Setelah ada orang meninggal dunia perbuatan yang sesuai ajaran as-Sunnah adalah menghibur keluarganya, melayat dan memotivasi keluarga yang ditinggalkan untuk bersabar, ikhlas dan mendoakan keluarga dan orang yang meninggal.
Sangat dianjurkan bagi kerabat, tetangga dekat menyajikan makanan secukupnya, karena musibah yang menimpa mereka akan membuat mereka tidak sempat memikirkan makanan. Telah diriwayatkan dari Nabi shallallahu `alaihi wa sallam ketika ada kabar meninggalnya Ja`far radhiyallahu `anhu, beliau bersabda,
“Buatlah untuk keluarga Ja`far makanan, karena musibah membuat mereka sibuk”.
Adapun tambahan seperti mendirikan tenda, memasang lampu, kursi, pengeras suara, dan menghadirkan orang untuk membaca Al-Quran, menyajikan makanan, dan seterusnya adalah perbuatan baru yang dibuat-buat yang tidak boleh dikerjakan dan ditetapkan.
Perbuatan itu wajib diingkari dan disarankan untuk ditinggalkan serta diberikan nasihat untuk tidak melakukan perbuatan tersebut. Hal itu berdasarkan hadits yang telah disebutkan dari Jarir bin Abdillah al-Bajali bahwasanya dia berkata, “Kami menganggap bahwa mengadakan pertemuan di rumah keluarga mayit, menyajikan makanan setelah pemakaman adalah termasuk meratapi mayat”. Yang baik adalah mengikuti as-Sunnah dan meninggalkan bid’ah.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.