ngaji kitab tauhid (bag. 77)

📕📚☝🏻 NGAJI KITAB TAUHID (BAG. 77)

*📚 Serial: Pembahasan Kitab Tauhid || Bab 16: Pembahasan Syafaat*

🖊 Oleh: al-Ustadz Hari Ahadi حفظه الله
____
TAFSIR SURAH SABAʼ (AYAT 22-23)¹ DAN KESIMPULAN PEMBAHASAN SYAFAAT

قَالَ أَبُو الْعَبَّاسِ: “نَفَى اللَّهُ عَمَّا سِوَاهُ كُلَّ مَا يَتَعَلَّقُ بِهِ الْمُشْرِكُونَ -فَنَفَى أَنْ يَكُونَ لغَيْرِهِ مُلْكٌ، أَوْ قِسْطٌ مِنْهُ، أَوْ يَكُونَ عَوْناً للهِ- وَلَمْ يَبْقَ إِلَّا الشَّفَاعَةُ،
فَبَّيَّنَ أَنَّهُا لَا تَنْفَعُ إِلَّا لِمَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّبُّ، كَمَا قال: ﴿وَلَا يَشْفَعُونَ إِلَّا لِمَن ارْتَضَى﴾.

فَهَذِهِ الشَّفَاعَةُ الَّتِي يَظُنُّهَا الْمُشْرِكُونَ، هِيَ مُنْتَفِيَةٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ؛ كَمَا نَفَاهَا الْقُرْآن.
وَأَخْبَرَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: أَنَّهُ يَأْتِي فَيَسْجِدُ لِرَبِّهِ وَيَحْمَدُهُ، لَا يَبْدَأُ بِالشَّفَاعَةِ أَوَّلاً، ثُمَّ يُقال لَهُ: ارْفَعْ رَأْسَكَ، وَقُلْ يُسْمَعْ، وَسَلْ تُعْطَ، وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ.

وقال له أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: مَنْ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ؟ قال: مَنْ قال: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ خَالِصاً مِنْ قَلْبِهِ.

فَتِلْكَ الشَّفَاعَةُ لِأَهْلِ الْإِخْلَاصِ -بِإِذْنِ اللَّهِ-، وَلَا تَكُونُ لِمَنْ أَشْرَكَ بِاللَّهِ.
وَحَقِيقَتُهُ: أَنَّ اللَّهَ سُبْحَانَهُ هُوَ الَّذِي يَتَفَضَّلُ عَلَى أَهْلِ الْإِخْلَاصِ، فَيَغْفِرُ لَهُمْ بِوَاسِطَةِ دُعَاءِ مَنْ أَذِنَ لَهُ أَنْ يَشْفَعَ، لِيُكْرِمَهُ، وَيَنَالَ الْمَقَامَ الْمَحْمُودَ.

فَالشَّفَاعَةُ الَّتِي نَفَاهَا الْقُرْآنُ مَا كَانَ فِيها شِرْكٌ، وَلِهَذَا أَثْبَتَ الشَّفَاعَةَ بِإِذْنِهِ فِي مَوَاضِعَ، وَقَدْ بَيَّنَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُا لَا تَكُونُ إِلَّا لِأَهْلِ التَّوْحِيدِ والْإِخْلَاصِ”. انْتَهى كَلَامُهُ.

▪️ Abul ‘Abbas berkata,

Allah telah menyangkal segala alasan yang menjadi tumpuan kaum musyrikin terkait yang mereka sembah selain Allah, dengan menyatakan bahwa tidak ada seorang pun selain-Nya yang memiliki kekuasaan atau sebagiannya, atau yang menjadi pembantu Allah.

Dan (alasan) mereka [dalam berdoa kepada selain Allah] yang tersisa ialah untuk meminta syafaat. Tentang hal ini (syafaat), maka Allah telah menjelaskan bahwa syafaat tidak berguna kecuali bagi orang yang telah diizinkan untuk memperolehnya, sebagaimana firman-Nya (artinya), “Dan mereka tidak dapat memberi syafaat, kecuali kepada orang yang diridai Allah.” *(QS. Al-Anbiyaʼ: 28)*

[SYAFAAT YANG DIMINTA KEPADA SELAIN ALLAH TERTOLAK]

Syafaat yang disangka oleh orang-orang musyrik [dengan meminta dan menyembah selain Allah] itu tidak akan ada pada hari Kiamat; seperti yang disebutkan oleh Al-Qurʼan.

[SETELAH MENDAPATKAN IZIN DARI ALLAH BARULAH NABI ﷺ MEMBERIKAN SYAFAAT]

• Nabi Muhammad ﷺ mengabarkan,

“Beliau (pada hari Kiamat) akan datang lalu bersujud kepada Allah dan menghaturkan segala pujian kepada-Nya.”

Artinya, beliau tidak langsung memberi syafaat.

Setelah itu baru dikatakan kepada beliau, “Angkatlah kepalamu, berbicaralah niscaya ucapanmu pasti didengar, dan mintalah niscaya permintaanmu akan dikabulkan, dan berilah syafaat niscaya syafaatmu akan diterima.”

[YANG AKAN MENDAPATKAN SYAFAAT IALAH AHLI TAUHID]

▫️ Abu Hurairah _radhiyallahu ‘anhu_ bertanya kepada beliau, “Siapakah orang yang paling beruntung mendapatkan syafaatmu?” Beliau menjawab, “Yaitu orang yang mengucapkan ‘Laa ilaaha illallaah’ dengan ikhlas dari dalam hatinya.”

Syafaat yang ditetapkan ini diperuntukkan kepada orang-orang yang memurnikan tauhid dan ikhlas; dan dengan seizin Allah; bukan untuk orang yang menyekutukan Allah dengan selain-Nya.

[HIKMAH ADANYA SYAFAAT; [1] RAHMAT UNTUK YANG MENDAPATKANNYA DAN [2] KEMULIAAN BAGI YANG MEMBERIKANNYA]

Pada hakikatnya, hanya Allah yang melimpahkan karunia-Nya kepada orang-orang yang memurnikan tauhid dan keikhlasan tersebut, Dia memberikan ampunan kepada mereka dengan sebab doa orang yang telah diizinkan oleh Allah untuk memberi syafaat; untuk memuliakannya [pemberi syafaat] dan menempatkannya di tempat yang terpuji.

[SYAFAAT YANG TERTOLAK DAN YANG DITERIMA]

Jadi, syafaat yang ditiadakan oleh Al-Qurʼan adalah yang di dalamnya terdapat kesyirikan.

Untuk itu, Al-Qurʼan telah menetapkan dalam beberapa ayat bahwa syafaat itu hanya ada dengan izin Allah. Bahkan Nabi ﷺ pun sudah menjelaskan bahwa syafaat itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang bertauhid dan ikhlas karena Allah semata.

Selesai ucapan beliau.²

*¹ Al-Jam‘u al-Mufid li Syarh Kitab at-Tauhid, hlm. 119.*
*² Kalimat yang berada dalam tanda kurang besar […] berasal dari kami untuk memudahkan pembaca memahami konteks penjelasan Imam Abul ‘Abbas Ibnu Taimiyyah _rahimahullah._*

📮Boleh Join & Share :
http://t.me/ukhuwah_anak_kuliah
http://simpellink.com/medsosuakp
🔰 UKHUWAH ANAK KULIAH 🔰
•• ════════ ❁✿❁════════ ••