Doa Dzikir

Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

doa ketika kelaparan dan kesempitan rezeki

DOA SAAT SESEORANG KELAPARAN ATAU MENGALAMI KESEMPITAN REZEKI Syekh al Albani rahimahullah berkata dalam Silsilah ash Shahihah: 1543. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ وَرَحْمَتِكَ، فَإِنَّهُ لاَ يَمْلِكُهَا إِلاَّ أَنْتَ  .“Ya Allah aku memohon kepada-Mu akan sebagian karunia-Mu dan rahmat-Mu karena sesungguhnya tidak ada yang memilikinya kecuali Engkau”. Dari Murrah dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu 'anhu berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendapatkan tamu. Beliau lantas mengutus seseorang untuk menemui para istri beliau untuk mencari makanan yang mereka miliki, namun ternyata tidak ada satu pun istri beliau yang punya makanan yang bisa disuguhkan kepada tamu Nabi. Nabi lantas berdoa yang artinya “Ya Allah aku memohon kepada-Mu akan sebagian karunia-Mu dan rahmat-Mu karena sesungguhnya tidak ada yang memilikinya kecuali Engkau”. Kemudian beliau pun mendapatkan daging kambing panggang. Nabi lantas berkata, “Ini adalah sebagian dari karunia-Nya. Kami sedang menunggu rahmat-Nya”. [Hadits di atas diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam al Hilyah (5/36 dan 7/239) dari jalan Thabrani dalam al Mu’jam al Kabir nomor 10379] http://t.me/ukhwh Teks arab قال الشيخ الألباني رحمه الله في سلسلة الأحاديث الصحيحة : 1543 - " اللهم إني أسألك من فضلك و رحمتك ، فإنه لا يملكها إلا أنت " . أخرجه أبو نعيم في " الحلية " ( 5 / 36 و 7 / 239 ) من طريق الطبراني و هذا في " المعجم الكبير " ( رقم - 10379 ) حدثنا عبدان بن أحمد حدثنا محمد بن زياد البرجمي حدثنا عبيد الله بن موسى عن مسعر عن زبيد عن مرة عن عبد الله قال : " أصاب النبي صلى الله عليه وسلم ضيفا ، فأرسل إلى أزواجه يبتغي عندهن طعاما ، فلم يجد عند واحدة منهن ، فقال : ( فذكره ) فأهديت له شاة مصلية ، فقال : هذه من فضل الله ، و نحن ننتظر الرحمة "
4 tahun yang lalu
baca 2 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

doa agar istiqamah di atas sunnah

DOA PERMOHONAN AGAR ISTIQAMAH DI ATAS SUNNAH Seringnya permohonan terhadap sesuatu menunjukkan besarnya hajat terhadap hal tersebut. Rasanya tidak berlebihan jika kita mengatakan bahwa permohonan yang paling layak untuk diulangi dan terus diminta ialah permohonan untuk kokoh di atas hidayah Islam. - Siapa kah kita? Bahkan Rasulullah ﷺ pun dikatakan oleh Anas bin Malik : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ : " يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ " Sesungguhnya Rasulullah ﷺ seringkali memanjatkan doa : يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ . Yaa muqollibal quluub, tsabbit qolbii 'alaa diinik "Wahai Dzat yang membolak-balik hati, kokohkan lah hati hamba di atas agama-Mu." -SHAHIH- (Syaikh Nashir) HR. At Tirmidzi (2140) - Bukan hanya Anas! Pernyataan serupa juga disampaikan oleh istri tercinta Baginda Nabi ﷺ, 'Aisyah radhiyallahu 'anha : دَعَوَاتٌ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُكْثِرُ يَدْعُو بِهَا : " يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ ".  Rangkaian doa yang seringkali dipanjatkan oleh Rasulullah ﷺ ialah يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ Yaa muqollibal quluub, tsabbit qolbii 'alaa diinik "Wahai Dzat yang membolak-balik hati, kokohkan lah hati hamba di atas agama-Mu." Ibunda kita, Aisyah pun menanyakan sabab-musabab dari hal itu, maka Beliau ﷺ menyatakan : إِنَّ قَلْبَ الْآدَمِيِّ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، فَإِذَا شَاءَ أَزَاغَهُ، وَإِذَا شَاءَ أَقَامَهُ  "Sesungguhnya hati manusia berada di antara dua Jari dari Jemari Allah. Bila Allah ingin; Allah simpangkan dia. Dan bila Allah ingin; Allah kokohkan hatinya." -SHAHIH LI GHAIRIH- (Tahqiq Musnad) HR. Ahmad ☑️ Sebagai penutup dari tulisan ringkas ini, simaklah ucapan dari Imam Al Baghawi rahimahullah berikut : "Dalam riwayat ini terdapat penjelasan bahwa seorang hamba tidak sedikitpun memiliki peranan dalam urusan bahagia dan sengsaranya. Bahkan, saat dia dapat hidayah itu karena Allah memberinya hidayah. Saat dia kokoh di atas iman maka karena Allah mengokohkan imannya. Dan demikian pula, saat dia tersesat itu dikarenakan Allah memalingkannya dari petunjuk. Allah ta'ala berfirman : بَلِ اللَّهُ يَمُنُّ عَلَيْكُمْ أَنْ هَدَاكُمْ لِلْإِيمَانِ "Bahkan Allah yang berjasa atas kalian saat Dia memberikan hidayah menuju iman." (QS. Al Hujurat : 17) Dan Dia juga berfirman saat mengisahkan tentang ucapan pujian penduduk surga : وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ ۖ "Segala pujian bagi Allah yang telah menunjuki kami jalan menuju surga. Tidak mungkin kami mendapatkan hidayah jika Allah tidak memberi kami hidayah." (QS. Al A'raaf : 43) Dan Allah ta'ala berfirman : يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ ۖ "Allah mengokohkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang kokoh di kehidupan dunia dan akhirat." (QS. Ibrahim : 27) -Syarhus Sunnah oleh Imam Al Baghawi, I/167- 📜 Bahan Bacaan: [ Fiqh Al Ad'iyah wa Al Adkar hlm. 906-907 ] ✍🏼 -- Muara Badak @ Kutai Kartanegara -- Hari Ahadi, Jelang Pulang 01 Jumadil Awal 1439 / 18 Januari 2018 ▶️ Mari ikut berdakwah dengan turut serta membagikan artikel ini, asalkan ikhlas insyaallah dapat pahala. ••• 📡 https://t.me/nasehatetam 🖥 www.nasehatetam.com
6 tahun yang lalu
baca 4 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

hadits shalawat pagi petang ternyata lemah

FATWA IBNU BAZ TENTANG DZIKIR SHALAWAT PAGI DAN PETANG Mufti: al-Imam Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Pertanyaan:" Sejauh mana keshahihan hadits  .من صلى حين يصبح وحين يمسي عشراً, أدركته شفاعتي يوم القيامة" "Barangsiapa yang membaca shalawat di pagi dan sore hari 10 kali, niscaya dia akan mendapatkan syafa'atku di hari kiamat." Dan apakah boleh bershalawat kepada Nabi ﷺ di waktu pagi 10 kali, demikian pula 10 kali di waktu sore? Mohon jelaskan pada kami." Jawaban: بسم الله الرحمن الرحيم، الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن اهتدى بهداه، أما بعـد: Sungguh Allah telah berfirman di dalam kitab-Nya yang mulia: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا (56) سورة الأحزاب. " Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi Muhammad. Wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kalian kepadanya dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya" Q.S. Al-Ahzab: 56 Nabi ﷺ bersabda dalam sebuah hadits yang shahih: "Barangsiapa bershalawat atasku¹ sekali, maka Allah akan bershalawat padanya sepuluh kali"² Dan satu kebaikan akan dibalas dengan 10 kebaikan yang serupa. Maka disyariatkan bagi setiap mukmin dan mukminah untuk memperbanyak membaca shalawat dan salam kepada Nabi ﷺ di waktu malam dan siang, (bahkan) di setiap waktu, berdasarkan (anjuran) dalam ayat yang mulia ini dan (berdasarkan) semua hadits yang shahih (tentang keutamaan membaca shalawat-pent). Adapun hadits ini, yang ditanyakan oleh wanita penanya "Barangsiapa bershalawat kepadaku 10 kali..." hadits ini tidak kuketahui keshahihannya. Aku tidak mengetahui keadaannya dan tidak pula aku mengetahui keshahihannya. Akan tetapi yang disyariatkan adalah memperbanyak shalawat dan salam kepada beliau di pagi dan sore hari, di seluruh waktu. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam pada beliau." Thuwailibul 'Ilmisy Syar'i (TwIS) 🇸🇦 Arabic ✏ Catatan: 1. Terjadi salah tulis pada transkip fatwa. Pada fatwa ini tertulis " عليه." Padahal lafazh hadits yang benar adalah " علي." Demikian pula asy-Syaikh Ibnu Baz dalam rekaman audionya menukil hadits dengan lafazh "علي" 2. H.R. Ahmad dan Muslim dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu مدى صحة حديث من صلى حين يصبح وحين يمسي عشراً, أدركته شفاعتي يوم القيامة", وهل يجوز الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم في الصباح عشراً وفي المساء عشراً؟ وضحوا لنا بسم الله الرحمن الرحيم، الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن اهتدى بهداه، أما بعـد: فقد قال الله عز وجل في كتابه الكريم: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا (56) سورة الأحزاب. وقال عليه الصلاة والسلام في الحديث الصحيح: (من صلى عليه واحدة، صلى الله عليه بها عشرا)والحسنة بعشر أمثالها، فيشرع لكل مؤمن ولكل مؤمنة الإكثار من الصلاة والسلام على النبي صلى الله عليه وسلم في الليل والنهار، في جميع الأوقات، لهذه الآية الكريمة، ولجميع الأحاديث الصحيحة. أما هذا الحديث الذي سألت عنه السائلة: (من صلى عليَّ عشراً.....) هذا لا أعرف له صحة، لا أعلم حاله ولا أعرف له صحة، لكن المشروع الإكثار من الصلاة والسلام عليه صباحاً ومساءً وفي جميع الأوقات -عليه الصلاة والسلام-. http://www.binbaz.org.sa/noor/828 Sumber gambar : pixabay
7 tahun yang lalu
baca 3 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

wudhu sebelum tidur, malaikat mendoakan ampunan

MERAIH AMPUNAN DENGAN TIDUR Dalam keadaan suci. Dari shahabat Abu Huroiroh -rodhiyallahu ‘anhu- , Bahwasanya Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda. مَنْ بَاتَ طَاهِرًا بَاتَ فِي شِعَارِهِ مَلَكٌ، لَا يَسْتَيْقِظُ سَاعَةً مِنَ اللَّيْلِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فُلَانٍ، فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا ”Barangsiapa tidur malam dalam keadaan suci, satu malaikat akan bermalam di dalam pakaiannya. Tidaklah ia terbangun pada malam tersebut, kecuali malaikat tadi akan mendoakannya: ’Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena ia tidur dalam keadaan suci.’-“ [ HR. Ibnul Mubarok dalam ”Az-Zuhd” no.1244 (1/441), Al-Baihaqi dalam ”Syu’abil Iman” no.2526 (4/283), dan ”Ad-Da’awat al-Kabir” no. 426. ] Derajat Hadits: Hasan. Dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani –rohimahullah- dalam kitab “Ash-Shohihhah” no.2539. Hadits yang semakna juga diriwayatkan dari shahabat Ibnu Umar -rodhiyallahu ‘anhuma- oleh Ath-Thobaroni dalam ”Al-Kabir” no. 13620, 13621, dan Ibnu Hibban dalam “Shohihnya” no.1051. Dishohihkan Asy-Syaikh Al-Albani -rohimahullah- dalam ”Shohih Al-Jami’” no. 3936. Hanya kepada Allah -Ta’ala- kita meminta pertolongan, agar bisa menggapai ampunan-Nya. Wallahul Muwaffiq (AH) Sumber : YOOK NGAJI YANG ILMIAH https://t.me/yookngaji ❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️ Wudhu sebelum tidur merupakan Sunnah dari Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam. Tujuan wudhu sebelum tidur adalah agar setiap muslim bermalam dalam keadaan suci, berharap bila ajalnya tiba, ia meninggal dalam keadaan suci. Hal ini menunjukkan kesiapan muslim untuk memenuhi kematian dalam keadaan suci hatinya. Dan jelas bahwa kesucian hati lebih diutamakan daripada kesucian badan. Dan sunnah ini juga akan mengarahkan pada mimpi yang baik dan menjauhkan diri dari permainan setan yang akan menimpanya. (Diringkas dari Fathul Bari, 11/125 dan Syarah Shahih Muslim, 9/32) Dari Al-Bara` bin ‘Azib radhiyallahu 'anhu, berkata: “Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku: ‘Apabila kamu mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhulah kamu sebagaimana wudhumu untuk shalat.” (HR. Al-Bukhari no. 6311 dan Muslim no. 2710) Al-Imam Al-Bukhari di dalam Shahih beliau menulis sebuah bab: “Apabila Bermalam (Tidur) dalam Keadaan Suci” . Al-Hafizh Ibnu Hajar mengatakan: “Sungguh terdapat hadits-hadits yang men-jelaskan makna ini yang tidak memenuhi syarat Al-Bukhari dalam Shahih-nya, di antaranya hadits Mu’adz radhiyallahu 'anhu: “Tidaklah seorang muslim tidur di malam hari dengan berdzikir dan dalam keadaan suci, kemudian dia terbangun dari tidurnya di malam hari kemudian dia meminta kepada Allah kebaikan dunia dan akhirat melainkan Allah akan memberikan itu kepadanya.” HR. Abu Dawud di dalam Sunan beliau no. 5042 dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani di dalam kitab Shahih Sunan Abu Dawud no 5042, Al-Misykat no. 1215 dan di dalam kitab At-Ta’liq Ar-Raghib 1/207-208. Dan beliau mengatakan: “Perintah (untuk berwudhu di sini) adalah sunnah (bukan wajib).” Beliau mengatakan juga: “At-Tirmidzi mengatakan: ‘Tidak ada di dalam hadits-hadits penyebutan wudhu ketika tidur melainkan di dalam hadits ini’.” (lih. Fathul Bari, 11/125) Pernyataan Ibnu Hajar rahimahullah tersebut termaktub dalam kitab beliau Fathul Bari, 11/124-125. Al-Imam An-Nawawi rahimahullah mengatakan: “ Di dalam hadits ini terdapat tiga sunnah yang penting, namun bukan wajib. Salah satu di antaranya adalah berwudhu ketika ingin tidur. Dan bila dia dalam keadaan berwudhu maka cukup baginya (dalam melaksanakan sunnah tersebut) karena yang dimaksud adalah (tidur) dalam keadaan suci.” (Syarah Shahih Muslim, 9/32) Demikianlah sunnah yang tidak ditinggalkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika hendak tidur, yang semestinya kita sebagai muslim memperhatikannya. Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu 'anhu bercerita: “Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam  terjaga di suatu malam lalu beliau menunaikan hajatnya dan kemudian membasuh wajah dan tangannya lalu tidur.”  HR. Al-Bukhari no. 6316 dan Abu Dawud no. 5043 dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Albani di dalam kitab Shahih Sunan Abu Dawud no. 4217. Penjelasan ini dikutip dari : http://asysyariah.com/jadikan-istirahatmu-bernilai-di-sisi-allah/ Sebagai tambahan faedah, kami cantumkan beberap dzikir sebelum tidur lainnya yang mungkin diantara kita belum mengetahuinya. BERLEPAS DIRI DARI DOSA TERBESAR –‘SYIRIK’- SEBELUM TIDUR Dengan membaca surat “Al-Kafirun”. Dari Farwah bin Naufal, dari ayahnya (shahabat Naufal bin Mu’awiyah -rodhiyallahu ‘anhu-): “Bahwasanya Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam pernah mengatakan kepada Naufal rodhiyallahu ‘anhu: «اقْرَأْ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ ثُمَّ نَمْ عَلَى خَاتِمَتِهَا، فَإِنَّهَا بَرَاءَةٌ مِنَ الشِّرْكِ» “Bacalah “Qul Yaa Ayyuhal-Kafirun"  (maksudnya: Surat Al-Kafirun, pen.) , kemudian tidurlah selepas itu. Karena ia adalah (bentuk) pembebasan diri dari kesyirikan.”  [ HR. Ahmad no. 23807, Abu Dawud no. 5055 , Al-Hakim no. 2077. ] , Derajat Hadits: Hasan. Dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani –rohimahullah- dalam “Shohih Al-Jami’” no. 292. Wallahul Muwaffiq (AH) Sumber : YOOK NGAJI YANG ILMIAH https://t.me/yookngaji ❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️ DOA PELINDUNG DARI KENGERIAN DI ALAM MIMPI Ada seseorang mendatangi Rasulullah ﷺ kemudian mengeluhkan tentang kengerian-kengerian yang dia lihat didalam mimpinya. Yaitu sesuatu yang menakutkan dan menggelisahkan. Maka Rosulullah ﷺ pun mengajarkan sebuah doa kepada orang tersebut : "Apabila engkau pergi menuju pembaringan mu maka ucapkanlah : أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللَّـهِ التامَّةِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ ومِنْ شرِّ عِبَادِهِ وَ مِنْ هَمَزَاتِ  الشَّيَاطِيْنِ ، وَ أَنْ يَحْضُرُوْنَ  Artinya : "Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kemurkaan-Nya, siksa-Nya, kejelekan para​ hamba-Nya dan dari godaan setan dan kehadiran nya."_ Hadits Hasan lighairih Sumber: [ Silsilah as-Shahihah no. 264] WhatsApp KITA SATU https://bit.ly/bergabung double-bed-read-pillows-sleep by Pixabay
7 tahun yang lalu
baca 6 menit

Tag Terkait