Nasehat

Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

panduan memakai jubah / hijab yang benar

Transkrip Salah Satu Pertanyaan Pada Sesi Tanya Jawab: PANDUAN MEMAKAI JUBAH/HIJAB YANG BENAR SOAL: Masih banyak didapati akhwat dan ummahat memakai jubah yang berhias di lengan bagian atas dan bawah, terutama dibagian dada seperti bordir dan perhiasan yg menarik, sehingga sering tersingkap dihadapan ikhwan baik sengaja atau tidak ketika menutup purdah dan menggendong anaknya, sehingga memfitnah ikhwan yang melihatnya, dan bagaimana akhwat yang tidak memakai sarung tangan dan tidak jarang mereka terfitnah? Dijawab oleh Ust Muhammad Sarbini hafizhahullah Magelang, 3-5 jumadil awal 1437 H / 12-14 februari 2016 "Pada intinya perhiasan tersebut ataupun pakaian atau jubah yg dikenakan tersebut itu wajib tertutup dari luar oleh jilbab. Dan hati-hati jangan sampai tersingkap atau terlihat karena itu menimbulkan fitnah. Pengertian jilbab, gampangnya kalian lihat ada Abaya begitu salah satu makna jilbab. Jadi seorang akhwat, dia mengenakan pakaian : pakai jubah, pakai khimar kerudung kecil, kemudian ketika keluar rumah dihadapan non mahram, dia menutupi dari luar semua itu tadi dengan jilbab menggenakan abaya dan jangan ada yang terlihat dari jubah tersebut .. na'am.. yang mungkin jubah itu ada hiasannya .. JANGAN TERLIHAT atau mungkin ada anting ditelingannya atau ada gelang ditangannya.. JANGAN SAMPAI . TERLIHAT Itu wajib tertutup dari luar dengan jilbab *(kain yang menutup sekujur tubuhnya dari ujung kepala sampai telapak kaki)*. Itu jilbab seperti abaya atau yg semakna dengan itu yg masuk kategori dengan makna jilbab. Seperti keterangan Al Imam Albani yakni ada jilbab besar yang menutup bagian atas tubuhnya, kemudian bagian bawah tubuhnya juga tertutup oleh jubah yang memenuhi syarat, Yang warnanya gelap seperti hitam 👉Longgar 👉Tidak transparant 👉Dan tidak berhias (tidak memfitnah) Kerudung besar ini tadi yang dikenakan untuk menutup pakaian atas tubuh juga TIDAK BOLEH ADA HIASAN, Andaikan mengenakan abaya maka seperti abaya ini TIDAK boleh ada hiasan. Makanya sejak awal dulu ditanyakan dimajelis ini tentang *abaya kupu-kupu* yaa.. na'am ana langsung mengingkarinya.. mengatakan itu Harom... Tidak boleh.. dan semisalnya dengan itu. Intinya untuk Pakaian luar wanita yang bermakna jilbab ini tadi TIDAK BOLEH ADA SESUATU YANG MEMFITNAH. Hiasan.. juga dari segi warna.. tidak boleh transparant... Kalau ada sesuatu yg ada sifatnya hiasan, harus ada didalam semua, terbungkus dalam jilbab itu tadi. Jilbab yang disebutkan dalam Al Qur'an yang maknanya abaya atau yang menggunakan seperti abaya. Macam2 syaratnya, dari segi transparant , dari segi warnanya harus Gelap, tidak boleh ketat, tidak boleh ada hiasan, tidak boleh ada bordiran dan semisalnya yang terlihat dari luar. Na'am.. kemudian Sempurnakan itu semua dengan mengenakan kaos tangan dan mengenakan kaos kaki. Karena itu adat kebiasannya wanita salaf dimasa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Tetapi juga disini ana tanbihkan: JANGAN SAMPAI MENJADIKAN KAOS KAKI, KAOS TANGAN SEBAGAI PENGGANTI JILBAB. Sebagian akhawat atau ummahat jilbabnya, abayanya atau yang semisalnya itu tidak sampai menutup telapak kakinya. Hanya sampai pergelangan kakinya misalnya. kemudian telapak kakinya ditutup dengan kaos kaki. Ini tidak memenuhi syarat jilbab yang dimaksud dalam Ayat Allah subhanahu wata'ala: يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا "Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."  (QS Al Ahzab :59) Jilbab ini tadi maknanya secara global adalah kain, pakaian yang menutup sekujur tubuh wanita yang menutupi pakaian yg dikenakannya sehari-hari dirumahnya menutup dari luar, dari ujung rambut sampai ujung kaki. Abaya atau yang menggantikan fungsi abaya, seperti yang sudah digambarkan tadi. Dan ada hadits disana yang membicarakan ttg kain yang berlebih pada wanita. Ketika Islam berbicara tentang laki2 tidak boleh isbal. Kainnya tidak boleh menutupi mata kaki. Itu pada laki-laki. Sedangkan pada wanita harus tertutup oleh kain, oleh pakaian, mata kakinya bahkan telapak kakinya. Disebutkan bahwa bagi wanita, mereka diizinkan melebihi sejengkal, masih ada yang mengatakan 'kalau cuma seperti itu bisa tersingkap', maka ditinggikan lagi oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, yang diberitakan oleh rasulullah shallallahu alaihi wasallam untuk melebihkan sampai sehasta. Kain yang berlebihan terseret ditanah sehingga tidak tersingkap telapak kakinya , dan itu disempurnakan dengan tetap memakai kaos kaki. Adapun pakai kaos kaki, kainnya pakaiannya tidak menutup telapak kakinya kemudian dengan anggapan bahwa kaos kaki itu menggantikan posisinya. Apa bedanya kalau ada wanita pakai rok sampai setengah betis kemudian betisnya ditutup dengan kaos kaki. Apa bedanya?? Wanita pakai jubah atau rok hanya sampai setengah betis, kemudian setengah betis kebawah sampai telapak kakinya ditutup pakai kaos kaki yang tinggi. Sama dengan yang tadi, Jubahnya sampai punggung telapak kaki atau sampai pergelangan kaki kemudian pakaiannya ditutup kaos kaki. Ini tidak memenuhi syarat jilbab syar'i. HATI-HATI ! Jangan sampai termasuk dalam kategori WANITA YANG TABARRUJ DAN DIANCAM NERAKA. Bertaqwalah kepada Allah subhanahu wata'ala Yang masih salah hijabnya dibenarkan... disempurnakan. Allahul muwwafiq 8 Muharram 1439 H / 28 September 2017 WA Syarhus Sunnah Lin Nisaa` Channel Telegram: https://t.me/syarhussunnahlinnisa Dengarkan audionya via Telegram :  https://t.me/syarhussunnahlinnisa/12793 Foto:  bloom-blossom-close-up dari Pexels.com
8 tahun yang lalu
baca 5 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

hingga sekarang, aku kok belum menikah?

Wejangan Saking Ingkang Minulya,Syaikh Prof.Dr Muhammad Bazmul hafidzahullah Nasehat dari yang mulia, Syaikh. Dr. Muhammad Bazmul hafizhahullah NGANTI SAIKI,AKU KOK DURUNG NIKAH.....? HINGGA SEKARANG AKU KOK BELUM NIKAH...? Sing kepisan duh anakku,perkara jodoh iku perkara bagian rezeki lan nasib.Menawa giliran nasibmu durung wayahe teka,kanti ijin e Allah giliranmu bakal teka tanpa bisa diundur sapa wae. Yang pertama duhai anakku, perkara jodoh itu (merupakan) perkara bagian dari rizki dan nasib. Adapun giliran nasibmu belum saatnya datang (sekarang), hingga dengan izin Allah (suatu saat nanti) giliranmu akan datang tanpa bisa ditunda oleh siapapun. *** Sing kapindho,awakmu kudu terus sabar lan ridha karo ketetapan qadha lan qadar e Allah.Ya kudu nduweni prasangka sing apik dumatheng Allah Subhanallah wa taala.Yen wis mengkono,mesti Allah bakal menehi kelapangan sakwise kesusahan.Lan ora bakal bisa siji kesusahan iku ngalahake 2 kelapangan. Yang kedua, engkau harus senantiasa sabar dan ridha dengan ketetapan, qadha dan qadar Allah. Ya harus memiliki prasangka yang baik terhadap Allah subhanahu wa ta'ala. Sehingga demikian, Allah pasti akan memberikan kelapangan setelah (mengalami) kesusahan. Tak akan bisa satu kesusahan itu mengalahkan dua kemudahan. *** Terus sing nomer telu,awakmu kudu tansah sawang sinawang marang wong sing luwih apes lan ngenes tinimbang awakmu.Iku bisa luwih nguwatake atimu supaya ora ngresula lan ora ngremehake nikmat e Allah marang awakmu. Terus yang nomor tiga, engkau harus selalu melihat kepada orang yang lebih menderita darimu. Hal itu lebih mampu menguatkan hatimu supaya tidak mengeluh dan meremehkan nikmat Allah atas dirimu. *** Wong sing sakngisormu,sing luwih apes tinimbang awakmu iku ana pirang pirang golongan.Aku bakal nyebutake sebagian e wae. Orang yang di bawahmu, yang lebih menderita darimu itu sangatlah banyak. Saya akan menyebutkan sebagiannya saja. **" Golongan kesiji, bujangan sing luwih tuwa umure lan durung rabi.Harapan lan cita cita isih kebuka amba kanggo awakmu,amarga umurmu isa diharapake.Luwih enom. Golongan pertama, bujang yang lebih tua darimu dan belum menikah. Harapan dan cita-cita masih terbuka bagimu sebab umurmu masih bisa diharapkan. Lebih muda. *** Golongan kepindho,wong sing durung rabi tur nduweni keluarga sing angel diajak rembugan kerja sama.Alhamdulillah awakmu nduweni keluarga sing nyenengke,sekabehane nyenengi awakmu,guyub rukun lan tansah nduweni harapan sing apik marang awakmu. Golongan kedua, orang yang belum menikah dan mempunyai keluarga yang sulit untuk diajak kerja sama. Alhamdulillah engkau mempunyai keluarga yang menyenangkan, semuanya membuatmu bahagia, hidup rukun dan selalu memiliki harapan baik atas dirimu. *** Njur golongan nomer telu,wong wis nikah tapi ora bahagia.Omah tanggane akeh masalah. Adapun golongon nomor tiga, orang yang sudah nikah tapi tidak bahagia. Rumah tangganya banyak masalah. *** Lha sing kepapat,wong wis rabi tapi yo lara - laranen.Awak e ra kepenak lan melemah. Dan yang keempat, orang yang sudah menikah tapi sakit-sakitan. Badannya nggak enak dan melemah. *** Sing kelima,ana sing wis rabi,ketemu jodoh e tapi terhalang saka seneng seneng karo bojo lan anak e kerana akeh sebab sing ngalang ngalangi. Yang kelima, ada yang menikah, ketemu jodohnya tapi terhalang dari senang-senang dengan pasangan dan anaknya karena banyak sebab yang menghalangi. *** Sakliyane lima golongan mau yo ana golongan liyane sing senasib,akeh banget.Makane yo nak,sawang en!Nyawang o marang wong sing luwih apes tinimbang awakmu.Iku bisa nguatke awakmu ben ora ngresula marang nikmate Rabbmu. Selain lima golongan tersebut, ada golongan lain yang senasib, banyak sekali. Oleh karena itu duhai anakku, lihatlah ! Lihat kepada orang yang lebih menderita darimu. Hal itu bisa menguatkanmu agar tidak mengeluh (tidak bersyukur) atas nikmat Rabbmu. ** Aku nyuwun marang Allah kang nggadahi keagungan lan kamulyan supaya menehi awakmu lan sekabehane wong Islam sing durung nikah supaya ketemu jodoh e sing apik.Uga supaya awakmu tansah ing kahanan sing apik,lan uga mugi Allah maringi kita sedhaya pangapura lan kesehatan. Saya memohon kepada Allah yang memiliki keagungan dan kemuliaan supaya memberikanmu dan kaum muslimin seluruhnya yang belum menikah supaya ketemu jodoh yang baik. Juga supaya engkau senantiasa dalam keadaan baik. Dan semoga Allah memberikan kita semuanya ampunan dan kesehatan. -------------- Flower | Sumber : Pixabay An Nashooih As Salafiyyah Ikut mempublikasikan : t.me/kajianislamkebumen Diterjemahkan oleh Tim Atsar ID
8 tahun yang lalu
baca 5 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

menyembunyikan amalan itu lebih utama (agar ikhlas)

MENYEMBUNYIKAN AMALAN KETAATAN LEBIH UTAMA DARIPADA MENAMPAKKANNYA Foto: Camera | Sumber : Pixabay ( Renungan Bagi Yang Suka Memotret Amalan Baik Yang Dilakukannya Kemudian Mempostingnya Di Media Sosial) Sebelum engkau memotret ibadah umrahmu atau ibadah hajimu atau perjalananmu menuju masjid atau sumbanganmu untuk orang miskin. Dan sebelum engkau meletakkan kamera fotomu di depan mihrab, lalu kau sebarkan foto-foto tersebut di media sosial.... Sebelum engkau lakukan hal itu semua, hendaklah engkau ingat wahai saudaraku muslim, bahwasanya ikhlas adalah syarat bagi amalan shalih. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman: فَاعْبُدِ اللَّهَ مُخْلِصًا لَّهُ الدِّينَ " Maka beribadahlah pada Allah satu-satunya dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya" (Q.S. Az-Zumar:2) Dan tidak akan diterima suatu amalan yang tidak ikhlas karena Allah seperti apapun amalan tersebut. Bahkan walaupun seorang yang berjihad mempertaruhkan jiwanya sampai dia terbunuh, Allah tidak akan menerima darinya amalan jihadnya dan syahadahnya (mati syahidnya). Bahkan sungguh dia termasuk orang yang pertama yang an-Nar (neraka) dinyalakan untuk mereka sebagaimana terdapat dalam hadits yang shahih ¹. Oleh karenanya, menyembunyikan amalan shalih yang tidak disyariatkan untuk ditampakkan, itu lebih utama daripada menampakkannya. Sebab hal itu lebih jauh dari riya'. Allah Ta’ala berfirman: ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ "Berdoalah pada Rabbmu dengan merendahkan diri dan dengan sembunyi-sembunyi" . (Q.S. Al-A'raf: 55) Dan perhatikanlah hadits tentang 7 golongan yang Allah beri naungan di bawah naungan ('arsy)-Nya di hari yang tidak ada naungan kecuali naungan dari-Nya. Engkau akan dapati diantara mereka adalah: 1. Seseorang yang berdzikir mengingat Allah di saat sendiri lalu air matanya mengalir 2. Dan orang yang bershadaqah dalam keadaan dia menyembunyikan shadaqahnya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya. Bahwasanya menampakkan ibadah-ibadah nafilah (sunnah) terkadang lebih utama dibandingkan dengan menyembunyikannya, apabila dalam menampakkan tersebut terdapat maslahat yang lebih kuat. Seperti dalam rangka mengajari orang-orang yang bodoh dengan cara mempraktekkan amalan (dihadapannya). Demikian pula seperti  berniat memotivasi manusia agar mereka menjadikan engkau sebagai contoh, agar engkau menjadi teladan bagi mereka dalam amalan yang mereka lalaikan atau mereka bermalas-malasan dalam melakukannya. Adapun semata-mata memotret amalan taat (yang dia lakukan) dan menyebarkannya di grup-grup dan akun-akun (medsos), maka sungguh hal itu dikuatirkan bahwasanya maksud dari perbuatan tersebut tidak lain kecuali agar manusia melihatnya dalam keadaan shalat atau sedang thawaf atau sedang bersa'i atau sedang membaca al-Qur'an atau dia sedang bershadaqah. Apabila memang niatnya seperti itu, maka dia telah membuat lelah dirinya, menyia-nyiakan pahala (amalan)nya, dan menyerahkan dirinya untuk mendapatkan adzab yang pedih. Dan hendaklah engkau mengingat, bahwasanya orang-orang yang engkau riya' pada mereka dan kau mengharapkan pujian mereka, mereka semua tidak bisa memberi manfaat kepadamu di hari semua rahasia dibuka, pahala orang-orang yang ikhlas dilipat gandakan, dan amalan orang-orang yang riya' dihapuskan (hari kiamat). Allah lah satu-satunya tempat memohon pertolongan. Dr. 'Ali bin Yahya al-Haddadi (hafizhahullah) 13/11/1438 H https://twitter.com/amri3232/status/893841507010191361 Thuwailibul 'Ilmisy Syar'i (TwIS) Muraja'ah: Al-Ustadz Kharisman Abu 'Utsman hafizhahullah 🗓 17 Dzulqa'dah 1438 H / 10 Agustus 2017
8 tahun yang lalu
baca 3 menit