โ๐ป๐ชโ HUKUM MENYEMBELIH KURBAN
Pendapat yang rajih (kuat) dalam masalah ini adalah bahwa menyembelih kurban hukumnya sunnah muakkadah. Ini adalah pendapat mayoritas ulama.
Dalilnya adalah hadits Ummu Salamah radhiallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ุฅูุฐูุง ุฏูุฎูููุชู ุงููุนูุดูุฑู ููุฃูุฑูุงุฏู ุฃูุญูุฏูููู ู ุฃููู ููุถูุญูููู ููููุง ููู ูุณูู ู ููู ุดูุนูุฑููู ููุจูุดูุฑููู ุดูููุฆูุง
โApabila masuk sepuluh hari Dzulhijjah dan salah seorang dari kalian hendak menyembelih kurban, janganlah dia mengambil (memotong) rambut dan kulitnya sedikit pun.โ
๐ (H.R. Muslim 1.977/39)
Sisi pendalilannya, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyerahkan ibadah kurban kepada kehendak yang menunaikannya. Sementara itu, perkara wajib tidak akan dikaitkan dengan kehendak siapa pun.
Menyembelih hewan kurban berubah hukumnya menjadi wajib karena nazar. Hal ini berdasarkan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ู ููู ููุฐูุฑู ุฃููู ููุทููุนู ุงูููู ููููููุทูุนููู
โBarang siapa bernazar untuk menaati Allah, hendaklah dia menaati-Nya.โ
๐ (H.R. al-Bukhari no. 6.696, 6.700 dari Aisyah radhiallahu ‘anha)
๐ Isi artikel ini dinukil dari:
https://is.gd/c52mZS
๐ฎBoleh Join & Share :
WA : bit.ly/daftargrupwauak
TG : t.me/ukhuwah_anak_kuliah
WEB : ukhuwahanakkuliah.com
๐ฐ UKHUWAH ANAK KULIAH ๐ฐ
โขโข โโโโโโโโ โโฟโโโโโโโโโ โขโข