📃🍃📃🍃📃🍃📃🍃📃
📌 Silsilah Prinsip-Prinsip Ahlus Sunnah (Bahagian 13)
📚 Bab 1⃣3⃣:
Beriman Terhadap Syafa’at Di Hari Kiamat
💎 Al-Imam Ahmad bin Hanbal berkata: “Beriman terhadap Syafa’at Nabi, juga terhadap (adanya) segolongan orang yang dikeluarkan dari neraka setelah terbakar hingga menjadi arang. Lalu diperintahkan agar mereka dibawa ke sebuah sungai di depan pintu syurga, sebagaimana datang (penyebutannya) dalam atsar, sesuai dengan cara yang Allah kehendaki dan sebagaimana yang Allah kehendaki. Semua itu hanya dengan beriman terhadapnya dan membenarkannya.*”
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
* Asy Syaikh Rabi’ menjelaskan, “Syafa’at Nabi itu benar adanya. Dan itu terjadi di padang hari kiamat, di saat manusia merasakan kengerian yang menjadi-jadi. Mereka pun pergi kepada Adam, lalu Nuh, Ibrahim, Musa, lalu kepada Isa. Namun kesemuanya mengemukakan uzur mereka masing-masing sebagaimana yang telah diketahui dalam hadits. Akhirnya sampai kepada Nabi Muhammad, maka baginda mengatakan, “Akulah pemiliknya (Syafa’at al-Uzhma)”. Lalu baginda menyungkur sujud di bawah Arsy dalam waktu yang lama. Baginda memuji Allah dengan pujian-pujian yang tidak baginda ketahui saat ini (ketika di dunia), tetapi Allah ilhamkan kepada baginda pada waktu itu nanti. Kemudian dikatakan kepada baginda, “Angkatlah kepalamu. Mintalah, engkau akan diberi. Syafa’atilah, nescaya syafa’atmu diterima.” (HR Bukhari)
☝Baginda juga memiliki syafa’at lain, seperti mengangkat darjat suatu kamu di syurga. Meminta syafa’at bagi kaum yang masuk ke dalam neraka kerana dosa-dosa mereka. Meminta syafa’at untuk mereka sehingga tidak jadi masuk ke dalam neraka. Hadits-hadits tentang syafa’at itu mutawatir (diriwayatkan oleh sekumpulan orang terpercaya) dan sangat banyak. Antaranya:
📕Rasulullah memberikan syafa’at dan mengatakan, “Keluarkan dari neraka siapa saja terdapat pada hatinya keimanan sekalipun seberat satu dinar. Lalu yang imannya seberat setengah dinar. Lalu yang seberat sebiji atom. Lalu seberat molekul terkecil berupa iman. Lalu orang yang memiliki keimanan lebih, lebih dan lebih rendah daripadanya.” (HR Bukhari & Muslim)
❗⛔ Adapun golongan Khawarij, Mu’tazilah, Rawafidh (Syiah) serta selain mereka dari para pengikut kesesatan, mengingkari syafa’at ini. Mereka berpegang dengan keumuman dalil-dalil yang (seharusnya) mengenai orang-orang kafir dan bukan kaum mu’minin, contohnya ayat:
📖 “Maka tiada berguna bagi mereka, syafa’atnya orang-orang yang memberi syafa’at.” (Al-Muddatstsir: 48)
☝Dalil ini adalah tentang perihal orang-orang kafir. Kesimpulannya bahawa tidak bakal diterima syafa’atnya orang-orang yang mensyafa’ati orang-orang kafir. Akan tetapi Nabi Muhammad memiliki syafa’at yang dikhususkan hanya untuk Abu Thalib (bapa saudaranya). Baginda (diizinkan) mensyafa’ati bapa saudaranya itu yang tadinya berada di dasar Neraka, hingga naik ke permukaan Neraka. Manakala bagi kaum mu’minin:
📖 “Dan berapa banyak malaikat di langit, syafa’at mereka tidak berguna sedikitpun kecuali setelah Allah mengizinkannya bagi siapa yang dikehendaki dan diredhaiNya.” (An-Najm: 26)
✅ Ertinya syafa’at yang diizinkan untuk kaum mu’minin telah tepat adanya (tsabit) dalam al-Kitab dan as-Sunnah secara mutawatir. Rasulullah serta selain baginda akan (diizinkan) memberikan syafa’at dalam mengangkat darjat kaum mu’minin, mencegah (sebahagian) mereka untuk tidak masuk ke dalam neraka, serta mengeluarkan mereka dari neraka tersebut, sebagaimana telah kita sebutkan sebelumnya dan (tertera) dalam hadits-hadits.”
📂 (Faedah dari Kitab Syarh Ushul as-Sunnah, karya asy Syaikh Rabi’ al-Madkhali, diterbitkan Maktabah Al Huda, diterjemahkan Ustadz Muhammad Higa)
Bersambung insyaAllah.
📚 WhatsApp طريق السلف 📚
🌐 www.thoriqussalaf.com