Hadits

Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

hadits shalawat pagi petang ternyata lemah

FATWA IBNU BAZ TENTANG DZIKIR SHALAWAT PAGI DAN PETANG Mufti: al-Imam Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Pertanyaan:" Sejauh mana keshahihan hadits  .من صلى حين يصبح وحين يمسي عشراً, أدركته شفاعتي يوم القيامة" "Barangsiapa yang membaca shalawat di pagi dan sore hari 10 kali, niscaya dia akan mendapatkan syafa'atku di hari kiamat." Dan apakah boleh bershalawat kepada Nabi ﷺ di waktu pagi 10 kali, demikian pula 10 kali di waktu sore? Mohon jelaskan pada kami." Jawaban: بسم الله الرحمن الرحيم، الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن اهتدى بهداه، أما بعـد: Sungguh Allah telah berfirman di dalam kitab-Nya yang mulia: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا (56) سورة الأحزاب. " Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi Muhammad. Wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kalian kepadanya dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya" Q.S. Al-Ahzab: 56 Nabi ﷺ bersabda dalam sebuah hadits yang shahih: "Barangsiapa bershalawat atasku¹ sekali, maka Allah akan bershalawat padanya sepuluh kali"² Dan satu kebaikan akan dibalas dengan 10 kebaikan yang serupa. Maka disyariatkan bagi setiap mukmin dan mukminah untuk memperbanyak membaca shalawat dan salam kepada Nabi ﷺ di waktu malam dan siang, (bahkan) di setiap waktu, berdasarkan (anjuran) dalam ayat yang mulia ini dan (berdasarkan) semua hadits yang shahih (tentang keutamaan membaca shalawat-pent). Adapun hadits ini, yang ditanyakan oleh wanita penanya "Barangsiapa bershalawat kepadaku 10 kali..." hadits ini tidak kuketahui keshahihannya. Aku tidak mengetahui keadaannya dan tidak pula aku mengetahui keshahihannya. Akan tetapi yang disyariatkan adalah memperbanyak shalawat dan salam kepada beliau di pagi dan sore hari, di seluruh waktu. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam pada beliau." Thuwailibul 'Ilmisy Syar'i (TwIS) 🇸🇦 Arabic ✏ Catatan: 1. Terjadi salah tulis pada transkip fatwa. Pada fatwa ini tertulis " عليه." Padahal lafazh hadits yang benar adalah " علي." Demikian pula asy-Syaikh Ibnu Baz dalam rekaman audionya menukil hadits dengan lafazh "علي" 2. H.R. Ahmad dan Muslim dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu مدى صحة حديث من صلى حين يصبح وحين يمسي عشراً, أدركته شفاعتي يوم القيامة", وهل يجوز الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم في الصباح عشراً وفي المساء عشراً؟ وضحوا لنا بسم الله الرحمن الرحيم، الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن اهتدى بهداه، أما بعـد: فقد قال الله عز وجل في كتابه الكريم: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا (56) سورة الأحزاب. وقال عليه الصلاة والسلام في الحديث الصحيح: (من صلى عليه واحدة، صلى الله عليه بها عشرا)والحسنة بعشر أمثالها، فيشرع لكل مؤمن ولكل مؤمنة الإكثار من الصلاة والسلام على النبي صلى الله عليه وسلم في الليل والنهار، في جميع الأوقات، لهذه الآية الكريمة، ولجميع الأحاديث الصحيحة. أما هذا الحديث الذي سألت عنه السائلة: (من صلى عليَّ عشراً.....) هذا لا أعرف له صحة، لا أعلم حاله ولا أعرف له صحة، لكن المشروع الإكثار من الصلاة والسلام عليه صباحاً ومساءً وفي جميع الأوقات -عليه الصلاة والسلام-. http://www.binbaz.org.sa/noor/828 Sumber gambar : pixabay
7 tahun yang lalu
baca 3 menit
Thoriqussalaf
Thoriqussalaf oleh admin

apakah fulan hadir???

7 tahun yang lalu
baca 1 menit
Thoriqussalaf
Thoriqussalaf oleh admin
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

himpitan kubur akan menimpa siapa saja

HIMPITAN KUBUR AKAN MENIMPA SIAPA SAJA Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,  .إِنَّ لِلْقَبْرِ ضَغْطَةً وَلَوْ كَانَ أَحَدٌ نَاجِيًا مِنْهَا نَجَا مِنْهَا سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ "Sesungguhnya pada alam kubur itu ada himpitan. Seandainya ada orang yang selamat, niscaya akan selamat Sa'ad bin Mu'adz." HR. Ahmad Shahih, Shahihul Jami' no. 2180 _______________________ Penjelasan hadis: Jalaluddin As Suyuthi mengatakan, قَالَ أَبُو الْقَاسِم السَّعْدِيّ : لَا يَنْجُو مِنْ ضَغْطَة الْقَبْر صَالِح وَلَا طَالِح غَيْر أَنَّ الْفَرْق بَيْن الْمُسْلِم وَالْكَافِر فِيهَا دَوَام الضَّغْط لِلْكَافِرِ وَحُصُول هَذِهِ الْحَالَة لِلْمُؤْمِنِ فِي أَوَّل نُزُوله إِلَى قَبْره ثُمَّ يَعُود إِلَى الِانْفِسَاح لَهُ Abul Qasim As Sa'di mengatakan, "Tidak ada orang yang selamat dari himpitan kubur, baik yang saleh maupun yang jelek. Hanya saja, perbedaannya antara seorang muslim dan kafir, seorang kafir terus dihimpit, sedangkan seorang mukmin mendapatkan kondisi ini pada pertama turun ke kuburnya, kemudian dikembalikan ke keluasan." Hasyiyah Suyuthi 'ala Sunan An Nasa'i ______________________________ Al Hafizh Adz Dzahabi mengatakan, هذه الضمة ليست من عذاب القبر في شئ، بل هو أمر يجده المؤمن كما يجد ألم فقد ولده وحميمه (3) في الدنيا، وكما يجد من ألم مرضه، وألم خروج نفسه، وألم سؤاله في قبره وامتحانه، وألم تأثره ببكاء أهله عليه، وألم قيامه من قبره، وألم الموقف وهوله، وألم الورود على النار، ونحو ذلك. فهذه الاراجيف كلها قد تنال العبد وما هي من عذاب القبر، ولا من عذاب جهنم قط، ولكن العبد التقي يرفق الله به في بعض ذلك أو كله، ولا راحة للمؤمن دون لقاء ربه. "Himpitan ini bukanlah azab kubur sama sekali. Akan tetapi, ini adalah sesuatu yang dirasakan seorang mukmin seperti rasa sakit yang dirasakannya saat kehilangan anak dan orang yang dicintainya di dunia, seperti rasa sakit dari penyakitnya, rasa sakit keluarnya ruhnya, sakit saat ditanya dan diuji di kuburnya, sakit karena pengaruh tangisan keluarganya saat meratapinya, sakit saat bangkit dari kuburnya, sakit saat di mauqif dan huru-haranya, sakit saat mendatangi neraka, dan semacam itu. Semua kengerian ini bisa jadi dirasakan seorang hamba, tapi itu bukanlah azab kubur, bukan pula azab Jahannam sama sekali. Akan tetapi, seorang hamba yang bertakwa, Allah akan mengasihinya pada sebagian hal itu atau seluruhnya. Dan tak ada ketenangan bagi seorang mukmin sampai bertemu Rabbnya." ومع هذه الهزات، فسعد ممن نعلم أنه من أهل الجنة، وأنه من أرفع الشهداء، رضي الله عنه. كأنك يا هذا تظن أن الفائز لا يناله هول في الدارين، ولا روع ولا ألم، ولا خوف. سل ربك العافية، وأن يحشرنا في زمرة سعد. Meski demikian goncangannya, namun Sa'ad termasuk yang kita ketahui sebagai penghuni surga. Beliau termasuk syahid yang tertinggi kedudukannya, semoga Allah meridhainya. Engkau kira bahwa seorang yang telah menang takkan berjumpa dengan huru-hara, gelisah, sakit, dan takut di dunia akhirat. Maka mintalah keselamatan kepada Rabbmu serta mintalah untuk mengumpulkan kita termasuk dari golongan Sa'ad. Siyar A'lam An Nubala ____________________________ Siapa Sa'ad bin Mu'adz? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda tentangnya, هَذَا الَّذِي تَحَرَّكَ لَهُ الْعَرْش وَفُتِحَتْ لَهُ أَبْوَاب السَّمَاء وَشَهِدَهُ سَبْعُونَ أَلْفًا مِنْ الْمَلَائِكَة لَقَدْ ضُمَّ ضَمَّة ثُمَّ فُرِجَ عَنْهُ "Orang ini, yang 'Arsy bergetar karenanya, dibuka pintu-pintu langit baginya, dan disaksikan oleh tujuh puluh ribu malaikat, telah benar-benar dihimpit, lalu diluaskan." HR. An Nasa'i, shahih. Website: tashfiyah.com ||| telegram.tashfiyah.com Gabung Channel Majalah Tashfiyah : bit.ly/tashfiyah Sumber : Pixabay dalam Syarhus Sunnah, Al Muzani rahimahullah menyatakan ثُمَّ هُمْ بَعْدَ الضَغْطَةِ فِي الْقُبْوُرِ مُسَاءَلُوْنَ Kemudian, Setelah Himpitan di Kubur Mereka akan Ditanya. PENJELASAN : Semua Orang yang Meninggal Dunia akan Ditanya di Alam Kuburnya Tentang : Siapa Tuhanmu, Apa Agamamu, Siapa Nabimu. Hal ini Berlaku untuk Semua Orang yang Mati kemudian Dikubur atau Mati Dimakan Binatang Buas, Mati Tenggelam di Lautan, Seluruhnya akan Ditanya di Alam Kuburnya (Alam Barzakh). Sebagian Ulama Menjelaskan Adanya Orang-orang yang Diperkecualikan untuk Bebas dari Fitnah (Pertanyaan Ujian) di Alam Kubur, yaitu : 1. Orang yang Mati Syahid dalam Pertempuran di Jalan Allah. Seorang Sahabat Bertanya kepada Rasulullah : Mengapa Kaum Mukminin yang Lain Ditanya di Alam kubur, namun Orang yang Mati Syahid Tidak ? Rasul Menjawab : كَفَى بِبَارِقَةِ السُّيُوفِ عَلَى رَأْسِهِ فِتْنَةً Cukuplah Kilatan Pedang (Yang Berkelebat) di Atas Kepalanya (Sebelum Terbunuh) sebagai Ujian (Pengganti Ujian Pertanyaan di Alam Kubur). H.R AnNasaai, Dishahihkan Al-Albany. 2. Meninggal pada Saat Ribath (Berjaga-jaga di Perbatasan Wilayah Kaum Muslimin dari Kemungkinan Serangan Musuh). كُلُّ مَيِّتٍ يُخْتَمُ عَلَى عَمَلِهِ إِلَّا الَّذِي مَاتَ مُرَابِطًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَإِنَّهُ يُنْمَى لَهُ عَمَلُهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَيَأْمَنُ مِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ  Setiap Orang yang Meninggal akan Ditutup Amalannya kecuali Orang yang Meninggal dalam Keadaan Ribath (Berjaga di Perbatasan Kaum Muslimin) di Jalan Allah, maka Amalannya akan Berkembang hingga Hari Kiamat dan Akan Diberi Keamanan dari Fitnah Kubur. H.R AtTirmidzi dan Ibnu Majah, Dishahihkan Ibnu Hibban dan Al-Albany. 3. Meninggal pada Malam Jumat atau Hari Jumat (Siang). مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ Tidaklah Seorang Muslim Meninggal pada Hari Jumat atau Malam Jumat kecuali Allah akan Menjaganya dari Fitnah Kubur. H.R AtTirmidzi, Ahmad, Hadits Dilemahkan oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Baari, Namun Dikuatkan oleh As-Suyuuthy dalam Syarhus Suduur dan Dihasankan oleh Syaikh Al-Albany. 4. Para Nabi, karena Merekalah Bagian dari Salah satu soal yang Ditanyakan : Siapa Nabimu. (Syarh Al-Aqiidah As-Saffaariniyyah Libni Utsaimin). 5. Anak Kecil yang Meninggal saat Belum Mukallaf (Menurut Pendapat Sebagian Ulama). (Syarh Al-Aqiidah As-Saffaariniyyah Libni Utsaimin). 6. As-Shiddiq. Yang Tingkatannya Lebih Tinggi dari Para Syuhadaa Lebih Berhak untuk Terhindar dari Pertanyaan Kubur. Menurut Al-Qurthuby. Faidah : Salah satu Amalan yang Bisa Menyelamatkan Seseorang dari Adzab Kubur adalah Membaca Surat Al-Mulk Tiap Malam. Sahabat Nabi Ibnu Mas’ud Radhiyallahu Anhu Menyatakan : مَنْ قَرَأَ {تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ} كُلَّ لَيْلَةٍ مَنَعَهُ اللهُ بِهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَكُنَّا فِي عَهْدِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نُسَمِّيهَا الْمَانِعَةَ Barangsiapa yang Membaca Tabarokalladzi bi yadihil mulku (Surat Al-Mulk) Tiap Malam, Allah akan Mencegahnya dari Adzab Kubur. Kami (Para Sahabat) di Masa Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam Menamakannya (Surat) Al-Maani’ah (yang Mencegah dari Adzab Kubur). H.R AnNasaai, Dihasankan oleh Al-Albany dalam Lafadz yang lain Dishahihkan oleh Al-Hakim dan Adz-Dzahaby. ~~~~~~~~~~~~~~~~ Dikutip dari Buku "Akidah Imam Al-Muzani (Murid Imam Asy-Syafii)" Al Ustadz Abu Utsman Kharisman Hafidzahullah
7 tahun yang lalu
baca 6 menit
Thoriqussalaf
Thoriqussalaf oleh admin
Thoriqussalaf
Thoriqussalaf oleh admin
Thoriqussalaf
Thoriqussalaf oleh admin
Thoriqussalaf
Thoriqussalaf oleh admin
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

7 golongan yang dinaungi di hari kiamat, apakah termasuk wanita?

APAKAH 7 GOLONGAN YANG AKAN DINAUNGI PADA HARI KIAMAT YANG DISEBUTKAN DIDALAM HADITS  .JUGA BERLAKU UNTUK WANITA? As-Syaikh Abdul Aziz ibn baaz rahimahullah ditanya "Apakah hadits tujuh golongan yang akan Allah naungi yang tidak ada naungan(ketika itu) kecuali naunganNya  khusus untuk laki-laki saja atau juga  untuk para wanita?" Beliau menjawab: Hadits tersebut umum untuk laki-laki dan perempuan Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda; ada tujuh golongan yang akan Allah naungi pada hari yang tidak ada naungan kecuali naunganNya ; imam yang adil seorang pemuda yang tumbuh dalam peribadatan kepada Allah, Demikian pula seorang wanita apabila tumbuh dalam peribadatan kepada Allah, Laki-laki yang  bergantung hatinya kepada masjid, demikian pula (yang semisalnya) seorang wanita yang hatinya bergantung kepada shalat. Dua orang laki laki yang saling mencintai karena Allah mereka berkumpul dan berpisah diatasnya demikian pula (yang semisalnya) dua orang wanita yang saling mencintai karena Allah atau seorang laki-laki dan perempuan (suami istri misalnya) Seorang lelaki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang punya kedudukan dan kecantikan namun ia menolak dengan berkata, “Aku takut kepada Allah ini yang kelima demikian pula (yang semisalnya) seorang wanita yang diajak berzina oleh laki-laki yang memiliki kedudukan dan ketampanan namun ia menolak dengan berkata;"aku takut kepada Allah" dia (seorang wanita tersebut)didalam naungan Allah yang tidak ada naungan (pada hari tersebut nantinya) kecuali naunganNya, yang keenam;" seorang laki-laki yang bershadaqah dengan sembunyi-sembunyi, sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang di infaqkan oleh tangan kanannya" dia (wanita)juga termasuk(apabila melakukan nya), sama. Yang ketujuh seorang laki-laki yang berdzikir kepada Allah ditempat sunyi, yaitu tidak ada disisinya seorang pun maka bercucuran air matanya karena takut kepada Allah. Menangis karena takut kepada Allah tidak ada seorangpun disisinya, karena keikhlasan, keimanan, dan takut Kepada Allah dia (laki-laki tersebut) termasuk dari tujuh golongan, demikian pula wanita apabila menangis karena takut kepada Allah ditempat yang sunyi. Alih bahasa; Abu fudhail Abdurrahman Ibnu 'umar حفظه الله. Sumber; http://www.binbaz.org.sa/noor/3257 Website: Salafycurup.com Telegram.me/salafycurup
7 tahun yang lalu
baca 2 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

kerusakan anak, bersumber dari orang tua

KERUSAKAN YANG TIMBUL PADA ANAK BERSUMBER DARI ORANG TUANYA Anak merupakan anugerah besar yang dimiliki oleh setiap insan, terlebih bila sang anak adalah anak yang shalih lagi berbakti kepada orang tuanya. Tak heran bila Nabi Ibrohim 'alaihi salam, tuntunan kita, berdoa sebagaimana termaktub dalam Al-Quran surat Ash-Shaffat ayat ke-100 رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ “Ya Rabb-ku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang shalih.” Namun perlu diingat oleh kita bahwa apa jadinya sang anak, tak bisa lepas dari peran orang tua. Baiknya pendidikan yang sesuai Quran dan Sunnah, insyaallah ta'ala akan melahirkan buah yang baik. Begitupun sebaliknya. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ “Setiap anak dilahirkan di atas fitrah. Kedua orang tuanya lah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi" (HR. Bukhari) [1] "Anak-anak merupakan amanah di pundak para orang tua semenjak masa tumbuh kembangnya hingga mereka mencapai usia dewasa.",  .jelas Syaikh Shalih Al Fauzan hafizhahullah. [2] Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhuma menjelaskan sebuah kalam Allah 'azza wa jalla: ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺃَﺑُﻮْﻫُﻤَﺎ ﺻَﺎﻟِﺤًﺎ. (" Ayah dari kedua anak yatim tersebut semasa hidupnya adalah orang yang shalih." - QS. Al-Kahfi: 82) حُفظا بصلاح أبيهما، ولم يذكر عنهما صلاحًا. "Kedua anak yatim tersebut dijaga dengan sebab keshalihan ayah mereka, dan Allah tidak menyebutkan keshalihan keduanya." (Shahih, diriwayatkan oleh Ibnul Mubarak dalam kitab az-Zuhd, hlm. 112) [2] Al-Allamah Ibnul Qoyyim rahimahullah memaparkan faedah nan berharga, dikutip dalam Kitab Tuhfatul Maudud 242 [4] وكم ممَّن أشقى وَلَدَه وفلذةَ كبده في الدنيا والآخرة Betapa banyak orang tua yang menjadi penyebab sengsaranya sang anak dan buah hatinya didunia dan diakhirat. بإهماله وتركِ تأديبه , وإعانته له على شهواته Dengan cara sang orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan adab terhadap anaknya. Atau membantu sang anak untuk sebebas-bebasnya memenuhi syahwatnya  ويزعم أنه يُكرمه وقد أهانه , وأنه يرحمه وقد ظَلَمَه وحرمه، Dengan anggapan yang demikian itu adalah bentuk memuliakan dan kasih sayang terhadap anak, padahal justru tindakan dia ini adalah kezhaliman terhadap anak dan merupakan keharaman ففَاتَهُ انتفاعُه بولده، وفوَّت عليه حظَّه في الدنيا والآخرة Dia juga (Orang tua) dengan tindakannya tersebut telah menyebabkan dia terluputkan dari mendapat kemanfaatan dari si anak di dunia dan akhirat. وإذا اعتبرتَ الفسادَ في الأولاد رأيتَ عامَّتَه من قِبَل الآباء Dan jika anda mau mencermati sungguh mayoritas kerusakan yang ada pada anak itu bersumber dari orang tuanya. Dalam mendidik anak, orang tua sudah pasti harus memiliki ilmu. Bukan dengan mengadopsi sistem pendidikan ala barat, melainkan dari Quran dan Sunnah sesuai arahan para salafush shalih.  Tak sedikit orang tua jaman sekarang mendidik anaknya melalui media film kartun dengan alasan lebih menarik, lebih menyenangkan buat anak, dan alasan-alasan lain. Coba tengok bimbingan para ulama', diambil dari fatwa Al-Lajnah ad-Daimah lil Buhutsi al-'Ilmiyah wal Ifta nomor 19933 [5]. Pertanyaan :   "Apa hukum menyaksikan dan menjual film-film kartun islamy (gambar-gambar bergerak). Dan hal itu menampilkan kisah-kisah yang bermanfaat bagi anak-anak. Semisal memotivasi mereka untuk berbakti kepada dua orang tua, berlaku jujur amanah, mementingkan shalat dan yang semisal itu. " Maksudnya adalah agar hal itu sebagai ganti dari menonton televisi yang telah merata musibahnya. Yang jadi masalah adalah ditampilkanya gambar-gambar manusia dan hewan-hewan yang digambar dengan tangan. Apakah boleh menyaksikannya? Berikan kami fatwa semoga anda mendapatkan pahala.  Jawaban : " Tidak boleh menjual atau membeli dan menggunakan film-film kartun. Karena berisi gambar-gambar bernyawa yang diharamkan. Dan mendidik anak itu mesti dilakukan dengan cara yang sesuai syariat, dengan taklim, mengajari adab memerintahkan shalat dan perhatian yang mulia. Allah-lah tempat meminta taufiq. Semoga shalawat dan salam terlimpah kepada Nabi kita Muhammad keluarga beliau, pengikut beliau dan sahabat beliau. Gambar dari t.me/galeriposterdakwah Yuk, mulai dari sekarang, mari mendidik anak kita semenjak dini, membiasakan dengan ajaran-ajaran agama. Sebab "Menuntut ilmu dimasa kecil seperti memahat di atas batu". Hal ini sebagaimana ucapan Yazid Bin Ma'mar rahimahullah [6] . Asy-Syaikh Khalid ar-Raddady hafizhahullah berkata dalam akun Twitternya: "Siapa yang letih dalam mendidik anak-anaknya di awal hidupnya (di masa muda), dia akan merasa nyaman di masa tuanya." [7] Alhamdulillah asatidzah di Indonesia juga berulang kali mengadakan kajian tentang Tarbiyatul Aulad . Salah satunya, disampaikan oleh Ustadz Ruwaifi hafizhahullah dalam Kajian Islam Ilmiah "Pengaruh Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak"  di Surabaya, 28 Rajab 1436 H ll 17 Mei 2015 M Dengarkan melalui tautan berikut : https://goo.gl/pNqaUO  [KLIK] [8] . Barakallahu fiikum ___________________________ Ditulis ulang oleh admin Happy Islam. Referensi : [1]  http://asysyariah.com/anak-lahir-di-atas-fitrah/ [2] https://twitter.com/salihalfawzan/status/803069907919314944?s=08 | via Manhajul Anbiya [3] https://twitter.com/Arafatbinhassan/status/864078119887622144 | via Forum Salafy [4] http://www.ajurry.com/vb/showthread.php?t=41817 | via Forum Salafy [5] https://telegram.me/qanat_munhaj_alssana | via Forum Salafy [6] An-Nafaqatu Alal 'Iyaal, Ibnu Abid Dun-ya, no: 599 | via t.me/AskarybinJamal [7] bit.ly/ForumSalafy | via t.me/TarbiyatulAulad/250 [8] t.me/TarbiyatulAulad
7 tahun yang lalu
baca 5 menit