🕌 Beliau membacakan Al-Qur’an
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيم
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. An-Nahl: 97)
اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَۚ
Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian mereka tetap istiqamah tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati.
اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَنَّةِ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۚ جَزَاۤءً ۢبِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Mereka itulah para penghuni surga, kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-Ahqof: 13-14)
اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ
Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.”
(QS. Fusshilat: 30)
Marilah kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas limpahkan nikmat-Nya, terutama nikmat iman ini. Semoga Allah memberikan kemudahan dalam kehidupan ini, dan kita dapat meraih kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Seperti yang Allah firmankan dalam Al-Quran, kunci kebahagiaan adalah jika kita beriman dan melakukan amal saleh. Allah menjanjikan akan memudahkan hidup kita di dunia dan memberikan nikmat surga di akhirat.
Oleh karena itu, jalan terbaik dan teragung adalah setelah kita beramal saleh dengan didasari keimanan, teruslah lakukan amal saleh tanpa henti hingga ajal menjemput. Terus menerus inilah yang disebut istiqomah.
Namun, istiqomah adalah perkara yang sangat berat untuk dilakukan. Hal ini karena hawa nafsu kita yang selalu mengarah pada kejelekan. Syaithan dan bala tentaranya juga tidak pernah tidur, selalu membuntuti, membisikan, dan menggoda kita agar tergoda melakukan kemaksiatan dan dosa, agar kita tersesat.
Oleh karena itu, ada beberapa kiat agar istiqomah kita terjaga di atas hidayah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala:
Mengikhlaskan tauhid dan mampu meninggalkan larangan-larangan Allah. Kokoh di jalan yang lurus hingga akhir hayat, hingga mendapatkan khusnul khotimah.
Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah rahimahullah dalam kitabnya Madarijus Salikin mengatakan bahwa istiqomah adalah mampu mengikhlaskan tauhid dan mampu meninggalkan larangan-larangan Allah, serta kokoh di jalan yang lurus hingga akhir hayatnya, hingga mendapatkan khusnul khotimah.
Semoga kita semua dapat istiqomah dalam beribadah dan beramal saleh. Aamiin.
Jadi seseorang yang istiqomah menurut Ibnu Qoyim Al-Jauziyah rahimahullah adalah:
1. Mampu mentauhidkan diri dalam keyakinan dan tidak berbuat syirik.
2. Beramal sesuai tuntunan Rasulullah dan ikhlas dalam beramal. Tidak tercampur bid’ah.
3. Bersungguh-sungguh dalam menjalankan ketaatan.
4. Sederhana dalam beramal, tidak berlebihan juga tidak mengurang-ngurangi.
5. Berhenti sesuai dengan batasan syariat.
Sebab-sebab yang menolong dan membantu agar bisa istiqomah adalah:
1. Ketaqwaan kepada Allah
Ketaqwaan kepada Allah dalam artian merasa diawasi oleh Allah Subhanahu wata’ala.
Sehingga kita menjaga amal kita, sholat kita, dzikir kita, dan menjaga syukur kita kepada Allah ta’ala.
2. Berdoa minta petunjuk Allah Subhanahu wata’ala.
Kita selalu berdoa:
> ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ
> Tunjukilah kami jalan yang lurus.
Didalam sehari minimal 17x mengucapkan dalam sholat. Maka dengan doa ini menjadi sebab dimudahkannya untuk istiqomah.
3. Selalu minta bantuan Allah
Selalu minta pertolongan Allah, karena tanpa pertolongan Allah maka kita tidak berarti apa-apa. Minta dibantu Allah agar senantiasa kokoh dalam menjalankan ketaatan.
4. Selalu menuntut ilmu
Dengan ilmu ini, menjadikan hati kita makin kokoh. Makin banyak ilmu, semakin banyak melakukan kebaikan. Dan semakin semangat melakukan kebaikan.
5. Berteman orang sholeh
Dengan teman yang sholeh maka kita, senantiasa terjaga dari hal-hal yang mempengaruhi kita, dalam beramal. Karena teman yang sholeh selalu mengajak kita untuk melakukan kebaikan. Dan menasehati saat kita futur.
6. Beramal sholeh
Amal sholeh yang kita lakukan, adalah cerminan dari ilmu yang kita dapatkan.
Sehingga dengan mengamalkan ilmu yang kita dapatkan, maka semakin kokohlah iman kita.
7. Bertaubat kepada Allah
Meninggalkan dosa dan kemaksiatan kemudian bertaubat adalah sebab datangnya hidayah. Hidayah itu melekat dalam hatinya. Sehingga muncul rasa takut yang terus-menerus untuk terjatuh lagi. Dan takut akan siksa yang akan menimpanya. Maka dengan bertaubat akan menolong agar bisa istiqomah.
8. Qiroatul qur’an
Membaca Al-Qur’an kemudian mentadaburinya adalah solusi agar tertolong untuk bisa istiqomah. Merenungi maknanya. Hingga lahir semangat untuk beramal sholeh.
9. Perbanyak berdzikir
Dengan banyak berdzikir, niscaya seseorang akan selalu terlindungi dari godaan syaithan yang membisikan hatinya. Maka berdzikir inilah yang sangat membantu seorang hamba untuk tetap istiqomah. Dzikir pagi dan petang, dzikir sebelum tidur, dan dzikir-dzikir yang selalu membasahi bibirnya setiap saat.
10. Amar ma’ruf nahi mungkar
Seperti dalam Al-Qur’an Surat Al-Asr. Bahwa agar tidak mendapat kerugian, hendaknya saling tawa saubil haq tawa saubisshobr. Dengan itu, ada rasa peduli sama saudara kaum muslimin. Karena ibarat satu tubuh, jika tangan kita sakit maka lainnya ikut merasakan. Begitu juga terhadap saudara kita. Jangan sampai kita biarkan, jika ada teman yang terjatuh dalam dosa, sedang malas atau futur, atau terkena musibah. Begitu juga sebaliknya. Kita butuh mereka agar bisa menasehati kita. Memberi nasehat, menegur pada kita.
11. Berdakwah
Dengan menjalankan perkara sunnah dalam keseharian kita adalah sebuah dakwah yang menolong kita dalam mengokohkan keistiqomahan kita. Misalnya, salam kepada orang lain, memakai pakaian syari saat kita datang ke masjid, saat bergaul di masyarakat, saat safar, saat di pasar, dan tidak tasyabuh dengan kaum kuffar. Dengan dakwah yang sederhana ini dapat membantu keistiqomahan pada seorang hamba.
12. Berfikir tentang keagungan Allah
Di saat sendiri, mengingat akan kekuasaan Allah subhanahu wata’ala. Mengingat penciptaan langit dan bumi beserta isinya, membuat seseorang akan takut pada Allah. Dengan demikian makin semangatlah seseorang untuk taat dan menjauhi dosa-dosa. Dengan demikian seseorang akan terus menerus melakukan ketaqwaan.
13. Introspeksi diri
Semakin menengok keadaan diri, seseorang makin merasa betapa butuhnya kepada Allah subhanahu wata’ala. Yang akhirnya selalu berlindung kepada-Nya, agar tidak menjalankan amalan yang menjauhkan dari surga. Terus menerus introspeksi maka makin kokoh hatinya.
14. Banyak baca kitab/siroh
Dengan membaca siroh nabi dan para sahabat maka semakin besar rasa cintanya pada rasul dan para sahabat. Bahkan menjadi cerminan, agar mampu mencontoh Rasul dan para sahabat dalam segala hal.
15. Memakmurkan masjid
Seseorang yang selalu hatinya terpaut pada masjid dan senantiasa menginginkan agar mampu memamkurkan masjid, maka hari-harinya ingin berada di masjid untuk beramal sholeh. Dengan itu ia akan tertolong untuk selalu istiqomah.
🎙 Referensi: Rekaman kajian Kiat Istiqamah di atas Hidayah, yang disampaikan oleh Al-Ustadz Shodiqun Ambon حفظه الله (Pengasuh Ma’had Ath-Thoifah al- Manshuroh Ambon, Maluku)
📆 Sabtu dan Ahad, 27 Dzulhijjah 1444 H / 15-16 Juli 2023.
📒 Catatan AU Citeureup, 03 September 2023.
💡Sudah dirapikan oleh: Tim Fawaid dan Asatidzah pembimbing حفظهم الله جميعا
📝 Mau ikut ngirim catatan taklim juga? Klik https://bit.ly/Catatan_Taklim