Bersyukurlah kepada Allah yang telah memberikan taufik kepada Anda untuk bertobat dari mendengarkan lagu-lagu, berusaha keraslah untuk melupakan lagu-lagu yang pernah Anda hafal, dan sibukkanlah lisan Anda dengan zikir kepada Allah Ta`ala sesuai firman Allah Ta`ala,
“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya(41) dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (QS. Al-Ahzab: 41-42)
Dari Abu Dzar Radhiyallahu `Anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam bersabda,
“Maukah kamu aku beritahukan perkataan yang paling dicintai Allah?, Sesungguhnya perkataan yang paling dicintai Allah adalah, ‘Subhānallāhi wa bihamdih’ (Maha Suci Allah dan dengan pujian-Nya).” (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu `Anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam bersabda,
“Bahwasanya aku membaca ‘subhānallāhi walhamdu lillāhi wa lā ilāha illallāhu wallāhu akbar’ (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dan Allah Maha Besar)” itu lebih aku sukai daripada apa yang disinari matahari.” (HR. Muslim)
Dan dari Abdullah bin Bisr Radhiyallahu `Anhu,
“Bahwa seorang lelaki berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya syariat Islam terasa banyak bagiku, karena itu, beritahulah aku suatu amalan yang harus aku pegang kukuh”. Beliau bersabda, “Tidak henti-hentinya lidahmu basah oleh zikir kepada Allah.” (HR. At-Tirmidzi yang menghasankannya, Ahmad bin Hambal, dan Hakim yang menyahihkannya).
Adapun mengucapkan syair yang baik, hukumnya tidak apa-apa, namun menggantinya dengan zikir itu lebih utama.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.