Tashfiyah
Tashfiyah

menyusuri komunisme dalam rekaman sejarah

8 tahun yang lalu
baca 8 menit
Menyusuri Komunisme dalam Rekaman Sejarah

 

Secara teori, ajaran komunisme diletakkan oleh Karl Marx. Sehingga ajaran komunisme juga sering disebut dengan Marxisme. Ia adalah seorang Yahudi berkebangsaan Jerman. Marx hidup pada tahun 1818-1883 M. Ia merupakan seorang cucu Yahudi terkenal bernama Murkoy Marx. Dalam membuat teorinya Karl Marx dibantu oleh Frederick Angel (Freidrich Engels). Dia hidup pada tahun 1820-1895 M. Dia yang membantu menyebarkan ajaran komunisme ini.

Manifest der Communistischen adalah tulisan dua penggagas ajaran komunisme di atas. Dari tulisan yang diterbitkan pada 21 Februari 1848 ini paham komunis diracik. Kemudian paham komunisme ini dikembangkan Lenin. Sehingga paham komunisme juga dikenal dengan Marxisme-Leninisme.

Komunisme sebagai ideologi mulai diterapkan setelah meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917 M. Itulah awal berdirinya Uni Sovyet dengan perencanaan dari Yahudi. Sejak saat itu komunisme diterapkan sebagai sebuah ideologi. Lalu ideologi tersebut disebarluaskan ke negara lain melalui jalan ekspansi tangan besi dan kekerasan. Komunisme selalu menggunakan kekerasan walaupun terkadang menggunakan demokrasi, namun hanya untuk sarana sebelum memiliki kekuatan.

Awalnya, revolusi komunisme ini ditujukan untuk meruntuhkan kapitalisme Barat dan pihak gereja yang menindas rakyat. Dengan menggerakkan kaum buruh dan petani miskin (proletar), mereka berusaha untuk menuntut persamaan ekonomi dengan kaum kaya raya (borjuis). Hanya saja, pada perkembangannya komunisme menjadi sebuah paham dan idelogi yang sangat liar.

Berawal dari menjadikan harta dan perekonomian di atas segala-galanya (materialisme), ajaran komunisme akhirnya tidak mempercayai adanya Sang Pencipta, menuduh agama sebagai candu karena berisi khayalan, mengingkari hak milik pribadi, doktrin sama rasa sama rata, menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan, dan ajaran-ajaran lainnya.

Sebenarnya, paham komunisme ini telah muncul jauh-jauh hari. Prinsip kebersamaan, sama rasa sama rata, juga menjadi prinsip dasar agama Mazdakiyah atau Mazdakisme. Pada tahun 487 M, ajaran ini dipopulerkan oleh nabi palsu bernama Mazdak di Persia. Ia hidup empat puluh tahun sebelum Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ajaran ini merupakan ajaran lokal Persia yang menjadi ruh ajaran Syiah. Ajaran yang terkenal pada Mazdakisme adalah kepemilikan bersama terhadap wanita dan harta. Wanita dan harta diibaratkan seperti rumput dan air, sehingga dijadikan milik umum.

AJARAN DAN DOKTRIN KOMUNISME

Pemaparan berikut tidak berarti bahwa komunisme terbatas pada ajaran di bawah ini saja. Karena keterbatasan ruang, kami hanya menyebutkan beberapa ajaran utama saja. Semoga poin-poin tersebut bisa menggugah wawasan pembaca tentang hakikat komunisme.

1.Ateis

Sebagaimana telah diketahui, ajaran komunisme didasarkan pada pemikiran Karl Marx. Di antara pemikiran Karl Marx, ajaran Marxisme, adalah agama merupakan candu masyarakat. Menurutnya, karena agama, masyarakat menjadi tidak maju dan tidak bersikap rasional (tidak masuk akal). Baginya, agama yang mengajarkan adanya Tuhan atau Pencipta yang serba bisa hanya menipu dan menyesatkan masyarakat. Agama juga akan menjadi penghalang manusia untuk menyangkal dan memperbaiki hidupnya yang sedang ditindas.

Masih menurut Marx, seandainya Tuhan dan agama tidak ada, maka manusia bisa hidup bebas dan bermartabat. Di sinilah, Tuhan harus dicoret karena tidak diperlukan. Dari konsep ini, maka komunis meyakini bahwa dunia itu ada dengan sendirinya. Tidak ada pencipta yang menciptakan dunia dan tidak ada pula yang mengaturnya. Tuhan itu bersifat khayal dan tidak nyata. Sebab, bagi komunis semuanya diukur dengan materi yang nyata, karena materi adalah segala-galanya.

Dari sisi keimanan, komunis, sebutan untuk penganut ajaran komunisme, hanya percaya pada sesuatu yang nyata. Dalam hal ini, mereka beriman pada ajaran Marx, Lenin, dan Stalin. Di waktu yang sama, mereka harus mengingkari Allah sebagai tuhan, mengingkari agama, karena sebagai candu dan mengingkari hak milik pribadi.

2. Materialisme

Aliran ini menjadikan materi sebagai asas segala-galanya. Sehingga, dari sisi ini komunisme juga sering disebut sebagai ajaran materialisme. Hidup bagi komunis hanya bertujuan untuk mencari materi. Di dalam hidup kemasyarakatan satu-satunya yang nyata adalah masyarakat yang bekerja. Menurut Marx manusia bekerja, maka dia ada (hidup). Hakikat manusia menurutnya, bahwa ia adalah makhluk pekerja (homo laborans).

Bagi komunis materialis, materi dijadikan sebagai tolok ukur kebenaran. Berdasarkan prinsip ini, kepercayaan terhadap hal gaib tidak ada. Mereka juga menjadikan panca indera sebagai satu-satunya alat untuk mencapai ilmu. Kemudian, ilmu yang diperoleh dari hasil panca indra tersebut diposisikan sebagai pengganti agama.

3. Pertentangan Kelas
Awalnya, paham komunisme bertujuan sebagai koreksi paham kapitalisme di awal abad ke-19. Dalam komunisme, sejarah umat manusia diartikan sebagai pertarungan antara kaum borjuis dan kaum proletar. Kaum borjuis adalah kaum yang kaya dan proletar adalah rakyat biasa. Kaum komunis menganggap bahwa selama ini kaum borjuis menindas kaum proletar.

Berawal dari sini pula, agama diperangi oleh komunisme. Selain dianggap sebagai racun masyarakat, orang yang beragama dianggap sebagai babunya kapitalis. Makanya, di Indonesia para komunis membuat provokasi bahwa haji-haji adalah kaum borjuis. Karena, tidak ada yang bisa haji kecuali orang kaya. Dengan provokasi inilah, banyak tokoh agama yang diburu oleh komunis.

4. Mengingkari hak milik pribadi

Jargon sama rasa dan sama rata menjadi yang paling populer dari komunisme. Dengan kata lain, hak milik pribadi diingkari. Menurut mereka, dalam masyarakat tidak boleh ada perbedaan. Jadi, tidak boleh ada yang lebih dan paling kaya. Sebab, semuanya harus sama. Ini yang kemudian populer dengan paham sosialisme. Dari sini, ketika ada perbedaan maka harus ditentang. Kapitalisme harus dihapus, menurut mereka. Sehingga, bilamana ada orang yang lebih kaya, hartanya harus diambil dan dibagi rata kepada yang lain. Seolah prinsip ini bagus, tetapi pada praktiknya, sikap kekerasan yang dikedepankan demi mencapai kebersamaan tersebut.

5. Menghalalkan segala cara

Ajaran Mazdak sebagai pangkal ajaran komunisme memiliki sebuah konsep ajaran yang disebut dengan ibahiyah. Ibahiyah berarti menghalalkan segala cara. Bagi komunis semua serba boleh, karena lepas dari keyakinan dan agama. Aturan-aturan yang terkonsep dalam ajaran agama dianggap sebagai penghalang untuk mendapatkan materi. Ajaran ibahiyah ini diterapkan dalam menjalankan semua tujuan dan semua aspek ajaran komunis yang lain.

Perlu dicatat, tidak semua ajaran tersebut berada pada seorang komunis. Sebab, komunisme itu sendiri memiliki berbagai aliran yang berbeda-beda. Perbedaan ajaran tersebut juga bisa disebabkan besar-kecilnya paham komunisme yang dianut oleh seorang komunis. Hanya saja, tidak menutup kemungkinan semua ajaran tersebut suatu saat akan menjadi satu jika kaum komunis telah kuat dan besar.

 

TOKOH KOMUNIS

Pembaca, ternyata ajaran komunisme di atas tidak sebatas teori saja. Praktik nyata ditunjukkan oleh para tokoh pengusungnya. Dengan membaca biografi para tokoh tersebut, walau sekilas -tentu dengan kacamata kejujuran dan objektif- seseorang bisa menilai kadar ketokohan orang-orang tersebut. Apakah memang orang-orang itu bisa layak dijadikan sebagai panutan, sehingga ajarannya bisa diikuti? Mari kita simak!

1. Karl Marx (Jerman, 1818-1883)

Tokoh utama dalam ajaran komunis adalah Karl Marx. Ia termasuk filosof beraliran kiri yang fenomenal. Sebab, hampir tidak ada filosof Barat setelahnya yang tidak terpengaruh oleh pemikiran Marx. Ayahnya seorang pengacara. Dari agama Yahudi ia kemudian pindah menjadi Kristen Protestan. Perpindahan agama ayahnya yang begitu mudah diduga merupakan alasan mengapa Karl Marx tidak pernah tertarik dengan agama.

Dalam pendidikan, Marx menempuh bangku kuliah hukum. Disertasi Marx yang berjudul The Difference between The Natural Philosophy of Democritus and Epicurus tahun 1841 secara jelas menunjukkan Marx sangat antiagama. Hal ini yang membuat Marx dicap sesat, dan mulai dijauhi rekan-rekannya. Bahkan ia mengalami pergolakan politik. Marx sering berpindah-pindah negara. Sebab, di mana ia tinggal, di sana ia menimbulkan permasalahan dan akhirnya ia dikejar-kejar. Dari perpindahan itulah, Marx kenal dengan Engels.
Tahun-tahun itu merupakan tahun paling gelap dalam kehidupan Karl Marx. Ia tidak mempunyai sumber pendapatan tetap. Ia hidup dari kiriman uang sewaktu-waktu dari Engels. Keluarganya miskin dan sering kelaparan. Karena sikapnya yang sombong dan otoriter, hampir semua bekas kawan tidak memedulikannya. Namun demikian, Marx dikenal sebagai seorang yang egoistis, tidak punya prinsip yang jelas, pendendam dan materialistis.

Ajaran komunis yang ia cetuskan ternyata sangat kontradiksi dengan keadaan diri Marx sebenarnya. Ajaran komunis; bekerja demi mendapatkan materi dan menganggap agama adalah candu karena dianggap khayal serta tidak menghasilkan materi ternyata ia langgar sendiri. Marx dikenal sebagai pengangguran, malas bekerja dan banyak mengkhayal. Rekannya, Engels, yang membiayai kehidupannya sampai akhir hayatnya. Bahkan di mata keluarga, Marx juga identik dengan anak durhaka. Ketika ayahnya meninggal dunia, ia tidak mau menghadiri pemakamannya. Bahkan, semua hutang Marx dibebankan kepada ibunya yang sudah menjanda dan berusia tua.

2. Lenin (Rusia, 1870-1924)

Sebenarnya ia bernama Vladimir Ilyich Ulyanov. Adapun Lenin, diambil dari nama sungai Lena, di Siberia. Ia juga dikenal sebagai penggagas paham komunisme. Lenin berasal-usul Yahudi, kemudian berganti nama dengan nama Rusia. Ia melakukan revolusi berdarah di Rusia pada tahun 1917 M. Ia lebih dikenal sebagai seorang diktator yang amat ditakuti. Tokoh ini berhati kejam, diktator dalam memaksakan pendapatnya dan dendam terhadap umat manusia. Leninlah yang telah menjabarkan komunisme dalam praktik nyata.

3. Joseph Stalin (Rusia, 1879-1954)

Tokoh lain dari gerakan komunisme adalah Joseph Stalin, sekretaris partai komunis dan pemimpin tertinggi setelah Lenin. Dia terkenal bengis, kejam, sadis, diktator, dan keras kepala. Dalam menyingkirkan lawan-lawannya, Stalin melakukan pembantaian, pembunuhan, dan pembuangan. Karena sikap dan watak kerasnya, ia dijuluki sebagai “Manusia Baja.” Diperkirakan ia telah memerintahkan pembunuhan sekitar 30 juta penduduk Rusia dan negara sekitarnya. Memang, dalam komunisme, hal biasa menjadikan kawan sebagai korban. Dari perilaku dan sikap tersebut membuktikan bahwa Stalin siap mengorbankan seluruh rakyat demi kepentingan dirinya sendiri. Pernah suatu kali dia diperingatkan oleh istrinya sendiri, namun istrinya dibunuh.

Pembaca, tiga tokoh di atas dianggap sebagai tokoh sentral gerakan komunisme dunia. Mereka menginspirasi para tokoh komunis lain di seluruh dunia, seperti Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba, Laos, Cekoslowakia, Hongaria, Bulgaria, Polandia, Jerman, Rumania, Yugoslavia, Albania, termasuk Indonesia. Sebut saja Mao Zedong (Cina), Fidel Castro (Kuba), Adolf Hitler (Jerman), Mussolini (Italia), Che Guevara (Meksiko), Tan Malaka (Indonesia), Muso (Indonesia), DN Aidit (Indonesia), adalah tokoh-tokoh komunis di belahan dunia. Pemikiran, sikap, watak, dan ajaran yang disebarkan tokoh-tokoh tersebut tidak jauh berbeda dari tiga tokoh sentral komunis di atas.

[Ustadz Abu Abdillah Majdi]