Melampaui Batas Dalam Berdoa
Pertanyaan:
Mohon maaf ustadz, kita pernah membaca dalam satu buku bahwa termasuk syarat dikabulkannya doa adalah tidak melampaui batas dalam berdoa. Apakah hal tersebut ada dalilnya ? Dan apa contoh-contoh melampaui batas dalam berdoa ?
Jawab:
Melampaui Batas (i’tida’) dalam berdoa adalah perkara yang terlarang. Allah ta’ala berfirman dalam al Qur’anul Karim:
ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
“Berdo`alah kepada Robbmu dengan merendahkan diri dan dengan suara yang lirih (lebih). Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”. (QS. Al A’raf: 55)
Dalam ayat ini Allah memerintahkan kita untuk merendahkan diri kita dalam memohon kepada-Nya, berdoa dengan penuh penghinaan diri, merendahkan suara dan dengan penuh adab kepada Allah.
Sebagaimana ayat ini juga melarang kita untuk melampaui batas dalam berdoa.
Para ulama menyebutkan contoh melampaui batas dalam berdoa, diantaranya:
1- Berdoa dengan doa yang mengandung dosa. seperti memohon kepada Allah agar dimudahkan usaha Ribawi yang sedang dilakukannya.
2- Termasuk melampaui batas adalah memohon sesuatu yang tidak mungkin secara syar’i, seperti memohon kepada Allah agar menjadikannya seorang nabi.
3- Termasuk melampaui batas adalah mendoakan kejelekan kepada orang yang tidak pantas mendapatkan doa kejelekan.
Sebagai contoh, karena anda dizholimi oleh Fulan, kemudian anda memohon kepada Allah agar Allah menghinakan orang yang menzhalimi beserta anak keturunannya.
Contoh lain, seorang ayah atau ibu mendoakan kejelekan untuk anaknya karena si anak berpegang teguh dengan Sunnah, atau karena belajar agama.
Semua ini diantara contoh melampaui batas dalam berdoa. Dan sungguh Allah tidak mencintai dan tidak mengabulkan doa doa yang melampaui batas.
Semoga Allah memberikan Taufik kepada kita untuk banyak berdoa kepada Allah dengan penuh keikhlasan dan adab-adab yang diajarkan Rasulullah shollallohu’alaihi wasallam. Amin.