Warisan Salaf
Warisan Salaf

7 amalan sederhana yang akan dibalas dengan istana di surga (asy-syaikh badr al-badr)

9 tahun yang lalu
baca 6 menit
7 Amalan Sederhana yang Akan dibalas Dengan Istana di Surga (Asy-Syaikh Badr Al-Badr)
image_pdfimage_print

Alhamdulillah wash Shalatu was Salamu ‘ala Rasulillah wa Alihi wa Shahbihi wa man walah, wa ba’du:

Berikut ini adalah beberapa amalan yang telah dikhabarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bahwasanya barangsiapa yang mengamalkannya akan Allah bangunkan untuknya istana di jannah (surga).

  1. Orang yang Membangun Masjid Karena Allah

Dari Utsman bin ‘Affan Radhiallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah ‘alaihis Shalatu was Salam bersabda, “Barangsiapa membangun masjid karena mengharap wajah Allah, maka akan Allah bangunkan untuknya sebuah Istana di jannah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Dalam permasalahan ini ada beberapa hadits, di antaranya ialah,

Hadits Pertama: dari Ali Radhiallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah (no.744) dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ (no.6127)

Hadits Kedua: dari Jabir Radhiallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah (no.745) dan dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya (no.1292), Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ (no.6128), dan (Muqbil) Al-Wadi’I dalam Ash-Shahih Al-Musnad (no.224)

Hadits Ketiga: dari Ibnu ‘Abbas Radhiallahu ‘anhuma yang diriwayatkan oleh Ahmad (no.2156) dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ (no.6129)

Hadits Keempat: dari Amr bin ‘Abasah Radhiallahu ‘anhu diriwayatkan oleh Ahmad (no.19386) dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ (no.6130)

Hadits Kelima: dari Ibnu Umar Radhiallahu ‘anhuma diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan dishahihkan al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ (no.6130)

Hadits Keenam: dari Umar bin Al-Khattab Radhiallahu ‘anhu diriwayatkan Ibnu Majah (no.742), dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya (no.1606), dan dishahihkan Al-Albani dalam Sunan Ibnu Majah (no.742)

Hadits Ketujuh: dari Abu Dzar Al-Ghifari Radhiallahu ‘anhu dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya (no.1608)

  1. Membaca Surat Al-Ikhlas Sebanyak Sepuluh Kali (dalam sehari)

Dari Mu’adz bin Anas Radhiallahu ‘anhu beliau berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa membaca Qul Huwallahu Ahad hingga menyelesaikannya sebanyak sepuluh kali, maka akan Allah bangunkan untuknya sebuah istana di jannah.”

Diriwayatkan Ahmad (no.155788) dan Al-Albani berkata di dalam Ash-Shahihah (no.589), “Hasan dengan syawahid (penguat)nya.”

  1. Shalat Dhuha Empat Raka’at dan Qobliyah Zhuhur Empat Raka’at

Dari Abu Musa Radhiallahu ‘anhu bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa shalat Dhuha empat raka’at dan sebelum (shalat) yang pertama (yakni Zhuhur) empat raka’at, maka akan dibangunkan untuknya istana di jannah.”

Diriwayatkan Ath-Thabarani dalam Al-Ausath (1/59), Al-Albani berkata dalam Ash-Shahihah (no.2349), “Sanadnya Hasan”

  1. Shalat Empat Raka’at Qobliyah Zhuhur, dua raka’at setelahnya, dua raka’at setelah maghrib, dua raka’at setelah Isya’, dan dua raka’at sebelum shalat fajar (shubuh).

Dari Ummu Habibah Radhiallahu ‘anha berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa melakukan shalat sunnah sebanyak dua belas raka’at dalam sehari semalam, maka akan Allah bangunkan untuknya istana di jannah.” Diriwayatkan Muslim (no.728), Abu Daud (no.1136), dan Ibnu Hibban dalam shahihnya (no.2442)

Dalam lafazh At-Tirmidzi dan dishahihkannya, “Barangsiapa melakukan shalat (sunnah) sebanyak dua belas raka’at dalam sehari semalam, maka akan dibangunkan untuknya istana di jannah, yaitu: empat raka’at sebelum zhuhur, dua raka’at setelahnya, dua raka’at setelah maghrib, dua raka’at setelah isya’, dan dua raka’at sebelum shalat Al-Ghodah (yakni shalat shubuh).” Dishahihkan Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya (no.1188), Ibnu Hibban dalam Shahihnya (no.2443), dan Al-Albani dalam Al-Jami’ (no.6362)

Riwayat ini memiliki penguat dari Aisyah Radhiallahu ‘anha bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, Barangsiapa yang terus menerus mengerjakan dua belas raka’at shalat sunnah, maka akan Allah bangunkan untuknya sebuah istana di jannah, yaitu: empat raka’at sebelum zhuhur dan dua raka’at setelahnya, dua raka’at setelah maghrib, dua raka’at setelah isya’, dan dua raka’at sebelum (shalat) fajar.” Al-Mubarakfuri dalam At-Tuhfah (2/255) mengatakan, “Sanadnya tidak turun dari derajat hasan.”

  1. Perangai yang Baik, Meninggalkan Perdebatan dan Kedustaan

Dari Abu Umamah Radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Aku akan menjamin dengan istana di pinggiran jannah bagi orang yang meninggalkan perdebatan walaupun pada posisi benar, aku menjamin dengan istana di tengah jannah bagi orang yang meninggalkan dusta walaupun sedang bercanda, dan aku menjamin dengan jannah yang paling tinggi bagi orang yang baik perangainya.” Diriwayatkan Abu Daud, dan dikatakan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah (no.273): “hasan dengan penguat-penguatnya.”

  1. Bersabar dan Mengharap Pahala Ketika Anaknya Meninggal

Dari Abu Musa Al-Asy’ari Radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Apabila anak seorang hamba meninggal dunia, maka Allah berfirman kepada malaikat-Nya, ‘Apakah kalian mencabut nyawa anak hamba-Ku?’

Malaikat menjawab, ‘benar’,

Allah berfirman lagi, ‘apakah kalian mencabut nyawa buat hati hamba-Ku?’

Malaikat menjawab, ‘benar’

Allah berfirman, ‘apa yang dikatakan oleh hamba-Ku?’

Malaikat menjawab, ‘dia memuji Engkau dan beristirja’ (mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi raji’un,pen),

maka Allah berfirman, ‘Bangunkan untuk hamba-Ku tersebut sebuah istana di jannah dan namailah istana tersebut dengan baitul hamdi (istana pujian).”

Diriwayatkan at-Tirmidzi (no.1021) dan beliau berkata, “hadits hasan gharib.” Dan dishahihkan Ibnu Hibban (no.2937)

  1. Berdo’a Ketika Memasuki Pasar

Dari Salim bin Abdullah bin Umar dari bapaknya Radhiallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa berkata di pasar,

لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، له الملك وله الحمد يحيي ويميت وهو حي لا يموت بيده الخير وهو على كل شيء قدير

(artinya) tidak ada sesembahan yang hak diibadahi selain Allah semata dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia Maha menghidupkan dan Maha mematikan, Dia hidup tidak mati, di tangan-Nya lah segala kebaikan. Dan Dia Maha mampu atas segala sesuatu.”

Maka Allah akan menuliskan untuknya satu juta kebaikan dan menghapuskan darinya satu juta kejelekan, dan akan dibangunkan baginya sebuah istana di jannahh.”

Diriwayatkan at-Tirmidzi (no.3429) dan dihasankan Al-Albani. Berkata Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (1/539), “Hadits shahih.”

Ditulis oleh:

Badar bin Muhammad Al-Badar

Sumber: http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=154404