Pertanyaan:
Ustadz, malam ini insyaallah adalah malam keduapuluh tiga bulan Ramadhan. Benarkah bahwa malam qadr itu pada malam dua puluh tiga tersebut?
Jawab:
Lailatul Qadr pernah Terjadi Pada Malam 23 di zaman Rasulullah ﷺ. Imam Muslim meriwayatkan:
عن عبداللهِ بن أُنيسٍ رضِيَ اللهُ عنهُ أنَّ رسولَ الله صلَّى الله عليه وسلَّمَ قال: ((أُريتُ ليلةَ القَدْر، ثمَّ أُنسيتُها، وأَراني صُبحَها أسجُدُ في ماءٍ وطِينٍ))، قال: فمُطِرْنا ليلةَ ثلاثٍ وعِشرين، فصلَّى بنا رسولُ الله صلَّى الله عليه وسلَّمَ فانصرَف، وإنَّ أثَرَ الماء والطِّين على جَبهته وأنفِه. قال: وكان عبدالله بن أُنيسٍ يقول: ثلاث وعِشرين.
Dari Shahabat Abdullah bin Unais, Rasulullah ﷺ bersabda: Ditampakkan kepadaku (mendapat wahyu) kapan malam qadr, kemudian dilupakan. Aku melihat diriku di pagi harinya (setelah malam qadar) aku sujud di atas air dan tanah.
Berkata Abdullah bin Unais: Hujan turun kepada kami pada malam dua puluh tiga. Di pagi harinya Rasulullah ﷺ mengimami kami shalat shubuh, dan tampak pada dahi dan hidung beliau bekas tanah dan air.
Abdullah bin Unais mengatakan: (malam qadr) malam dua puluh tiga. (HR Muslim no. 1168)
Lailatul Qadr jatuh pada malam dua puluh tiga mungkin saja terjadi.
Namun perlu dicatat dan diingay bahwa pendapat ulama tentang kapan malam Qadar sangat banyak.
Al Hafidz Al-Iraqi rahimahullah menyebutkan dua puluh lima pendapat ulama tetang kapan malam qadar.
Al Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari bahkan menyebutkan pendapat itu hingga mencapai empat puluh enam pendapat.
Pendapat yang lebih mendekati kepada kebenaran dan mengumpulkan semua riwayat-riwayat yang ada adalah pendapat yang mengatakan bahwa malam qadar di sepuluh malam terakhir Ramadhan dan berpindah-pindah, Tidak bisa dipastikan tanggal 21, 23, 27 atau tanggal tanggal yang lain.
Syeikhul Islam Ibnu Tamiyyah rahimahullah berkata:
وبعضُهم يُعيِّنُ لها ليلةً من العشْرِ الأواخرِ. والصَّحيحُ: أنها في العَشْرِ الأواخرِ تَنتقِلُ
“Sebagian orang ada yang memastikan kapan malam Qadar dari sepuluh terakhir Ramadhan. Yang Benar: Malam itu berada di sepuluh terakhir dan berpindah-pindah.”
Oleh karena itu semestinya kita bersemangat untuk mengidupkan semua malam tersebut. Termasuk malam 23 sebagai bagian dari tujuh hari terakhir d bulan Ramadhan yang Rasulllah menghasung kita mendapatkan malam Qadar di tujuh hari terakhir Ramadhan.
Al Imam Al Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari shahabat Abdullah bin Umar:
أن رجالاً من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم أروا ليلة القدر في المنام، في السبع الأواخر، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “أرى رؤياكم قد تواطأت (أي توافقت) في السبع الأواخر، فمن كان متحريها، فليتحرها في السبع الأواخر”
Beberapa orang shahabat diperlihatkan dalam mimpi mereka bahwa malam qadr terjadi pada tujuh malam terakhir bulan Ramadhan. Rasulullah ﷺ bersabda: “Saya lihat mimpi-mimpi kalian saling bersesuaian satu dengan lain (bahwa malam qadar) di tujuh terakhir Ramadhan, maka siapa ingin mendapatkannya berusahalah mendapatkan di tujuh terakhir Ramadhan (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Tujuh terakhir bulan Ramadhan dimulai pada malam ini sebagaimana ditanyakan penanya, yaitu malam 23 apabila Ramadhan berumur dua puluh sembilan hari, atau pada malam 24 apabila bulan Ramadhan berumur tiga puluh hari.
walhasil, hidupkanlah seluruh malam dengan ketaatan semoga Allah memberkahi kita semua. Amin.