Problematika Umat
Problematika Umat oleh Abu Ismail Rijal

patokan meringankan bacaan sholat

6 tahun yang lalu
baca 1 menit

Soal:

Saya shalat di masjid kampung. Ketika saya shalat dan menjadi imam, mereka mengatakan, “Ringankanlah shalatnya.” …Apakah saya harus memperingan shalat atau tidak? Padahal mereka masih muda, tidak ada yang lanjut usia ataupun orang tua yang lemah. Saya shalat hanya membaca kurang dari sepuluh ayat. Bagaimana solusinya? Apa hukum hal ini dalam Islam?

Jawab:

Ketika seseorang mengimami manusia, disunnahkan agar ia memerhatikan keadaan mereka dan mengambil yang paling lemah di antara mereka sebagai ukuran.

Inilah patokan yang disebutkan dalam sunnah Nabi kita Shallallahu ‘alaihi wasallam yang suci.

Shalat dengan membaca sepuluh ayat tidak tergolong memperpanjang.

Biasanya, pada shalat subuh, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam membaca surat-surat mufashshal yang panjang; pada shalat maghrib membaca surat-surat mufashshal yang pendek, meski terkadang membaca yang panjang; pada shalat isya, zuhur, dan ashar, beliau shollallohu’alaihi wasallam membaca surat-surat mufashshal yang pertengahan. Terkadang beliau memperpanjang shalat zuhur.

Surat-surat mufashshal dimulai dari surat Qaf hingga akhir surat an-Nas.

Wabillahit taufiq washallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa shahbihi wa sallam.

(Fatawa al-Lajnah, 7/412—413)

Oleh:
Abu Ismail Rijal