kata mutiara

Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

dzikir pagi dan petang seperti baju besi

FAIDAH DZIKIR PAGI dan PETANG al-Imam Ibnul Qayyim berkata, "Dzikir pagi dan petang seperti baju besi, semakin bertambah ketebalannya maka pemiliknya semakin tidak terkenai (oleh bahaya, pen). Bahkan kekuatan baju besi itu bisa sampai memantulkan kembali anak panah sehingga berbalik mengenai pemanahnya sendiri." Ibnu ash-Shalah rahimahullah mengatakan, "Barangsiapa menjaga pengamalan dzikir pagi dan petang, dzikir bada shalat, dan dzikir tidur, maka dia dihitung termasuk orang-orang yang banyak berdzikir kepada Allah." Ibnu Katsir rahimahullah berkata, "Kenakanlah pakaian dzikir agar menjaga kalian dari kejelekan-kejelekan manusia dan jin, ... Selimutilah ruh-ruh kalian dengan istighfar, supaya menghapus dosa-dosa siang dan malam. Apabila ada sesuatu yang kalian benci menimpa kalian, maka kalian akan ridha dan kalian akan yakin bahwa itu merupakan kebaikan yang ditaqdirkan untuk kalian oleh Rabb kalian, karena kalian telah berlindung kepada Allah." al-Wabil ash-Shayyib, 71 •• فائدة في أذكار الصباح والمساء . قال ابن القيم رحمه الله : أذكار الصباح والمساء بمثابة الدرع كلما زادت سماكته لم يتأثر صاحبه، بل تصل قوة الدرع أن يعود السهم فيصيب من أطلقه .. ويقول ابن الصلاح رحمه الله :  "من حافظ على أذكار الصباح والمساء، وأذكار بعد الصلوات، وأذكار النوم،  عُدّ من الذاكرين الله كثيراً " وقال ابن_كثير رحمه الله البسُوا مِعطَف الأذكار لِيقِيكم شُرور الإنْس والجَان ،،، ودثّروا أرواحَكُم بالاستْغفار لتَمْحي لكُم ذُنوب اللّيل والنّهَار ،،، وإن أصابكم ماتكرهونه فسترضون وتتيقنون بأنه خير قدره لكم ربكم لأنكم قد تحصنتم بالله،، [الوابل الصيب: ٧١]. ••••••••••••••••••••• Majmu'ah Manhajul Anbiya Join Telegram https://bit.ly/ManhajulAnbiya Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net
9 tahun yang lalu
baca 2 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

yang mengikuti adam dan yang mengikuti iblis

YANG MENGIKUTI ADAM DAN YANG MENGIKUTI IBLIS. Berkata Syaikhul Islam ibnu Taymiyyah rahimahullah : " Sesungguhnya Adam ('alahissalaam) tatkala berbuat dosa, beliau langsung bertaubat dan Rabbnya pun menerima taubatnya dan memberinya hidayah, Adapun Iblis, (ketika berdosa) dia bersikeras serta menyombongkan diri dan beralasan dengan takdir, Maka Allah pun melaknatnya dan mengusirnya. Maka barangsiapa yang bertaubat maka dia Adamiy (orang yang mengikuti Nabi Adam). dan barangsiapa yang bersikeras dan beralasan dengan takdir maka dia adalah Iblisiy (orang yang mengikuti Iblis). Maka kebahagiaan adalah mengikuti Bapak mereka yakni Adam. Adapun kesengsaraan adalah yang mengikuti musuh mereka yakni Iblis. Maka kami meminta kepada Allah yang Maha Agung untuk menunjuki kami jalan-Nya yang lurus, jalannya orang-orang yang telah diberi nikmat dari kalangan para Nabi, orang-orang Shiddiq, para Syuhada dan orang-orang Sholih. Majmu' Fatawa 8/243 قال شيخ الإسلام رحمه الله : ﻓﺈﻥ ﺁﺩﻡ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼﻡ ﻟﻤﺎ ﺃﺫﻧﺐ ﺗﺎﺏ ﻓﺎﺟﺘﺒﺎﻩ ﺭﺑﻪ ﻭﻫﺪاﻩ ﻭﺇﺑﻠﻴﺲ ﺃﺻﺮّ ﻭاﺳﺘﻜﺒﺮ ﻭاﺣﺘﺞ ﺑﺎﻟﻘﺪﺭ؛ ﻓﻠﻌﻨﻪ ﻭﺃﻗﺼﺎﻩ ● ﻓﻤﻦ ﺗﺎﺏ ﻛﺎﻥ ﺁﺩﻣﻴﺎ ● ﻭﻣﻦ ﺃﺻﺮّ ﻭاﺣﺘﺞ ﺑﺎﻟﻘﺪﺭ ﻛﺎﻥ ﺇﺑﻠﻴﺴﻴﺎ ■ ﻓﺎﻟﺴﻌﺪاء ﻳﺘﺒﻌﻮﻥ ﺃﺑﺎﻫﻢ ﺁﺩﻡ ■ ﻭاﻷﺷﻘﻴﺎء ﻳﺘﺒﻌﻮﻥ ﻋﺪﻭﻫﻢ ﺇﺑﻠﻴﺲ ○ ﻓﻨﺴﺄﻝ اﻟﻠﻪ اﻟﻌﻈﻴﻢ ﺃﻥ ﻳﻬﺪﻳﻨﺎ اﻟﺼﺮاﻁ اﻟﻤﺴﺘﻘﻴﻢ، ﺻﺮاﻁ اﻟﺬﻳﻦ ﺃﻧﻌﻢ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻣﻦ اﻟﻨﺒﻴﻴﻦ ﻭاﻟﺼﺪﻳﻘﻴﻦ ﻭاﻟﺸﻬﺪاء ﻭاﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ . [مجموع الفتاوى (٨\٢٤٣)] 🔰 أنشرُوهَا فَنشّرُ العِلمِ مِنْ أَعْظَمِ القُرُبَات . ✅ تــابِـعـُونَا عَبـرَ الـتـَلـِيـقَــ☟ـــرَام  |[ http://cutt.us/5aIo6 ]| SALAM
9 tahun yang lalu
baca 2 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

perbanyak mengingat kematian

“Di mana pun kalian berada niscaya maut akan menjumpai kalian, meskipun kalian berada di dalam benteng kokoh yang menjulang.” [Q.S. An-Nisa`:78]. . FAEDAH SALAF DALAM MENGINGAT KEMATIAN Tsabit al-Bunani rahimahullah berkata: طوبي لمن ذكر ساعة الموت, وما أكثر عبد ذكر الموت إلا رؤي ذلك في عمله. “Beruntunglah bagi yang mengingat saat datangnya kematian. Tidaklah seorang hamba memperbanyak mengingat kematian kecuali akan terlihat (pengaruhnya) pada amalannya.” Abud Darda’ radhiyallahu’anhu berkata: إذا ذكرت الموتي فعد نفسك كأحدهم. “Apabila diingatkan mengenai orang-orang yang sudah mati, maka anggaplah dirimu termasuk salah seorang di antara mereka.” Sebagian orang bijak memberi nasehat: ياأخي, احذر الموت هذه الدار, قبل أنتصير إلي دار تتمني فيها الموت فلا تجده. “Wahai Saudaraku..! waspadalah dari kematian di dunia ini, sebelum engkau menemui suatu negeri, yang engkau mengharapkan/mengangankan kematian di sana namun engkau tidak menemukannya !” Abud Darda radhiyallahu’anhu berkata: ألا أخبركم بيوم فقري؟يوم أنزل قبري. “Maukah kukabarkan pada kalian tentang hari kefakiranku? Yaitu hari ketika aku turun ke dalam kuburku.” Ketika Abdul Malik bin Marwan mendekati saat kematiannya, beliau berkata: والله لو ددت أني عبد لرجل من تهامة أرعي غنيمات في جبالها ولم ألي. “Demi Allah, sungguh aku berangan aku hanyalah seorang budak milik lelaki dari Tihamah yang menggembala kambing-kambing di pebukitannya dan bukan seorang pembesar/penguasa.” Ada yang bertanya kepada Muhammad bin Wasi’ rahimahullah: كيف أصبحت؟ قال: ماظنك برجل يرتحل كل يوم مرحلة إلي الآخرة. “Bagaimana keadaanmu pagi ini?”. Beliau menjawab: “Bagaimana menurutmu tentang seseorang yang sedang menempuh perjalanan setiap harinya tahap demi tahap perjalanan menuju akhirat.” أين نحن من هؤلاء. Sumber: Fawaid Salafy Wawondula http://salafysorowako.com/dimana-diri-kita-dibanding-mereka-para-salaf/#more-1487 ========= Fadhilatus syaikh Ibnu Baaz رحمه اللّهُ تعالى mengatakan : Mengingat kematian adalah perkara yang disyariatkan berdasarkan hadits : : عن أبي هريرة رضي الله عنه قال،‏ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم‏ .” [ أكثروا ذكر هاذم اللذات ” ( يعنى الموت) [ ‏رواه الترمذى وقال الألباني حسن صحيح Dari Abu Huroiroh rodhiallohu ‘anhu berkata: bersabda rosululloh ﷺ : “Perbanyak oleh kalian mengingat penghancur kelezatan” (yakni kematian) [HR. Tirmidzi dan dikatakan Albani : Hasan Shahih]. Maka mengingat kematian padanya mengandung berbagai kemaslahatan dan termasuk dari sebab-sebab untuk bersiap diri menghadapi akhirat serta siap untuk berjumpa dengan Allah ﷻ. Sehingga dianjurkan bagi setiap muslim untuk memperbanyak mengingat kematian dan agar ada di dalam benaknya, hingga dia dapat mempersiapkan bekal bagi akhiratnya. Sumber : Situs syaikh Ibnu Baaz rohimahumalloh, http://cutt.us/B5TG7. WA : Ahlussunnah Karawang
9 tahun yang lalu
baca 3 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

jika dengan melihat seseorang tidak bisa memberimu manfaat, maka ucapannya pun tidak akan memberimu manfaat

JIKA DENGAN MELIHAT SESEORANG TIDAK BISA MEMBERIMU MANFAAT, MAKA UCAPANNYA PUN TIDAK AKAN MEMBERIMU MANFAAT Asy-Syaikh Muhammad Sa’id Ruslan hafizhahullah Kaedah-kaedah semacam ini –wahai hamba-hamba Allah– kita ambil dari Kitabullah dan dari Sunnah Rasulullah shallallahu alaihi was sallam, serta dari bimbingan Masayikh Kibar yang mereka mengajari manusia tidak hanya dengan ucapan mereka saja, tetapi mereka mengajari manusia juga dengan akhlak dan kepribadian mereka. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Abdullah bin Al-Mubarak rahimahullah. Beliau jika para muridnya mengadakan sebuah majelis maka terkadang mereka menghabiskan waktu yang lama untuk saling mengingat keutamaan sifat-sifat beliau. Jadi sebuah majelis saja bisa berakhir tanpa bisa menyelesaikan untuk menyebutkan semua keutamaan beliau. Dan beliau adalah seorang yang terkenal dermawan, pemurah, seorang mujahid, suka memberi, zuhud, juga seorang muhaddits, ahli tafsir, dan seorang ulama yang banyak hafalannya, dan katakan apa yang engkau inginkan tentang beliau. Semoga Allah merahmati beliau. Namun bersamaan dengan semua itu, beliau mengatakan: إِذَا رَأَيْتُ الْفُضَيْلَ بْنَ عِيَاضٍ جُدِّدَ لِيْ الْحُزْنُ وَأَبْغَضْتُ نَفْسِيْ. “Jika aku melihat Al-Fudhail bin Iyadh, maka muncullah kesedihan yang baru dan aku jadi membenci diriku sendiri.” Beliau mengatakan: “Jika aku melihat Al-Fudhail bin Iyadh –maksudnya: jika saya melihat wajahnya– maka muncullah kesedihan yang baru –maksudnya pada diri beliau– dan aku jadi membenci diriku sendiri.” Lalu beliau mengatakan: وَمَنْ لَمْ يَنْفَعْكَ لَحْظُهُ فَلَنْ يَنْفَعَكَ لَفْظُهُ. “Dan barangsiapa yang penampilannya tidak memberimu manfaat, maka ucapannya pun tidak akan memberimu manfaat.” Barangsiapa yang penampilannya tidak memberimu manfaat, maksudnya: jika engkau melihatnya, seharusnya engkau menjadi teringat kepada Allah dan memperbaiki diri. Jadi jika dengan memperhatikan penampilan seseorang tidak bisa memberimu manfaaat, maka ucapannya pun tidak akan memberimu manfaat. Maka kita memohon kepada Allah yang Maha Mulia Keagungan-Nya agar menjadikan ini semua sebagai sesuatu yang benar-benar kita perhatikan dengan serius dan menjadikan kita selalu mengingatnya, juga semoga Allah menyatukan tercerai berainya umat kita, menghilangkan penderitaan mereka, serta menghimpun mereka. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yaa Allah, tuntunlah kami menuju keridhaan-Mu dan hadapkanlah hati kami kepada-Mu. Yaa Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang engkau beri hidayah, masukkan kami ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang Engkau berikan perhatian, bimbingan, dan pertolongan, dan lindungilah kami dan selamatkanlah kami dari keburukan yang Engkau tetapkan… وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ. Sumber: http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=147847 Alih Bahasa: Abu Almass Sabtu, 24 Dzulqa’dah 1435 H
9 tahun yang lalu
baca 3 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

kalbu mengeras karena jauh dari allah

Kalbu Mengeras Karena Jauh dari Allah Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, فَوَيۡلٞ لِّلۡقَٰسِيَةِ قُلُوبُهُم مِّن ذِكۡرِ ٱللَّهِۚ أُوْلَٰئِكَ فِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٍ ٢٢ “Maka celakalah bagi mereka yang keras qalbunya dari berzikir kepada Allah. Mereka berada dalam kesesatan yang nyata.” (az-Zumar: 22) Tidaklah Allah subhanahu wa ta’ala memberikan hukuman yang lebih besar kepada seorang hamba selain dari kerasnya kalbu dan jauhnya dari Allah subhanahu wa ta’ala. An-Naar (neraka) diciptakan untuk melunakkan kalbu yang keras. Qalbu yang paling jauh dari Allah subhanahu wa ta’ala adalah kalbu yang keras. Jika kalbu sudah keras, mata pun terasa gersang. Qalbu yang keras ditimbulkan oleh empat hal yang dilakukan melebihi kebutuhan: - makan, - tidur, - bicara, - dan pergaulan. Sebagaimana halnya jasmani jika dalam keadaan sakit tidak akan bermanfaat baginya makanan dan minuman, demikian pula kalbu jika terjangkiti penyakit-penyakit hawa nafsu dan keinginan-keinginan jiwa, maka tidak akan mempan dengan nasihat. Barang siapa hendak menyucikan kalbunya, ia harus mengutamakan Allah subhanahu wa ta’ala dibanding dengan keinginan dan nafsu jiwanya. Sebab, kalbu yang tergantung dengan hawa nafsu akan tertutup dari Allah subhanahu wa ta’ala, sesuai kadar tergantungnya jiwa dengan hawa nafsunya. Banyak orang menyibukkan kalbu dengan gemerlapnya dunia. Seandainya mereka sibukkan dengan mengingat Allah subhanahu wa ta’ala dan negeri akhirat, tentu kalbunya akan berkelana mengarungi makna-makna Kalamullah dan ayat-ayat-Nya yang tampak ini. Ia pun akan menuai hikmah-hikmah yang langka dan faedah-faedah yang indah. Jika kalbu disuapi dengan berzikir dan disirami dengan berpikir serta dibersihkan dari kerusakan, ia pasti akan melihat keajaiban dan diilhami hikmah. Tidak setiap orang yang berhias dengan ilmu dan hikmah serta memeganginya akan masuk dalam golongannya. Kecuali jika mereka menghidupkan kalbu dan mematikan hawa nafsunya. Adapun mereka yang membunuh kalbunya dengan menghidupkan hawa nafsunya, tidak akan muncul hikmah dari lisannya. Rapuhnya kalbu adalah karena lalai dan merasa aman. Adapun makmurnya kalbu adalah karena takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan zikir. Maka dari itu, jika sebuah kalbu merasa zuhud dari hidangan-hidangan dunia, dia akan duduk menghadap hidangan-hidangan akhirat. Sebaliknya, jika ia ridha dengan hidangan-hidangan dunia, ia akan terlewatkan dari hidangan akhirat. Kerinduan bertemu Allah subhanahu wa ta’ala adalah angin semilir yang menerpa kalbu. Membuatnya sejuk dengan menjauhi gemerlapnya dunia. Siapa pun yang menempatkan kalbunya di sisi Rabb-nya, ia akan merasa tenang dan tenteram. Siapa pun yang melepaskan kalbunya di antara manusia, ia akan semakin gundah gulana. Ingatlah! Kecintaan terhadap Allah  .subhanahu wa ta’ala tidaklah akan masuk ke dalam kalbu yang mencintai dunia, melainkan seperti masuknya unta ke lubang jarum (sesuatu yang sangat mustahil). Jika Allah subhanahu wa ta’ala cinta kepada seorang hamba, Allah subhanahu wa ta’ala akan memilih dia untuk diri-Nya sebagai tempat pemberian nikmat-nikmat-Nya. Allah subhanahu wa ta’ala juga akan memilihnya di antara hamba-hamba-Nya, sehingga hamba itu pun akan menyibukkan harapannya hanya kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Lisannya senantiasa basah dengan berzikir kepada-Nya, anggota badannya selalu dipakai untuk berkhidmat kepada-Nya. ✅ Kalbu bisa sakit sebagaimana sakitnya jasmani dan kesembuhannya adalah dengan bertaubat. ✅  Kalbu pun bisa berkarat sebagaimana cermin, dan cemerlangnya adalah dengan berzikir. ✅ Kalbu bisa pula telanjang sebagaimana badan, dan pakaian keindahannya adalah takwa. ✅ Kalbu pun bisa lapar dan dahaga sebagaimana badan, maka makanan dan minumannya adalah mengenal Allah subhanahu wa ta’ala, cinta, tawakal, bertaubat, dan berkhidmat untuk-Nya. (diterjemahkan dan diringkas dari kitab al-Fawa’id karya Ibnul Qayyim rahimahullah hlm. 111—112) Ditulis oleh Al-Ustadz Qomar Suaidi, Lc Tholibul Ilmi Cikarang
9 tahun yang lalu
baca 4 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

tercelanya berlomba-lomba/ bersaing dalam urusan dunia

Tercelanya Berlomba-Lomba/ Bersaing dalam Urusan Dunia Berkata Al Hasan Al Bashri rahimahullah : Wahai anak Adam, apabila engkau lihat manusia dalam kebaikan maka unggulilah mereka (dalam hal tersebut). Namun apabila engkau lihat mereka dalam kebinasaan maka hindarkan dirimu dari mereka, karena mereka tidak memilih kebaikan untuk diri mereka. Sungguh kami melihat beberapa kaum yang mereka lebih mengedepankan dunia mereka atas akhirat mereka, maka mereka hina, binasa dan terbongkar keburukan mereka. Beliau juga berkata : Barangsiapa yang mengajak engkau berlomba dalam urusan dien-mu maka berlombalah engkau bersamanya. Namun barangsiapa yang mengunggulimu dalam urusan duniamu, maka campakkanlah (dunia itu) di lehernya. Beliau juga berkata: Apabila engkau melihat manusia mengunggulimu dalam urusan dunia, maka unggulilah mereka dalam urusan akhirat. ❝ Karena dunia itu akan lenyap, sedangkan akhirat tetap kekal. ❞ 📖 Mawa'izh Al Imam Al Hasan Al Bashri jilid 1. ——————————— ميـــــدان المنــــافسة..... قال الحسن : يا ابن آدم، إذا رأيت الناس في خير فنافسهم، وإذا رأيتهم في هلكة فذرهم وما اختاروا لأنفسهم. قد رأينا أقواماً آثروا عاجلتهم على عاقبتهم فذلوا وهلكوا وافتضحوا. وقال: من نافسك في دينك فنافسه، ومن نافسك في دنياك فألقها في نحره. وقال: إذا رأيت الناس يتنافسون في الدنيا، فنافسهم في الآخرة، فإنها تذهب دنياهم، وتبقى الآخرة مواعظ الإمام الحسن البصري(الجزء الأول) ------------------- 💐 © ムη_ηί₭ααん. 💻 http://bit.do/An_Nikaah 🔻🔻🔻🔻🔻🔻 💡Ashhaabus Sunnah 🔛 JOIN http://bit.ly/ashhabussunnah 💻 www.ittibaus-sunnah.net
9 tahun yang lalu
baca 2 menit

Tag Terkait