Tashfiyah
Tashfiyah

awas! metode rekrutmen isis

8 tahun yang lalu
baca 4 menit
Awas! Metode Rekrutmen ISIS

Gambaran indah berdirinya negara Islam dengan penerapan syariatnya adalah daya tarik ISIS untuk merekrut para simpatisan maupun pejuang. Tentunya, setiap muslim akan sangat tertarik dengan janji manis tersebut. Walaupun pada kenyataannya gambaran itu hanya tipuan di awal, menjerat mereka hingga terperangkap dan sulit keluar.

ISIS menggambarkan dirinya sebagai organisasi paling Islami, paling peduli dengan umat Islam, dan simbol perlawanan terhadap orang-orang kafir. Janji lain yang dijual adalah mati syahid dengan imbalan surga dengan berjuang bersama mereka.

Salah satu metode rekrutmen yang diterapkan pada ISIS adalah melalui jaringan media sosial. Pada masa kini, jaringan ini sangat efektif dalam menarik simpati maupun menggalang massa. Terutama bagi pihak-pihak yang banyak berkecimpung dengan media sosial, bahkan menjadikan mayoritas waktunya berkutat dengan berbagai media sosial tersebut. Selain melalui media sosial, ISIS juga disebarkan secara personal atau melalui kajian-kajian berpemahaman Khawarij.

Melalui berbagai media yang ada, ISIS akan mengekspos daya tariknya. Beberapa daya tarik ISIS yang memesona sebagian pihak, di antaranya adalah:

Figur pimpinannya yang dielu-elukan sebagai keturunan Nabi dan berpendidikan formal ilmu Islam.

Sikapnya yang lebih radikal dan brutal, mengesankan identitas yang lebih tegas dan tanpa kompromi. Kesan ketegasan dan tanpa kompromi ini pada setiap waktu hampir selalu ada pihak yang suka dan mendukungnya. Meski ketegasan itu hanya image dan bukan pada tempatnya.

Propaganda Daulah Islamiyyah. Mayoritas kaum muslimin menginginkan adanya Daulah Islamiyyah/ kekhilafahan Islam yang adil dan memiliki kemuliaan. Banyak orang yang suka berpikir instan dan tidak mengetahui atau tidak mengindahkan tahapan-tahapan untuk mencapai cita-cita itu. Padahal kita tidak diwajibkan oleh Allah untuk mewujudkan Daulah Islamiyyah seperti anggapan mereka selama kita hidup. Kita hanya diperintah untuk beriman, bertauhid dengan benar, menjauhi dan mengajak umat untuk menjauhi kesyirikan, serta beramal saleh di atas Sunnah Nabi (surat An Nuur ayat 55). Jika kebanyakan kaum muslimin sudah menjalankan hal itu, maka insyaAllah janji Allah sudah dekat akan tercapai kekhalifahan dan kemuliaan Islam itu. Namun jika masih banyak kaum muslimin yang belum mencapai syarat-syarat yang diinginkan Allah, maka janji Allah itu masih jauh. Bisa saja hingga kita meninggal, janji Allah itu belum terwujud secara sempurna. Namun yang terpenting kita sudah meletakkan dasar-dasar terwujudnya janji itu dan mempertanggungjawabkan perbuatan kita di sisi Allah dalam menjalankan kewajiban: beribadah kepada Allah semata (tidak berbuat kesyirikan), dan sesuai dengan Sunnah Nabi-Nya yang mulia.

Tawaran menggiurkan dukungan dana biaya hidup bagi individu atau keluarga yang bergabung dengan mereka. Tentunya ini sangat memberikan harapan hidup lebih baik terutama bagi pihak-pihak yang di negara asal kehidupannya penuh dengan ketidakpastian atau kurang makmur secara finansial. Dukungan ISIS secara maksimal terhadap kebutuhan-kebutuhan harian keluarga mujahidin juga banyak diekspos. Bahwa banyak hal seperti pelayanan kesehatan yang gratis, listrik, dan sebagainya untuk rakyat di ‘negara’ ISIS tersebut.

Tawaran menggiurkan adanya budak-budak wanita bagi para pejuang (Mujahidin –menurut istilah mereka). Komoditas yang dijajakan ini sangat menjadi daya tarik bagi yang mencari kepuasan dan kenikmatan duniawi. Sama seperti daya tarik nikah mut’ah (kawin kontrak) pada agama Syiah Rafidhah.

Penerapan syariah Islam. Walaupun secara penerapan syariat Islam ISIS salah, bahkan fatal, tapi kesalahan itu telah menutup mata pihak-pihak yang terlanjur fanatik buta kepadanya.

Atribut-atribut penampilan fisik yang seakan-akan berada di atas Sunnah Nabi, seperti pakaian yang Islami, berjenggot bagi laki-laki, dan menggunakan hijab syar’i bagi kaum wanita.

Mengekspos ‘keberhasilan’ dalam mengeksekusi tawanan dan melaporkan jumlah kekayaan finansial yang didapat melalui jaringan internet seperti situs video youtube, twitter, dan sebagainya.

Menggunakan hadis-hadis tentang keutamaan Negeri Syam, dan akan bangkitnya pasukan dari arah Syam yang berperang dengan menggunakan simbol bendera hitam. Hadis-hadis tersebut sebenarnya tidak ditujukan untuk mereka, namun mereka memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat tentang penjelasan para ulama Ahlussunnah terhadap makna hadis itu.

Janji mati syahid bagi yang terbunuh dalam perjuangan bersama mereka. Ditambahi iming-iming bidadari di Surga bagi para Mujahidin. Memang benar bahwa itu akan didapat oleh para Mujahidin yang benar-benar berperang di jalan Allah, bukan untuk yang berperang demi kepentingan mereka.  [Ustadz Abu Utsman Kharisman]