Seorang wanita dilarang bercampur baur dan makan bersama dengan kaum lelaki yang bukan mahramnya karena hal itu akan menyebabkan timbulnya fitnah di antara mereka dan mendorong terjadinya perzinahan. Oleh sebab itu, seorang wanita harus menjaga hijabnya dan memisahkan diri dari kaum lelaki yang bukan mahram. Dia cukup makan sendiri atau bersama dengan kaum wanita dan mahramnya. Allah Ta’ala berfirman
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya.” (QS. An-Nuur: 31) dan seterusnya.
Allah Ta’ala juga berfirman,
” Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka” (QS. Al-Ahzab: 53)
Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam saja menyuruh saf kaum wanita berada di posisi belakang saf kaum lelaki ketika salat untuk menghindari munculnya fitnah, terlebih lagi jika di luar shalat.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.