Salafy Temanggung
Salafy Temanggung oleh Abu Ubay Afa

perlu diketahui bagi yang hendak berkurban

2 tahun yang lalu
baca 2 menit
Perlu Diketahui Bagi Yang Hendak Berkurban

Berkurban adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Setiap tahunnya, umat Muslim dari seluruh dunia melaksanakan ibadah kurban sebagai bentuk pengabdian dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Namun, dalam melaksanakan ibadah berkurban terdapat adab-adab yang perlu dipatuhi.

Dalam konteks ini, Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah, memberikan penjelasan yang perlu perhatikan oleh pengkurban. Dalam salah satu fatwanya, beliau menjelaskan

إذا دخل العشر عشر ذي الحجة وكان الإنسان يريد أن يضحي فإنه ينهى أن يأخذ من شعره أو ظفره أو بشرته شيئاً، لكن إذا احتاجت المرأة إلى المشط في هذه الأيام وهي تريد أن تضحي، فلا حرج عليها أن تمشط رأسها، ولكن تكده برفق، فإن سقط شيء من الشعر بغير قصد فلا إثم عليها، لأنها لم تكد الشعر من أجل أن يتساقط، ولكن من أجل إصلاحه،

“Apabila telah masuk sepuluh hari pertama bulan dzulhijjah dan seseorang hendak berkurban, maka ia dilarang memotong rambut, kuku atau kulitnya.

Namun apabila seorang wanita punya kebutuhan menyisir rambutnya pada hari-hari tersebut padahal dia hendak berkurban, maka tidak mengapa ia menyisir rambutnya.

Namun hendaknya ia menyisir rambutnya dengan lembut. Jika ada sedikit rambutnya yang rontok tanpa disengaja, maka ia tidak berdosa. Karena tujuannya menyisir rambut bukanlah supaya rambutnya berjatuhan. Namun semata-mata bermaksud untuk merapikan rambutnya.”
[Silsilah Fatwa Nur ‘alad Darb nomor kaset 283]

Perlu diingat bahwa aturan ini hanya berlaku pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah bagi yang hendak berkurban, yang merupakan waktu yang sangat istimewa bagi umat Muslim. Oleh karena itu, bagi mereka yang berniat berkurban, penting untuk mematuhi larangan memotong rambut, kuku, atau kulit pada periode tersebut sebagai bagian dari ketaatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Selain itu, sebagai umat Muslim yang berkurban, kita juga perlu mengingat tujuan dari ibadah ini. Ibadah kurban bukanlah sekadar memenuhi kewajiban atau tradisi semata, tetapi juga sebagai bentuk pengorbanan diri dan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dalam kurban, terdapat nilai-nilai seperti rasa syukur, keikhlasan, dan pengabdian kepada Sang Pencipta.

Sebagai penutup, perlu ditekankan bahwa ibadah kurban merupakan perkara yang disyariatkan bagi mereka yang memiliki kemampuan. Dengan memahami aturan-aturan yang berlaku, termasuk larangan memotong rambut, kuku, atau kulit pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, kita dapat melaksanakan ibadah kurban dengan benar dan mendapatkan ridha Allah Ta’ala. Semoga ibadah kurban kita diterima, dan kita dapat merasakan keberkahan dan kesejahteraan dalam hidup ini, baik di dunia maupun di akhirat.

Oleh:
Abu Ubay Afa