MERAIH AMPUNAN DENGAN TIDUR
Dalam keadaan suci.
Dari shahabat Abu Huroiroh -rodhiyallahu ‘anhu- , Bahwasanya Rasulullah -shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda;
مَنْ بَاتَ طَاهِرًا بَاتَ فِي شِعَارِهِ مَلَكٌ، لَا يَسْتَيْقِظُ سَاعَةً مِنَ اللَّيْلِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فُلَانٍ، فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا
”Barangsiapa tidur malam dalam keadaan suci, satu malaikat akan bermalam di dalam pakaiannya.
Tidaklah ia terbangun pada malam tersebut, kecuali malaikat tadi akan mendoakannya:
’Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena ia tidur dalam keadaan suci.’-“
[ HR. Ibnul Mubarok dalam ”Az-Zuhd” no.1244 (1/441), Al-Baihaqi dalam ”Syu’abil Iman” no.2526 (4/283), dan ”Ad-Da’awat al-Kabir” no. 426. ]
Derajat Hadits: Hasan.
Dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani –rohimahullah- dalam kitab “Ash-Shohihhah” no.2539.
Hadits yang semakna juga diriwayatkan dari shahabat Ibnu Umar -rodhiyallahu ‘anhuma- oleh Ath-Thobaroni dalam ”Al-Kabir” no. 13620, 13621, dan Ibnu Hibban dalam “Shohihnya” no.1051. Dishohihkan Asy-Syaikh Al-Albani -rohimahullah- dalam ”Shohih Al-Jami’” no. 3936.
Hanya kepada Allah -Ta’ala- kita meminta pertolongan, agar bisa menggapai ampunan-Nya.
Wallahul Muwaffiq (AH)
Sumber : YOOK NGAJI YANG ILMIAH
https://t.me/yookngaji
❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️
Wudhu sebelum tidur merupakan Sunnah dari Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam. Tujuan wudhu sebelum tidur adalah agar setiap muslim bermalam dalam keadaan suci, berharap bila ajalnya tiba, ia meninggal dalam keadaan suci. Hal ini menunjukkan kesiapan muslim untuk memenuhi kematian dalam keadaan suci hatinya. Dan jelas bahwa kesucian hati lebih diutamakan daripada kesucian badan. Dan sunnah ini juga akan mengarahkan pada mimpi yang baik dan menjauhkan diri dari permainan setan yang akan menimpanya. (Diringkas dari Fathul Bari, 11/125 dan Syarah Shahih Muslim, 9/32)
Dari Al-Bara` bin ‘Azib radhiyallahu 'anhu, berkata:
“Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku: ‘Apabila kamu mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhulah kamu sebagaimana wudhumu untuk shalat.” (HR. Al-Bukhari no. 6311 dan Muslim no. 2710)
Al-Imam Al-Bukhari di dalam Shahih beliau menulis sebuah bab:
“Apabila Bermalam (Tidur) dalam Keadaan Suci”. Al-Hafizh Ibnu Hajar mengatakan: “Sungguh terdapat hadits-hadits yang men-jelaskan makna ini yang tidak memenuhi syarat Al-Bukhari dalam Shahih-nya, di antaranya hadits Mu’adz radhiyallahu 'anhu:
“Tidaklah seorang muslim tidur di malam hari dengan berdzikir dan dalam keadaan suci, kemudian dia terbangun dari tidurnya di malam hari kemudian dia meminta kepada Allah kebaikan dunia dan akhirat melainkan Allah akan memberikan itu kepadanya.”
HR. Abu Dawud di dalam Sunan beliau no. 5042 dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani di dalam kitab Shahih Sunan Abu Dawud no 5042, Al-Misykat no. 1215 dan di dalam kitab At-Ta’liq Ar-Raghib 1/207-208.
Dan beliau mengatakan: “Perintah (untuk berwudhu di sini) adalah sunnah (bukan wajib).” Beliau mengatakan juga: “At-Tirmidzi mengatakan: ‘Tidak ada di dalam hadits-hadits penyebutan wudhu ketika tidur melainkan di dalam hadits ini’.” (lih. Fathul Bari, 11/125)
Pernyataan Ibnu Hajar rahimahullah tersebut termaktub dalam kitab beliau Fathul Bari, 11/124-125.
Al-Imam An-Nawawi rahimahullah mengatakan: “
Di dalam hadits ini terdapat tiga sunnah yang penting, namun bukan wajib. Salah satu di antaranya adalah berwudhu ketika ingin tidur. Dan bila dia dalam keadaan berwudhu maka cukup baginya (dalam melaksanakan sunnah tersebut) karena yang dimaksud adalah (tidur) dalam keadaan suci.”(Syarah Shahih Muslim, 9/32)
Demikianlah sunnah yang tidak ditinggalkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika hendak tidur, yang semestinya kita sebagai muslim memperhatikannya. Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu 'anhu bercerita:
“Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terjaga di suatu malam lalu beliau menunaikan hajatnya dan kemudian membasuh wajah dan tangannya lalu tidur.”
HR. Al-Bukhari no. 6316 dan Abu Dawud no. 5043 dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Albani di dalam kitab Shahih Sunan Abu Dawud no. 4217.
Penjelasan ini dikutip dari :
http://asysyariah.com/jadikan-istirahatmu-bernilai-di-sisi-allah/
Sebagai tambahan faedah, kami cantumkan beberap dzikir sebelum tidur lainnya yang mungkin diantara kita belum mengetahuinya.
BERLEPAS DIRI DARI DOSA TERBESAR –‘SYIRIK’- SEBELUM TIDUR
Dengan membaca surat “Al-Kafirun”.
Dari Farwah bin Naufal, dari ayahnya (shahabat Naufal bin Mu’awiyah -rodhiyallahu ‘anhu-):
“Bahwasanya Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam pernah mengatakan kepada Naufal rodhiyallahu ‘anhu:
«اقْرَأْ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ ثُمَّ نَمْ عَلَى خَاتِمَتِهَا، فَإِنَّهَا بَرَاءَةٌ مِنَ الشِّرْكِ»
“Bacalah “Qul Yaa Ayyuhal-Kafirun" (maksudnya: Surat Al-Kafirun, pen.) , kemudian tidurlah selepas itu. Karena ia adalah (bentuk) pembebasan diri dari kesyirikan.”
[ HR. Ahmad no. 23807, Abu Dawud no. 5055 , Al-Hakim no. 2077. ] , Derajat Hadits: Hasan.
Dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani –rohimahullah- dalam “Shohih Al-Jami’” no. 292.
Wallahul Muwaffiq (AH)
Sumber : YOOK NGAJI YANG ILMIAH
https://t.me/yookngaji
❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️❄️
DOA PELINDUNG DARI KENGERIAN DI ALAM MIMPI
Ada seseorang mendatangi Rasulullah ﷺ kemudian mengeluhkan tentang kengerian-kengerian yang dia lihat didalam mimpinya.
Yaitu sesuatu yang menakutkan dan menggelisahkan.
Maka Rosulullah ﷺ pun mengajarkan sebuah doa kepada orang tersebut :
"Apabila engkau pergi menuju pembaringan mu maka ucapkanlah :
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللَّـهِ التامَّةِ
مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ
ومِنْ شرِّ عِبَادِهِ
وَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ ، وَ أَنْ يَحْضُرُوْنَ
Artinya :
"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kemurkaan-Nya, siksa-Nya, kejelekan para hamba-Nya dan dari godaan setan dan kehadiran nya."_
Hadits Hasan lighairih
Sumber: [ Silsilah as-Shahihah no. 264]
WhatsApp KITA SATU
https://bit.ly/bergabung
|
double-bed-read-pillows-sleep by Pixabay |