larangan isbal (menjulurkan pakaian dibawah mata kaki

🚫👣⚠️ Larangan Isbal (Menjulurkan Pakaian Dibawah Mata Kaki

➡️ Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِزْرَةُ الْمُسْلِم إِِلَى نِصْفِ السَّاقِ وَلاَ حَرَجَ أَوْ لاَ جُنَاحَ- فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْكَعْبَيْنِ مَا كَانَ أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ فَهُوَ فِي النَّارِ، مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ بَطَرًا لَمْ يَنْظُرِ اللهُ إِلَيْهِ.

“Sarung (pakaian) seorang muslim sampai pertengahan betis, dan tidak mengapa antara itu dan kedua mata kaki. Adapun yang di bawah mata kaki, tempatnya di neraka. Barang siapa yang menjulurkan sarungnya (isbal) karena sombong, maka Allah subhanahu wa ta’ala tidak akan melihat dia.” (Sahih, riwayat Abu Dawud, no. 4.093)

☝🏼Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan berfatwa terkait larangan isbal,

“Tidak boleh bagi laki-laki menjulurkan pakaiannya sampai di bawah kedua mata kaki (isbal). Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarangnya dan mengancam (pelakunya) dengan neraka. Isbal termasuk dosa besar. Jika isbal dilakukan karena sombong dan angkuh, dosanya lebih besar lagi. Adapun jika tidak ada unsur sombong dan angkuh, hukumnya juga haram karena keumuman larangan (dalam hadis).”

📖 (Al-Muntaqa min Fatawa al-Fauzan, 3/436)

🔎 Isi artikel dinukil dari: https://is.gd/30qeTO

🔰 UKHUWAH ANAK KULIAH
📱 Kontakk.com/@medsosuak