Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

siapakah orang yang ekstrim dan bermudah-mudahan dalam beragama?

9 tahun yang lalu
baca 8 menit

SIAPAKAH ORANG YANG EKSTRIM  DAN BERMUDAH-MUDAHAN DALAM AGAMA 



Tanya jawab bersama Syaikh Muqbil Rahimahullah .

 Tanya :Sering kali kami mendengar dan membaca :

” Fulan keras dan fulan bermudah-mudahan ( dan Robi’ berfatwa dengan fatwa yang sesuai seleranya ) dan juga ungkapan selain itu , maka kami meminta dari anda ( syaikh ) penjelasan dan arahan seputar ini tentang ungkapan-ungkapan diatas ?

Jawab :

”  Adapun sikap keras dan bermudah-mudahan itu barometernya adalah kitabullah dan sunah rasul , barangsiapa yang mengharamkan pada manusia apa yang Allah halalkan untuk mereka maka dialah mutasysyaddid ( orang yang keras ) .

Dan barangsiapa yang membolehkan untuk manusia perkara yang Allah haromkan maka dialah mutasahhil ( bermudah-mudah ) .

Maka yang menjadi timbangan itu semua adalah kitabullah dan sunah rasul .

Kami tidak berpendapat : Tidak ada mutasyaddid sementara disana ada kelompok bid’ah ( jama’ah takfir ) mereka ada dimesir , sudan , pakistan dan kelompok kecil yang tersisa di yaman .

Mereka adalah kaum yang tergolong keras , dan mereka kaum yang bodoh bahkan lebih bodoh dari keledai piaraannya .

Datang tiba-tiba , mengharamkan sesuatu pada manusia , mengkritik ulama sementara dia bodoh tidak tau apa-apa .

Terkecualikan Syukri mushthofa dia punya sedikit dari ilmu namun dia tidak mendapat taufiq dan tersesat , adapun selain dia maka ada pada puncak kebodohan .

Disana ada golongan yang bersikap bermudah-mudah sebagai contoh : yang mencukur jenggot , memakai bantholun ( celana ketat ) , memiliki televisi , membiarkan istri-istrinya keluar tanpa menutup aurat , mengambil gambar tanpa darurat , meremehkan orang yang berpegang teguh terhadap agamanya maka yang demikian itu adalah orang yang bermudah-mudah .

Adapun ahlussunah adalah orang yang pertengahan. Sesungguhnya bermudah-mudah pada perkara yang Allah haramkan itu tercela .

Nabi A’laihi Shalatuwassalaam bersabda :

يسروا ولا تعسروا ، وبشروا ولا تنفروا

“Permudahlah dan jangan kalian persulit , berilah kabar gembira dan jangan kalian larikan ( membuat manusia dari kebaikan …) ” .

Adapun seseorang yang memelihara jenggotnya , mengharamkan gambar bernyawa dan alat musik , mengingkari apa yang Allah ingkari maka ini tidak boleh dikatakan mutasyaddid .

Saudara kami ( Abdul Aziz Al Buro’i sekarang terfitnah dengan watsiqoh kufriyah muhammad imam ) punya risalah dalam perkara ini yang tercetak dan sudah tersebar dengan judul ….

Jika Muhammad ghozali dan ikhwanul muflisin menuduh ahlussunah dengan sikap keras karena ahlussunah mengatakan :

” kami tidak menggambar , tidak melanggar apa yang Allah haramkan , tidak masuk ke majlis-majlis thagut , tidak bekerja dikantor perpajakan , tidak pula bekerja pada tempat yang ada keharaman disana , dan bersabar diatas kekurangan maka yang demikian tidak terhitung sebagai sikap keras tapi terhitung sebagai tegar dalam agama , karena agama itu sendiri yang mewajibkan itu semua .

Tasyaddud ( sikap ekstrim ) itu tercela .

Dalam surat Al Hajj : 78

ما جعل عليكم في الدين من حرج

” Dia tidak menjadikan atas kalian kepayahan dalam agama ini ” .

 Dalam surat Al Baqoroh : 185 .

يريد الله بكم اليسر ولا يريد بكم العسر

” Allah menghendaki kemudahan untuk kalian dan tidak menghendaki kepayahan untuk kalian ” .

Sikap Ekstrim itu tercela namun Ahlussunah alhamdulillah bersikap pertengahan tidak mengharamkan apa yang Allah halalkan dan tidak menghalalkan apa yang Allah haramkan . Mereka berpegang teguh kitabullah dan sunnah rasul .

kami tentunya tidak mampu untuk memenuhi sesuai apa yang ditanyakan .

Dalam surat Al Maidah ayat 77  :

يا اهل الكتاب لا تغلوا في دينكم

” wahai ahlul kitab janganlah kalian  berlebihan dalam agama kalian ”

Nabi sholallohu alaihi wasalaam bersabda : ”

Janganlah kalian berlebihan dalam menyanjungku seperti sanjungan kaum nasrani kepada Nabi Isa , hanyalah aku ini seorang hamba maka ucapkan : ” hamba Allah dan rasul-Nya “.

Allah subhanahu wa ta’alaa berfirman dalam surat Al A’rof ayat 33 ,  menjelaskan jika terjadi penghalalan apa yang diharamkan dan mengharamkan apa yang dihalalkan maka itu sebanding dengan sebuah kesyirikan  :

قل انما حرم ربي الفواحش ما ظهر منها وما بطن و الاثم والبغي بغير الحق وان تشركوا بالله مالم ينزل به سلطانا وان تقول على الله ما لا تعلمون

” katakanlah wahai muhammad ” hanyalah Rabbku mengharamkan perbuatan keji yang tampak dan yang tersembunyi darinya  , serta dosa dan kedzaliman tanpa hak , dan engkau berbuat syirik terhadap Allah sesuatu yang tidak diturunkan  penjelasan dalilnya , dan engkau berbicara atas nama Allah yang tidak engkau ketahui ” .

Dalam surat An nahl 116

” Dan janganlah engkau katakan terhadap apa yang disifatkan oleh lisan-lisan kalian dengan kedustaan ini halal dan ini haram untuk kalian berdusta atas nama Allah , sesungguhnya orang-orang yang berdusta atas nama Allah tidak ada memperoleh kebahagiaan ” .


📖 . غارة الاشرطة ج 1 ص 181 .



Transkip oleh  Al Faqir ila Afwi Robbihi : Abul Hasan Al Wonogiri .



°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Dipublikasikan Pada :

Sabtu 18 Muharram1437H/31 Oktober 2015M Jam 06:43 wib



📚 Tholibul Ilmi Cikarang

___________________________





Teks arabnya







سُئل العلامة الإمام الوادعي رحمه الله تعالى في كتابه غارة الأشرطه ج1 ص 181 السؤال التالي :

سؤال : كثير ما سمعنا وقرأنا : فلان متشدد وأخرمتساهل ورابع يفتي مما يوافق لمزاجه إلى غير ذلك فنريد منكم توضيح وتحديد المقام للألفاظ السابقه ؟

جواب : أما التشدد والتساهل فالعبره فيه كتاب الله وسنة رسول الله صلى الله عليه وعلى آله وسلم ، فمن حرم على الناس شيء أحله الله لهم فهو متشدداً ومن أباح للناس شيئاً حرمه الله عليهم فهو يعتبر متساهلاً ، فالميزان كتاب الله وسنة رسول الله صلى الله عليه وسلم.

لسنا نقول : إنهلا يوجد متشدد، فهناك الجماعه المبتدعه ( جماعة التكفير ) يوجدون بمصر وبالسودان وبباكستان، ولهم بقايا في اليمن ، فهم يعتبرون متشددين ، وهم من أجهل خلق الله ، بل هم أجهل من حمر أهلهم ، فيأتي ويحرم على الناس وينتقد العلماء وهو جاهل لا يعرف شيئاً ، وإلافقد كان ( شكري مصطفى ) عنده شيء من العلم لكنه لم يوفق وضل . أما هؤلاء فإنهم في غايه من الجهل . وهناك متساهلون ، فمثلاً الذي يحلق لحيته ويلبس البنطلون ويقتني التلفاز وتخرج امرأته كاسيه عاريه ، ويتصور لغير ضروره، ويلمز المتمسكين بدينهم ، فهذا يعتبر متساهلاً ، أما أهل السنه فإنهم وسط ، فإن التساهل الذي يبيح ما حرم الله مذموم .

والنبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم يقول ( يسروا ولا تعسروا ، وبشروا ولا تنفروا ).

والذي يعفي لحيته ويحرم التصوير ويحرم آلات اللهووالطرب ، وينكر ما أنكره الله ، فهذا لا يجوز أن يطلق عليه أنه متشدد، ولأخينا في الله( عبد العزيز بن يحيى البرعي ) حفظه الله تعالى رساله قيمه في هذا وهي مطبوعه منشوره بعنوان ( قراع الأسنه في تفي التطرف والغلو والشذوذ عن أهل السنه )

فإذا كان محمد الغزالي أو الإخوان المفلسون يرمون أهل السنه بالتشدد لأنهم يقولون : نحنلا نتصور ، ولا نرتكب ما حرم الله ، ولا ندخل في مجلس النواب الطاغوتي ، ولا نتوظففي ضرائب ولا جمارك ، ولا في وظيفه نرتكب فيها المحرمات ، ونصبر على الفقر ، فهذا لايعد تشدداً ، بل يعد تمسكاً بالدين ، والدين هو الذي فرض علينا هذا .

أما التشدد فهو مذموم ، قال تعالى : ( ما جعل عليكم في الدين من حرج ) الحج 78 ، وقال تعالى : ( يريد الله بكم اليسر ولا يريد بكم العسر) البقره 185 .

فالتشدد مذموم لكن أهل السنه بحمد الله وسط فلم يحرموا ما أحل الله ، ولم يحلوا ما حرم الله، فهم متمسكون بكتاب الله وبسنة رسول الله صلى الله عليه وعلى آله وسلم ، ولا نستطيع أن نفي بالمقصود ، ويقول الله سبحانه وتعالى : ( يا أهل الكتاب لا تغلوا في دينكم) المائده 77 ، والنبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم يقول : ( لا تطروني كما أطرت النصارى ابن مريم إنما انا عبد فقولوا : عبد الله ورسوله ) ويقول الله سبحانه وتعالى