Fatwa Ulama
Fatwa Ulama oleh al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-'Ilmiah wal Ifta'

bukankah al-quran termasuk dalam pengertian firman allah ta`ala, “allah menciptakan segala sesuatu.”

2 tahun yang lalu
baca 1 menit
Bukankah Al-Quran Termasuk Dalam Pengertian Firman Allah Ta`ala, “Allah Menciptakan Segala Sesuatu.”

Pertanyaan

Setelah membaca dan mengkaji beberapa buku, Alhamdulillah, saya mengetahui bahwa Al-Quran adalah kalam Allah dan bukan makhluk sebagaimana pendapat yang dikatakan beberapa golongan, seperti Mu`tazilah. Namun ada tanda tanya besar (syubhat) yang tidak dapat saya temukan jawaban. Saya telah membaca buku karya Ibnu al-Qayyim, tetapi tidak memahaminya. Syubhat itu muncul dari pemahaman terhadap firman Allah `Azza wa Jalla,
اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ
"Allah menciptakan segala sesuatu." (QS. Az-Zummar: 62) Bukankah Al-Quran juga merupakan "sesuatu"? Orang-orang mengatakan bahwa jika begitu Al-Quran masuk dalam bagian ayat ini. Saya ingin Anda sekalian menjelaskan ayat ini kepada kami, dan menyampaikan cara membantah para ahli bid`ah tersebut. Semoga Allah membalas Anda sekalian dengan sebaik-baiknya.

Jawaban

Al-Quran al-Karim tidak masuk dalam pengertian firman Allah Ta`ala,

اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ

“Allah menciptakan segala sesuatu.” (QS. Az-Zummar: 62)

Sebab, Al-Quran adalah kalam Allah. Kalam Allah adalah salah satu sifat-sifat-Nya, bukan makhluk. Selain itu, sifat mengikuti yang disifati. Allah dengan segala sifat-Nya termasuk kalam–menciptakan segala sesuatu. Selain Allah adalah makhluk, sebagaimana firman Allah Ta`ala,

أَلا لَهُ الْخَلْقُ وَالأَمْرُ

“Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah.” (QS. Al-A’raf: 54)

Allah membedakan antara kata “al-khalq (penciptaan)” dan “al-amr (perintah)” pada ayat tersebut dengan huruf `athaf (kata sambung konjungsi) yang berfungsi untuk membedakan makna dari keduanya. Al-amr (perintah Allah) itu ada dengan kalam-Nya. Allah Ta`ala berfirman,

إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

“Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia.” (QS. Yasin: 82)

Dengan penjelasan ini, Insya Allah syubhat (keraguan) itu hilang dari diri Anda.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.