ngaji kitab tauhid (bag. 69)

📕📚☝🏻 NGAJI KITAB TAUHID (BAG. 69)

📚 Serial: Pembahasan Kitab Tauhid || Bab 14

🖊 Oleh: al-Ustadz Hari Ahadi حفظه الله
____
BUKTI-BUKTI BAHWA NABI MUHAMMAD ﷺ TIDAK PANTAS DISEMBAH, APA LAGI MAKHLUK YANG KEDUDUKANNYA DI BAWAH BELIAU!

• فِي الصَّحِيحِ: عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: شُجَّ النَّبِيُّ ﷺ يَوْمَ أُحُدٍ وَكُسِرَتْ رَبَاعِيَتُهُ، فَقَالَ: كَيْفَ يُفْلِحُ قَوْمٌ شَجُّوا نَبِيَّهُمْ ؟! فنَزَلَت﴿ لَيْسَ لَكَ مِنَ الْأَمْرِ شَيْءٌ﴾

[1] Diriwayatkan dalam Shahih [Al-Bukhari (Kitab al-Maghazi, tanpa sanad yang lengkap) dan Muslim (1791)] dari Anas radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,

“Pada perang Uhud, Nabi Muhammad ﷺ terluka di bagian wajah serta gigi serinya patah. Maka beliau bersabda, ‘Bagaimana akan beruntung suatu kaum yang melukai Nabi mereka?!ʼ

Lalu turunlah ayat (artinya), ‘Itu bukan menjadi urusanmu (Muhammad)ʼ [Q.S. Ali Imran: 128]”

• وَفِيهِ: عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا : أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ -إِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ فِي الرَّكْعَةِ الْآخِرَةِ مِنَ الْفَجْرِ- يَقُولُ: اللَّهُم إِلْعَنْ فُلَاناً، فُلَاناً، وَفُلَاناً؛ بَعْدَمَا يَقُولُ: سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ؛ فَأَنْزَلَ اللَّهُ تعالى: ﴿لَيْسَ لَكَ مِنَ الْأَمْرِ شَيْءٌ﴾.

[2] Juga dalam kitab Shahih [Al-Bukhari, 4069], dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma,

“Sesungguhnya ia pernah mendengar Rasulullah ﷺ berdoa tatkala mengangkat kepala dari rukuk pada rakaat akhir shalat subuh, ‘Ya Allah! Laknatilah si fulan dan si fulanʼ, yaitu setelah beliau mengucapkan, ‘Sami‘allahu liman hamidah, rabbanaa wa lakal-Hamduʼ

Setelah itu, Allah menurunkan firman-Nya (artinya), ‘Itu bukan menjadi urusanmu (Muhammad)ʼ [Q.S. Ali Imran: 128].”

• وَفِي رِوَايَةٍ: يَدْعُو عَلَى صَفْوَانَ بنِ أُمَيَّةَ، وَسُهَيْلِ بنِ عَمْرُو، وَالْحَارِثِ بنِ هِشَام، فنَزَلَتْ: ﴿لَيْسَ لَكَ مِنَ الْأَمْرِ شَيْءٌ﴾.

[3] Dan menurut riwayat lain, “Beliau mendoakan keburukan terhadap Shafwan bin Umayyah, Suhail bin ‘Amr, dan al-Harits bin Hisyam. Maka turunlah ayat (artinya) ‘Itu bukan menjadi urusanmu (Muhammad)ʼ [Q.S. Ali Imran: 128].”

• وَفِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَامَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ حِينَ أُنْزِلَ عَلَيْهِ ﴿وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ﴾؛ قَالَ: يَا مَعَشرَ قُرَيْشٍ! ـ أَوْ كَلِمَةً نَحْوَهَا ـ اشْتَرُوا أَنْفُسَكُمْ؛ لَا أُغْنِي عَنْكُمْ مِنَ اللَّهِ شَيْئاً. يَا عَبّاسُ بْنَ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ! لَا أُغْنِي عَنْكَ مِنَ اللَّهِ شَيْئاً. يَا صَفِيَّةُ عَمَّةُ رَسُولِ اللَّه! لَا أُغْنِي عَنْكِ مِنَ اللَّهِ شَيْئاً. وَيَا فَاطِمَةُ بِنْتَ مُحَمَّدٍ! سَلِينِي مَا شِئْتِ مِنْ مَالِي؛ لَا أُغْنِي عَنْكِ مِنَ اللَّهِ شَيْئاً.

[4] Diriwayatkan pula dalam [Shahih al-Bukhari (2753) dan Muslim (206)], dari Abu Hurairah _radhiyallahu ‘anhu,_ ia berkata, “Ketika diturunkan kepada Rasulullah ﷺ ayat (artinya), ‘Dan berilah peringatan kepada keluargamu yang terdekat.ʼ [Q.S. Asy-Syu‘ara: 214]

beliau bangkit dan berkhotbah,

‘Wahai segenap kaum Quraisy! Selamatkan diri kamu sekalian [dari siksa Allah dengan memurnikan ibadah kepada-Nya]. Aku tidak bisa memberi manfaat bagi kalian di hadapan Allah!

Wahai Abbas bin Abdul Muthallib! Aku tidak bisa memberi manfaat bagimu di hadapan Allah. Wahai Shafiyah bibi Rasulullah! Aku tidak bisa memberi manfaat bagimu di hadapan Allah.

Dan Wahai Fatimah putri Muhammad! Mintalah kepadaku apa yang kamu inginkan dari hartaku. Namun aku tidak bisa memberi manfaat bagimu sedikit pun di hadapan Allahʼ.”
_________________________________________
Dalam hadits-hadits di atas kita mendapatkan sejumlah pelajaran:

1. Nabi Muhammad ﷺ ialah manusia termulia, pemimpin seluruh nabi dan wali, dengan kedudukan yang sangat tinggi dan mulia ini, beliau tetaplah tidak pantas untuk disembah. Hal itu dilihat dari 3 hal:

A – Beliau tidak mampu menolak bahaya dari diri beliau sendiri. Seperti yang jelas terlihat dalam hadits [1] di atas.
B – Nabi Muhammad ﷺ mendoakan laknat dan keburukan atas beberapa orang, namun doa beliau tidak dikabulkan. Sebagaimana ditunjukkan dalam hadits [2 & 3].
C – Beliau tidak bisa memberi manfaat di hadapan Allah. Berdasarkan hadits [4].¹

Jika demikian keadaan Rasulullah ﷺ, maka bagaimana lagi dengan makhluk selain beliau yang kedudukannya lebih di bawah?!

2. Nabi Muhammad ﷺ mendoakan keburukan atas Shafwan bin Umayyah, Suhail bin ‘Amr, dan al-Harits bin Hisyam sebab mereka ialah para pimpinan orang-orang musyrik dalam perang Uhud yang menewaskan banyak para sahabat. Bersama itu, Allah ta‘ala berfirman,

لَيْسَ لَكَ مِنَ الْاَمْرِ شَيْءٌ اَوْ يَتُوْبَ عَلَيْهِمْ اَوْ يُعَذِّبَهُمْ فَاِنَّهُمْ ظٰلِمُوْنَ

“Itu bukan menjadi urusanmu (Muhammad) apakah Allah menerima tobat mereka, atau mengazabnya, karena sesungguhnya mereka orang-orang zalim.” (Q.S. Ali Imran: 128)

Dan akhirnya Allah memberi petunjuk kepada mereka bertiga sehingga bertobat dan masuk Islam, kualitas Islam mereka pun baik. Bahkan dikisahkan, setelah wafatnya Nabi Muhammad ﷺ terjadi gelombang kemurtadan, kala itu, Suhail bin ‘Amr berkhotbah di hadapan penduduk Makkah untuk menguatkan mereka di atas Islam, ia berkata, “Wahai penduduk Makkah! Janganlah kalian menjadi orang-orang yang terakhir masuk Islam namun yang pertama kali ikut murtad…” maka mereka pun teguh di atas Islam.²

¹ Lihat: Al-Jam‘u al-Mufid li Syarh Kitab at-Tauhid, hlm. 104.
² Lihat: Al-Kamil fi at-Tarikh (2/186) melalui catatan kaki al-Jam‘u al-Mufid, hlm. 106.

📮Boleh Join & Share :
http://t.me/ukhuwah_anak_kuliah
http://simpellink.com/medsosuak

🔰 UKHUWAH ANAK KULIAH 🔰
•• ════════ ❁✿❁════════ ••