Nasehat

Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

tak mungkin kita tak mampu menghadapi ujian ini

TAK MUNGKIN KITA TAK MAMPU Seringkali, setiap hamba yang diuji dengan cobaan akan merasa, "Aku adalah orang yang paling berat problemnya." Seolah-olah tidak ada orang lain di dunia ini yang diuji kecuali hanya dirinya sendiri. la menilai cobaan-cobaan yang menimpa orang lain masih belum seberapa dibandingkan masalah yang sedang ia hadapi. Bukankah Anda pernah merasakan demikian? Jangan-jangan saat Anda sedang membaca paragraf ini, perasaan semacam itu masih belum hilang? Demikianlah sifat manusia. Di dalam sebuah doa yang diriwayatkan oleh Al Imam Tirmidzi رحمه الله dari shahabat Abdullah bin Umar رضي الله عنهما, Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam mengajarkan untuk kita agar selalu mengharapkan keyakinan dari Allah. Sebab dengan adanya pondasi keyakinan, seluruh cobaan dan problem yang kita hadapi akan terasa ringan. وَمِنْ الْيَقِينِ مَا تُهَوَّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّ نْيَا "... (dan hamba juga memohon) rasa yakin sehingga bisa meringankan musibah-musibah di dunia yang menimpa kami.” Potongan doa di atas adalah sumber kekuatan seorang mukmin untuk menghadapi dan menjalani seluruh cobaan yang ada. Hati kita akan terasa lapang bersama cobaan apapun yang menerpa. Keyakinan itu sangat penting. Akan tetapi keyakinan dalam bentuk apa ? . Yakinlah bahwa Allah selalu menjanjikan pahala yang agung di balik setiap musibah yang menimpa. Dengan keyakinan semacam ini,  seorang hamba tidak akan pernah merasa rugi dengan musibah tersebut. Sebab, Allah akan menggantikannya dengan sesuatu yang jauh lebih berharga. Yakinlah bahwa di balik setiap musibah telah menanti kebahagiaan. Dengan keyakinan seperti ini, seorang hamba tidak akan putus asa atau patah semangat  Sebab, Allah سبحانه وتعالى telah menjanjikan kepada seluruh hamba bahwa di balik setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Yakinlah bahwa musibah yang sedang Anda rasakan masih jauh Iebih ringan dibandingkan sekian banyak kenikmatan yang telah Anda rasakan. Ingat-ingatlah dan hitung-hitunglah kembali, telah berapa banyak kesenangan dan kebahagiaan yang Allah limpahkan buat Anda! Yakinilah juga bahwa masih banyak hamba yang jauh Iebih berat cobaannya dibandingkan Anda! Hanya saja Anda tidak mengetahuinya, bukan? Selain beberapa hal di atas, Anda pun harus yakin bahwa Allah tidak mungkin membebankan cobaan di luar batas kemampuan kita. Apapun cobaan dan musibah yang datang menerpa pasti disesuaikan dengan batas kemampuan seorang hamba. ltu pasti! Tidak mungkin tidak! Allah سبحانه وتعالى berfirman: لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ  "Allah tidak memikulkan beban kepada suatu jiwa melainkan sebatas apa yang dia mampui." [Q.S. Al Baqarah: 286].  lndah nian ayat di atas. Betapa sejuk menyegarkan di dalam jiwa.  Cobalah membaca dan meresapi kisah-kisah luar biasa tentang para salaf. Alangkah luasnya samudra kesabaran mereka. Barangkali belum setetes dari kesabaran mereka yang kita miliki. Dengan membaca kisah-kisah mereka, semua musibah yang menimpa akan terasa ringan dan mudah bagi seorang muslim, insya Allah. Seorang putra Mutharrif bin Abdillah رحمه الله meninggal dunia. Kemudian sejumlah orang datang dalam rangka menghibur dan takziah ke rumah beliau. Kira-kira menurut Anda, apa yang dilakukan oleh Mutharrif رحمه الله? Beliau keluar untuk menyambut tamu-tamu tersebut dalam keadaan berseri-seri. Penuh riang dan bahagia saat Mutharrif menemui mereka. Kata beliau, ”Aku merasa malu kepada Allah jika harus bersedih hanya karena musibah yang menimpaku." سبحا ن الله! Sayangnya, masih banyak di antara kita yang menilai cobaan itu selalu berbentuk kesedihan dan kesempitan. Padahal, kesenangan dan kenikmatan yang Allah limpahkan pun sejatinya adalah cobaan dari-Nya. Mampukah kita menjadi hamba yang bersyukur? Bisakah kita menggunakan kenikmatan-kenikmatan tersebut dalam ketaatan kepada-Nya? Shahabat Nabi yang bernama Abdurrahman bin ’Auf رضي الله عنه menyatakan:  اُبْتُلِيْنَابِالضَّرَّاءِ فَصَبَرْنَاوَابْتُلِينَا بِالسَّرَّاءِ فَلَمْ نَصْبِرْ "Kita diuji dengan kesulitan-kesulitan dan kita mampu bersabar. Namun, kita pun diuji dengan berbagai kesenangan, hanya saja kita tidak mampu bersabar.” Lihatlah mereka yang hidup dalam kemegahan dunia! Kaya raya bergelimang materi. Perhatikanlah mereka yang enak dalam jabatan dan pangkatnya! Lihatlah mereka yang Allah uji dengan sedikit kesempurnaan fisik! Lihatlah mereka yang Allah uji dengan kesenangan-kesenangan duniawi ! Setelah itu perhatikanlah, apakah mereka mampu bersabar ? Bersabar untuk tetap membumi, tawadhu', dan banyak bersyukur? Apapun bentuk cobaan dan ujian yang Allah berikan untuk hamba-Nya, yakinlah bahwa cobaan itu tidak mungkin di luar batas kemampuannya! Janganlah berkeciI hati atau patah semangat ! Allah pasti memberikan jalan keluar yang terbaik untuk hamba-Nya yang bertakwa. Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah. Sumber || Majalah Qudwah Edisi 09 https://t.me/Majalah_Qudwah
4 tahun yang lalu
baca 4 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

kejahatan-kejahatan dalam perselisihan

 .KEJAHATAN-KEJAHATAN DALAM PERSELISIHAN  إنَّ الحَمدَ لله نَحْمَدُه ونَستَعِينُه ونَستَغْفِرُه ونَتُوبُ إلَيه ، ونَعُوذُ بالله مِن شُرُورِ أَنفُسِنا وسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنا ، مَن يَهدِه اللهُ فلا مُضِلَّ له ومَن يُضْلِل فَلا هَادِيَ له ، وأشهَدُ أن لَا إلٰه إلَّا اللهُ وحْدَه لَا شَرِيكَ لَه ؛ إلٰه الأوَّلِينَ والآخِرينَ وقَيُّومُ السموَاتِ والأرَضِينَ وخَالقُ الخَلق أَجمَعِينَ ، وأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عبدُه ورسُولُه وصفِيه وخَلِيلُه وأمِينه على وحْيهِ ومُبلِّغُ الناسَ شَرْعَه ؛ فصَلَواتُ اللهِ وسلُامُه عليه وعلى آله وأصْحَابِه أجْمَعِين .  أمَّا بَعْدُ Wahai orang-orang yang beriman, para hamba Allah!  Bertakwalah kepada Allah ta'ala karena takwa kepada Allah Jalla wa'ala adalah pondasi dasar kebahagiaan, jalan keberuntungan, dan kesuksesan di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang bertakwa maka Allah akan menjaganya dan membimbingnya kepada kebaikan dalam urusan agamanya dan dunianya. Wahai para hamba Allah! Akhlak tercela, dan karakter yang memalukan di sisi Allah azza wajalla termasuk bagian dari sifat munafikin dan diantara makhluk Allah sebagai tanda para penentang, pemilik sifat jelek ini telah melampaui batas dan dzalim dalam perselisihannya sampai kelewat batas dan membara  disebabkan lemahnya imannya dan membawa bendera pemutusan, perpecahan, pemboikotan, melebihi batas dan menjauh dari sikap pertengahan adil menuju dzalim, jahat, curang dan melewati batas. Wahai para hamba Allah! Telah ada dalam hadits Shahih bahwasanya Nabi ﷺ bersabda:  أَرْبَعٌ مَن كُنَّ فيه كانَ مُنَافِقًا خَالِصًا، ومَن كَانَتْ فيه خَصْلَةٌ منهنَّ كَانَتْ فيه خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حتَّى يَدَعَهَا: إذَا اؤْتُمِنَ خَانَ، وإذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وإذَا عَاهَدَ غَدَرَ، وإذَا خَاصَمَ فَجَرَ "Empat perkara yang seseorang ada padanya maka dia menjadi seorang munafik tulen dan barangsiapa yang ada bagian sifat darinya maka ada padanya bagian dari sifat kenifakan sampai dia meninggalkannya, yaitu: Apabila diberi amanah, dia khianat Apabila berbicara, dia berdusta Apabila berjanji, dia mengingkari Apabila berselisih, dia jahat." Wahai saudara-saudara dalam agama Allah! Pertengkaran bisa saja terjadi diantara manusia dan perselisihan bisa saja muncul sampaipun diantara orang-orang yang berdekatan. Dan orang yang mendapatkan taufik adalah orang yang melaksanakan perintah-perintah Allah, dalam hal keridhaan, dan kemarahan dan menjauhi dari berbuat kecurangan-kecurangan jahat dalam pertengkaran sehingga dia meraih keridhaan Allah azza wajalla.  Telah ada dalam hadits: إِنَّ أَبْغَضَ الرِّجَالِ إِلَى اللَّهِ الْأَلَدُّ الْخَصِمُ "Sesungguhnya orang-orang yang paling dimurkai oleh Allah adalah yang paling keras dalam menentang." Orang yang berakal, yang baik nan lurus adalah orang yang memberikan peluang untuk berdamai. Sedangkan orang yang dungu, jahat, sesat  adalah orang yang tenggelam dalam pertengkaran dan memutus jalan perdamaian. Wahai para hamba Allah! Diantara gambaran kejahatan-kejahatan dalam pertengkaran adalah dusta saat bertengkar. Sedangkan dusta adalah bab kejahatan-kejahatan pertama, Nabi ﷺ bersabda: إيَّاكم والكَذِبَ، فإنَّ الكذِبَ يهْدِي إلى الفُجُور، وإنَّ الفُجُورَ يهْدِي إلَى النَّارِ "Hati-hati kalian dari dusta, karena sesungguhnya dusta mengantarkan kepada kejahatan-kejahatan, dan kejahatan-kejahatan mengantarkan kepada Neraka." Dan telah pasti dari Nabi ﷺ bahwasanya beliau bersabda: مَن حَلَفَ علَى يَمِينِ ليَقْتَطِعَ بها حق امْرِئٍ مُسْلِمٍ، لَقِيَ اللَّهَ وهُو عليه غَضْبانُ "Barangsiapa yang bersumpah untuk memutuskan dengan sumpahnya tersebut hak seorang muslim, maka dia akan menemui Allah dalam keadaan Allah murka kepadanya." Dan diantara bentuk kejahatan-kejahatan dalam pertengkaran, adalah mencari bantuan dalam kebathilan guna menghadapi lawan, dan membuat golongan pendukung, dan mengumpulkan orang-orang guna melawannya. Dan telah ada dalam hadits: مَنْ أَعَانَ عَلَى خُصُومَةٍ بِظُلْمٍ فَقَدْ بَاءَ بِغَضَبٍ مِنَ اللهِ "Barangsiapa yang membantu dalam perselisihan dengan bantuan kedzaliman, maka sungguh dia akan kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah." Dan diantara bentuk kejahatan-kejahatan dalam pertengkaran adalah kesaksian palsu dan menghadirkan saksi-saksi palsu. Sedangkan kesaksian palsu adalah dosa besar dari dosa-dosa besar.  Allah ta'ala berfirman: فَاجْتَنِبُوا الرِّجْسَ مِنَ الْأَوْثَانِ وَاجْتَنِبُوا قَوْلَ الزُّورِ "Dan kalian jauhilah penyembahan berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah ucapan dusta/palsu." Q.S. Al Hajj:30 Dan diantara bentuk kejahatan-kejahatan dalam pertengkaran adalah memberikan suap-suap bertujuan untuk membantu dalam pertengkaran. Dan suap adalah dosa besar pelakunya terancam dengan laknat. Ada dalam Shahih bahwasanya Nabi ﷺ bersabda: لَعَنَ اللَّهُ الرَّاشِيَ وَالْمُرْتَشِيَ وَالرَّائِشَ الَّذِي يَمْشِي بَيْنَهُمَا "Allah melaknat pemberi suap, penerima suap, dan penghubung penyuapan diantara mereka." Dan diantara bentuk rupa kejahatan-kejahatan dalam pertengkaran adalah ghibah, adu domba, mencela, dan menuduh terhadap lawannya dengan dosa-dosa besar, dan menuduh mereka dan telah melakukan penghancur-penghancur amalan. Telah ada dari Abu Dawud dengan sanad Hasan bahwasanya Nabi ﷺ bersabda: ومَن رمَى مُسلمًا بشَيء يُرِيد شَينَه به ؛ حَبَسَه اللهُ على جِسرِ جَهنمَ، حتَى يخْرُج مِمَّا قالَ "Barangsiapa yang menuduh seorang muslim dengan sesuatu bertujuan untuk mencemarkannya, maka Allah akan menahan dia dijembatan Jahannam sehingga dia keluar dari apa yang telah dia katakan." Wahai para hamba Allah! Kami memohon kepada Allah keadilan dan sikap pertengahan dalam keridhaan dan kemarahan, dan kami meminta kepada-Nya agar memperindah kami dengan keindahan akhlak, tidak ada yang bisa memperindah dengan keindahannya kecuali Allah subhanahu wata'ala أَقُولُ هٰذا القَول واسْتَغْفِراللهَ لِي ولَكُم ولِسَائِرِالمُسْلِمِينَ فَاسْتَغْفرُوه إِنَّه هُو الغَفُورُ الرَّحِيمُ Khutbah Kedua : الحَمْدُ للهِ على إحْسَانِه ، والشُّكْرُ له عَلى منِّه وجَوده وامتِنَانِه ، وأشْهَدُ أن لا إلٰه إلَّا الله تعظيماً لشَأنِه ، وأشْهَدُ أن مُحمَّداً عبدُه ورسُوله الدَّاعي إلى رضْوانِه ؛ صلَّى الله عَليه وعَلى آله وأصْحَابِه وأعْوانه .أما بعد : Wahai para hamba Allah! Bertakwalah kepada Allah ta'ala! Wahai para hamba Allah! Telah ada dalam Shahih bahwasanya Nabi ﷺ bersabda: إنَّ مِنْ أَشَرِّ النَّاسِ عِنْدَ اللهِ مَنْزِلَةً يَوْمَ اْلقِيَامَةِ الرَّجُلَ يُفْضِيْ اِلَى اْلمَرْأَةِ وَ تُفْضِيْ اِلَيْهِ، ثُمَّ يَنْشُرُ سِرَّهَا. "Sesungguhnya diantara orang yang terjahat di sisi Allah kedudukannya pada hari kiamat adalah seorang lelaki (suami) yang menunaikan hajatnya kepada seorang perempuan (istri) dan begitu juga dia sebaliknya, lalu menyebarkan rahasianya."  Dan meskipun hadits ini terkait dalam memberikan peringatan dari menyebarkan rahasia-rahasia ranjang suami istri dan bercerita akan perihal tersebut kepada orang-orang, namun sungguh dapat diambil juga darinya faedah berupa peringatan dari berbuat kejahatan-kejahatan dalam pertengkaran diantara sesama suami istri, karena sebenarnya kejahatan-kejahatan dalam pertengkaran itu dapat melemahkan agama dan mengecilkan wibawa kehormatan, dan sesungguhnya itu menjadikan diantara sepasang suami istri berbuat yang paling buruknya perilaku, paling rendahnya, dan paling jeleknya, sehingga jika keadaannya itu muncul dari pihak lelaki, maka telah merusak kejantanannya, dan jika muncul dari pihak perempuan, maka sungguh dia telah berbuat kufur mengingkari nikmat dari pergaulan suaminya.  Orang yang cerdas adalah orang yang menahan hawa nafsunya lalu beramal untuk apa yang akan terjadi setelah kematian, dan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya, dan berangan-angan kepada Allah dengan sekian angan-angan. Wahai para hamba Allah!  Ketahuilah bahwa sebaik-baik kalam adalah Kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad ﷺ dan sejelek-jelek perkara adalah yang diada-adakan dalam agama, dan setiap yang diada-adakan adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah sesat, dan setiap kesesatan itu di Neraka.  Dan wajib bagi kalian untuk berpegang dengan Jamaah, karena Tangan Allah bersama Jamaah dan barangsiapa yang menarik maka dia menarik ke neraka. Dan bershalawatlah dan bersalamlah —semoga Allah menjaga kalian— atas Muhammad bin Abdullah sebagaimana Allah telah memerintahkan kalian dengan hal itu di dalam Kitab-Nya, Dia berfirman: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا "Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat atas Nabi, maka wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah atasnya dan ucapkanlah salam yang penuh penghormatan." Q.S Al Ahzab:56 Dan Nabi ﷺ bersabda: مَنْ صلَّى  عَلَيَّ صلاةً صلَّى اللهُ عَليهِ بهَا عَشْرًا "Barangsiapa yang bershalawat atasku sekali, maka Allah bershalawat atasnya sepuluh kali."  اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد ، وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد . وارض اللهم عن الخلفاء الراشدين الأئمة المهديين أبي بكر وعمر وعثمان وعلي .  اللهم أعزّ الإسلام والمسلمين ، وأذل الشرك والمشركين ، ودمر أعداء الدين , اللهم وآمنا في أوطاننا وأصلح أئمتنا وولاة أمورنا ، اللهم وفق ولي أمرنا لهداك ، واجعل عمله في رضاك . اللهم آت نفوسنا تقواها زكها أنت خير من زكاها أنت وليها ومولاها ، اللهم إنا نسألك الجنة وما قرّب إليها من قول أو عمل ، ونعوذ بك اللهم من النار وما قرّب إليها من قول أو عمل . ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار . اللهم اغفر لنا ولوالدينا وللمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات .                        وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين . Penulisnya: Muhammad bin Yahya Mujaribi  Masjid Jami Desa Ar Raunah distrik Shamithah KSA Sumber: https://t.me/fawaz_almdkhli/837 📨Mift@h_Udin✍️ Kawunganten, 27 Shafar 1442H https://t.me/salafykawunganten/2752
4 tahun yang lalu
baca 7 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

kita tak tahu, barangkali buah hidayah sebab dirimu

KITA TIDAK TAU, BARANGKALI BUAH HIDAYAH SEBAB DIRIMU... Kita Tak Tahu, Barangkali Buah Hidayah Sebab Dirimu Al Imam Al Hafidz Al Birzali rahimahullah, adalah seorang teman sekaligus guru dari seorang pemuda yang berkunyah Abu 'Abdillah. Suatu ketika, Abu' Abdillah menulis sebuah tulisan yang kemudian dilihat oleh syaikhnya, Al Imam Al Birzali. Lalu beliau pun berkomentar, خطك هذا يشبه خط المحدثين "Tulisanmu ini, sungguh mirip tulisannya pakar-pakar hadits". Ternyata ucapan yang terlihat sepele itu masuk kedalam relung hati si pemuda. Lantas dia pun mengatakan tentang gurunya, Al Imam Al Birzali rahimahullah, و هو الذي حبب إلي طلب الحديث، فأثر قوله في. "Dan dialah sosok yang menjadikan aku jatuh cinta dengan belajar hadits, sungguh ucapannya memberi pengaruh ke dalam diriku". Sehingga, bermula dari ucapan sang syaikh, sebab si pemuda menjadi seorang pakar hadits dikemudian hari, imam Al Jarh wat ta'dil , sampai-sampai berkata Al Imam As Subki rahimahullah murid sang pemuda, "أما أستاذنا أبو عبد الله فبصر لا نظير له، و كنز هو الملجأ إذا نزلت المعضلة، إمام الوجود حفظا، و ذهب العصر معنى و لفظا، و شيخ الجرح و التعديل، و رجل الرجال في كل سبيل كأنما جمعت الأمة في صعيد واحد . فنظرها، ثم أخذ يخبر عنها إخبار من حضرها" "Adapun ustadzku Abu 'Abdillah, memiliki ketajaman pandang yang tak ada semisal beliau, (ibarat) perbendaharaan  dan sebagai rujukan saat datang masalah pelik. Seorang imam yang nyata dalam hafalan, sebuah emas pada masanya secara ma'na atau secara lafadz. Seorang Imam Al Jarh Wat Ta'dil (pakar kritikus perawi-perawi hadits), tokohnya para tokoh di tiap-tiap generasi. (Perumpaan kehebatan beliau) seakan-akan sekelompok umat dikumpulkan dalam 1 (satu) lembah, lalu dilihatnya. Kemudian beliau kabarkan tentang umat tersebut, seperti pengkabaran orang yang sedang hadir di tengah umat itu". Lihat : Siyar A'lamin Nubala via maktabah syamilah (jilid 1 muqaddimah : 36 & 169). Syamsuddin Abu 'Abdillah Muhammad bin Ahmad nama pemuda diatas, yang lebih dikenal dan masyhur dengan sebutan : Al Imam Adz dzahabi rahimahullah Dan tidak disangka, hanya sepatah atau dua patah kata, sebab Imam Adz dzahabi muda menjadi tokoh besar pada zamannya, seorang pakar hadits yang memiliki karya-karya fenomental. Maka barangkali buah hidayah seseorang, anak, teman , atau keluarga, karena sebab ucapan yang terlihat sepele dan ringan lewat lisan anda. Abu Sufyan Saddadahullah https://t.me/ahlussunnahmalang
4 tahun yang lalu
baca 3 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

kibarkan panji tauhid dan sunnah di lokasi bencana

Bukan Sekedar Bantuan Nutrisi Jasmani, Mereka Butuh Suntikan Rohani [Kibarkan Panji Tauhid dan Sunnah di wilayah tertimpa takdir musibah] بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ الحمد لله رب العالمين و الصلاة و السلام على خاتم الأنبياء و المرسلين و من اتبع هداه بإحسان الى يوم الدين. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له و أشهد أن محمدا عبده و رسوله. Amma ba’du: Untuk saudara-saudara kami : Ahlusunnah wal Jama’ah secara umum dan terkhusus di wilayah terdampak bencana dan sekitarnya. Saudara-saudaraku fillah, hafizhakumullah Berbagai bencana dan musibah tengah melanda negeri. Bisa jadi bagian dari ujian iman. Atau akibat dari perbuatan-perbuatan yang menyelisihi perintah dan larangan dari Ar-Rahman. Allah Ta’ala berfirman: وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ ﴿٣٠﴾ Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). Q.S. Asy-Syuraa: 53. Bagi kita yang masih dikaruniai ruh dikandung badan, semua peristiwa tersebut tentu menjadi ibrah dan pelajaran. Muhasabah (introspeksi) kita lakukan. Mengingat apa . yang lewat untuk menyongsong apa yang akan datang. Sabar dan syukur kita pegang sebagai pedoman di setiap keadaan. Istighfar dan taubat kita haturkan atas berbagai kesalahan. Saat ini bencana itu tidak terjadi di tempat dan daerah kita tinggal. Namun siapa tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang. Terlebih melihat kerusakan-kerusakan yang terjadi di tengah-tengah lingkungan sekarang. ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ ﴿٤١﴾ قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِن قَبْلُ كَانَ أَكْثَرُهُم مُّشْرِكِينَ ﴿٤٢﴾ فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ الْقَيِّمِ مِن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ يَوْمٌ لَّا مَرَدَّ لَهُ مِنَ اللَّهِ يَوْمَئِذٍ يَصَّدَّعُونَ ﴿٤٣﴾ مَن كَفَرَ فَعَلَيْهِ كُفْرُهُ وَمَنْ عَمِلَ صَالِحاً فَلِأَنفُسِهِمْ يَمْهَدُونَ ﴿٤٤﴾ 041. Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). 042. Katakanlah: "Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)". 043. Oleh karena itu, hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus (Islam) sebelum datang dari Allah suatu hari yang tak dapat ditolak (kedatangannya): pada hari itu mereka terpisah-pisah. 044. Barangsiapa yang kafir maka dia sendirilah yang menanggung (akibat) kekafirannya itu; dan barangsiapa yang beramal saleh maka untuk diri mereka sendirilah mereka menyiapkan (tempat yang menyenangkan), Q.S. Ar-Ruum : 41 – 44. Saudara-saudaraku fillah, hafizhakumullah Istiqamah di atas takwa. Demikianlah persiapan menghadapi segala hal yang mungkin terjadi dari takdir ilahi. Sebab musibah datang tidak kenal waktu dan kondisi. Sesuai dengan ketentuan Rabbul ‘alamin. Ia datang saat kamu tidur, bermain, bergembira, lalai, pagi, siang, sore, malam dst. وَكَم مِّن قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَاهَا فَجَاءهَا بَأْسُنَا بَيَاتاً أَوْ هُمْ قَآئِلُونَ ﴿٤﴾ فَمَا كَانَ دَعْوَاهُمْ إِذْ جَاءهُمْ بَأْسُنَا إِلاَّ أَن قَالُواْ إِنَّا كُنَّا ظَالِمِينَ ﴿٥﴾ 004. Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk) nya di waktu mereka berada di malam hari, atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari. 005. Maka tidak adalah keluhan mereka di waktu datang kepada mereka siksaan Kami, kecuali mengatakan: "Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim". Q.S. Al-A’raaf: 4 – 5. Saudara-saudaraku fillah, hafizhakumullah Persembahkan kepedulian dan perhatian untuk saudara-saudara kita yang tertimpa bencana. Di saat mereka mengakui diri mereka selama ini diatas kezaliman. Mari perbaiki hati-hati mereka yang sedang melunak dan takut. Berikan untaian kalimat indah nan lembut. Penggugah hati. Bersumber dari Kalamullah dan Sunnah Rasulullah. Mengajak untuk takut, berharap, dan cinta kepada Allah. Tunduk dan patuh kepada Allah dan Rasul-Nya. Wasiat dan petuah yang menumbuhkan kegembiraan dan harapan menyongsong kehidupan yang diridhai Ar-Rahman. Sampai datangnya kematian. Jangan lupa diingatkan! Hari ini mungkin luput dari kematian. Namun ia akan tetap datang. Jika sudah saatnya untuk hadir, tidak ada yang mampu berlari dan menyingkir. Ingatlah firman Allah: ذَرْهُمْ يَأْكُلُواْ وَيَتَمَتَّعُواْ وَيُلْهِهِمُ الأَمَلُ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ ﴿٣﴾ وَمَا أَهْلَكْنَا مِن قَرْيَةٍ إِلاَّ وَلَهَا كِتَابٌ مَّعْلُومٌ ﴿٤﴾ مَّا تَسْبِقُ مِنْ أُمَّةٍ أَجَلَهَا وَمَا يَسْتَأْخِرُونَ ﴿٥﴾ 003. Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka). 004. Dan Kami tiada membinasakan sesuatu negeripun, melainkan ada baginya ketentuan masa yang telah ditetapkan. 005. Tidak ada suatu umatpun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat mengundurkan (nya). Q.S. Al-Hijr : 3 – 5. Kosongkan dari hati-hati mereka berbagai bentuk kebatilan. Lalu tuangkan nilai-nilai akidah dan keimanan. Dengannya akan kokoh hati insan. Ringan dalam menerima kebenaran. Mudah untuk beramal ibadah dan kebaikan. Jangan lewatkan kesempatan ini! Saat-saat lemah mereka siap untuk diisi. Curahkan aneka nasihat dari kalam Rabbani. Dan juga petuah yang terkandung dalam bimbingan rasul(utusan) al-Hadi(Yang Maha Pemberi Petunjuk). Andai kamu berlambat-lambat. Peluang dakwah ini akan luput dan lewat. Terlebih ketika kesempitan telah memudar. Kelapangan kembali berpendar. Kebanyakan manusia kembali lalai dari Allah Yang Maha Besar. Sampaikan nasihat secara langsung atau melalui pesan. Sungguh kepedulian di tengah kesempitan akan menjadikan hati terkesan. Saudara-saudaraku fillah, hafizhakumullah Apabila kamu memiliki waktu dan kesempatan untuk bisa terjun langsung ke wilayah musibah. Persiapkan niat ikhlas di hati. Berbagai logistik jasmani jangan lupa untuk dilengkapi. Agar tidak menjadi beban dan memberatkan saudara-saudara kita ini. Ingatlah! Kunjungan fisik dan nasihat pengingat jannah akan menguatkan iman. Plus menumbuhkan rasa cinta sesama saudara beriman. Jadikan bantuan logistik sebagai wasilah. Agar mereka menyimak tausiyah terkait tauhid dan sunnah. Sungguh nutrisi batin lebih bermanfaat untuk selamat menuju jannah. Sumbangan harta, makanan, dan sandang tidak dipungkiri bermanfaat. Namun hal tersebut bisa dilakukan oleh siapapun yang memiliki kemampuan logistik berlipat. Adapun nasihat dari ilmu yang bermanfaat tidak akan bisa dipetik kecuali dari AHLUSSUNNAH  firqatun najiyah / golongan yang selamat. Saudara-saudaraku fillah, hafizhakumullah JANGAN LEPASKAN PELUANG BESAR INI! Sungguh Ahlussunnah telah memetik buah terjun secara jasmani (hadir) dan rohani(dakwah). Tentunya kita tidak lupa. Pengalaman berjuang membela kaum muslimin, secara jasmani dan rohani, di wilayah-wilayah konflik yang dahulu terjadi. Tidak semua orang mendapat hidayah. Namun Allah berikan petunjuk kepada sekian orang untuk tegak dan mengakarnya dakwah di tempat-tempat tersebut. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin. Wallahu Ta’ala a’lam bishshawab. # muhibbukum fillah 📑 Al-Ustadz Abu Yahya al-Maidany rahimahullah •••• 📶 https://t.me/ForumBerbagiFaidah [FBF]  Arsip 2018
4 tahun yang lalu
baca 6 menit