Nasehat

Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

nasehat emas imam al-wadi rahimahullah

NASEHAT EMAS IMAM al-WADI RAHIMAHULLAH TA’ALA BAGI SALAFIYIN Soal: Apa nasehat Anda bagi kami, ya Syaikh? Jawaban: Perkara yang saya nasehatkan kepada kalian sebelum segala sesuatu adalah: Takwallah Subhanahu waTa’ala dan Ikhlas untuk meraih wajah Allah ‘Azza wa Jalla. Adapun setelah itu, saya nasehatkan kepada kalian untuk: Gigih dan bersungguh-sungguh dalam mencari dan menyebarkan ilmu yang bermanfaat: Menjalin tali persaudaraan di antara kalian, serta Berta’awun di atas kebaikan dan ketakwaan. Saya nasehatkan pula:  . agar kalian berlaku lemah lembut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa’ala alihi wasallam bersabda, “Tidaklah sikap lemah lembut diletakkan pada sesuatu melainkan akan menghiasinya. Dan tidak dicabut dari suatu perkara melainkan semakin mengotorinya.” Beliau juga bersabda, “Berilah kabar gembira, jangan menyebabkan orang lain lari. Mudahkan urusan jangan mempersulit.” Kalian, in syaa Allah, berjalan di atas kelemah-lembutan. Bukanlah suatu persyaratan, semua manusia menerima dakwah kalian. Mungkin satu dua orang yang menerima dakwah kalian pada waktu itu, karena kalian menyeru mereka perkara yang menghalangi manusia dari syahwat yang haram. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa’ala alihi wasallam bersabda, “Jannah dikelilingi perkara-perkara yang dibenci. Sementara Neraka dikelilingi perkara-perkara yang menyenangkan hawa nafsu.” Kalian  … , dakwah kalian tidak seperti dakwah (kelompok-kelompok) yang lain, dakwah mereka yang membolehkan segala apa yang mereka inginkan semata-mata agar manusia mengikuti mereka. Dakwah kalian tidak dibangun di atas prinsip ini. Dakwah kalian mengajak umat untuk berpegang dengan al-Quran dan as-Sunnah. Dakwah syumuliyah (yang segala aspek kehidupan dengan berpegang al-Quran dan as-Sunnah). “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara menyeluruh.” Umat manusia merasa berat jika kalian ajak mereka untuk berpegang dengan al-Quran dan As-Sunnah. Namun setelah itu, kalian akan mendapati kelegaan dan ketentraman untuk berpegang dengan al-Quran dan as-Sunnah. Ini yang hendak saya sampaikan kepada kalian. Saya memohon kepada Allah agar mengampuni kami, kalian, dan seluruh kaum muslimin. Segala puji kesempurnaan hanya bagi Allah Rabb alam semesta ini. Sumber: http://www.muqbel.net/fatwa.php?fatwa_id=4158 Alih bahasa: Ustadz Abu Bakar Jombang http://forumsalafy.net/nasehat-emas-imam-al-wadi-rahimahullah-taala-bagi-salafiyin/
9 tahun yang lalu
baca 2 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

jika dengan melihat seseorang tidak bisa memberimu manfaat, maka ucapannya pun tidak akan memberimu manfaat

JIKA DENGAN MELIHAT SESEORANG TIDAK BISA MEMBERIMU MANFAAT, MAKA UCAPANNYA PUN TIDAK AKAN MEMBERIMU MANFAAT Asy-Syaikh Muhammad Sa’id Ruslan hafizhahullah Kaedah-kaedah semacam ini –wahai hamba-hamba Allah– kita ambil dari Kitabullah dan dari Sunnah Rasulullah shallallahu alaihi was sallam, serta dari bimbingan Masayikh Kibar yang mereka mengajari manusia tidak hanya dengan ucapan mereka saja, tetapi mereka mengajari manusia juga dengan akhlak dan kepribadian mereka. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Abdullah bin Al-Mubarak rahimahullah. Beliau jika para muridnya mengadakan sebuah majelis maka terkadang mereka menghabiskan waktu yang lama untuk saling mengingat keutamaan sifat-sifat beliau. Jadi sebuah majelis saja bisa berakhir tanpa bisa menyelesaikan untuk menyebutkan semua keutamaan beliau. Dan beliau adalah seorang yang terkenal dermawan, pemurah, seorang mujahid, suka memberi, zuhud, juga seorang muhaddits, ahli tafsir, dan seorang ulama yang banyak hafalannya, dan katakan apa yang engkau inginkan tentang beliau. Semoga Allah merahmati beliau. Namun bersamaan dengan semua itu, beliau mengatakan: إِذَا رَأَيْتُ الْفُضَيْلَ بْنَ عِيَاضٍ جُدِّدَ لِيْ الْحُزْنُ وَأَبْغَضْتُ نَفْسِيْ. “Jika aku melihat Al-Fudhail bin Iyadh, maka muncullah kesedihan yang baru dan aku jadi membenci diriku sendiri.” Beliau mengatakan: “Jika aku melihat Al-Fudhail bin Iyadh –maksudnya: jika saya melihat wajahnya– maka muncullah kesedihan yang baru –maksudnya pada diri beliau– dan aku jadi membenci diriku sendiri.” Lalu beliau mengatakan: وَمَنْ لَمْ يَنْفَعْكَ لَحْظُهُ فَلَنْ يَنْفَعَكَ لَفْظُهُ. “Dan barangsiapa yang penampilannya tidak memberimu manfaat, maka ucapannya pun tidak akan memberimu manfaat.” Barangsiapa yang penampilannya tidak memberimu manfaat, maksudnya: jika engkau melihatnya, seharusnya engkau menjadi teringat kepada Allah dan memperbaiki diri. Jadi jika dengan memperhatikan penampilan seseorang tidak bisa memberimu manfaaat, maka ucapannya pun tidak akan memberimu manfaat. Maka kita memohon kepada Allah yang Maha Mulia Keagungan-Nya agar menjadikan ini semua sebagai sesuatu yang benar-benar kita perhatikan dengan serius dan menjadikan kita selalu mengingatnya, juga semoga Allah menyatukan tercerai berainya umat kita, menghilangkan penderitaan mereka, serta menghimpun mereka. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yaa Allah, tuntunlah kami menuju keridhaan-Mu dan hadapkanlah hati kami kepada-Mu. Yaa Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang engkau beri hidayah, masukkan kami ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang Engkau berikan perhatian, bimbingan, dan pertolongan, dan lindungilah kami dan selamatkanlah kami dari keburukan yang Engkau tetapkan… وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ. Sumber: http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=147847 Alih Bahasa: Abu Almass Sabtu, 24 Dzulqa’dah 1435 H
9 tahun yang lalu
baca 3 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

sikap bijak memanfaatkan media sosial

SIKAP BIJAK MEMANFAATKAN MEDIA SOSIAL Antusiasmu terhadap medsos adalah sesuatu yang baik, namun waspadalah jangan sampai antusias ini menjadi pintu menuju kerugian seperti berikut: 1. Engkau terhalangi dari kebaikan jika engkau menghabiskan sekian jam setiap hari untuk membuka medsos, namun engkau tidak menyisihkan waktu walaupun hanya seperempat dari waktu ini untuk menghafal al-Qur’an atau membacanya. 2. Engkau terhalangi dari kebaikan jika ketika engkau bangun tidur pertama kali yang engkau lakukan adalah membaca berita di telepon genggammu, namun engkau tidak bersegera membaca dzikir bangun tidur, atau dzikir pagi, dzikir petang, dan dzikir-dzikir lainnya yang riwayatnya shahih dalam as-Sunnah, padahal itu merupakan benteng kokoh bagi seorang muslim dengan seizin Allah. 3. Engkau terhalangi dari kebaikan jika engkau membaca ratusan artikel yang disebar setiap hari, namun engkau tidak mengkhususkan waktu untuk membaca sebuah kitab yang berisi ilmu-ilmu syari’at, atau untuk mendengar pelajaran salah seorang ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang terpercaya. 4. Engkau terhalangi dari kebaikan jika engkau setelah mengucapkan salam yang mengakhiri shalat, engkau langsung mengeluarkan telpon genggammu untuk melihat apakah ada sesuatu yang baru, dan engkau melupakan dzikir-dzikir setelah shalat wajib yang riwayatnya shahih dalam Sunnah Nabi. 5. Engkau terhalangi dari kebaikan jika ketika engkau menyambung silaturahmi, mengunjungi kerabatmu atau saudara-saudaramu, engkau hanya menghabiskan waktu dengan menyibukkan diri dengan telepon genggammu, tanpa berbincang dengan mereka, sehingga kebersamaanmu dengan mereka seperti jasad tanpa nyawa, dan kunjunganmu hanya menyebabkan kerenggangan, tidak menimbulkan cinta dan keakraban. Kita tidak mengingkari pentingnya media sosial, tetapi waspadalah jangan sampai berbagai aplikasi ini menjadi sebab terhalangnya kita dari kebaikan yang akan mendekatkan diri kita kepada Allah Azza wa Jalla. Duhai kiranya kita benar-benar memperhatikan dzikir-dzikir dan doa-doa harian serta membaca al-Qur’an secara rutin, seperti perhatian kita terhadap telepon genggam dan aplikasi-aplikasinya… Saluran Telegram “Fawaid al-Makky” من أسباب سلوك الطَّرِيق إِلى الجَنّة بإذن الله  .فلنغيّر من حياتنا… □ جميل أن تنشط بوسائل التواصل الاجتماعي ولكن احذر أن يكون هذا النشاط بابًا للحرمان!! ١- ️ الحرمان من الخير هو أن تمضي الساعات يوميًّا على وسائل التواصل الاجتماعي، ولا تمضي ربع هذا الوقت في حفظ كتاب الله أو تلاوته. ٢- ️الحرمان من الخير هو أن تستيقظ وتقرأ الأخبار في جوالك، وتنسى المبادرة إلى أذكار الاستيقاظ وأذكار الصباح، وكذلك أذكار المساء وأذكار النوم الثابتة في السنة، والتي هي حصن حصين للمسلم بإذن الله. ٣- الحرمان من الخير هو أن تقرأ مئات المنشورات يوميًا، ولا تخصص وقتًا لقراءة كتاب من كتب العلوم الشرعية، أو تستمع درسا لأحد أهل العلم الموثوقين من أهل السنة والجماعة. ٤- ️ الحرمان من الخير هو أن تسلّم من صلاتك، فتخرج جوالك مباشرة لتنظر ما الجديد، وتنسى الأذكار الواردة في السنة النبوية بعد الصلاة المكتوبة. ٥- الحرمان أن تصل رحمك، وتزور أقاربك، وإخوانك، فتمضي الوقت منشغلا بجوالك! بدل الحديث معهم، فتكون معهم جسدًا بلا روح، وتصبح زيارتك سببًا للجفاء لا للمودة والألفة.  لا ننكر أهمية برامج التواصل الاجتماعي، ولكن فلنحذر أن تكون هذه البرامج سببًا لحرماننا من الخير الذي يقربنا من الله -عز وجل-.  يا ليتنا نهتم بهذه الأذكار والأدعية اليومية، وبتلاوة وردنا من القرآن الكريم بقدر اهتمامنا بالجوالات وتطبيقاتها… — منقول بتصرف — Sumber : http://forumsalafy.net/sikap-bijak-menghadapi-media-sosial/
9 tahun yang lalu
baca 3 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

sebab matinya qalbu - oleh : ibrahim bin adham -

SEBAB MATINYA QALBU Suatu hari Ibrahim bin Adham rahimahullah melewati sebuah pasar di Kota Bashrah ( Iraq ), maka ketika itupun manusia mengerumuninya, seraya bertanya, "Wahai Abu Ishaq, mengapa kami telah berdo'a namun tidak kunjung dikabulkan?" Berkata Abu Ishaq, "Karena hati-hati kalian telah mati disebabkan 10 hal: Mereka bertanya, "Apa itu?" Beliau menjawab, ① Kalian mengenal Allah namun kalian tidak memberikan hak-hak Nya. ② Kalian telah mengaku cinta Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam namun kalian tinggalkan jalannya. ③ Kalian membaca Al-Qur'an namun tidak beramal dengan apa yang ada didalamnya. ④ Kalian memakan dari nikmat Allah namun kalian tidak mensyukurinya. ⑤ Kalian mengatakan bahwa syaiton itu musuh kalian namun kalian mencocoki amalannya. ⑥ Kalian mengatakan jannah itu ada namun kalian tidak beramal untuk mendapatkannya. ⑦ Kalian mengatakan neraka itu benar adanya namun kalian tidak lari darinya. ⑧ Kalian mengatakan bahwa kematian itu ada namun kalian tidak menyiapkan bekal untuk menghadapinya. ⑨ Kalian terjaga dari tidur namun kalian sibuk dengan aib manusia (ghibah yang haram) dan meninggalkan aib kalian sendiri. ⑩ Kalian memakamkan orang-orang yang wafat, namun kalian tidak mengambil pelajaran dari mereka. (Jami' Bayanil 'Ilmi Wa Fadhlihi, 12/2) [Abdurrahman Al-Bakasy] __________________________ 💠 [ قلـوبنا ماتت والـسبب ] !!! 🔖 مر إبراهيم بن أدهم - رحمه الله - بسوق البصرة ؛ فاجتمع الناس إليه ، ❒  .وقالوا : يا أبا إسحاق : ما لنا ندعوا فلا يستجاب لنا ؟ ❍ قال : لأن قلوبكم ماتت بعشرة أشياء .!! ❒  قالوا : وما هي  ؟! 🔖 قال : 1⃣ - أنكم عرفتم الله ؛ فلم تؤدوا حقه . 2⃣ - زعمتم أنكم تحبون رسول الله ﷺ ، ثم تركتم سنته . 3⃣ -  قرأتم القرآن ، ولم تعملوا به . 4⃣ - أكلتم نعمة الله ، ولم تؤدوا شكرها . 5⃣ - قلتم إن الشيطان عدوكم ، ووافقتموه 6⃣ - قلتم إن الجنة حق ، فلم تعملوا لها. . 7⃣ - قلتم إن النار حق ، ولم تهربوا منها . 8⃣ - قلتم إن الموت حق ، فلم تستعدوا له . 9⃣ - انتبهتم من النوم ، واشتغلتم بعيوب الناس ، وتركتم عيوبكم . 0⃣1⃣ - دفنتم موتاكم ، ولم تعتبروا بهم. 📝 المصــدر : [ جامع بيان العلم وفضله (2/12) ] https://bit.ly/fawaidilmiyyah
9 tahun yang lalu
baca 3 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

kalbu mengeras karena jauh dari allah

Kalbu Mengeras Karena Jauh dari Allah Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, فَوَيۡلٞ لِّلۡقَٰسِيَةِ قُلُوبُهُم مِّن ذِكۡرِ ٱللَّهِۚ أُوْلَٰئِكَ فِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٍ ٢٢ “Maka celakalah bagi mereka yang keras qalbunya dari berzikir kepada Allah. Mereka berada dalam kesesatan yang nyata.” (az-Zumar: 22) Tidaklah Allah subhanahu wa ta’ala memberikan hukuman yang lebih besar kepada seorang hamba selain dari kerasnya kalbu dan jauhnya dari Allah subhanahu wa ta’ala. An-Naar (neraka) diciptakan untuk melunakkan kalbu yang keras. Qalbu yang paling jauh dari Allah subhanahu wa ta’ala adalah kalbu yang keras. Jika kalbu sudah keras, mata pun terasa gersang. Qalbu yang keras ditimbulkan oleh empat hal yang dilakukan melebihi kebutuhan: - makan, - tidur, - bicara, - dan pergaulan. Sebagaimana halnya jasmani jika dalam keadaan sakit tidak akan bermanfaat baginya makanan dan minuman, demikian pula kalbu jika terjangkiti penyakit-penyakit hawa nafsu dan keinginan-keinginan jiwa, maka tidak akan mempan dengan nasihat. Barang siapa hendak menyucikan kalbunya, ia harus mengutamakan Allah subhanahu wa ta’ala dibanding dengan keinginan dan nafsu jiwanya. Sebab, kalbu yang tergantung dengan hawa nafsu akan tertutup dari Allah subhanahu wa ta’ala, sesuai kadar tergantungnya jiwa dengan hawa nafsunya. Banyak orang menyibukkan kalbu dengan gemerlapnya dunia. Seandainya mereka sibukkan dengan mengingat Allah subhanahu wa ta’ala dan negeri akhirat, tentu kalbunya akan berkelana mengarungi makna-makna Kalamullah dan ayat-ayat-Nya yang tampak ini. Ia pun akan menuai hikmah-hikmah yang langka dan faedah-faedah yang indah. Jika kalbu disuapi dengan berzikir dan disirami dengan berpikir serta dibersihkan dari kerusakan, ia pasti akan melihat keajaiban dan diilhami hikmah. Tidak setiap orang yang berhias dengan ilmu dan hikmah serta memeganginya akan masuk dalam golongannya. Kecuali jika mereka menghidupkan kalbu dan mematikan hawa nafsunya. Adapun mereka yang membunuh kalbunya dengan menghidupkan hawa nafsunya, tidak akan muncul hikmah dari lisannya. Rapuhnya kalbu adalah karena lalai dan merasa aman. Adapun makmurnya kalbu adalah karena takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan zikir. Maka dari itu, jika sebuah kalbu merasa zuhud dari hidangan-hidangan dunia, dia akan duduk menghadap hidangan-hidangan akhirat. Sebaliknya, jika ia ridha dengan hidangan-hidangan dunia, ia akan terlewatkan dari hidangan akhirat. Kerinduan bertemu Allah subhanahu wa ta’ala adalah angin semilir yang menerpa kalbu. Membuatnya sejuk dengan menjauhi gemerlapnya dunia. Siapa pun yang menempatkan kalbunya di sisi Rabb-nya, ia akan merasa tenang dan tenteram. Siapa pun yang melepaskan kalbunya di antara manusia, ia akan semakin gundah gulana. Ingatlah! Kecintaan terhadap Allah  .subhanahu wa ta’ala tidaklah akan masuk ke dalam kalbu yang mencintai dunia, melainkan seperti masuknya unta ke lubang jarum (sesuatu yang sangat mustahil). Jika Allah subhanahu wa ta’ala cinta kepada seorang hamba, Allah subhanahu wa ta’ala akan memilih dia untuk diri-Nya sebagai tempat pemberian nikmat-nikmat-Nya. Allah subhanahu wa ta’ala juga akan memilihnya di antara hamba-hamba-Nya, sehingga hamba itu pun akan menyibukkan harapannya hanya kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Lisannya senantiasa basah dengan berzikir kepada-Nya, anggota badannya selalu dipakai untuk berkhidmat kepada-Nya. ✅ Kalbu bisa sakit sebagaimana sakitnya jasmani dan kesembuhannya adalah dengan bertaubat. ✅  Kalbu pun bisa berkarat sebagaimana cermin, dan cemerlangnya adalah dengan berzikir. ✅ Kalbu bisa pula telanjang sebagaimana badan, dan pakaian keindahannya adalah takwa. ✅ Kalbu pun bisa lapar dan dahaga sebagaimana badan, maka makanan dan minumannya adalah mengenal Allah subhanahu wa ta’ala, cinta, tawakal, bertaubat, dan berkhidmat untuk-Nya. (diterjemahkan dan diringkas dari kitab al-Fawa’id karya Ibnul Qayyim rahimahullah hlm. 111—112) Ditulis oleh Al-Ustadz Qomar Suaidi, Lc Tholibul Ilmi Cikarang
9 tahun yang lalu
baca 4 menit