Khutbah pertama
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
أَمَّا بَعْدُ
فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ, وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا, وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ, وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ, وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
Ma’asyiral muslimin, jama’ah salat Jumat yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, Alhamdulillah kita masih diberi kesempatan untuk menunaikan kewajiban melaksanakan salat Jumat sebagai wujud syukur kita kepada Allah Ta’ala. Apa yang kita lakukan belum seberapa dibandingkan dengan banyaknya nikmat dan karunia yang telah kita terima. Namun, kita terus berdoa dan berharap kepada Allah Ta’ala agar diberi kekuatan untuk meningkatkan syukur kita. Mudah-mudahan Allah Ta’ala mengabulkan doa kita.
Sudah menjadi fakta dalam kehidupan bahwa anak-anak yang kurang kasih sayang dan perhatian akan tumbuh tidak seimbang, tidak kokoh berpijak dalam hidup, sehingga mudah goyah. Oleh sebab itu, seorang anak sejak bayi harus dibiasakan dan dilatih untuk berkomunikasi, baik sebagai subjek maupun objek. Anak harus dilatih untuk bisa berbicara dan berkomunikasi dengan baik. Jika tidak, maka tumbuh kembangnya tidak akan seimbang. Anak yang tidak dibiasakan untuk berkomunikasi akan tumbuh menjadi pribadi yang pendiam, minder, tertutup, dan tidak memiliki kepercayaan diri. Mereka akan lebih suka menyendiri dan menyelesaikan segala sesuatunya sendiri, padahal tidak mampu melakukannya sendiri.
Di saat yang sama, anak yang tidak dibiasakan untuk berkomunikasi akan tumbuh dengan kepribadian yang gampang curiga, sulit menerima kehadiran orang lain, dan tidak terbiasa bergaul. Jika ini tidak diberikan solusi, maka bayangkan suatu komunitas yang terdiri dari pribadi-pribadi tertutup, tidak peduli dengan sekitar, saling curiga, dan mudah berprasangka buruk. Umat Islam, di mana pun dan kapan pun, harus diberi edukasi dan dakwah. Syariat Islam adalah syariat yang sempurna, mengajarkan banyak hal, termasuk pentingnya mengucapkan salam.
Anas bin Malik radhiyallahu anhu meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam selalu menyempatkan diri mengucapkan salam kepada anak-anak kecil. Ini adalah sunnah Nabi yang melatih anak-anak untuk berkomunikasi. Salam adalah bentuk komunikasi terbaik, bukan hanya tegur sapa, tetapi juga doa. Mengucapkan salam mengajarkan anak untuk berinteraksi dan berkomunikasi, serta mendoakan keselamatan dunia dan akhirat.
Pendidikan salam dimulai dari keluarga. Biasakan anak-anak mengucapkan salam ketika masuk rumah. Ini adalah berkah untuk mereka dan keluarga. Jangan remehkan mengucapkan salam, karena manfaatnya sangat besar. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam menjadikan salam sebagai tali simpul yang mengikat cinta di antara kita. Cinta berarti tidak ada curiga, selalu berprasangka baik. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits,
“Kalian tidak akan masuk surga sampai beriman, dan tidak akan beriman sampai saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan kepada suatu amalan yang apabila kalian melakukannya, maka kalian akan saling mencintai. Tebarkanlah salam di antara kalian.”
Mengucapkan salam bukan hanya mendapatkan pahala, tetapi juga membentuk kepribadian yang terbuka dan mudah bergaul. Mulailah dari rumah dan diri sendiri, jangan putus asa. Ucapkan salam meskipun tidak dijawab, karena itu tidak akan sia-sia.
Khutbah kedua
Alhamdulillah, wa salatu wa salam wa ala rasulillah. Di dalam Al-Quran, Allah Ta’ala berfirman bahwa setiap kali kita masuk rumah, disyariatkan mengucapkan salam, baik ada orang maupun tidak. Pendidikan salam dimulai dari keluarga, biasakan anak-anak mengucapkan salam. Ini penting untuk membentuk pribadi yang hidup dalam syariat salam, penuh cinta, dan saling mencintai.
Semoga dengan mengucapkan salam, tidak ada yang merasa curiga, diasingkan, atau minder. Semoga Allah Ta’ala memberikan keselamatan untuk kita di dunia dan akhirat.
Oleh Ustadz Abu Nasim Mukhtar hafidzahullah
Sumber Dari Chanel Telegram KIT