Al-Quran al-Karim tidak masuk dalam pengertian firman Allah Ta`ala,
“Allah menciptakan segala sesuatu.” (QS. Az-Zummar: 62)
Sebab, Al-Quran adalah kalam Allah. Kalam Allah adalah salah satu sifat-sifat-Nya, bukan makhluk. Selain itu, sifat mengikuti yang disifati. Allah dengan segala sifat-Nya termasuk kalam–menciptakan segala sesuatu. Selain Allah adalah makhluk, sebagaimana firman Allah Ta`ala,
“Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah.” (QS. Al-A’raf: 54)
Allah membedakan antara kata “al-khalq (penciptaan)” dan “al-amr (perintah)” pada ayat tersebut dengan huruf `athaf (kata sambung konjungsi) yang berfungsi untuk membedakan makna dari keduanya. Al-amr (perintah Allah) itu ada dengan kalam-Nya. Allah Ta`ala berfirman,
“Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia.” (QS. Yasin: 82)
Dengan penjelasan ini, Insya Allah syubhat (keraguan) itu hilang dari diri Anda.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.