Lembaga kami yang bernama Lembaga Persatuan Pemuda Muslim Kairawan bertanya tentang masalah menjamak antara shalat Magrib dan Isya. Terjadi perbedaan pendapat mengenai bentuk jamak tersebut. Kelompok pertama mengatakan bahwa
tidak ada zikir di antara keduanya. Mereka berdalil dengan hadis Abdullah di dalam Shahih Bukhari,
رأيت النبي صلى الله عليه وسلم إذا أعجله السير يؤخر المغرب فيصليها ثلاثًا ثم يسلم ثم قلما يلبث حتى يقيم العشاء فيصليها ركعتين
"Saya melihat Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, jika terburu-buru untuk melakukan perjalanan, beliau mengakhirkan shalat Magrib, lalu beliau melakukannya tiga rakaat kemudian beliau salam. Tidak lama kemudian beliau langsung mengumandangkan ikamah untuk shalat Isya lalu melakukannya dua rakaat". dan seterusnya.
Kelompok kedua mengatakan bahwa ada zikir di antara keduanya. Mereka berdalil dengan hadis Abu Hurairah di dalam Shahih Bukhari juga, yaitu,
ذهب أهل الدثور من الأموال بالدرجات العلا
"Para pemilik harta yang banyak pergi membawa derajat-derajat yang tinggi". hingga sabda beliau,
تسبحون وتحمدون وتكبرون خلف كل صلاة ثلاثًا وثلاثين
"Kalian bertasbih, bertahmid dan bertakbir tiga puluh tiga kali setiap selesai melakukan shalat".
Sebenarnya mana yang benar?