Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

tata cara puasa 'asyura

9 tahun yang lalu
baca 6 menit

TATA CARA SHAUM ASYURA


Asy Syaikh Shalih Fauzan bin Abdillah al Fauzan hafizhahullah

Pertanyaan: Apakah puasa ‘Asyura cukup bagi saya hanya membarenginya dengan puasa di hari kesembilan saja ataukah saya juga harus membarenginya dengan puasa di hari kesebelas❓

Jawaban: Puasa ‘Asyura ada tiga cara:

Engkau berpuasa di hari ‘Asyura saja, maka ini boleh.

Atau engkau membarenginya dengan puasa sehari sebelumnya, maka ini lebih utama.

Atau engkau berpuasa ‘Asyura dan berpuasa sehari setelahnya, maka ini juga boleh.

Atau bisa juga engkau berpuasa pada tiga hari seluruhnya: Hari ‘Asyura, sehari sebelumnya, dan sehari setelahnya. Tiga hari seluruhnya, ini lebih utama.

Atau keutamaan yang ada di bawahnya yaitu engkau membarenginya dengan puasa sehari sebelumnya. Dan keadaan ketiga, engkau membarenginya dengan puasa sehari setelahnya. Semuanya ini diperbolehkan walhamdulillah.

Sumber:http://alfawzan.af.org.sa/node/15845

Alih bahasa : Syabab Forum Salafy

WSI √ http://forumsalafy.net/tata-cara-shaum-asyura/

————————————————

PROBLEM TENTANG PUASA ASYURAA DAN JAWABANNYA.

Fadhilatus syaikh Ibnu Al-'Utsaimin رحمه الله تعالى :


PERTANYAAN:

Fadhilatus syaikh: satu persoalan yang menjadi problem bagi saya yaitu bahwa adanya orang yang mengatakan: sesungguhnya hari Asyuraa tidaklah benar (adanya), karena yahudi dan nashrani mereka memakai kalender dengan penanggalan masehi, dan Anda tahu wahai fadhilatus syaikh bahwa disana ada perbedaan antara kedua penanggalan sekira 10 hari, maka berdasarkan pemikiran mereka dan ucapan mereka ini tentulah terjadinya kemunduran hari Asyuraa pada setiap tahunnya 10 hari.

Kami mengharapkan uraian masalah dalam dua keadaan ini.

JAWABAN:

Jika ini merupakan kegilaan maka ini adalah suatu yang gila, bukankah kita hanya dituntut kecuali pada hari kesepuluh dari bulan Muharram? Dituntut dengan kesepuluh dari bulan Muharram, bagaimana adanya perbedaan?

yakni: tahun ini kita berpuasa sepuluh hari, dan tahun kedua dua puluh hari, dan ketiga tiga puluh, dan keempat hari kesepuluh dari bulan Shofar, dan terus begitu selanjutnya; apakah disana ada seorang pun yang mengatakan demikian?!

Saya katakan: sesungguhnya hari Asyuraa telah diketahui, TIDAK ADA MASALAH PADANYA, akan tetapi yang menjadi masalah ialah: apakah telah muncul hilal (bulan sabit) Muharram pada hari ketiga puluh dari bulan Dzulhijjah atau pada malam tiga puluh satu?

Ini yang terjadi problem padanya, maka apa yang akan kita lakukan jika kita ragu bahwa hilal Muharram muncul pada malam tiga puluh Dzulhijjah sehingga bulan Dzulhijjah menjadi berkurang, atau kita katakan: telah muncul hilal pada malam tiga puluh satu sehingga menjadi sempurna?

Jalannya jelas -walhamdulillah-: jika kita telah melihat hilal pada malam ketiga puluh maka kita anggap bulan Dzulhijjah ganjil, dan jika kita tidak melihatnya maka yang wajib ialah menggenapkan bulan Dzulhijjah menjadi tiga puluh, dan oleh karenanya sekarang pada tahun ini kalender dibuat bulan Dzulhijjah menjadi dua puluh sembilan, dan masuk bulan Muharram pada hari Rabu,

maka berdasarkan perhitungan ini sehingga hari Kamis adalah hari kesembilan dan jumat adalah hari kesepuluh,

akan tetapi berdasarkan rukyat dan berdasarkan syariat belum masuk bulan Muharram kecuali pada hari Kamis, sehingga hari kesembilan terjadi pada hari Jumat dan hari kesepuluh pada hari Sabtu.
                —○●※●○—


&128212; Silsilah Al-Liqo As-Syahri > Al-Liqo As-Syahri [45].

&128265; Audio dapat didengar di:

————————————————
إشكال في صوم عاشوراء والجواب عنه


السؤال:

فضيلة الشيخ: أمر أشكل عليَّ وهو أن من الناس من يقول: إن يوم عاشوراء غير ثابت، فاليهود والنصارى يؤرخون بالتاريخ الميلادي، وتعلمون يا فضيلة الشيخ أن هناك فرقاً بين التاريخين عشرة أيام، فعلى تفكيرهم وقولهم هذا لا بد من تأخير عاشوراء في كل سنة عشرة أيام.

نرجو التفصيل في كلا الحالين.

الجواب:

إن كان جنون فهذا جنون، هل نحن مطالبون إلا بعاشر من محرم؟ مطالبون بعاشر محرم، كيف الاختلاف؟ يعني: هذه السنة نصوم عشرة، والسنة الثانية عشرين، والثالثة ثلاثين، والرابعة عاشر من صفر، وهلم جراَ هل هناك أحد يقول هذا؟! أقول: إن عاشوراء معلوم، ما فيه إشاكلٌ، لكن الإشكال: هل هلَّ هلال محرم في ثلاثين من ذي الحجة أو في ليلة واحد وثلاثين؟ هذا الذي يقع الإشكال فيه، فماذا نعمل إذا شككنا أن هلال محرم ليلة الثلاثين من ذي الحجة فيكون شهر ذي الحجة ناقصاً، أو نقول: هلَّ في الحادي والثلاثين فيكون تاماً؟ الطريق بين -والحمد لله-: إن رأيناه ليلة الثلاثين اعتبرنا ذا الحجة ناقصاً، وإن لم نره فالواجب إكمال ذي الحجة ثلاثين، ولذلك الآن هذه السنة التقويم جعل ذا الحجة تسعاً وعشرين، وأدخل المحرم في الأربعاء، فعلى هذا التقدير يكون الخميس هو التاسع والجمعة هي العاشر، لكن حسب الرؤية وحسب الشرع لم يدخل شهر محرم إلا في الخميس، فيكون التاسع يوم الجمعة والعاشر يوم السبت.


المصدر: سلسلة اللقاء الشهري > اللقاء الشهري [45]


الصيام > صوم التطوع


رابط المقطع الصوتي
http://zadgroup.net/bnothemen/upload/ftawamp3/mm_045_19.mp3


✏__ Alih Bahasa: Muhammad Sholehuddin Abu 'Abduh عَفَا اللّٰهُ عَنْهُ.

&127759; WA Ahlus Sunnah Karawang | www.ahlussunnahkarawang.com



————————————————

BERPUASA BERSAMA PEMERINTAH


Bimbingan al-Ustadz Qamar hafizhahullah Ta'ala

Bagaimana sikap kita terhadap pemerintah yang menetapkan tanggal hijriah dengan hisab?

Kami -sebagian pengajar di ma'had Minhajus Sunnah- bertanya kepada ustadz Qamar hafizhahullah Ta'ala pada hari Senin 6 Muharram 1437 H di maktabah.

Afwan Ustadz, kapan kita melaksanakan puasa Asyura? Bagaimana sikap kita yang benar?

Beliau menjawab,
"Kita ikut pemerintah RI."


Penanya,
"Pemerintah RI tidak berdasarkan rukyatul hilal. Pemerintah Saudi mengumumkan bahwa tanggal 1 Muharram 1437 H jatuh pada hari Kamis berdasarkan penggenapan bulan karena hilal tidak terlihat. Sementara pemeritah RI menetapkan bahwa tanggal 1 Muharram jatuh pada hari Rabu berdasarkan hisab."


Ustadz,
"Iya. Kita ikut pemerintah.


فإن أصابوا فلكم ولهم. وإن أخطأوا فلكم وعليهم.

"Jika mereka benar, pahalanya bagi kita dan mereka. Dan jika mereka salah, pahalanya bagi kita namun dosanya mereka tanggung."

Dalam menentukan bulan Ramadhan, kita ikut pemerintah. Ini adalah ibadah yang wajib. Apalagi puasa Asyura adalah sunah. Sehingga kita berpuasa Asyura pada hari Jum'at (dan Tasu'a pada hari Kamis)."

Selasa, 7 Muharram 1437 H.

Pon. Pes. Minhajus Sunnah Magelang

WA KITASATU

_____

 Forum Salafy Banjarnegara
Oleh:
Atsar ID