Soal:
Dalam sebuah safar, kami beserta rombongan hendak melakukan sholat subuh berjamaah. Selesai adzan, sebagian jamaah menginginkan langsung qomat, ada lagi yang minta sholat qobliyah dulu. Mohon penjelasan tentang masalah ini. Bagaimana baiknya?
Jawab:
Ahamdulillah, diantara petunjuk dan bimbingan Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam, beliau tidak pernah meninggalkan dua sholat sunnah; sholat qobliyah shubuh dan sholat witir, baik dalam keadaan mukim atau masafir.
Bahkan dalam sebuah perjalanan (safar), beliau beserta para shohabat pernah tertidur dari sholat subuh. Beliau dan para shohabat tidak terbangun kecuali setelah matahari terbit dan meninggi.
Rosululloh shollallohu’alaihi wasallam memerintahkan muadzin untuk mengumandangkan adzan. Kemudian beliau dan para shahabat sholat dua rokaat qobliyah subuh, kemudian dikumandangkan iqomah baru beliau sholat berjamaah bersama shahabat.
Kisah ini diantara dalil yang menunjukkan bahwa beliau shollallohu’alaihi wasallam tidak pernah meninggalkan dua rokaat qobliyah subuh dalam safar, sekaligus juga dalil bahwa siapa yang tertidur dari sholat subuh hingga keluar waktunya, tetap disyareatkan menunaikan shalat sunnah qobliyah.
(Dijawab oleh: Al Ustadz Abu Ismail Muhammad Rijal, Lc)