Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

kenapa doa belum terkabul? inilah sebabnya

6 tahun yang lalu
baca 4 menit

KENAPA HARAPAN DAN DOA BELUM TERKABUL?

 Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin –rahimahullah- berkata:

Jika ada seseorang berkata:
”Terkadang seseorang berdoa namun Allah tidak meng-ijabahi doanya, sementara di sini Zakaria ‘alaihissalam berkata (sebagaimana dalam firman-Nya):

﴾إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاء ﴿٣٨ 

”Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa". (Q.S. Ali-Imraan : 38)

Dan Ibrahim ‘alaihissalam berkata (sebagaimana dalam firman-Nya):

﴾إِنَّ رَبِّي لَسَمِيعُ الدُّعَاء ﴿٣٩

"Sesungguhnya Rabbku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa". (Q.S. Ibrahim : 39)

Maka jawabannya dikatakan:
Bahwa Allah tidak mengabulkan suatu doa, baik itu karena:

⭕ Adanya hal yang mencegah (terkabulnya),
⭕ Atau untuk kemaslahatan bagi orang yang berdoa,
⭕ Atau karena luputnya syarat-syarat(pengabulan doa).

Adapun jika :
▪ telah sempurna syarat-syaratnya,
▪ tidak ada hal-hal yang mencegah(dari ijabah),
▪ dan tidak ada konsekuensi maslahat yang bertentangan dengan apa yang dimohonkan oleh yang berdoa, maka Allah Ta’ala sungguh pasti akan mengabulkan doa tersebut. Sebab Allah Ta’ala berfirman:

﴾ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ﴿٦٠

"Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (Q.S. Ghafir: 60.)

Sehingga apabila seorang insan berdoa kepada Rabbnya sedangkan hatinya lalai, ia berkata “Ya Allah sungguh aku memohon kepadamu surga dan apa-apa yang mendekatkan kepadanya dari ucapan dan perbuatan” namun hatinya tersibukkan dengan hal yang lain. Maka hal ini terkandung padanya adab yang jelek kepada Allah.

Sehingga terkadang luput pengabulan doa karena tidak terpenuhi syaratnya.

Adapun yang tergolong pencegah (terkabulnya doa) diantaranya seseorang makan sesuatu yang haram –__wal’iyadzubillah__. Sebab memakan suatu yang haram termasuk penghalang terbesar untuk dikabulkannya doa. Nabi –shalallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:

إنَّ اللهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إلاَّ طَيِّباً

“Sesungguhnya Allah Maha Baik, tidak menerima kecuali yang baik.

Dan sungguh Allah telah memerintah orang-orang mukmin dengan apa yang Dia perintahkan kepada para Rasul, Dia berfirman:

﴾يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحاً إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ ﴿٥١

Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Mukminuun: 51.)

Dan Allah berfirman:

﴾يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُلُواْ مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ ﴿١٧٢

Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu. (Q.S. Al-Baqarah : 172.)

Kemudian disebutkan seorang yang sedang dalam safar yang panjang, yang kusut rambutnya dan berdebu seluruh tubuhnya, ia menjulurkan tangannya ke langit (berdoa) “Wahai Rabbku, wahai Rabbku” sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan diasupi dengan sesuatu yang haram, lalu bagaimana akan dikabulkan untuknya?!” [H.R. Muslim]

Wal’iyadzubillah (kita berlindung kepada Allah). Sangatlah jauh untuk Allah mengabulkan orang yang berdoa ini.

Sehingga di sini luput pengabulan doa karena ada sesuatu yang mencegahnya.

Dan kadangkala (tidak dikabulkan) demi kemaslahatan orang yang berdoa.
Allah simpan untuknya sesuatu -yang lebih baik dari yang ia minta- di sisi-Nya.
Atau Allah mengetahui bahwa andai Dia mengabulkannya niscaya ia mendapatkan kejelekan dalam agamanya.

Contohnya: dengan dikabulkan doanya menjadi sebab ia mendapatkan musibah dalam diinnya. Maka dengan rahmat dari Allah dan hikmah-Nya, Dia tidak mengabulkan doa ini karena demi kemaslahatan orang yang berdoa.

Oleh sebab itu, sepatutnya bagi seseorang untuk :
▪ Tidak bosan jika telah berdoa dan belum dikabulkan.
▪ Dan tidak berprasangka jelek dan sedih lalu berkata “Aku telah berdoa lalu berdoa namun tidak dikabulkan untukku!”. Maka jika ia berkata demikian niscaya tidak terkabul untuknya.

Sehingga(dengan penjelasan di atas) hilanglah _isykal_(problem) yang muncul dari firman-Nya:

﴾إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاء ﴿٣٨

”Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa". Q.S. Ali-Imraan:38

Sumber : Tafsir Surat Ali-Imraan, Al-‘Utsaimin, 1/ 239 – 240.

#berprasangka baik kepada Allah, memperbaiki amalan, menjauhi larangan, meningkatkan ketakwaan.

Alih Bahasa:
Al-Ustadz Abu Yahya al-Maidany hafizhahullah

https://t.me/ForumBerbagiFaidah [FBF]
www.alfawaaid.net | www.ilmusyari.com

Kenapa Doa Belum Terkabul?
Kenapa Doa Belum Terkabul?

Oleh:
Atsar ID