Tashfiyah
Tashfiyah

kenapa iblis enggan bersujud

6 tahun yang lalu
baca 4 menit
Kenapa Iblis Enggan Bersujud

Musuh manusia yang satu ini sejak awal memang telah mengakar kekufurannya. Bagaimana kronologinya? Apa sebabnya?

Allah mensyariatkan kepada kita untuk membaca taawudz sebelum membaca Al Quran, meminta perlindungan kepada Allah dari gangguan syaithan yang terkutuk. Allah berfirman:

فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“Jika engkau membaca Al-Quran, mintalah perlindungan kpd Allah dari syaithan yg terkutuk.” [Q.S. An-Nahl:98].

Termasuk dalam kata syaithan disini adalah Iblis la’natullah ‘alaihi, yang merupakan pemimpin syaithan, sekaligus nenek moyang mereka. Allah menangguhkan kematiannya sampai hari kiamat. Dengan umur yang begitu panjang di dunia ini tidak henti-hentinya ia memerangi manusia dan mengajak mereka untuk masuk neraka. Sehingga seorang muslim hendaknya berhati-hati terhadap makar dan tipu daya syaithan dan senantiasa berlindung kepada Allah dari mereka.

Siapakah Iblis itu? Kenapa ia bisa menjadi makhluk yang sangat dimurkai oleh Allah ta’ala?
Dahulu, Iblis termasuk penduduk surga, tetapi Allah Yang Maha Mengetahui perkara ghaib mengetahui batin Iblis yang dipenuhi kedengkian, hasad, kesombongan dan kekufuran. Merupakan hikmah Allah untuk menampakkan kebusukan iblis ini. Allah pun berkehendak menguji Iblis. Karena, dengan ujian akan terpisahkan antara yang baik dengan yang buruk. Maka, Allah menciptakan Adam ‘alaihi sallam dari tanah, kemudian Allah memerintahkan Iblis dan para malaikat untuk bersujud kepada Adam. Allah berfirman:

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ
“Dan ingatlah ketika Kami berkata kepada para malaikat, “Sujudlah kalian kepada Adam, maka mereka pun sujud (kepada Adam) kecuali Iblis, ia enggan dan menyombongkan diri dan termasuk dari orang-orang yang kafir”. [Q.S. Al-Baqarah:34].

Dalam ayat ini disebutkan bahwa Allah ta’ala berkehendak untuk menguji malaikat dan Iblis dengan cara bersujud kepada Adam dalam rangka memuliakan dan mengagungkannya. Para malaikat tunduk terhadap perintah Allah dan melaksanakannya, sedangkan Iblis enggan melakukannya. Dikarenakan penentangan Iblis terhadap perintah Allah inilah akhirnya Allah menjadikannya termasuk golongan kafir. Ia akan masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya serta tidak berhak lagi untuk masuk kedalam surga.
Yang patut untuk kita cermati dan kita renungkan adalah, apa sebab Iblis berani melakukan hal tersebut? Di dalam Al-Qur`an disebutkan dua perkara yang menjadi sebab pokok Iblis melakukannya. Dua perkara tersebut adalah:

1.Sikap Sombong

Allah berfirman:

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ

“…ia enggan dan menyombongkan diri dan ia termasuk dari orang-orang yang kafir.” [Q.S. Al-Baqarah:34].
Kesombongan yang ada pada diri Iblis inilah akar penyakitnya, penyakit jiwa yang akan menghalangi seseorang dari masuk ke dalam surga, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya,

“Tidak akan masuk surga seseorang yang ada di dalam hatinya sebesar biji sawi kesombongan”. [H.R. Muslim].
Allah Subhanahu wa ta’ala juga berfirman:

تِلْكَ الدَّارُ الْآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي الْأَرْضِ وَلَا فَسَادًا ۚ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ
“Itulah negeri akhirat yang Kami jadikan bagi orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan tidak berbuat kerusakan.” [Q.S. Al-Qashash:83].

2.Mendahulukan Akal Daripada Perintah Allah

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ قَالَ أَأَسْجُدُ لِمَنْ خَلَقْتَ طِينًا
Iblis beralasan tatkala ia enggan sujud kepada Adam, “Apakah aku harus bersujud kepada seseorang yang engkau ciptakan ia dari tanah?” [Q.S. Al-Isra`:61].

قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ
Allah juga menghikayatkan ucapannya, “Aku lebih baik dari dia, Engkau ciptakan aku dari api sedang Engkau ciptakan dia dari tanah.” [Q.S. Al-A’raf:12].

Dalam prasangka dan akal Iblis, dirinya lebih baik dan mulia daripada Adam. Di mana, Adam berasal dari tanah sedangkan Iblis berasal dari api. Iblis mengira bahwa api lebih baik dari tanah. Sehingga, makhluk yang diciptakan dari api tidak pantas untuk tunduk bersujud dan mengagungkan makhluk yang Allah ciptakan dari tanah. Dari sini kita ketahui bahwa ia lebih mendahulukan akal dan pendapatnya daripada tunduk terhadap perintah Allah. Berbeda dengan keadaan para malaikat yang lebih mendahulukan ketundukan terhadap perintah Allah daripada akal dan pendapat mereka. Padahal, sebelumnya mereka pun tidak setuju atas penciptaan Adam. Mereka mengatakan kepada Allah:

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
“Mereka (malaikat) berkata, ‘Apakah Engkau akan menjadikan di sana orang-orang yang merusak dan menumpahkan darah sedangkan kami senantiasa memuji-Mu dan mengagungkanMu?’[Q.S. Al-Baqarah:30].

Para pembaca yang budiman, marilah perhatikan diri kita masing-masing apakah kita selama ini terjangkiti dengan penyakit ini. Sungguh, kita dapat memahami dengan sekelumit pembahasan ini bahwa makhluk akan dilaknat oleh Allah, dijauhkan dari surganya, dan berhak mendapat adzab Allah disebabkan sikap sombong : yaitu menolak kebenaran dan meremehkan manusia- serta lebih mengedepankan akal dan hawa nafsu daripada tunduk terhadap perintah Allah.
Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala menyelamatkan kita dari penyakit hati ini, sesungguhnya kepada-Nya lah tempat kita mengadu dan meminta pertolongan. (Ustadz Hammam)