remaja

Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

kumpulan faedah tentang mendundukkan pandangan

Berkata asy Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin rahimahullah:  . وكلما كانت المعصية عظيمة ؛ كانت وسائلها أشد منعًا. الزنا مثلًا فاحشة ، وسائله من النظر والخلوة وما أشبه ذلك محرمة . شرح رياض الصالحين٤٧٢/٣ "Tatkala sebuah maksiat itu besar perkaranya, maka perkara-perkara yang mengantarkan kepadanya pun lebih keras pelarangannya. Contohnya: zina sesuatu yang keji, maka sesuatu yang bisa mengantarkan pada perbuatan tersebut seperti mengumbar pandangan, berkhalwat (berdua-duan dengan lawan jenis yang bukan mahram), dan yang semisalnya, itu semua haram." Syarh Riyadhish Shalihin (3/472). TERMASUK FAIDAH MENUNDUKKAN PANDANGAN Sebagaimana diambil dari ucapan Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya "ad Dau wa Dawa"  "سهم مسموم من سهام إبليس ومن وأطلق لحظاتهدف دامت حسراته" "Bahwa pandangan adalah panah dari panah-panah iblis, dan barangsiapa yang mengumbar pandangannya maka akan senantiasa dalam kesengsaraan." Dan termasuk faidah menahan pandangan, diantaranya : 1. Dalam rangka mengamalkan perintah Allah ta'ala, yang ini merupakan puncak kebahagiaan seorang hamba dalam kehidupannya ketika di dunia dan nanti di akhirat. Allah ta'ala berfirman : {قل للمؤمنين يغضوا من أبصارهم} "Katakanlah kepada orang-orang yang beriman, tundukkan pandangan mereka." 2. Akan bisa menolak pengaruh dari panah beracun yang mungkin akan berpengaruh kepada kebiasaan dalam hatinya." 3. Merupakan bentuk bukti kecintaan kepada Allah dan akan memfokuskan hati hanya kepada-Nya. Maka sesungguhnya mengumbar pandangan akan mencerai-beraikan hati dan membuat hati jauh dari Allah." 4. Akan menguatkan hati dan membuatnya bahagia. Sebagaimana mengumbar pandangan, akan melemahkan hati dan membuatnya semakin sedih." 5. Bahwa menahan pandangan akan membuahkan cahaya pada hati. Oleh karena ini Allah subhanahu wa ta'ala sebutkan dalam sebuah ayat di surat An Nuur, akibat yang baik dari menahan pandangan. Allah ta'ala berfirman : (قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ) النور : ٣٠ "Katakanlah kepada orang-orang yang beriman untuk menundukkan pandangan mereka." An Nuur : 30 Kemudian Allah berfirman mengenai pengaruhnya : (اللَّهُ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ)النور : ٣٥ "Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi." An Nuur : 35. 6. Menahan pandangan akan membuahkan firasat yang benar, akan bisa membedakan antara yang haq dan yang bathil. Maka sesungguhnya Allah akan membalas hamba-Nya sesuai dengan amalan hamba tersebut. Tatkala seorang hamba menahan pandangannya dari perkara-perkara yang Allah haramkan, Maka Allah akan menggantinya dengan ditanamkan dalam hatinya cahaya bashiroh. Dan Allah bukakan untuknya pintu ilmu dan iman, pengetahuan serta firasat yang benar." 7. Menahan pandangan akan membuahkan kekokohan hati, keberanian dan kekuatan. 8. Menahan pandangan akan menutup pintu syaithan dan jalan masuknya kedalam hati. Dikarenakan syaithan akan masuk bersamaan dengan pandangan, masuk ke dalam hati bahkan lebih cepat dari pada masuknya udara dalam ruangan yang kosong." 9. Menahan pandangan akan menenangkan hati dari memikirkan apa-apa yang diinginkannya dan dari tersibukkan denganya. 10. "Bahwa antara mata dan hati ada saling keterkaitan dan jalur yang saling menarik antara yang satu dengan yang lainnya. Bahwa baiknya hati tergantung baiknya mata (pandangan), rusaknya hati tergantung rusaknya pandangan. Apabila hatinya rusak maka akan rusak pula pandangannya, begitu juga apabila pandangannya rusak maka akan rusak pula hatinya. Begitu pula pada kebaikannya. http://t.co/5kOY9IM2xd Bersambung Insya Allah... ======= Forum Salafy Purbalingga JOIN dengan kami di chanel: http://tlgrm.me/ForumSalafyPurbalingga
8 tahun yang lalu
baca 4 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Abu Abdillah

dari balapan liar hingga pergaulan bebas abg

Dari Balapan Liar Hingga Pergaulan Bebas ABG Drrnn…, drrnn…, drrrnnnnnnnn…. Begitulah setidaknya suara motor yang terdengar sedang dilajukan oleh beberapa remaja yang terlibat dalam balapan liar di Kemayoran, Jakarta Utara. Dengan motor racing di atas kecepatan motor biasa, masing-masing berusaha memenangi balapan tersebut. Salah satu pembalap tertinggal oleh yang lainnya, sampai akhirnya, salah satu dari mereka memenangi balapan liar pada dini hari tersebut. Beberapa mobil yang melintas pada malam itu diberhentikan oleh sekelompok remaja agar tidak melintas di jalanan yang sedang dijadikan arena balapan. Di sisi jalan terlihat sekumpulan ABG (anak baru gede) yang sedang menyaksikan aksi para “jagoan” balapan liar. Suasana cukup menegangkan bagi sebagian pengendara yang melintasi jalan tersebut. Tidak jarang balapan liar tersebut berujung pada kecelakaan. Itulah satu dari sekian banyak permasalahan remaja di Ibu Kota dan di tempat lainnya. Ada seorang siswa SMA di Jakarta, yang terkenal di sekolahnya sebagai anak motor karena sering melakukan balapan liar. Pada suatu hari dia ikut balapan liar dengan taruhan sejumlah uang. Singkat cerita, pada saat berlangsungnya balapan tersebut, tiba-tiba melintas sebuah mobil. Ditabraknya mobil itu dan terjadilah kecelakaan yang berujung pada kematiannya. Bahkan, terdengar berita bahwa tim dokter yang menanganinya sempat melakukan amputasi pada kakinya. Namun, akhirnya, nyawanya pun tidak tertolong. Wahai sobat muda, apa yang kalian cari dengan balapan liar? Sensasi? Ketenaran? Supaya dibilang jagoan? Memenuhi hobi? Atau apa? Tidak tahukah kalian bahwa perbuatan kalian membahayakan diri kalian dan orang lain? Terbukti sudah berapa banyak terjadi kecelakaan yang tidak jarang berujung pada cacat seumur hidup, bahkan kematian. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, وَلَا تُلۡقُواْ بِأَيۡدِيكُمۡ إِلَى ٱلتَّهۡلُكَةِ وَأَحۡسِنُوٓاْۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ ١٩٥ “… dan janganlah kalian menjatuhkan diri kalian sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (al-Baqarah: 195) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda, لَا ضَرَرَ وَلَا ضِرَارَ “Tidak boleh (melakukan sesuatu) yang berbahaya dan menimbulkan bahaya (bagi orang lain).” (HR. Ibnu Majah, ad-Daruquthni, dan selainnya, dinyatakan shahih oleh asy-Syaikh al-Albani) Apalagi kalau balapan liar yang kalian lakukan itu disertai taruhan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِنَّمَا ٱلۡخَمۡرُ وَٱلۡمَيۡسِرُ وَٱلۡأَنصَابُ وَٱلۡأَزۡلَٰمُ رِجۡسٞ مِّنۡ عَمَلِ ٱلشَّيۡطَٰنِ فَٱجۡتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ ٩٠  .“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan panah adalah termasuk perbuatan setan, maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kalian mendapat keberuntungan.” (al-Maidah: 90) Di samping fenomena balapan liar di kalangan remaja, ada fenomena lain yang belakangan ini booming, yang lahir tidak jauh dari tongkrongan “anak motor” atau para pembalap liar dari kalangan ABG. Sebenarnya, ini permasalahan lama dengan istilah baru, yang memperlihatkan sejauh mana kenakalan remaja Ibu Kota atau beberapa daerah lainnya. Fenomena ini dikenal dengan fenomena cewek atau ABG “cabe-cabean”. Remaja putri ABG usia SMP atau SMA berpakaian serba pendek dan seksi, dengan dandanan menor, berkeluyuran tengah malam sambil naik motor, kebut-kebutan, sambil berboncengan bertiga atau berempat. Itu sebutan untuk ABG “murahan” yang sering menongkrong di arena balapan liar. Sangat disayangkan, media massa memopulerkan istilah ini, tentunya disertai gambar-gambar seronok yang mereka tampilkan dengan tujuan sekadar mencari fulus. Untukmu, wahai para remaja wanita, kasihanilah diri kalian. Jangan kalian sia-siakan masa muda dan umur kalian dengan sesuatu yang tidak bermanfaat, apalagi dengan perbuatan dosa dan maksiat. Untuk apa kalian berkeluyuran sampai larut malam dengan pakaian seksi yang memperlihatkan aurat kalian dan dengan dandanan menor? Apa yang kalian cari dengan semua itu? Sekadar isengkah? Atau cari perhatian? Atau ingin membuat laki-laki tergoda? Atau apa…?! Apalagi banyak dari kalian yang terjatuh pada pergaulan bebas. Wahai para wanita, perhatikanlah beberapa ayat dan hadits di bawah ini, semoga Allah memberikan hidayah kepada kalian. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, وَقَرۡنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجۡنَ تَبَرُّجَ ٱلۡجَٰهِلِيَّةِ ٱلۡأُولَىٰۖ “Dan hendaklah kalian (wahai para wanita) tetap di rumah kalian, dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliah yang dahulu.” (al-Ahzab: 33) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda, صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا: قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ، وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ، رُؤُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ، لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا “Ada dua golongan penduduk neraka yang belum aku lihat: (1) sebuah kaum yang memegang cambuk seperti ekor sapi, yang mereka gunakan untuk mencambuk manusia, dan (2) para wanita yang berpakaian tetapi telanjang, berjalan sambil berlenggak-lenggok (berjalan dengan menimbulkan godaan); kepala mereka seperti punuk unta yang miring; mereka tidak akan masuk surga dan tidak dapat mencium bau harum surga yang tercium dari jarak sekian-sekian.” (HR. Muslim no. 5704) Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, وَلَا تَقۡرَبُواْ ٱلزِّنَىٰٓۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةٗ وَسَآءَ سَبِيلٗا ٣٢  “Dan janganlah kalian mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”(al-Isra’: 32) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “… Kemudian, kami pergi dan sampai pada suatu bangunan yang serupa dengan tungku api, yang terdengar darinya suara hiruk pikuk. Kami menengok ke dalamnya. Ternyata di dalam ada laki-laki dan perempuan dalam keadaan telanjang. Datang dari bawah mereka kobaran api, yang apabila kobaran api datang mengenai mereka, mereka berteriak (memekik). Aku bertanya, ‘Siapa mereka itu?’ … Mereka berdua menjawab, ‘Adapun sejumlah laki-laki dan perempuan yang telanjang, yang berada di dalam bangunan serupa tungku api, adalah para pezina laki-laki dan perempuan’.” (HR. al-Bukhari no. 7047) Berkata al-Imam Ahmad tentang dosa zina, “Saya tidak mengetahui sesuatu yang lebih besar dosanya—setelah dosa membunuh seseorang—daripada zina.” (ad-Da’ wad Dawa’ hlm. 230) Sebagian orang, termasuk para orang tua, terheran-heran, mengapa para remaja bisa seperti itu. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya fenomena itu, di antaranya, Jauhnya mereka dari pendidikan agama. Faktor terbesar terjadinya fenomena tersebut adalah jauhnya mereka dari agama. 1. Kelalaian orang tua untuk mendidik anaknya dengan baik. Tidak bisa tidak, orang tua mempunyai andil dalam menjadikan anak-anak mereka seperti itu, melakukan berbagai kenakalan remaja. Berkata al-Imam Ibnul Qayyim t, “Kerusakan mayoritas anak yang rusak adalah akibat orang tua menyia-nyiakan mereka, tidak mengajarkan kewajiban agama dan sunnah-sunnahnya kepada mereka.” (Tuhfatul Maudud bi Ahkamil Maulud hlm. 80) 2. Pergaulan. Teman bergaul mempunyai pengaruh yang besar terhadap diri seseorang. Kalau seseorang berteman dengan teman-teman yang jelek, hal ini akan berpengaruh terhadap dirinya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Sesungguhnya perumpamaan teman duduk yang salih dan teman duduk yang jelek adalah seperti tukang minyak wangi dan pandai besi. Adapun orang yang membawa minyak wangi, kemungkinan minyak wangi itu mengenaimu, atau engkau membelinya atau mendapati bau harumnya. Sementara itu, pandai besi kemungkinan apinya akan membakar bajumu atau engkau mendapati bau yang tidak enak.“ (HR. al-Bukhari dan Muslim) Berkata al-Hafizh Ibnu Hajar, “Pada hadits ini terdapat larangan bergaul dengan orang yang berdampak (jelek, -ed.) bagi agama dan dunia, dan anjuran untuk bergaul dengan orang yang bermanfaat bagi agama dan dunia.” (Fathul Bari 4/324) 3. Lingkungan yang rusak. Lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat besar; membuat seseorang menjadi baik jika lingkungannya baik, dan membuat seseorang tidak baik jika lingkungannya tidak baik. Di antara penyebab fenomena kerusakan remaja adalah hal ini. Televisi. Di antara dampak negatif televisi ialah tersebarnya berbagai kekerasan, pergaulan bebas, dan hilangnya rasa malu dari remaja putri negeri ini. Tayangan-tayangan seperti inilah yang ditampilkan di semua stasiun televisi sehingga rusaklah moral mereka. 4. Media massa. Media massa mempunyai pengaruh terhadap tersebarnya berbagai kerusakan di negeri ini, termasuk kerusakan pada remaja. Mereka hanya berorientasi keuntungan, tanpa memedulikan boleh atau tidak boleh, memperbaiki atau merusak. Maka dari itu, kita lihat media massa menampilkan berita-berita, tulisan-tulisan, dan gambar-gambar yang menyebarkan berbagai kejelekan dan kerusakan. 5. Ikhtilath. Ikhtilath (bercampur baurnya laki-laki dan perempuan yang bukan mahram) mempunyai dampak jelek yang sangat besar, di antaranya menyebarnya perbuatan keji, pergaulan bebas, sampai dengan perzinaan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda, إِيَّاكُمْ وَالدُّخُولَ عَلَى النِّسَاءِ “Jauhilah oleh kalian masuk ke tempat para wanita.” (HR. al-Bukhari dan Muslim) Dalam hadits yang lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Tidaklah kutinggalkan sepeninggalku fitnah yang lebih besar atas laki-laki daripada fitnah perempuan.” (HR. al-Bukhari) Beberapa faktor inilah yang menyebabkan kenakalan remaja, dari balapan liar, narkoba, sampai dengan pergaulan bebas. Solusinya adalah memberikan perhatian dan pendidikan agama dengan pemahaman yang benar kepada mereka, mencarikan lingkungan yang baik untuk mereka, menjaga dan mengawasi mereka agar tidak bergaul dengan teman-teman yang memberikan pengaruh buruk, dan menjauhkan mereka dari berbagai media yang dapat merusaknya. Orang tua hendaknya menempuhnya sebelum semuanya berakhir pada penyesalan. Wallahu a’lam bish shawab. Al-Ustadz Abdullah al-Jakarty Sumber : qonitah.com Darus Salaf : Kajian Islam Berdasarkan Al-Qur'an dan Assunnah Sumber gambar: 
9 tahun yang lalu
baca 8 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

pilih temanmu sebelum datang sesalmu

Pilih Temanmu Sebelum Datang Sesalmu Sebagai mahluk sosial, kita tentunya membutuhkan teman karib atau sahabat. Tapi satu hal yang perlu kita ketahui, bahwa diantara prinsip islam adalah prinsip selektif dalam memilih teman. Teman atau sahabat memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk, mengubah, dan menanamkan segala hal kepada temannya. Termasuk dalam hal keyakinan atau agama. Rasulullah shallallahu alaihi wa shallam bersabda : “Seseorang itu akan mengikuti agama teman karibnya. Maka hendaknya salah seorang diantara kalian melihat dengan siapa ia menjalin pertemanan.” [H.R. At Tirmidzi] Teman-teman yang jahat akan mengenalkan kepada kemaksiatan dan dosa. Selanjutnya mereka mengajak kita untuk melakukannya. Jika kita terjatuh dalam dosa, mereka menganggap ringan apa yang kita lakukan. Atau malah justru mereka akan bertepuk tangan mendukung dan memotivasi kita untuk terus berada dalam gelapnya dosa yang kita lakukan. Allah ta’ala berfirman, وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا يَا وَيْلَتَا لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا “Di hari orang-orang yang zalim menggigit jari-jari mereka seraya mengatakan, ‘Aduhai andaikan aku dahulu mengikuti jalannya Rasul. Aduhai, celaka aku, andaikan aku dahulu tidak menjadikan dia sebagai temanku. Sungguh dia telah memalingkanku dari petunjuk ketika ia mendatangiku. Dan adalah setan itu suka membiarkan manusia terjatuh dalam dosa dan kemaksiatan.” (QS. al-Furqan : 27-29) Teman yang baik laksana pintu kebaikan. Bagaimana tidak, jika ia berucap, maka ucapannya adalah ucapan yang baik atau mengandung kebaikan. Jika ia bertindak, yang ia lakukan juga kabaikan. Jika ia datang, ia datang membawa kabaikan. Jika ia pergi, yang ia tinggalkan pun kebaikan. Bahkan, ketika ia diam, diamnya pun karena kabaikan. [Dikutip dari Tashfiyah edisi 47 vol.4] https://pemudasalafy.wordpress.com/2015/06/01/pilih-temanmu-sebelum-datang-sesalmu/ Majmu'ah Ashhaabus Sunnah Channel telegram : http://bit.ly/ashhabussunnah LIHATLAH SIAPA TEMANNYA, BUKAN BERTANYA TENTANG SIAPA TEMANNYA Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu mengatakan: اعتبروا الرجل بمن يصاحب، فإنما يصاحب من هو مثله. "Nilailah seseorang dengan siapa yang dia jadikan sebagai teman, karena dia hanya akan berteman dengan orang yang semisal dengannya." Hasan, diriwayatkan oleh Ibnu Baththah dalam al-Ibanah no. 500. Abu Umar mengatakan: Saya mendengar asy-Syaikh Muhammad bin Hady mengatakan: "عن المرء لا تسأل وأبصر قرينه، هذا هو الصحيح وليس سل عن قرينه" والله أعلم. "Tentang seseorang jangan bertanya (siapa temannya), tetapi lihatlah siapa temannya. Inilah yang tepat, dan bukan: tanyalah siapa temannya." Wallahu a'lam. Akun twitter Arafat al-Muhammady hafizhahullah WhatsApp Salafy Indonesia Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy
9 tahun yang lalu
baca 3 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

kupinang karena keshalihanmu

KUPINANG KARENA KESALEHANMU Rasululloh Sholallohu alaihi wasalam dalam banyak hadisnya menekankan pada kita untuk mencari teman yang baik agamanya, lantas bagaimana kalau hendak memilih teman hidup berumah tangga,jawabannya tentu kita harus memilih yang shalehah. Allah ta'ala berfirman: ﻫُﻦَّ ﻟِﺒَﺎﺱٌ ﻟَّﻜُﻢْ ﻭَﺃَﻧﺘُﻢْ ﻟِﺒَﺎﺱٌ ﻟَّﻬُﻦ Artinya: "Mereka itu adalah pakaian bagi kamu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka." [Al-Baqarah: 187] Seperti kita memilih membeli baju, tentunya kita akan selektif mana baju yang nyaman untuk kita pakai, dan mana yang bisa menutupi aib kita. Demikian pula dalam perkara memilih pasangan hidup, pastinya kita harus lebih selektif lagi. Ibnu Abbas mengomentari ayat ini, beliau berkata: “Artinya, mereka itu sebagai ketenangan bagi kalian, dan kalian pun sebagai ketenangan bagi mereka.” Lalu apa kriteria wanita yang hendak dinikahi? Dalam hadist yang masyhur Rasulullah menyebutkan: ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻰ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ - ﺭﺿﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ - ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰِّ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻗَﺎﻝَ ‏« ﺗُﻨْﻜَﺢُ ﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓُ ﻷَﺭْﺑَﻊٍ ﻟِﻤَﺎﻟِﻬَﺎ ﻭَﻟِﺤَﺴَﺒِﻬَﺎ ﻭَﺟَﻤَﺎﻟِﻬَﺎ ﻭَﻟِﺪِﻳﻨِﻬَﺎ ، ﻓَﺎﻇْﻔَﺮْ ﺑِﺬَﺍﺕِ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ ﺗَﺮِﺑَﺖْ ﻳَﺪَﺍﻙَ ‏» . Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Seorang wanita dinikahi karena empat perkara. karena hartanya, kedudukannya, kecantikannya dan agamanya, maka dahulukanlah yang (kuat) mempunyai agama, niscaya kamu akan beruntung.” [HR. Bukhari dan Muslim.] Kepastian ada pada kriteria yang ke-empat, karena agama yang menjadikan dia dipilih untuk dinikahi. Adapun kekurangan fisik akan tertutupi dan menjadi cantik karena akhlaknya yang indah. Wahai kaum pria kecantikan wanita itu hanya sementara, kekayaan wanita pula tidak kekal, namun jika anda memilih wanita sholihah tentulah kebahagian dunia dan akhirat Ada di depan mata. Begitu juga seorang perempuan, ketika ingin dinikahi seorang lelaki maka lelaki yang dia pilih dan utamakan adalah yang baik agama dan tingkah lakunya. ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻰ ﺣَﺎﺗِﻢٍ ﺍﻟْﻤُﺰَﻧِﻰِّ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ‏« ﺇِﺫَﺍ ﺟَﺎﺀَﻛُﻢْ ﻣَﻦْ ﺗَﺮْﺿَﻮْﻥَ ﺩِﻳﻨَﻪُ ﻭَﺧُﻠُﻘَﻪُ ﻓَﺄَﻧْﻜِﺤُﻮﻩُ ﺇِﻻَّ ﺗَﻔْﻌَﻠُﻮﺍ ﺗَﻜُﻦْ ﻓِﺘْﻨَﺔٌ ﻓِﻰ ﺍﻷَﺭْﺽِ ﻭَﻓَﺴَﺎﺩٌ ‏» . ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺇِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﻓِﻴﻪِ ﻗَﺎﻝَ ‏« ﺇِﺫَﺍ ﺟَﺎﺀَﻛُﻢْ ﻣَﻦْ ﺗَﺮْﺿَﻮْﻥَ ﺩِﻳﻨَﻪُ ﻭَﺧُﻠُﻘَﻪُ ﻓَﺄَﻧْﻜِﺤُﻮﻩُ ‏» . ﺛَﻼَﺙَ ﻣَﺮَّﺍﺕٍ . Artinya: “Abu Hatim Al Mizany radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika telah datang kepada kalian siapa (lelaki) yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia (dengan anak perempuan kalian), jika tidak maka niscaya akan terjadi musibah dan kerusakan di bumi”, mereka bertanya: “Wahai Rasulullah, meskipun ia mempunyai sesuatu (aib), beliau bersabda: “Jika telah datang kepada kalian siapa (lelaki) yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia (dengan anak perempuan kalian)”,beliau mengatakan itu tiga kali. [HR. Tirmidzi] Disusun oleh Abu Hamzah Rifqi Al Marony FIK http://bit.ly/Forum_ilmiyahKarangAnyar Turut mempublikasikan oleh www.happyislam.com
9 tahun yang lalu
baca 3 menit