Kontemporer

Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

hukum jima' dengan istri sambil berkhayal wanita lain

Hukum Menjima'i Istri Dengan Berkhayal Seakan Itu Adalah Wanita Lain (Demikian Pula Sebaliknya) Masalah Penting Yang Wajib Diperhatikan, yaitu Hukum Menjima'i Isteri Dengan Berkhayal Seakan Itu Adalah Wanita Lain (Demikian Pula Sebaliknya) Imam al-Allamah Ibnul Haaj al-Malikiy berkata, “Dan wajib baginya untuk menjaga dirinya dengan perbuatan dan perkataan dari sifat jelek yang . menimpa banyak orang yaitu seorang lelaki jika melihat seorang wanita yang membuatnya kagum lalu dia gauli istrinya, dia jadikan wanita tadi seakan dihadapannya (berkhayal/berfantasi seakan dia menggauli wanita itu). Dan yang demikian merupakan bentuk dari zina. Sebagaimana para ulama kita menjelaskan bahwa seseorang jika minum air putih dihadapannya namun dia berkhayal seakan itu adalah khamr, maka minuman itu haram baginya dan yang demikian terjadi pada banyak orang. Dan hukum ini tidak hanya pada kaum lelaki saja, namun juga bagi kaum wanita bahkan pada mereka lebih dahsyat, kerana banyaknya wanita di zaman ini yang keluar rumah atau memandang keluar dari balik jendela, maka jika dia lihat lelaki yang dia kagumi, tergantung hatinya padanya lalu saat dia bergaul bersama suaminya dia jadikan wajah lelaki tadi seakan dihadapannya. Maka masing-masing dari kedua-duanya (wanita ini dan lelaki di atas) dalam makna zina. Kita memohon keselamatan dari Allah. Dan tidaklah cukup hanya dengan menjauhi perbuatan ini namun hendaklah dia juga peringatkan keluarganya dan selain mereka serta mengajarkan pada mereka semua bahawa perbuatan semacam itu haram dan tidak boleh.” (Al-Madkhol 1/194) Al-Ustadz Usamah Mahri حفظه الله jima istri berkhayal wanita lain مسألة خطيرة  ينبغي التنبه لها   هي حكم من يجامع امرأته   متخيلا امرأة أخرى أو العكس  يقول الإمام العلامة ابن الحاج المالكي - رحمه الله وغفر له - : ﻭﻳﺘﻌﻴﻦ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻥ ﻳﺘﺤﻔﻆ ﻓﻲ ﻧﻔﺴﻪ ﺑﺎﻟﻔﻌﻞ، ﻭﻓﻲ ﻏﻴﺮﻩ ﺑﺎﻟﻘﻮﻝ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ اﻟﺨﺼﻠﺔ اﻟﻘﺒﻴﺤﺔ اﻟﺘﻲ ﻋﻤﺖ ﺑﻬﺎ اﻟﺒﻠﻮﻯ ﻓﻲ اﻟﻐﺎﻟﺐ، ﻭﻫﻲ ﺃﻥ اﻟﺮﺟﻞ ﺇﺫا ﺭﺃﻯ اﻣﺮﺃﺓ ﺃﻋﺠﺒﺘﻪ، ﻭﺃﺗﻰ ﺃﻫﻠﻪ ﺟﻌﻞ ﺑﻴﻦ ﻋﻴﻨﻴﻪ ﺗﻠﻚ اﻟﻤﺮﺃﺓ اﻟﺘﻲ ﺭﺁﻫﺎ . ﻭﻫﺬا ﻧﻮﻉ ﻣﻦ اﻟﺰﻧﺎ ﻟﻤﺎ ﻗﺎﻟﻪ ﻋﻠﻤﺎﺅﻧﺎ ﺭﺣﻤﺔ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻓﻴﻤﻦ ﺃﺧﺬ ﻛﻮﺯا ﻳﺸﺮﺏ ﻣﻨﻪ اﻟﻤﺎء ﻓﺼﻮﺭ ﺑﻴﻦ ﻋﻴﻨﻴﻪ ﺃﻧﻪ ﺧﻤﺮ ﻳﺸﺮﺑﻪ ﺃﻥ ﺫﻟﻚ اﻟﻤﺎء ﻳﺼﻴﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﺣﺮاﻣﺎ، ﻭﻫﺬا ﻣﻤﺎ ﻋﻤﺖ ﺑﻪ اﻟﺒﻠﻮﻯ . ﻭﻣﺎ ﺫﻛﺮ ﻻ ﻳﺨﺘﺺ ﺑﺎﻟﺮﺟﻞ ﻭﺣﺪﻩ ﺑﻞ اﻟﻤﺮﺃﺓ ﺩاﺧﻠﺔ ﻓﻴﻪ ﺑﻞ ﻫﻲ ﺃﺷﺪ؛ ﻷﻥ اﻟﻐﺎﻟﺐ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻓﻲ ﻫﺬا اﻟﺰﻣﺎﻥ اﻟﺨﺮﻭﺝ ﺃﻭ اﻟﻨﻈﺮ ﻣﻦ اﻟﻄﺎﻕ ﻓﺈﺫا ﺭﺃﺕ ﻣﻦ ﻳﻌﺠﺒﻬﺎ ﺗﻌﻠﻖ ﺑﺨﺎﻃﺮﻫﺎ، ﻓﺈﺫا ﻛﺎﻧﺖ ﻋﻨﺪ اﻻﺟﺘﻤﺎﻉ ﺑﺰﻭﺟﻬﺎ ﺟﻌﻠﺖ ﺗﻠﻚ اﻟﺼﻮﺭﺓ اﻟﺘﻲ ﺭﺃﺗﻬﺎ ﺑﻴﻦ ﻋﻴﻨﻴﻬﺎ، ﻓﻴﻜﻮﻥ ﻛﻞ ﻭاﺣﺪ ﻣﻨﻬﻤﺎ ﻓﻲ ﻣﻌﻨﻰ اﻟﺰاﻧﻲ ﻧﺴﺄﻝ اﻟﻠﻪ اﻟﺴﻼﻣﺔ ﺑﻤﻨﻪ، ﻭﻻ ﻳﻘﺘﺼﺮ ﻋﻠﻰ اﺟﺘﻨﺎﺏ ﺫﻟﻚ ﻟﻴﺲ ﺇﻻ، ﺑﻞ ﻳﻨﺒﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻫﻠﻪ ﻭﻏﻴﺮﻫﻢ، ﻭﻳﺨﺒﺮﻫﻢ ﺑﺄﻥ ﺫﻟﻚ ﺣﺮاﻡ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ  المدخل ص【1-194】 ll مجموعة طريق السلف ll www.thoriqussalaf.com http://telegram.me/thoriqussalaf
6 tahun yang lalu
baca 3 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

kartu kuning untuk pemberi kartu kuning presiden jokowi

Kartu Kuning untuk Sang Pemberi Kartu Kuning Priiit... Bersamaan dengan sempritan peluit , seorang anak muda berbatik merah mengangkat tangannya ke atas sambil mengacungkan sebuah buku berwarna kuning ke arah orang nomor satu di negeri ini, luar biasa..! Aksi berani yang dilakukan oleh ketua Badan Eksekutif Mahasiswa sebuah kampus ternama di Depok itu memang sengaja diperbuat sebagai gambaran atas pemberian kartu kuning kepada sang presiden, karena beliau yang baru menjabat kurang lebih tiga tahunan itu dinilai telah kurang di dalam mengurusi beberapa poin permasalahan yang mereka tuntut penyelesaiannya. Aksi pemberian kartu kuning di hari Jum'at lalu (2/2/2018) oleh ketua BEM kampus yang beralmamater kuning ini pun sontak menjadi viral di jagat maya, ada yang memuji dan ada juga yang mengkritisi, akan tetapi bagaimanakah syariat islam memandang hal ini? Islam sebagai agama yang sempurna tentu telah mempunyai garis-garis yang jelas dalam hal ini. Di dalam ajaran syariat islam yang mulia, hubungan antara rakyat dengan penguasanya telah dimaktubkan indah di dalam Al Quranul Karim, "يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُم" Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul, dan ulil amri di antara kalian.” (An Nisa: 59) Ayat di atas membimbing kita yang berpredikat sebagai seorang rakyat untuk selalu mendengar dan taat kepada penguasa atau pemerintah yang sah, dan memang begitulah kehidupan, ada penguasa yang memimpin dan ada rakyat yang mau dipimpin. Lalu bagaimana jika seorang rakyat menemui penguasanya kurang bagus dalam kinerjanya atau semena-mena dalam tindakannya? Jawabannya adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, "مَنْ رَأَى مِنْ أَمِيرِهِ شَيْئًا يَكْرَهُهُ فَلْيَصْبِرْ فَإِنَّهُ مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ شِبْرًا فَمَاتَ فَمِيتَةٌ جَاهِلِيَّةٌ" Artinya: Barang siapa yang melihat dari penguasanya sesuatu yang tidak dia sukai, maka hendaknya bersabar! Karena barang siapa yang memisahkan diri dari jamaah walaupun sejengkal, maka dia mati dalam keadaan mati jahiliah.” (HR. Bukhari dan Muslim) Hadits di atas tegas mengarahkan kita untuk sabar. Ya, sabar dan tetap menjadi seorang rakyat yang tetap taat. Sebagai seorang manusia tentu akan menyadari bahwa tabiat dari seorang insan mesti punya banyak kekurangan dan kesalahan, terlebih seorang pemimpin dari sebuah negeri! Jika kita saja dalam memimpin sebuah organisasi semisal karang taruna atau memimpin sebuah rumah tangga saja pasti mendapati banyak kesulitan dan kekurangan, apatah lagi memimpin suatu negara luas terbentang yang terdiri dari puluhan -bahkan- ratusan pulau? Sungguh tak terbayangkan bagaimana rumit dan peliknya beban yang dipikul. Akan tetapi apakah kita akan diam dengan berbagai kesalahan dan kekurangan para penguasa? Tentu tidak! Kita wajib mengingkarinya, tapi lihatlah bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membimbing, sabdanya, "مَنْ أَرَادَ أَنْ يَنْصَحَ لِذِيْ سُلْطَانٍ فَلاَ يُبْدِهِ عَلاِنِيَةً وَلَكِنْ لِيَأْخُذْ بِيَدِهِ فَيَخْلُوْ بِهِ فَإِنْ قَبِلَ مِنْهُ فَذَاكَ وَإِلاَّ كَانَ قَدْ أَدَّى الَّذِيْ عَلَيْهِ" Artinya: "Barang siapa ingin menasihati seorang penguasa maka janganlah dia menasehatinya dengan cara terang-terangan, akan tetapi hendaknya dia ambil tangan penguasa tersebut dan cara senyap menyepi. Jika dia (penguasa itu) menerima nasihat, maka itulah (yang diinginkan) namun jika dia tidak menerimanya maka yang menasihati telah melaksanakan kewajibannya.”(HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Imam Al Albani). Gambar hanya ilustrasi Maka jelaslah, jika sebuah nasehat atau aspirasi yang ingin disampaikan kepada penguasa itu dilakukan di depan umum tentu hal ini akan menjatuhkan dan membuat malu sang penguasa, apalagi dengan cara melakukan aksi menyemprit dan memberikan kartu kuning di depan umum, tentu ini lebih melecehkan dan menghinakan, pehatikan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam ini, "مَنْ أَهَانَ سُلْطَانَ اللَّهِ فِي الْأَرْضِ أَهَانَهُ اللّه" Artinya: "Barangsiapa yang menghinakan pemimpin Allah (penguasa negeri) di bumi, niscaya Allah akan hinakan dia". (H.R Tirmidzi dan dihasankan oleh Imam Al Albany). Oleh karenanya, hati-hatilah dalam bertindak, jangan sampai kita yang berstatus sebagai seorang rakyat mendapat kartu kuning dari syariat yang mulia ini karena kebodohan dan kelancangan dalam bertindak. Semoga kita semua diberikan hidayah oleh Allah, dan semoga para pemimpin kita juga diberikan hidayah serta penjagaan dari kejelekan-kejelekan, amin. Wa Sedikit Faidah Saja (SFS) Arsip lama terkumpul di catatankajianku.blogspot.com dan di link telegram http://bit.ly/1OMF2xr @SedikitFaidahSaja
7 tahun yang lalu
baca 4 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

hukum membeli barang black market (bm)

Hukum Membeli Barang BM : Black Market (selundupan) Sumber: .http://siskiyou.sou.edu/ Disampaikan Oleh: (Asy-Syaikh Hani bin Buraik hafizhahullah) Pertanyaan: Apa hukum membeli barang-barang yang diimpor dari luar negeri yang tidak melalui pemeriksaan negara (barang selundupan-pent). Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengambil cukai (pajak) atas barang-barang yang diimpor tersebut? Jawaban: Peraturan-peraturan yang dibuat oleh negara, Negara mengharuskan masyarakat untuk melaksanakannya, seperti mengambil cukai (pajak) terhadap barang-barang yang diimpor dari luar negeri. Maka rakyat di dalam negeri ini tetap (mesti) menunaikan peraturan ini, dan yang menanggung dosanya adalah yang mengambil (cukai), yang memaksanya dan mengharuskannya. Mereka dibebani membayar berbagai pajak yang banyak jenisnya, yang bukan disini tempat menyebutkannya. Bagaimanapun,  maka pajak ini dibayarkan untuk mereka (pemerintah-pent), maka yang menanggung dosa adalah yang memaksanya. Adapun penyelundupan barang-barang, ini menyelisihi peraturan pemerintah dalam hal ini, hal ini bisa mengantarkan kepada perkara yang lebih besar kejelekannya dari pada kejelekan membayar cukai (pajak), yaitu terjadinya penyelundupan barang-barang haram dan penyelundupan barang-barang terlarang, dan semakin menyemangati para penyelundup, dan ini termasuk kerusakan. Maka dengan melihat kerusakan membayar pajak, maka ini lebih ringan daripada kerusakan membuka pintu-pintu penyelundupan. Selesai. Sumber: Pertanyaan ditanyakan kepada Asy-Syaikh Hani bin Buraik hafizhahullah pada daurah asatidzah di Ma’had Al-Anshar. Pada rekaman menit 03:23-05:06. Ditranskrip dan diterjemahkan oleh: Umar Al-Atsary. Sumber: Forum Salafy سئل الشيخ‎ ‎هاني بن بريك‎ ‎حفظه الله تعالى السؤال : ما حكم شراء‎ ‎البضائع المستوردة من خارج البلد التي لا تمر على التفتيش‎ ‎من قبل البلد. وهذا التفتيش يقصد به أخذ الضريبة على تلك البضائع المستوردة?‎ الجواب : الأنظمة التي تضعها الدولة كانت تجبر عليهاالموطنين إجبارا كأخذ الضرائب‎ ‎على البضائع المستوردة‎ ‎فإن المواطن‎ ‎في هذه الدولة‎ ‎يؤدي هذا الأمر والإثم على من أخذ وأجبر وألزم‎ ‎. وهم يتضرعون بضرائب كثيرة لا مجال‎ ‎لذكرها. على ‎كل حال فإن تؤدى لهم والإثم على من أجبر. أما تهريب البضائع‎ ‎مخالفة ولاة الأمورفي ذالك سيجر إلى ما هو أعظم شرا من دفع‎ ‎الضريب وهي تهريب المحرمات تهريب الممنوعات وتشجيع المهربين‎ ‎وهذامن الإفساد. وبالنظر لمفسدة ضرب الضريبة وهي أخف من مفسدة فتح مجال التهريب انتهى. ⚪️ Sumber: Forum Salafy 🔁 Publikasi: 🔎 Fawaid Jual Beli 🔍 🌐 https://tlgrm.me/fawaidjualbeli 📱 JOIN Channel: @fawaidJualBeli 📝 Senin, 7 Shafar 1438 H / 7 Nopember 2016
8 tahun yang lalu
baca 3 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

hukum kaedah penyembelihan dengan mesin

Hukum Kaedah Penyembelihan Dengan Mesin Apa hukum penyembelihan dengan mesin potong? Cara kerja alat ini, menyembelih puluhan ayam dalam sekali waktu, dengan sekali bacaan bismillah. Berikutnya, jika ada satu orang menyembelih dengan tangannya beberapa ekor ayam, apakah cukup hanya dengan sekali membaca basmalah, ataukah diwajibkan membaca basmalah untuk setiap binatang yang disembelih? Jawab: Pertama: Boleh menyembelih dengan mesin potong moden, dengan syarat pisaunya tajam, dan dapat memotong tenggorokan dan kerongkongan. Kedua: Jika alat ini boleh menyembelih beberapa ekor ayam dalam sekali waktu secara bersambung, maka bacaan basmalah boleh diucapkan hanya sekali baca saja. 👉🏻 dari orang yang menjalankan alat itu, 👉🏻 dibaca persis ketika dia memulakan menjalankan (proses pemotongannya), 👉🏻 disertai niat menyembelih, 👉🏻 dan dengan syarat, orang yang menjalankan alat ini adalah seorang Muslim atau ahli kitab (Yahudi atau Nashrani). Ketiga: Apabila seseorang menyembelih dengan tangannya, maka membaca basmalah wajib dilakukan untuk setiap ekor ayam yang hendak disembelih. Kerana masing-masing ayam hakikatnya disembelih sendiri-sendiri. Keempat: Haiwan tersebut wajib disembelih tepat pada bagian pemotongan (iaitu leher), dan harus terpotong kerongkongan serta dua urat leher atau salah satunya. (Fatwa Al Lajnah Ad Daimah 22/463) ما حكم الذبح الآلي ؟ وهو أن تذبح الآلات في وقت واحد عشرات الدجاج بتسمية واحدة طبعا ، وإذا كان شخص واحد يذبح بيده كمية كبيرة من الدجاج فهل يكفيه تسمية واحدة أم يجب أن يسمي على كل واحدة بعينها ؟ الجواب : أولا : يجوز الذبح بالآلات الحديثة بشرط كونها حادة ، وأن تقطع الحلقوم والمريء . ثانيا : إذا كانت الآلة تذبح عددا من الدجاج في وقت واحد متصل فتجزئ التسمية مرة واحدة ممن يحرك الآلة حين تحريكه إياها بنية الذبح بشرط كون الذابح المحرك مسلما ، أو كتابيا . ثالثا : إذا كان الشخص يذبح بيده فيجب أن يسمي تسمية مستقلة على كل دجاجة يذبحها لاستقلال كل دجاجة بنفسها . رابعا : يجب أن تكون التذكية في محل الذبح ، وأن يقطع المريء والودجان ، أو أحدهما . بكر أبو زيد ... صالح الفوزان ... عبد الله بن غديان ... عبد العزيز بن عبد الله آل الشيخ" انتهى من "فتاوى اللجنة الدائمة" (22/ 463) (Faedah ilmiah dari al-Akh Abdul Wahid bin Faiz at-Tamimi di WhatsApp طريق السلف) WhatsApp طريق السلف 📚 www.thoriqussalaf.com telegram: http://bit.ly/thoriqussalaf
8 tahun yang lalu
baca 3 menit