Problematika Umat
Problematika Umat oleh Admin

wanita haidh mungkinkah memperoleh lailatul qadar

6 tahun yang lalu
baca 2 menit
Wanita Haidh Mungkinkah Memperoleh Lailatul Qadar

Soal:

Bismillah, Mau bertanya. Ibadah apa yang bisa di lakukan oleh wanita yang sedang haid atau nifas pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan ? Apakah wanita haid yang tidak berpuasa juga bisa berjumpa dengan malam lailatul qodar?

Jawab:

Lailatul Qadar adalah malam yang pasti akan turun di setiap tahunnya, pada bulan Ramadhan di sepuluh hari terakhir.

Setiap orang yang hidup selama Ramadhan pasti melewati malam Qadar.

Namun masalahnya siapakah mereka yang beruntung dengan keutamaan besar yang dia peroleh di malam Qadar ?

Orang yang beruntung adalah mereka yang menegakkan lailatul Qadr yakni menghidupkannya dengan Iman dan ihtisab (mengharap pahala Alloh) sebagaimana hal ini disebutkan dalam sabda Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam:

من قام ليلة القدر إيماناً واحتساباً غفر له ما تقدم من ذنبه،

“Barangsiapa menegakkan malam Qadar dengan iman dan ihtisab Allah akan ampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Al-Bukhari)

RASULULLOH MENGHIDUPKAN SEPULUH MALAM TERAKHIR

Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam, jika telah masuk sepuluh hari terakhir beliau hidupkan malam-malamnya dengan penuh keimanan dan pengharapan kepada Alloh.

Beliau hidupkan malamnya dengan shalat lail, membaca Al-Quran, bahkan Malaikat Jibril mengunjungi Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam untuk mempelajari Al-Quran. Demikian pula beliau hidupkan malam qadar dengan doa dan dzikir.

Tidak lupa Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam juga bangunkan istri-istrinya.

BAGAIMANA DENGAN WANITA HAIDH?

Ketahuilah bahwa wanita nifas atau haidh pun akan mendapatkan malam Qadar jika mereka berupaya semampunya untuk menghidupkan malam Qadar dengan iman dan ihtisab.

Haidh dan nifas tidak menghalangi seorang wanita mendapatkan kemuliaan pada malam Qadar. Demikian pula puasa bukanlah syarat seorang wanita mendapatkan kemuliaan malam tersebut.

Hidupkanlah malam-malam ramadhan dengan melakukan semua amalan yang diperbolehkan bagi wanita haidh, seperti : Membaca Al-Quran, berdzikir, mudzakaroh ilmu, bershodaqoh dan memperbanyak doa termasuk Doa yang diajarkan Rasulullah shallallohu’alaihi wasallam kepada istri beliau, Ummul Mukminin Aisyah:

اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني

“Ya Alloh, sungguh Engkau adalah Dzat Yang Maha mengampuni, dan mencintai untuk memberi ampunan maka ampuni aku.”

Doa tersebut umum bagi seluruh ummat Rasulullah shallalohu’alaihi wasallah, baik pria maupun wanita, bagi wanita yang suci atau dalam keadaan Haidh dan nifas.

Semoga Allah mudahkan kita semua menghidupkan malam Qadar dan mendapatkan barokah dari Allah subhanahi wata’ala.