Nasehat

Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

terusik musik, al quran ditinggalkan

Terusik Musik, Al Quran Ditinggalkan Musik dianggap sebagai hiburan. Menenangkan dan menentramkan. Bahkan, musik dinilai sebagai bentuk terapi emosional, mental, dan sosial. Benarkah demikian? Hampir tidak ada yang bisa selamat dari musik di zaman ini. Tak dicari, ia datang menghampiri. Berusaha dihindari, malah mengiringi. Kawan, mari kita bicara tentang sabda Nabi Muhammad. Beliau mewartakan . ู„ูŽูŠูŽูƒูˆู†ูŽู†ู‘ูŽ ู…ู† ุฃูู…ู‘ูŽุชูŠ ุฃู‚ูˆุงู…ูŒ ูŠุณุชุญูู„ู‘ููˆู† ุงู„ุญูุฑูŽ ูˆุงู„ุญูŽุฑูŠุฑุŒ ูˆุงู„ุฎู…ุฑูŽ ูˆุงู„ู…ุนุงุฒูู "Sungguh! Akan muncul sejumlah orang dari ummatku yang menghalalkan zina, sutera, khamer dan alat-alat musik" (HR Bukhari no.5590 secara mu'allaq dan disambung oleh at Thabrani dan al Baihaqi) Hadits di atas bukan satu-satunya yang menerangkan haramnya musik. Ibnul Qayyim (Ighatasul Lahafan) menyebut 13 sahabat yang meriwayatkan hadits haramnya musik dari Nabi Muhammad. Imam madzhab yang 4 pun mengharamkan musik. Kitab-kitab madzhab Hanafi menyatakan bahwa mendengarkan musik adalah kefasikan. Imam Malik ketika ditanya tentang musik, menjawab : "Di tempat kami (di Madinah), hanya orang-orang fasik yang melakukan" Imam Syafi'i menyebut alat musik dapat menghalangi untuk mentadaburi al Quran. Imam Ahmad bin Hanbal menyatakan, " Aku tidak senang musik. Hal itu bisa menumbuhkan kemunafikan" Jelas dan ringkasnya, musik dan al Quran tak mungkin disatukan. Ibnul Qayyim (Bada'iu Tafsir 2/143) membedakan ; "Suara al Quran akan menenangkan jiwa, menentramkan dan mendamaikan nya. Sementara suara musik akan membuat jiwa resah, gelisah dan cemas" ooo___ooo Adz Dzahabi (Siyar A'lam 4/280-281) menceritakan masa lalu Zaa-dzan dan kisah taubatnya. Sebagai anak muda yang gandrung dengan musik dan nyanyian, Zaa-dzan sering diminta menghibur teman-temannya. Suaranya memang bagus dan merdu. Bukan hanya bernyanyi, Zaa-dzan pun pandai bermain alat musik. Sampai suatu hari ada yang menegurnya, "Anak muda, andai suara merdumu itu digunakan untuk membaca al Quran, dirimu adalah anak muda yang hebat" Setelah orang itu berlalu, teman-temannya memberitahu bahwa orang itu adalah Abdullah bin Mas'ud, seorang sahabat Nabi. Bergegas Zaa-dzan menyusul Ibnu Mas'ud untuk menyatakan taubat. Musik ditinggalkannya. Nyanyian dibuangnya. Berikutnya, Zaa-dzan pun berthalabul ilmi hingga menjadi ulama tabi'in. Al Hafidz Ibnu Rajab (Dzail Thabaqat Hanabilah 3/330) menggambarkan Abdurrahman bin an Nafis sebagai ahli fikih dan ulama qiraah al Quran. Siapa beliau sebelumnya? Bersuara emas dan merdu, Abdurrahman senang musik dan bernyanyi. Setelah bertaubat, beliau giat belajar al Quran, fikih dan ilmu agama lainnya. Kemampuan hafalnya dalam satu hari sebanding dengan satu bulan murid yang lain. Berbeda dengan.... Ismail bin Jami'.  Ibnu Katsir (al Bidayah 10/215) menceritakan tentangnya sebagai seorang penyanyi terkenal. Bahkan, lagu-lagu nya memiliki branding sendiri ; aliran musik Bin Jami'. Padahal... Sebelum itu, Ismail bin Jami' adalah hafiz al Quran. Allahul musta'an. Kawan, sadarilah bahwa musik dan al Quran tak mungkin disatukan. Mustahil bergabung di satu hati.  Kata Ibnul Qayyim (Ighatsatul Lahafan 1/248) : "Al Quran dan nyanyian tak mungkin disatukan dalam hati selama-lamanya. Ada kontradiksi antara keduanya" Kawan, memang tak mudah untuk meninggalkan musik. Terkadang kaki terhentak otomatis. Nada mengalir dari bibir tanpa direncana. Namun, bulatkan tekadmu! Mohonlah sepenuh jiwa kepada Allah agar membantumu! Dan...makmurkan hari-harimu dengan membaca al Quran. Selat antara Bali-Banyuwangi. 07 Juni 2021. Bakda Isya t.me/anakmudadansalaf
3 tahun yang lalu
baca 3 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

karena tidur pagi bukan jalan kesuksesan

Karena Tidur Pagi Bukan Jalan Kesuksesan Tidur pagi memang sangat menggoda. Suasananya seakan mendukung. Situasinya seolah bersahabat. Mereka yang gemar, menganggap tidur pagi sebagai sebuah kenikmatan. Sayang untuk dilewatkan. .  Benarkah demikian?  Fenomena tidur pagi bagi remaja dan anak-anak muda sangat menyedihkan. Rasanya jengkel dan kesal. Namun, hendak ditumpahkan ke siapa kekesalan ini? Siapa yang siap menampung kejengkelan ini?  Ada beberapa faktor yang menumbuh-suburkan kebiasaan tidur pagi. Antara lain ; begadang hingga larut malam, bimbingan tidur dari Nabi Muhammad yang tidak dilaksanakan, ketidakpahaman tentang dampak buruk tidur pagi, dan perhatian orangtua atau pendidik yang masih kurang maksimal, barangkali perlu dibahas lebih spesifik di lain tulisan.  Kaum Salaf, menurut Ibnul Qayyim (Madarijus Salikin 1/457), tidak suka tidur pagi, terutama antara shalat subuh hingga matahari terbit.  Kenapa?   Saat-saat itu adalah kesempatan emas untuk panen pahala. Kunci dan penentu rangkaian hari terletak di pagi nya.   Waktu tersebut merupakan waktu turunnya rezeki, pembagian rezeki, dan tersebarnya berkah.   Tidak ada cerita orang sukses yang senang tidur pagi. Sukses apapun itu. Mereka yang terbiasa tidur pagi adalah orang-orang gagal. Orang-orang yang terbuang dan dibuang. Orang-orang yang hidup tanpa harapan dan tidak diharapkan.   Gemar tidur pagi merupakan aktivitas yang melekat pada sosok pemalas. Jadi, jangan marah kalau dipanggil pemalas! Jangan sakit hati bila dibilang sampah kehidupan! Sebab, engkau memang pantas disebut seperti itu. Engkau selalu tidur pagi.  Ibnul Qayyim (Zaadul Ma'ad) menyebut teguran sahabat Ibnu Abbas yang melihat anaknya tidur di waktu pagi, โ€œBangunlah kamu! Apakah kamu tidur sementara waktu pagi adalah waktu pembagian rezeki?โ€  Urwah bin Zubair, seorang ulama tabi'in, melarang anak-anaknya tidur pagi dan berkata, "Sungguh! Jika aku mendengar seseorang itu tidur waktu pagi, maka aku pun merasa tidak suka dengannya"  Mohon maaf, kawan. Saya pun tidak suka denganmu. Kurang respek kepadamu. Tidak hormat padamu. Susah menghargaimu. Tolong jangan salahkan saya! Kebiasaanmu itu lah penyebabnya.  ooo___ooo  Sakhr bin Wada'ah al Ghamidi termasuk sahabat Nabi yang kaya raya. Sebagai seorang saudagar, beliau mengaplikasikan pesan Nabi Muhammad.  Secara langsung, Sakhr mendengar Nabi Muhammad bersabda ;   ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุจูŽุงุฑููƒู’ ู„ุฃูู…ู‘ูŽุชูู‰ ููู‰ ุจููƒููˆุฑูู‡ูŽุง  โ€œ Ya Allah, berkahilah umatku di waktu pagi hari" (HR Tirmidzi dan dishahihkan al Albani)   Sejak mendengar itu, Sakhr selalu menggerakkan usaha dan mengelolanya mulai dari pagi-pagi benar.  Begitulah gunanya mengikuti sunnah Nabi Muhammad! Keberkahan Allah berikan.   Meskipun tentu bukan sekadar laba duniawi yang engkau kejar. Bukan sebatas untung materi yang engkau cari. Tidak tidur pagi bukan semata-mata untuk menjadi orang yang kaya raya. Mestinya berkah dari Allah yang diharapkan. Kesuksesan akhirat yang ingin dicapai. Tidak tidur pagi akan sangat membantu dalam beribadah.  Pagi hari bukan hanya berkah untuk mereka yang hendak sukses berusaha. Pagi hari juga dipilih oleh Nabi Muhammad untuk memberangkatkan pasukan perang. Melepas kekuatan militer di pagi hari dilakukan oleh Nabi Muhammad karena berkahnya.  Contohnya adalah perang Khaibar. Al Bukhari (3374) meriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik bahwa Nabi Muhammad menyerang penduduk Khaibar pada pagi buta. Saat itu, mereka sedang berangkat untuk berladang dengan membawa sekop dan alat-alat lainnya. Akhirnya, Khaibar pun dapat ditaklukan.  Untuk menjadi seorang jenderal perang mumpuni dan panglima besar yang disegani, tidak mungkin dengan senang tidur pagi. Semuanya dilalui dengan latihan-latihan keras dan pendidikan yang ketat. Jangankan di pagi hari, bahkan saat dini hari pun latihan-latihan dilakukan. Tidak mengenal lelah. Tidak berpikir dapat istirahat. Tak mungkin seorang prajurit hebat dan ksatria perwira terlahir dari orang-orang yang suka tidur pagi!  Sama juga dengan ulama, pewaris para nabi. Mereka menjadi ahli agama, ahli fikih, ahli hadits dan ahli ilmu lainnya bukan dengan tidur pagi. Sejak sebelum fajar menyingsing, mereka telah berpacu dengan waktu dan berlomba dengan nafas untuk mendatangi majlis-majlis ilmu. Tak ingin terlambat. Tak mau duduk di shaf belakang.   Menjadi orang pintar agama, hafiz al Qur'an, ahli fikih dan pewaris ilmu para Nabi, tidak mungkin berlaku bagi engkau yang suka tidur pagi.   Kamu suka tidur pagi terus berharap digolongkan dalam barisan para ulama di hari kiamat kelak? Kamu senang tidur pagi lalu bercita-cita membela Islam? Kamu selalu tidur pagi kemudian ingin hidup mulia? Tolonglah bercermin pada diri sendiri.  Ibnul Qayyim (Zaadul Ma'ad 4/222) menukil bait syair seorang pujangga :   ุฃูŽู„ูŽุง ุฅูู†ู‘ูŽ ู†ูŽูˆู’ู…ูŽุงุชู ุงู„ุถู‘ูุญูŽู‰ ุชููˆุฑูุซู ุงู„ู’ููŽุชูŽู‰ ... ุฎูŽุจูŽุงู„ู‹ุง ูˆูŽู†ูŽูˆู’ู…ูŽุงุชู ุงู„ู’ุนูุตูŽูŠู’ุฑู ุฌูู†ููˆู†ู  Sadarilah! Sungguh, tidur pagi mewariskan kebodohan untuk pemuda  Adapun tidur sore hari membuatnya seperti orang gila  Baca juga tentang Hukum Tidur Pagi Setelah Shubuh Malam Sabtu 04.Juni.2021 di Lendah. t.me/anakmudadansalaf
3 tahun yang lalu
baca 4 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

istirahat itu di surga (renungan)

Istirahat Itu di Surga Saya tahu engkau lelah. Engkau sebagai orangtua pasti lelah. Membesarkan dan merawat anak bukanlah hal yang mudah. Mendidik dan membimbing anak pasti memerlukan kesabaran. Tiap orangtua terkuras pikirannya karena anak. Jangankan saat sakit, ketika anak sehat pun menjadi bahan pikiran. Jangankan dalam kondisi sedang tidak baik, meskipun lancar dan baik-baik saja, orangtua pasti yang terbayang adalah anak. Saya tahu, engkau sebagai orangtua pasti lelah. Engkau sebagai suami pasti lelah. Berjuang banting tulang peras keringat untuk menafkahi anak istri. Bahkan malam pun menjadi siang supaya keluargamu bahagia. Apalagi bukan hanya keperluan fisik yang mesti engkau penuhi, canda tawa dan adem ayem menjadi tugasmu untuk terwujud. Engkau, wahai suami , pasti lelah! Engkau sebagai istri pasti lelah. Pekerjaan rumah yang menjadi rutinitas tak bisa libur barang sehari. Tidak ada habisnya aktifitas di dalam rumahmu. Satu pekerjaan sudah selesai, artinya telah ditunggu 2,3 bahkan lebih pekerjaan lainnya. Istri , engkau pasti lelah! Engkau sebagai pejuang dakwah pasti lelah. Hampir setiap waktu, ada panggilan untuk berta'awun. Selalu saja ada ajakan ,โ€Ayo, kita bekerja-sama untuk membangun pondok!โ€ . Waktumu teralokasikan di pendidikan, taklim, daurah, rapat-rapat, kepanitian ini dan itu. Iya, jalan dakwah yang engkau pilih memang membuat lelah. Memang, dunia ini melelahkan dan membuat penat. Capek dan membikin letih. Siapa saja pasti begitu. Orang baik dan orang jahat pun merasakan. Orang kafir ataupun yang beriman mengalami hal yang sama. Orang rajin itu lelah , bukankah orang malas pun lelah dengan kemalasannya? Bagaimana denganmu , kawan? Di pesantren, saya tahu engkau pasti lelah. Rutinitas di pesantren sungguh luar biasa. Namanya belajar pasti memeras energi. Belum lagi menghafal dan menghafal. Mengingat dan terus mengingat pelajaran. Dan itu bertahun-tahun berlangsung. Di pesantren, saya tahu engkau pasti capek. Tugas dan kewajibanmu tidak sedikit. Piket masak, piket kebersihan, piket jaga malam, piket menjamu tamu, kerjabakti, ngecor bangunan dan lain-lain. Sebelum shubuh mesti bangun, ketika malam segera tidur. Luar biasa lelahmu! Kadang , bahkan seringkali kita berpikir , โ€œKapan istirahatnya?โ€. Jawablah pada dirimu sendiri. Ajak hatimu berdamai dengan berkata ,โ€Istirahat itu di surgaโ€. ooo___ooo Ada jenazah lewat. Nabi Muhammad lantas bersabda,  .โ€œ  ู…ูุณู’ุชูŽุฑููŠุญูŒ ูˆูŽู…ูุณู’ุชูŽุฑูŽุงุญูŒ ู…ูู†ู’ู‡ู โ€  โ€œ ( Mustariih ) Bisa jadi ia istirahat, ( Mustaraah minhu ) bisa jadi yang lain istirahat darinyaโ€ Sahabat bertanya kepada beliau, apa yang dimaksud mustariih dan mustaraah minhu . Nabi Muhammad menjelaskan , โ€œHamba yang beriman , bisa beristirahat dari lelah dan persoalan dunia menuju rahmat Allah. Adapun hamba yang jahat , manusia, bumi , pohon dan hewan bisa istirahat darinyaโ€ (HR Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Qatadah) Hamba yang beriman barulah dapat merasakan istirahat setelah wafat. Ia telah terbebas dari penjara dunia.Ia lepas dari belenggu problematika kehidupan. Sepenuhnya ia dalam rahmat Allah. Selama masih hidup di dunia, mana ada kamus istirahat? Namun, untuk menikmati hakikat istirahat, berjuanglah menjaga keimanan. Supaya sejak nafas terakhir engkau hembuskan , sejak saat itulah engkau bisa menikmati istirahat. Al Waqidi (Futuhus Syam 1/33) menceritakan tahap demi tahap penaklukan wilayah Syam oleh panglima Khalid bin Walid. Di sebuah kesempatan , seorang jenderal perang , yaitu sahabat Dhirar bin al Azwar menyampaikan saran supaya Khalid beristirahat sejenak.Melihat lelahnya Khalid dan tenaga beliau yang dikuras, Dhirar semacam tidak tega. โ€œPanglima , ijinkan saya yang memimpin untuk menyerang musuh sehingga Anda dapat istirahat sejenakโ€, kata Dhirar. Namun, Khalid menolak. Khalid memang capek. Khalid sangat lelah. Khalid tetap bersemangat untuk maju di medan laga. Namun, Khalid menitipkan pesan untuk kita melalui Dhirar. Apa pesan panglima Khalid kepada Dhirar? ูŠูŽุง ุถูุฑูŽุงุฑู ุงู„ู‘ูŽุฑุงุญูŽุฉู ููŠู’ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ุบูŽุฏู‹ุง "Dhirar, istirahat itu di surga kelak! โ€œ  Dalam Thabaqatul Hanabilah (1/293) Abul Husain Muhammad bin Muhammad (wafat 526 H) meriwayatkan tentang seorang tamu dari negeri Khurasan yang berkunjung menemui Imam Ahmad bin Hanbal. โ€œSengaja aku datang dari Khurasan untuk bertanya kepada Anda ; kapankah seorang hamba bisa merasakan nikmatnya istirahat?โ€ , katanya. Imam Ahmad menjawab : โ€œ ุนูู†ู’ุฏูŽ ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ู ู‚ูŽุฏูŽู…ู ูŠูŽุถูŽุนูู‡ูŽุง ูููŠ ุงู„ูŽุฌู‘ูŽู†ุฉูโ€ โ€œKetika pertama kali ia menapakkan kaki di surgaโ€ Marilah , kawan. Mari kita kurangi beban pikiran. Kita sedikitkan penat. Dengan mengingat bahwa hakikat istirahat itu di surga. Jangan berpikir bahwa di dunia ini kita bisa benar-benar istirahat. Kalau pun dikatakan istirahat, bukankah hanya sesaat? Dengan tidur , dengan bertamasya , dengan menjalani hobi atau dengan apapun cara yang dipilih. Apalagi mengambil jalan sesat untuk mencari istirahat. Dengan minuman keras,  dengan narkoba, dengan pergaulan bebas, atau cara-cara salah lainnya. Yakin saja bahwa mereka mustahil menemukan nikmatnya istirahat. Sebab, istirahat itu di surga. Musholla al Ilmu Pusdiklatmu 25 Mei 2021 t.me/anakmudadansalaf
3 tahun yang lalu
baca 4 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

semaikanlah mereka! semangat mengajari al quran

Semaikanlah Mereka! Ibarat benih, anak-anak haruslah disemaikan. Agar tumbuh, berbunga, berbuah dan terus selalu berbuah, anak-anak harus dipilihkan lahan belajar yang baik. Mereka mesti dirawat dan diperhatikan. Perlakukanlah anak-anak sebagai manusia yang punya hati, keinginan, pikiran dan perasaan. Sebab, anak-anak kita bukan sebatang kayu atau sepotong ranting tak bernyawa. Mendidik anak perlu cara dan langkahnya. Mereka jelas berbeda dengan orang dewasa. Anak-anak memiliki alam dan hawa hidup sendiri. Sebagai pendidik, tidak ada pilihan selain bersabar sambil berusaha memahami. Sehingga, seorang pendidik bisa maksimal mengarahkan dan membentuk mereka. Tugas ini sangat berat! Tidak bisa dipikul oleh seorang-seorang. Bisa dikata tugas ini begitu komplek, sehingga harus dipikirkan dan dikerjakan bersama. Tahapan paling mendasar adalah sadar sepenuhnya bahwa berkecimpung di dunia pendidikan anak adalah kesempatan emas untuk mendulang pahala sebanyak-banyaknya. Ingat, pendidikan anak yang saya maksud adalah pendidikan agama. Terkhusus al Quran dan hadits Nabi beserta seluruh perangkatnya. Bukan pendidikan duniawi! Mendidik anak belajar agama adalah jihad fi sabilillah. Nabi Muhammad bersabda : ู…ูŽู†ู’ ุฏูŽุฎูŽู„ูŽ ู…ูŽุณู’ุฌูุฏูŽู†ูŽุง ู‡ูŽุฐูŽุง ู„ููŠูŽุชูŽุนูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง ุฃูŽูˆู’ ู„ููŠูุนูŽู„ู‘ูู…ูŽู‡ู ูƒูŽุงู†ูŽ ูƒูŽุงู„ู’ู…ูุฌูŽุงู‡ูุฏู ูููŠ ุณูŽุจููŠู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู "Barangsiapa masuk masjid kami ini untuk belajar kebaikan atau mengajarkannya, ibaratnya ia adalah seorang mujahid fi sabilillah" (HR Abu Dawud) Anda wahai, saudaraku! Selalulah menghadirkan niat bahwa ketika mempersiapkan materi pelajaran, Anda sedang berjihad. Saat berangkat ke lokasi belajar, Anda sedang berjihad. Apabila Anda menyapa dan berbicara dengan anak-anak didik, Anda sedang berjihad. Sewaktu Anda membantu mereka menulis atau melafalkan huruf-huruf hijaiyyah, Anda sedang berjihad. Waktu dan hidup yang Anda habiskan untuk terlibat aktif dalam proses belajar mengajar, artinya Anda sedang melaksanakan jihad fi sabilillah. Saudaraku, jangan lewatkan momentum indah dalam hidupmu! Momentum paling berkesan saat mendampingi anak-anak kecil itu untuk menapaki kehidupan dan menatap masa depan. Anda menjadi bagian terbaik dalam hidup mereka. Dan jangan lupa, mereka juga bagian terindah dalam hidup Anda. Semestinya satu sabda Nabi Muhammad sudah cukup bagi Anda untuk mengambil keputusan tanpa sedikitpun ragu. Tiada bimbang tersisa. Yakin memutuskan dan memilih jalan hidup, yakni mendidik anak-anak kaum muslimin. Resapi dan hayati sabda Nabi di bawah ini! Jangan bilang Anda punya hati jika tidak tergetar. Usah Anda bilang punya hati bila tak terguncang. "Sungguh! Allah Ta'ala, malaikat-malaikat-Nya, penduduk langit dan bumi semuanya, bahkan semut di sarangnya ,juga ikan-ikan, mereka menyampaikan doa-doa kebaikan untuk para pengajar kebaikan untuk umat manusia" Tidakkah Anda inginkan? Apakah Anda tak maukan? Hidup dalam naungan doa-doa kebaikan. Hidup dipenuhi doa-doa dari yang tidak pernah mampu kita ketahui seberapa banyak yang mendoakan. Indah dan damai nian hidup! Dalam doa-doa kebaikan. Saudaraku, tak seharusnya Anda menunggu diajak agar beranjak. Menanti diundang supaya temandang. Mengharap disertakan sehingga berjalan. Jangan! Jangan demikian! Mulailah dari diri Anda! Lahirkan sebuah kesadaran bahwa mendidik anak-anak adalah perjuangan suci. Mendidik anak-anak merupakan tugas mulia. Jangan bosan! Jangan jenuh! Jangan mudah mengeluh! Nabi Muhammad pernah menjelaskan bahwa sebaik-baik orang adalah yang belajar dan mengajarkan al Quran. Hadits di atas adalah motivasi bagi Abu Abdurrahman as Sulami untuk menghabiskan umur mengajarkan al Quran. Ketahuilah bahwa al Quran yang kita baca saat ini sampai kepada kita melalui jalur beliau. Beliau sepanjang umur mengajar al Quran di masjid Kufah dan berkata, "Hadits di atas lah yang membuat saya senang hati berada di sini" Nafi' bin Abdurrahman al Madani selama 70 tahun mengajarkan al Quran. Membimbing umat agar bisa membacanya. Abu Manshur al Khayyath bersabar menjadi pendidik. Beliau dipuji oleh adz Dzahabi, "Duduk mengajarkan al Quran sepanjang umur. Sudah banyak orang membaca al Quran dengan beliau" Abu Manshur adalah figur pendidik yang penyabar. Buktinya? Beliau menuntun orang-orang buta sampai bisa mengkhatamkan al Quran. Jumlah orang buta yang dituntun mencapai 70.Adz Dzahabi memuji, "Orang yang mentalqin / menuntun 70 orang buta, maka telah banyak berbuat baik" Saudaraku, marilah bersabar menjadi pengajar! Ayolah berlapang dada saat mendampingi anak-anak didik. Lemah lembut lah! Sayangi dan kasihi mereka! Jangan kasari mereka! . Jauhkan dari sikap kaku! Jangan membuat mereka lari dari belajar! Jangan menjadikan mereka benci untuk belajar! Semoga tiba saatnya ketika : Anak-anak yang kini dianggap nakal, dibilang usil, dikata jail, dan susah diatur... Anak-anak yang pernah ngompol di kelas, tertidur di atas meja dan berbaju penuh keringat... Anak-anak yang sekarang ini kadang menangis, senang teriak-teriak dan melompat-lompat... Anak-anak yang kadang terlambat datang, tidak mengerjakan PR dan susah mengerjakan soal ujian.... Anak-anak yang cadel lidahnya, hafalannya lambat dan lemah dalam mengingat... Insya Allah akan tiba saatnya ketika ; mereka dinyatakan selesai menempuh pendidikan, menjadi imam shalat dengan fasih, mengajarkan kitab-kitab ulama...anak-anak kecil kini, esok hari menjadi pelita umat, mercusuar ilmu dan penuntun dalam gelapnya kehidupan. Saat mereka telah menjadi pejuang dakwah, di sana Anda bisa berharap pahala yang terus mengalir walau Anda telah berkalang tanah. Sebab, Anda telah menebar bibit kebaikan, menyemai benih ilmu yang bermanfaat. Maka, semaikanlah mereka! Anak-anak kita. Jika Anda bisa mengajar, kenapa Anda berpikir yang lain! Baarakallahu fiikum Kaki Gunung Gede 04 April 2021 Sumber : https://t.me/anakmudadansalaf/120
3 tahun yang lalu
baca 4 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

refleksi kaum menua

Refleksi Kaum Menua ููŠูŽุง ู„ูŽูŠุชูŽ ุงู„ุดู‘ุจุงุจูŽ ูŠูŽุนููˆุฏู ูŠูŽูˆู’ู…ุงู‹ .. ูุฃูุฎุจุฑูŽู‡ู ุจู…ูŽุง ููŽุนูŽู„ูŽ ุงู„ู…ูŽุดูŠุจู Bait syair ini menjadi kenangan indah bagi pecinta ilmu Nahwu.Setiap pelaku nahwu tentu ingat dan akan terpahat di hatinya. Walau bait syair di atas diulas secara aspek nahwu,namun makna yang ditiupkannya sangat mengena. Kurang lebih arti syair di atas seperti ini : "Andaisaja masa muda bisa kembali satu hari saja" "Ingin rasanya bercerita betapa berat derita di masa tua" Menelusuri sejarah dan asal muasal bait ini,kita diajak untuk mengenal seorang pujangga tersohor di masa kekhilafahan Abbasiyyah. Iya...Abul 'Atahiyah adalah pujangga yang menyusun sederet bait yang salah satunya adalah bait di atas. Lengkapnya demikian : ุจูƒูŠู’ุชู ุนู„ู‰ ุงู„ุดู‘ุจุงุจู ุจุฏู…ุนู ุนูŠู†ูŠ .. ูู„ู… ูŠูุบู†ู ุงู„ุจููƒุงุกู ูˆู„ุง ุงู„ู†ู‘ุญูŠุจู ููŽูŠุง ุฃุณูŽูุงู‹ ุฃุณููู’ุชู ุนู„ู‰ ุดูŽุจุงุจู .. ู†ูŽุนุงู‡ู ุงู„ุดู‘ูŠุจู ูˆุงู„ุฑู‘ุฃุณู ุงู„ุฎูŽุถููŠุจู ุนุฑูŠุชู ู…ู†ูŽ ุงู„ุดู‘ุจุงุจู ูˆูƒู†ุชู ุบุถุงู‹ .. ูƒู…ูŽุง ูŠูŽุนุฑูŽู‰ ู…ู†ูŽ ุงู„ูˆูŽุฑูŽู‚ู ุงู„ู‚ูŽุถูŠุจู ููŠูŽุง ู„ูŽูŠุชูŽ ุงู„ุดู‘ุจุงุจูŽ ูŠูŽุนููˆุฏู ูŠูŽูˆู’ู…ุงู‹ .. ูุฃูุฎุจุฑูŽู‡ู ุจู…ูŽุง ููŽุนูŽู„ูŽ ุงู„ู…ูŽุดูŠุจู Kalau boleh diterjemahkan bebas akan seperti ini : "Aku tangisi masa muda dengan cucuran air mata. Walau tangisan dan ratapan tak mungkin mengubahnya" "Duh, betapa sedihnya mengingat masa muda Usia tua dan rambut yang telah disemir meratapinya" "Telah hilang masa muda padahal dahulu aku kuat perkasa Seperti gugur dedaunan dari dahannya" "Andaisaja masa muda bisa kembali satu hari saja Ingin rasanya bercerita betapa berat di masa tua" ____ Abul 'Atahiyah bernama lengkap Ismail bin Qasim bin Suwaid bin Kaisan al Anazi. Ad Dzahabi dalam Siyar A'lam Nubala menyebut beliau sebagai . pemuka para pujangga dan sastrawan saleh yang sulit dicari tandingannya. Ibnu Abdil Barr mengumpulkan dan menghimpun karya-karya dan cerita-cerita tentang beliau. Melihat kisah hidupnya, bait-bait syair di atas pantas saja kuat menghantam angan-angan kita.Secara tepat mewakili apa yang banyak dirasakan oleh mereka kaum yang semakin menua. Kenapa? Rupanya, waktu muda Abul 'Atahiyah dihabiskan untuk kenakalan.Masa lalunya berisikan cerita-cerita kelam dan gelap. Ketika telah lanjut usia, Abul 'Atahiyah memilih jalur ibadah.Beliau lalui hari-hari dengan kezuhudan. *____* Belasan bahkan puluhan tahun dihabiskan sia-sia.Hanya harta,harta dan harta.Mengejar karir dan jabatan.Rela diperbudak demi kedudukan. Apakah engkau belum merasa lelah? Apakah tidak cukup engkau menanggung payah? Apakah engkau tidak jenuh dan penat? Di kantor.Di pabrik.Politik.Di kapal.Di atas kereta.Di dalam bis.Di area tambang.Disibukkan dengan konflik,konflik dan konflik.Dibingungkan oleh intrik,intrik dan intrik. Ubanmu telah mendominan.Sudah mulai engkau pelupa.Tulangmu tak sekokoh dahulu. Apa lagi yang engkau cari?Berapa banyak waktu yang telah engkau berikan untuk keluarga? Untuk istrimu? Untuk anak-anakmu? Untuk orangtua mu? Dan.... Berapa bagian hidupmu yang engkau persembahkan untuk Rabb-mu? Untuk Allah Ta'ala? Dia-lah yang telah menciptakanmu dan melimpahkan karunia dan rejeki untukmu. Ah....engkau lupakan Dia yang selalu ada dalam hidupmu? Engkau abaikan Dia,padahal Dia selalu mencurahkan nikmat untukmu? Refleksi untuk kaum yang semakin menua *____* Dek,cobalah bertanya kepada orang tua-orang tua di sekitar kita! Apa pesan dan wejangan mereka untukmu yang masih muda. Saya yakin,jawaban mereka sama : "Andaisaja masa muda bisa kembali satu hari saja Ingin rasanya bercerita betapa berat di masa tua" Berat karena tiada ilmu agama.Berat sebab masa muda terbuang sia-sia.Berat dikarenakan mustahil untuk kembali muda. Baarakallahu fiikum (Sambil menunggu kaum muda bersama kaum tua mengerjakan ujian Nahwu. Di Musholla Al Ilmu Pusdiklatmu) Antara Maghrib-Isya'.18/03/21 https://t.me/anakmudadansalaf/108
4 tahun yang lalu
baca 3 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

bercermin pada jati diri

TAHUKAH ANDA? Imam az Zuhri jika berada di rumah,kitab-kitab diletakkan di dekatnya. Beliau habiskan waktu untuk membaca dan menelaah.Tidak tergoda untuk kesibukan dunia. Suatu hari,istrinya berujar,"Demi Allah! Kitab-kitab ini lebih berat aku rasakan jika dibandingkan punya 3 orang madu" (Wafayatul A'yan karya Ibnu Khalikan 3/317) . Dari Kutub wa Rasail As Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad ------------------------ Bercermin Pada Jati Diri Jati diri seseorang tidak dapat dinilai dalam waktu singkat. Hanya mengenal beberapa saat, bagaimana mungkin sudah diberi penilaian akhir? Umar bin Khattab saja meletakkan konsep untuk mengenal jati diri seseorang dengan dua hal. Sudahkah engkau bepergian jauh dengan orang itu? Sudah lamakah engkau hidup bertetangga dengannya? Iya, benar!  Watak asli seseorang akan terlihat dalam perjalanan. Pun jelas tampak setelah hidup berdampingan sebagai tetangga. Dermawan atau pelit. Sabar atau temperamen. Malas atau rajin. Perhatian atau egois. Bijak ataukah serampangan. Lembut ataukah kasar. Dan watak manusia lainnya akan tersingkap. Dek, dalam situasi normal, semua bisa saja terlihat baik.Pada kondisi biasa,semua orang nampak bagus. Namun,apakah hidup ini akan selalu normal? Pasti terus menerus biasa? Tentu tidak! Pasti ada saat-saat sulit.Waktu-waktu susah.Kondisi darurat.Suasana luar biasa.Tidak biasanya.Bukan normal yang kita kenal. Disitulah,Dek! Watakmu akan terbuka terang.Jati dirimu tersingkap. Apa contohnya? Memberi dan berbagi. Saat engkau sedang memiliki banyak sesuatu.Engkau punya harta berlebih.Uangmu surplus.Stok makanan berlimpah.Lalu engkau memberi dan berbagi kepada yang lain,itu banyak orang bisa melakukan. Tetapi,saat engkau sedang tak punya.Ketika engkau sendiri lagi membutuhkan.Engkau sendiri sedang kesulitan. Di sini jati dirimu akan terbuka? Engkau dermawan dengan tetap berbagi.Ataukah engkau si kikir itu yang untuk memberi masih berpikir. Al Qurthubi dalam tafsir (18/19) menyebutkan tentang Aisyah,ibunda kita,yang sedang berpuasa hari itu.Tidak ada makanan untuk berbuka kecuali sepotong roti kering.Datang pengemis meminta. "Berikan roti kering ini untuknya!",perintah Aisyah kepada pembantunya. Pembantunya keberatan dan berkata,"Anda tidak punya makanan berbuka nantinya" Aisyah tetap memerintahkan untuk memberi si pengemis itu. Petang hari,ada tetangga datang memberi hadiah daging kambing dengan roti gandum. Kata Aisyah kepada pembantunya,"Ayo kita makan.Menu ini lebih baik dari sepotong roti keringmu"  Ibnu Katsir dalam tafsirnya (4/338) menyebutkan cerita Khudzaifah al Adawi di perang Yarmuk. Seusai pertempuran,ia mencari sepupunya yang ternyata terbaring penuh luka.Sambil membawa air minum ia ingin memberikan kepada sepupunya.Namun,terdengar suara kesakitan.Sepupunya meminta agar air minum itu diberikan kepada orang lain yang bersuara kesakitan tersebut. Khudzaifah membawa air minum itu kepada orang tersebut.Ketika akan minum,terdengar lagi suara orang lain yang kesakitan.Orang kedua meminta agar air minum itu diberikan saja kepada orang ketiga yang sedang terluka parah. Khudzaifah membawa air minum ke orang ketiga.Sesampainya ternyata ia telah gugur.Ia kembali ke orang kedua,rupanya sudah gugur juga.Cepat-cepat ia menemui sepupunya yang ternyata pun telah gugur. Luar biasa! Dalam kondisi seperti itu,masing-masing tetap ingin mendahulukan orang lain. Al Qurthubi juga menyebutkan kisah dari Abul Hasan al Anthoki. Beliau bersama tiga puluh orang lebih sedang berada di perkampungan Rayy.Hanya ada beberapa potong roti yang jelas tidak dapat mengenyangkan mereka. Sepakat! Roti-roti itu dipotong-potong kecil.Mereka duduk berkumpul jadi satu.Lampu dimatikan supaya tidak sungkan makan. Beberapa waktu kemudian setelah lampu dinyalakan,roti-roti itu masih utuh.Tidak berkurang sedikitpun.Masing-masing mengalah dan berpikir agar temannya saja yang makan. Subhanallah!Akhlak luar biasa. Dek,tulisan ini jangan jadikan alasan menilai orang lain.Tulisan ini untuk instropeksi diri sendiri.Nilailah dirimu sendiri! Untuk berbenah. Saat orang lain kelelahan,engkau bangkit melayani. Saat orang lain malas,sendiri engkau rajin. Saat orang lain pesimis,engkau bertahan dalam optimis. Saat orang lain menyerah,engkau pantang mundur. Saat orang lain diam,engkau tetap semangat bergerak. Siap berjuang dan berkorban walaupun situasi sulit dan rumit. Bukan karena ingin dipuji.Bukan karena iming-iming janji duniawi.Bukan karena berharap hadiah itu dan ini. Engkau lakukan itu untuk ridha ilahi. Semangat piket dan melayani! Baarakallahu fiikum Di Pendopo Lendah.Pagi masih suasana hujan dari semalam. Rabu 10 Feb 2021 t.me/anakmudadansalaf
4 tahun yang lalu
baca 3 menit