ngaji kitab tauhid (bag. 80)

📕📚☝🏻 NGAJI KITAB TAUHID (BAG. 80)

*📚 Serial: Pembahasan Kitab Tauhid || Bab 17*

🖊 Oleh: al-Ustadz Hari Ahadi حفظه الله
____
UPAYA RASULULLAH ﷺ UNTUK MEMBERI MANFAAT KEPADA ORANG TERDEKATNYA¹

Namun, upaya tersebut ada yang berakhir gagal. Ini bukti nyata bahwa bergantung dan berdoa kepada Rasulullah ﷺ ialah kebatilan, sebab usaha keras beliau pun ada yang tidak berhasil, artinya, beliau sama sekali tidak kuasa mendatangkan manfaat dan menolak bahaya. Semua kebaikan berasal dari Allah dan hanya diminta kepada-Nya.

Berikut ini salah satu haditsnya,

في الصحيح: عَنِ ابْنِ الْمُسَيَّبِ، عَنْ أَبِيهِ قال: لـمَّا حَضَرَتْ أَبَا طَالِبٍ الْوَفَاةُ؛ جَاءَهُ رَسُولُ اللَّه صلى الله عليه وسلم وَعِنْدَهُ عَبْدُ اللَّهِ بنُ أَبِي أُمَيَّةَ وَأَبُو جَهْلٍ، فقال لَهُ: يا عَمُّ! قُلْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، كَلِمَةً أُحَاجُّ لَكَ بِهَا عِنْدَ اللَّهِ.
فَقَالَا له: أَتَرْغَبُ عَنْ مِلَّةِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ؟! فَأَعَادَ عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّه صلى الله عليه وسلم، فَأَعَادَا، فَكَانَ آخِرَ مَا قَال: هُوَ عَلَى مِلَّةِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ، وَأَبَى أَنْ يَقُولَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ.
فقال النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: لَأَسْتَغْفِرَنَّ لَكَ مَا لَمْ أُنْهَ عَنْكَ؛ فأنَزَلَ اللَّه ﻷ ﴿مَا كَانَ للنبي والَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى﴾، وأنَزَلَ اللَّهُ فِي أَبِي طَالِبٍ: ﴿إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدي مَنْ يَشَاءُ﴾.

▪️ Dalam kitab Shahih *[Al-Bukhari (1360) dan Muslim (24)]* dari Ibnul Musayyab, dari ayahnya, ia berkata, ketika Abu Thalib akan meninggal dunia, maka Rasulullah ﷺ datang, pada saat itu juga ada Abdullah bin Abi Umayyah dan Abu Jahal.

Lalu Rasulullah ﷺ berkata kepada Abu Thalib, “Wahai pamanku! Ucapkanlah Laa ilaaha illallaah, kalimat yang dapat aku jadikan bukti untukmu di hadapan Allah.”

Tetapi Abdullah bin Abi Umayyah dan Abu Jahal berkata kepada Abu Thalib, “Apakah kamu akan membenci agama Abdul Mutthalib?”

Kemudian Nabi mengulangi perkataan tadi lagi, dan mereka berdua pun mengulangi kata-katanya pula.

Maka ucapan terakhir yang dikatakan oleh Abu Thalib adalah bahwa ia tetap masih berada pada agamanya Abdul Mutthalib, ia menolak untuk mengucapkan kalimat laa ilaaha illallaah.

Kemudian Nabi ﷺ bersabda, “Sungguh, akan aku mintakan ampun untukmu kepada Allah, selama aku tidak dilarang.”

Lalu Allah menurunkan firman-Nya (artinya),

“Tidak layak bagi seorang Nabi serta orang-orang yang beriman memintakan ampunan (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabatnya, sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka Jahim.” *(Q.S. At-Taubah: 113)*

Dan yang berkaitan dengan Abu Thalib, Allah menurunkan firman-Nya (artinya),

“Sesungguhnya kamu (hai Muhammad) tak sanggup memberikan hidayah (petunjuk) kepada orang-orang yang kamu cintai, akan tetapi Allahlah yang memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya.” *(QS. Al-Qashash: 56)*

*¹ Lihat: Al-Mulakhkhash fi Syarh Kitab at-Tauhid, hlm. 157.*

📮Boleh Join & Share :
http://t.me/ukhuwah_anak_kuliah
http://simpellink.com/medsosuakp
🔰 UKHUWAH ANAK KULIAH 🔰
•• ════════ ❁✿❁════════ ••