Asy-Syaikh Shalih Al-Luhaidan ditanya, “Ada seorang penuntut ilmu bermujalasah (duduk dan berteman) dengan Ahlus Sunnah dan juga dengan Ahlul Bid’ah, ia mengatakan, cukuplah umat berpecah belah sedangkan aku akan bermujalasah (duduk dan berteman) dengan semuanya.
Maka beliau menjawab, “(orang ini adalah mubtadi’). Barangsiapa tidak membedakan antara al-haq dan al-bathil, lalu mengira bahwa perbuatan ini bertujuan untuk menyatukan kalimat (muslimin) maka inilah yang disebut kebid’ahan. Kita memohon kepada Allah agar memberikan kepadanya hidayah. na’am.
[sumber: Kaset rekaman pelajaran selepas sholat shubuh di Masjid Nabawi tanggal 23/10/1418 H]
Sumber: Situs Sahab