اللَّهِ خَيْرٌ لِمَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا وَلَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الصَّابِرُونَ) [سورة القصص : 79-80] “Duhai kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Qorun. sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar. Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: “Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, dan tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang-orang yang sabar”. [Qs. Al-Qoshosh: 79-80] Para ulama mereka letakkan segala sesuatu pada tempat-tempatnya. (وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ ۖ وَمَا يَعْقِلُهَا إِلَّا الْعَالِمُونَ) [سورة العنكبوت : 43] ” Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.” [Qs. Al-‘Ankabuut: 43] (إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِلْعَالِمِينَ) [سورة الروم : 22] ” Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.” [Qs. Ar-Ruum: 22] (إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ ۗ ) [سورة فاطر : 28] ” Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.” [Qs. Faathir: 28] ( يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ ) [سورة المجادلة : 11] ” Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” [Qs. Al-Mujaadilah: 11] Apakah orang-orang revolusioner yang akan diangkat beberapa derajat?! Orang-orang revolusioner adalah orang-orang yang membuat huru-hara. Alloh akan mengangkat para ulama beberapa derajat. Benar wahai saudaraku fillah; hadits Abu Huroiroh di dalam Shohih Bukhori dari Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam (disebutkan): bahwa beliau pernah ditanya: kapan hari kiamat? Maka Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya: «إِذَا وُسِدَ الأَمْرُ إلى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ» “Apabila suatu perkara diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah kehancurannya”. Iya benar, apabila suatu perkara diserahkan kepada bukan ahlinya maka tunggulah kehancurannya. Alihbahasa: Ustadz Abu Abduh Muhammad Sholahudin http://forumsalafy.net/apabila-satu-perkara-di-serahkan-kepada-yang-bukan-ahlinya-maka-tunggullah-kehancurannya/
9 tahun yang lalu
baca 3 menit