Manhaj

Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

kritikan terhadap syaikh al azhar ahmad at thayyib

KRITIKAN-KRITIKAN TERHADAP SYAIKH AL AZHAR AHMAD AT THAYYIB Ditulis oleh Asy Syaikh Al 'Allamah Robi' Bin Hadi Al Madkholy حفظه اللّٰه بسم اللّٰه الرحمن الرحيم الحمد لله والصلاة والسلام على رسول اللّٰه وعلى آله وصحبه ومن اتبع هداه Diantara perkara yang sangat menyakitkan ialah terjatuhnya Syaikh Al Azhar dalam penyelisihan-penyelisihan dalam hal aqidah dan ibadah terhadap nash-nash Al Quran dan As Sunnah serta apa yang diyakini dan ditetapkan oleh para shahabat yang mulia terutama khalifah yang terbimbing yaitu Umar Bin Al Khaththab رضي اللّٰه عنهم أجمعين, maka ia memandang bolehnya bertabarruk (mencari berkah) dari kuburan-kuburan dan tempat-tempat ziarah para wali serta beristighatsah kepada mereka. Ia menyetujui penyelisihan-penyelisihan yang berbahaya ini dalam muqaddimah (kata pengantar) terhadap kitab yang berjudul "Al Wilayah Wan Nubuwwah 'Indas Syaikhil Akbar Muhyiddin Ibni 'Arabi"* karya Ali Syud Kifitasy (yang dengan kata pengantar tersebut berarti ia menyetujui apa yang ditulis oleh Ali Syud Kifitasy tersebut). Dan Syaikh Al Azhar menambahkan bolehnya beristighatsah kepada selain Allah, yang mana hal ini sangat disedihkan. Dan Allah menganugerahkan kepadaku untuk mengkritisi penyelisihan-penyelisihan yang berbahaya ini beranjak dari kitabullah dan sunnah Rasulullah serta dari apa yang ditetapkan oleh para shahabat yang mulia ridhwanullah 'alaihim . 〰〰〰 Kitab ini diterjemahkan oleh Syaikh Al Azhar Ahmad At Thayyib dari bahasa Prancis ke bahasa Arab dan diberi muqaddimah (kata pengantar) olehnya. (pent). Sumber : http://rabee.net/ar/articles.php?cat=8&.id=328 KRITIKAN-KRITIKAN TERHADAP SYAIKH AL AZHAR (BAG 2) Ditulis oleh Asy Syaikh Al 'Allamah Robi' Bin Hadi Al Madkholy حفظه الله. Kepada para pembaca yang mulia berikut ini kritikan-kritikan tersebut. Syaikh Al Azhar Ahmad At Thayyib Seorang Ahli Khurofat Peringkat Satu Ia memandang bolehnya mencari berkah dari kuburan-kuburan para wali dan tempat-tempat ziarah mereka bahkan ia memandang bolehnya beristighatsah kepada mereka. Ia menukilkan ucapan Ali Syud Kifitasy dalam kata pengantarnya (hal.14) terhadap kitab "Al Wilayah Wan Nubuwwah Indasy Syaikhil Akbar Ibni 'Araby : "Kalau demikian tidaklah benar pendapat yang menyatakan bahwa tempat-tempat di muka bumi semuanya sama, dan sebagiannya tidak mengungguli sebagian yang lain dalam hal keutamaan tertentu, namun yang benar sebagaimana pendapat Ibnu 'Arabi bahwa seorang wali dari para wali yang melewati suatu tempat atau bekas/peninggalan yang tertinggal setelah kepergiannya dari tempat tersebut bisa mendatangkan keberkahan dan bau yang harum pada tempat tersebut. Dan beranjak dari persaksian secara langsung ini maka Syaikh Al Akbar (Ibnu 'Arabi) mengemukakan prinsip mendasar sekaligus pembenaran terhadap gambaran yang paling nampak dari gambaran bertabarruk (mencari berkah) dari kuburan para wali dan tempat-tempat ziarah mereka..". Aku (Syaikh Robi') Katakan : Sungguh Syaikh Al Azhar telah menyetujui ucapan yang batil yang muncul dari Ali Syud Kifitas ini, diantaranya ialah ucapannya : "Kalau demikian maka tidak benar pendapat yang menyatakan bahwa tempat-tempat di bumi semuanya sama dan bahwa sebagiannya tidaklah mengungguli sebagian yang lain dalam hal keutamaan tertentu". Aku katakan : 1. Siapa yang memiliki pendapat ini ? dan yang nampak bahwa orang yang berpendapat semacam ini termasuk ahlul bida'. 2. Lihatlah bagaimana bisa ia mengambil pendapat Ibnu 'Arabi yang sesat yang menyatakan bahwa sebagian tempat bisa mengungguli tempat yang lain disebabkan para wali melewati tempat tersebut dalam keadaan ia lupa bahwa Allah menyebutkan dalam kitabNya keunggulan Ka'bah dan tempat-tempat yang disucikan, Allah berfirman : (( جعل اللّٰه الكعبة البيت الحرام قياما للناس والشهر الحرام والهدي والفلائد..))الآية. ▪️Dan Rasulullah menyebutkan keutamaan Masjidil Haram dan diikuti oleh tempat-tempat syiar islam yang lain dan bahwasanya shalat di Masjidil Haram bernilai 100.000 shalat. ▪️Dan beliau menyebutkan bahwa shalat di masjid beliau (Nabawi) bernilai 1000 shalat atau lebih. ▪️Dan beliau menyebutkan bahwa shalat di Masjidil Aqsha bernilai 500 shalat. Beliau صلى اللّٰه عليه وسلم bersabda :  (( الصلاة في المسجد الحرام بمائة ألف صلاة، والصلاة في مسجدي بألف صلاة، والصلاة في بيت المقدس بخمسمائة صلاة )). "Shalat di Masjidil Haram bernilai 100.000 shalat, dan shalat di masjidku bernilai 1000 shalat, dan shalat di Baitul Maqdis bernilai 500 shalat". Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya dan Al Bazzar (422). Dan Rasulullah صلى اللّٰه عليه وسلم menyebutkan keutamaan shalat di masjid Quba'. Dan kita meyakini bahwa masjid-masjid islam yang sedemikian banyaknya lebih utama daripada tempat-tempat yang lain. Allah Ta'ala berfirman : (( في بيوت أذن اللّٰه أن ترفع ويذكر فيها اسمه يسبح له فيها بالغدو والآصال )). "Di rumah-rumah yang Allah izinkan untuk ditinggikan dan disebut di dalamnya namaNya yang mana Allah disucikan di dalamnya di waktu pagi dan sore". Dalil-dalil dari Al Quran dan As Sunnah ini menunjukkan batilnya apa yang diucapkan oleh Ibnu 'Arabi dan batilnya persetujuan Syaikh Al Azhar (Ahmad At Thayyib) terhadapnya. Sumber : http://rabee.net/ar/articles.php?cat=8&id=328 KRITIKAN-KRITIKAN TERHADAP SYAIKH AL AZHAR AHMAD AT THAYYIB (BAG 3) Ditulis oleh Asy Syaikh Al Allamah Robi' Bin Hadi Al Madkholy حفظه اللّٰه. Dan lihatlah bagaimana ia (Ahmad At Thayyib) mentaqlid (mengikuti) Ibnu 'Arabi yang berpaham wihdatul wujud dalam kesesatan ini (bertabarruk dengan kuburan dan tempat-tempat ziarah para wali), kemudian ia menyifatinya dengan Asy Syaikh Al Akbar kemudian ia menyetujui kritikan terhadap Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah terkait penjagaan beliau terhadap kedudukan tauhid dan iman. Diantaranya ialah pengingkaran Syaikhul Islam رحمه اللّٰه terhadap amalan ziarah kubur yang mengandung kebid'ahan, dan pengingkaran beliau terhadap amalan tawassul kepada para wali serta pengingkaran beliau terhadap acara perayaan Maulid Nabi, padahal pengingkaran beliau ini merupakan kebenaran yang sesungguhnya. Kemudian Syaikh Al Azhar (Ahmad At Thayyib) menyetujui ucapan Ali Syud Kifitasy : "Ibnu Arabi menulis ucapannya ini setelai ia sampai ke negeri Masyriq di permulaan kurun ke 13 Miladi, dan tidaklah berlalu satu kurun waktu hingga Ibnu Taimiyyah Al Jadaly Al Hambaly melancarkan peperangan yang membabi buta dengan tanpa belas kasihan terhadap amalan ziarah kubur dan perkara-perkara lain yang semisal dengannya serta ia menganggap batilnya bertawassul kepada para wali, bahkan ia menganggap batilnya bertawassul kepada Nabi صلى اللّٰه عليه وسلم, sebagaimana ia mengkritisi perayaan Maulid Nabi dan memandang acara tersebut merupakan kebid'ahan dalam agama, dan memandang maulid-maulid para wali semuanya bid'ah, hanya saja ia bukan orang pertama yang menentang perkara ini namun dialah yang paling keras penentangannya terhadap perkara ini hingga batasan yang sangat jauh dan ia membangkitkan keraguan-keraguan dan sanggahan-sanggahan seputar perkara tersebut, dan ia di sepanjang masa yang lama memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam bab ini". Saya (Syaikh Robi') katakan : Persetujuan Syaikh Al Azhar terhadap ucapan Ali Syud Kifitasy : "Hingga Ibnu Taimiyyah Al Jadaly Al Hanbaly melancarkan peperangan yang membabi buta dengan tanpa belas kasihan terhadap amalan ziarah kubur dan perkara-perkara yang lain yang semisal dengannya", ucapan ini secara mutlak mengandung unsur menzhalimi Syaikhul Islam (Ibnu Taimiyyah) رحمه اللّٰه, maka bagaimana mungkin disetujui oleh Syaikh Al Azhar ? Dikarenakan ziarah kubur menurut Ibnu Taimiyyah dan Ahlussunnah bermacam-macam hukumnya, diantara ziarah kubur ada yang disyariatkan dan diantara ziarah kubur ada yang mengandung kebid'ahan dan terlarang. Yang disyariatkan dari ziarah kubur ialah ziarah kubur yang sesuai dengan bimbingan Rasul yang mulia صلى اللّٰه عليه وسلم dan para sahabatnya yaitu mengucapkan salam kepada penghuni kubur dan mendoakan kebaikan terhadapnya serta memintakan ampun kepada Allah untuknya, maka jenis ini menurut Syaikhul Islam (Ibnu Taimiyyah) disyariatkan. Dan yang dilarang dari ziarah kubur ialah apa yang dilakukan oleh orang-orang sesat dari kalangan kaum Rafidhah dan kaum ekstrimis Shufiyyah berupa amalan tabarruk (mencari berkah) dari penghuni kubur dan bertawassul kepada mereka bahkan beristighatsah (meminta pertolongan) kepada mereka. Lihat "Majmu'ul Fatawa" (27/376-379) dan "Al Jawabul Bahir" hal.18 karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah. Maka tidakkah mau bertakwa kepada Allah pihak-pihak yang menggambarkan Syaikhul Islam (Ibnu Taimiyyah) dengan gambaran yang buruk ini ?! Sumber : http://rabee.net/ar/articles.php?cat=8&id=328 KRITIKAN-KRITIKAN TERHADAP SYAIKH AL-AZHAR AHMAD AT THAYYIB (BAG 4) Ditulis oleh Asy Syaikh Al 'Allamah Robi' Bin Hadi Al Madkholy حفظه اللّٰه 1. Rasulullah صلى اللّٰه عليه وسلم bersabda : (( إني كنت نهيتكم عن زيارة القبور فزوروها؛ فإنها تذكر الآخرة )). "Sesungguhnya aku dulu melarang kalian dari ziarah kubur maka (sekarang) ziarohilah kuburan; dikarenakan hal itu bisa mengingatkan kalian terhadap akhirat". Dikeluarkan oleh Ahmad dalam Musnadnya dan Muslim dalam Shahihnya. Maka beliau صلى اللّٰه عليه وسلم menjelaskan hikmah dari diizinkannya ziarah kubur yaitu bahwa ziarah kubur akan mengingatkan terhadap akhirat, dan Rasulullah صلى اللّٰه عليه وسلم tidak menganjurkan mereka untuk bertabarruk (mencari barakah) darinya dan tidak mungkin beliau menganjurkan hal tersebut. 2. Dan Al Imam Ahmad رحمه اللّٰه dalam musnadnya (23850) meriwayatkan dengan sanadnya dari 'Umar Bin Abdirrahman bahwa ia berkata : Abu Bushrah Al Ghifary bertemu dengan Abu Hurairah dalam keadaan beliau datang dari At Thur, maka Abu Bushrah berkata : "Engkau datang darimana ?"  Abu Hurairah menjawab : "Aku datang dari At Thur dan aku melakukan shalat disana", maka Abu Bushrah mengatakan : "Ketahuilah seandainya aku menjumpaimu sebelum engkau pergi ke tempat tersebut niscaya engkau tidak akan pergi, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah صلى اللّٰه عليه وسلم bersabda : (( لا تشد الرحال إلا إلى ثلاثة مساجد المسجد الحرام ومسجدي هذا والمسجد الأقصى )). "Tidak boleh menyengaja safar dalam rangka beribadah kecuali ke tiga masjid : Masjidil Haram, masjidku ini dan Masjidil Aqsha". Dan ini hadits yang shahih, dan dikeluarkan oleh Al Imam Malik dalam Al Muwaththa' (1/109) dan selainnya. 3. Dari Ma'rur Bin Suwaid berkata : "Kami keluar bersama 'Umar dalam rangka menunaikan ibadah haji maka beliau mengimami kami pada shalat fajar dengan membaca surat Al Fiil dan surat Quraisy, maka tatkala beliau menyelesaikan ibadah hajinya dan manusia bergegas kembali maka beliau berkata : "Ada apa ini ?" Maka mereka mengatakan : "Ada masjid yang pernah Nabi صلى اللّٰه عليه وسلم shalat di dalamnya, maka beliau berkata : "هكذا هلك أهل الكتاب اتخذوا آثار أنبيائهم بيعا من عرضت له منكم فيها الصلاة فليصل ومن لم يعرض له منكم فيه الصلاة فلا يصل". "Demikianlah ahlul kitab mereka menjadikan bekas-bekas peninggalan para Nabi mereka sebagai tempat-tempat ibadah". Berkata Al Albany dalam Tahdzirus Sajid : "Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dan sanadnya shahih sesuai dengan syarat Al Bukhari dan Muslim". Saya (Syaikh Robi') katakan : Lihatlah kepada pengingkaran Abu Bushrah terhadap kepergian Abu Hurairah ke At Thur untuk melakukan shalat padanya dan Abu Bushrah berdalil dengan hadits : "Tidak boleh menyengaja safar dalam rangka beribadah kecuali ke tiga masjid...". Dan lihatlah kepada ketundukan Abu Hurairah terhadap hadits ini dan terhadap nasihat saudaranya Abu Bushrah. Dan jika Ath Thur termasuk tempat dimana Allah mengajak bicara Nabi Musa di tempat tersebut maka apakah Syaikh Al-Azhar (Ahmad At Thayyib) akan menyepakati dua shahabat Nabi yang mulia ini ataukah ia akan menyelisihi keduanya dan mendahulukan ucapan orang-orang yang sesat diantaranya ialah Ibnu 'Arabi ? 2-Lihatlah kepada pengingkaran khalifah yang terbimbing Umar رضي الله عنه terhadap sekelompok orang yang bergegas menuju suatu tempat yang mana Rasul yang paling mulia صلى الله عليه وسلم pernah melakukan shalat di tempat tersebut dan lihatlah ucapan beliau رضي الله عنه : "Demikianlah Ahlul kitab mereka menjadikan peninggalan-peninggalan para Nabi mereka sebagai tempat-tempat ibadah". Maka beliau memandang bahwa mencari-cari peninggalan-peninggalan Rasul صلى الله عليه وسلم akan mengantarkan kepada kebinasaan yang serupa dengan kebinasaan yang ditimpa oleh orang-orang Yahudi dan Nashara disebabkan mereka mencari-cari peninggalan-peninggalan para Nabi mereka. Apakah kaum muslimin akan mengikuti khalifah yang terbimbing ini dan orang-orang yang bersama beliau dari kalangan para shahabat dalam hujjah ini ataukah mereka akan mengikuti orang-orang yang sesat semisal Ibnu Arabi ? Sumber : http://rabee.net/ar/articles.php?cat=8&id=328 telegram.me/dinulqoyyim
8 tahun yang lalu
baca 11 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

inilah 36 poin tentang kelompok haddadiyyah, waspadalah !

INILAH KELOMPOK HADDADIYYAH, WASPADAILAH!! Asy-Syaikh Ahmad bin Mubarak bin Qadzlan al-Mazru'iy hafizhahullah 1- Haddadiyyah adalah kelompok yang diada-adakan, bid'ah, dan menyelisihi Ahlus Sunnah wal Jamaah dalam manhaj dan muamalah. 2- Haddadiyyah adalah kelompok yang menyusup di barisan Ahlus Sunnah dan berkedok dengan nama as-Sunnah wal Jama'ah dan Salafiyyah. 3- Haddadiyyah adalah kelompok yang muncul dari menguat ketika Ahlus Sunnah wal Jama'ah kuat dan sedang memerangi kelompok al-Ikhwanul Muslimun serta ahli bid'ah yang lainnya. 4- Haddadiyyah dengan tindakan-tindakan mereka teranggap sebagai pelayan bagi kelompok al-Ikhwanul Muslimun dan para pengekor hawa nafsu, sama saja mereka sengaja atau tidak. 5- Haddadiyyah adalah kelompok yang mengaku mengikuti para salaf yang shalih, padahal bathin mereka mencela para imam salaf dan kitab-kitab mereka. 6- Haddadiyyah ikut memiliki kesamaan dengan kelompok al-Ikhwanul Muslimun dan ahli bid'ah yang lainnya dalam mencela para ulama. 7- Haddadiyyah memiliki kesamaan dengan kelompok al-Ikhwanul Muslimun dan kelompok Khawarij yang lainnya, yaitu. muda usia dan dungu akalnya. 8- Haddadiyyah memiliki kesamaan dengan kelompok al-Ikhwanul Muslimun dalam masalah pemahaman yang menyendiri, Khawarij menyendiri dengan pemahaman mereka dari salaf, sedangkan Haddadiyyah menyendiri dalam memahami perkataan salaf dari pemahaman para ulama di masa ini. 9- Haddadiyyah memiliki kesamaan dengan kelompok al-Ikhwanul Muslimun dalam menggunakan metode berubah-ubah warna, kedustaan, dan mencampur aduk permasalahan atau menimbulkan kerancuan. 10- Haddadiyyah dengan berbagai tindakan dan cara mereka sedang menyingkap apa yang terpendam dalam hati mereka berupa hasad dan kedengkian terhadap dakwah as-Sunnah dan orang-orang yang berpegang teguh dengannya. 11- Haddadiyyah tertimpa penyakit tertipu dan ujub, sehingga mereka menyangka bahwa diri mereka sangat hati-hati dan teliti dalam menilai permasalahan, sedangkan para ulama mereka anggap ceroboh. 12- Haddadiyyah menggabungkan sikap mengekor hawa nafsu dan kebodohan, jadi mereka berada diantara hawa nafsu yang membinasakan dan kebodohan yang menghinakan. 13- Haddadiyyah nampak pada mereka sifat kasar dan keras dalam bermuamalah dengan orang-orang yang tidak layak disikapi dengan cara seperti itu, atau dengan siapa saja yang menyelisihi mereka. 14- Haddadiyyah tidak berada di atas jalan yang ditempuh oleh para ulama dalam hal ilmu dan dakwah, dan juga tidak berada di atas jalan orang-orang yang berakal dalam muamalah dan bersikap hikmah. 15- Haddadiyyah tidak mengakui kemuliaan para ulama dan hak mereka, bahkan suka berburuk sangka terhadap mereka dan sering mencela mereka. 16- Haddadiyyah suka menjatuhkan para ulama dengan setiap kesalahan, bahkan dengan hal-hal yang mereka saja yang menganggapnya sebagai kesalahan, walaupun tidak demikian kenyataannya. 17- Haddadiyyah adalah benalu yang memperburuk dan merusak gambaran as-Sunnah dan orang-orang yang berpegang teguh dengannya. 18- Haddadiyyah tampilan luar mereka adalah berpegang teguh dengan riwayat-riwayat salaf yang shalih, padahal sesungguhnya itu adalah memegangi sesuatu setelah keyakinan yang salah, jadi mereka adalah termasuk orang-orang yang meyakini sesuatu terlebih dahulu, baru kemudian mencari dalilnya. 19- Haddadiyyah pada mereka terdapat sikap ghuluw atau berlebihan dalam mengambil riwayat-riwayat perkataan para ulama akibat tidak memiliki perhatian dan bersandar dengan hadits-hadits Rasulullah shallallahu alaihi was sallam. 20- Haddadiyyah tidak dikenal suka duduk bersimpuh di hadapan para ulama, bahkan sukanya belajar sendiri dan menjauhi pelajaran-pelajaran ilmiah para ulama. 21- Haddadiyyah memiliki sikap ghuluw dalam masalah vonis mubtadi', jadi mereka memvonis sebagai mubtadi' sebagian ulama yang para ulama tidak memvonisnya sebagai mubtadi'. 22- Khawarij penyimpangan mereka adalah memvonis kafir orang lain tanpa alasan yang benar, sedangkan Haddadiyyah penyimpangan mereka adalah memvonis orang lain sebagai mubtadi' tanpa alasan yang benar, vonis mubtadi' yang menyeret kepada vonis kafir. 23- Haddadiyyah memiliki banyak kesalahan dalam penerapan masalah vonis mubtadi', jadi menurut mereka siapa saja yang terjatuh dalam sebuah bid'ah maka dia adalah mubtadi', tanpa ada perincian dan tanpa menimbang maslahat dan vonis-vonis yang dijatuhkan dengan matang. 24- Haddadiyyah memvonis sebagai mubtadi' semua orang yang tidak memvonis siapa saja yang terjatuh dalam sebuah bid'ah sebagai mubtadi', menurut penggambaran mereka yang dangkal dan pemahaman mereka yang rusak. 25- Haddadiyyah mengharamkan untuk mendoakan rahmat bagi siapa saja yang terjatuh dalam sebuah bid'ah, sesuai dengan pemahaman mereka yang menyimpang dalam memvonis seseorang sebagai mubtadi'. 26- Haddadiyyah memiliki sikap ghuluw dalam melakukan hajr, jadi mereka menjatuhkan hajr atas semua hal yang menyelisihi kebenaran walaupun perkara yang kecil, tanpa aturan dan pertimbangan yang matang. 27- Haddadiyyah memiliki kesalahan besar dalam memahami masalah-masalah iman yang berakibat menuduh para ulama di masa ini berpemahaman Murji'ah. 28- Haddadiyyah suka memvonis mubtadi' atau mencela orang yang mendoakan rahmat bagi Abu Hanifah. Semoga Allah merahmati Abu Hanifah. 29- Haddadiyyah tidak mengerti kebenaran dan tidak menyayangi hamba-hamba Allah, jadi mereka memperburuk gambaran kebenaran dan menjauhkan hamba-hamba Allah dari kebenaran serta memecah belah mereka. 30- Haddadiyyah memiliki kebencian terhadap para ulama Ahlus Sunnah di masa ini dan sikap yang tajam dalam bermuamalah dengan mereka. 31- Haddadiyyah bukan termasuk para ulama dan orang-orang yang memiliki ketelitian, bahkan mereka termasuk orang-orang bodoh, suka mencampur aduk atau merancukan masalah, dan suka menimbulkan perpecahan. 32- Termasuk cara-cara kotor yang ditempuh oleh Haddadiyyah adalah suka memata-matai dan mencari-cari kesalahan orang lain dan membesar-besarkannya. 33- Termasuk cara-cara kotor yang ditempuh oleh Haddadiyyah adalah bersikap ghuluw dalam mengharuskan sesuatu yang tidak semestinya, dengan tujuan untuk menjatuhkan orang-orang yang termasuk Ahlus Sunnah wal Jama'ah. 34- Termasuk cara-cara kotor yang ditempuh oleh Haddadiyyah adalah menempelkan sebuah kesalahan kepada seseorang yang dia berlepas diri darinya dan terus menuduhkannya walaupun dia telah bertaubat darinya. 35- Termasuk cara-cara kotor yang ditempuh oleh Haddadiyyah adalah memvonis sebagian orang-orang yang menyelisihi kebenaran sebagai mubtadi' dengan bersandar kepada tahdzir-tahdzir para ulama yang bersifat umum, lalu jika para ulama tidak sependapat dengan mereka dalam memaksudkan terhadap pihak tertentu, maka mereka pun mencela para ulama dan menganggap mereka dungu. 36- Haddadiyyah adalah kelompok yang licik, penuh penyakit dan penyimpangan di jalan dakwah as-Sunnah yang benar, sifat-sifat ini ada yang terkumpul pada orang-orang tertentu dan ada yang tersebar pada orang-orang yang lain. ✒️ Sebagai penutup: wajib atas para penuntut ilmu dari kalangan Ahlus Sunnah untuk membedakan diri secara jelas dari kelompok Haddadiyyah yang menyimpang ini, dan membongkar kedok kelompok yang memperburuk gambaran Ahlus Sunnah dan menyusup di tengah-tengah mereka ini. SELESAI 🌍 Sumber || https://twitter.com/aboalmubarak?s=08 ⚪️ WhatsApp Salafy Indonesia ⏩ Channel Telegram || http://bit.ly/ForumSalafy
8 tahun yang lalu
baca 6 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

umat muslim tidak ikutan mannequin challenge !

Ketika "dakwah"mereka sudah mengikuti trennya orang2 kafir. BUKTI DALAM BENTUK VIDEO >. klik:  https://telegram.me/sururiyyah/868 Jakarta - Netizen sedang ketularan Mannequin Challenge. Tantangan membuat video bergaya menjadi patung ini mulai menyebar dan membuat orang berlomba membuat kreasi mereka sendiri. Cukup banyak yang penasaran, apa itu Mannequinn Challenge dan siapa yang pertama kali memulainya. Sesuai namanya, tantangan seru-seruan ini mengajak orang berkreasi membuat video dengan bergaya ala patung manekin. Selama proses perekaman video, orang-orang yang masuk dalam cerita video harus mematung seakan-akan sedang mengerjakan sesuatu. Jadi, kesannya seperti kehidupan tengah dihentikan sesaat. Sementara itu, lagu Black Beatles yang dinyanyikan rapper Rae Sremmurd mengiringi. Berdasarkan penelusuran detikINET, Jumat (11/11/2016), ada beberapa versi mengenai siapa yang memulai tren ini. Ada yang menyebut tantangan tersebut bermula dari seorang remaja dengan nama akun Twitter @thvtmelanin_ bernama Emili. Dia mengisahkan, suatu hari dirinya berdiri di depan kelas dalam waktu cukup lama. "Teman saya bilang, 'Hei kamu seperti manekin'. Kemudian teman-teman yang lain punya ide gila untuk merekam video berpose manekin," sebutnya seperti dikutip dari Tech Mic. Teman-teman Emili kemudian mempromosikan video ini sehingga viral dan banyak yang menirunya. Sementara versi lain menyebutkan, tren ini dimulai oleh remaja dengan akun Twitter bernama @pvrity__ yang mengupload video bergaya ala manekin di Twitternya. Kesamaan di antara Emili dan pengguna akun @pvrity__ adalah keduanya sama-sama siswa SMA Edward H. White, Jacksonville, Florida, Amerika Serikat. Yang jelas, sepertinya video ini memang bermula dari sekolah mereka. Pada video asli milik @prvrity_ tampak sejumlah siswa di dalam ruangan kelas mematung dengan gaya mereka masing-masing, sampai tiba-tiba salah satu siswa bergerak dan memindahkan salah satu temannya yang masih mematung. Video yang diberi hashtag #mannequinchallenge tersebut diretweet lebih dari 4 ribu kali dan dilike ribuan orang sejak diupload pada 26 Oktober 2016. Hashtag ini kemudian menjadi viral, dan banyak yang tergerak melakukan hal serupa. Jika menengok hashtag #mannequinchallenge, sudah ada ribuan postingan dari berbagai negara yang sangat menghibur. Cukup banyak video yang kreatif, konyol dan lucu. Tak hanya netizen biasa, sejumlah selebritis, atlet hingga pubic figure seperti Michelle Obama ikut tantangan ini. Hillary Clinton bahkan sempat memanfaatkan tren mannequin challenge untuk mendorong warga AS memberikan suaranya saat kampanye Pemilihan Presiden Amerika Serikat. m.detik.com/inet/read/2016/11/11/150300/3343167/398/asal-usul-mannequin-challenge-dari-mana-sih Masih ingatkah dengan hadits ini? مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ “Barang siapa menyerupai suatu kaum, dia termasuk mereka (kaum tersebut)” ( HR. Abu Dawud dari Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhuma. Dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Shahih al-Jami’, no. 6149)  لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ أَوْ ذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ سَلَكُوْا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوْهُ. قَالُوْا: الْيَهُوْدُ وَالنَصَارَى؟ قَالَ: فَمَنْ؟ “Kalian pasti akan mengikuti langkah-langkah orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal atau sehasta demi sehasta, sampai walaupun mereka masuk ke dalam lubang dhabb, kalian pun memasukinya.” Para sahabat bertanya, “Apakah yang dimaksud adalah Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab, “Siapa lagi (kalau bukan mereka)?” (Muttafaqun ‘alaihi dari hadits Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu ‘anhu) Hendaknya kita jangan bermudah-mudahan dalam meniru trend orang kafir yang mengakibatkan kita menyerupai mereka sehingga termasuk dalam bagian mereka, disadari atau tidak. Allahu a'lam bishshawab Dikutip dari https://telegram.me/sururiyyah disertai penambahan.
8 tahun yang lalu
baca 3 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

ucapan para ulama' ahlussunnah tentang khawarij

MENYINGKAP HAKEKAT FIRQOH (kelompok) SESAT (KHAWARIJ) SEJELEK JELEK MAYAT DIBAWAH KOLONG LANGIT Ditulis oleh:  .Al Ustadz Syafi'i Al Idrus hafizhahullah Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah : “Dan apa yang diriwayatkan bahwasanya : شر قتلى تحت أديم السماء “(Mereka adalah) sejelek jelek mayat dibawah kolong langit”. خيرقتيل من قتلوه “Sebaik baik orang yang terbunuh adalah orang yang mereka bunuh”. Didalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Umamah, riwayat at Tirmidzi dan selainnya, yaitu bahwasanya mereka paling besar kejelekannya atas kaum Muslimin dibandingkan yang lainnya. Maka sesungguhnya tidak ada seorangpun yang lebih besar kejelekannya atas kaum Muslimin daripada mereka. Tidak dari kalangan Yahudi, tidak pula dari kalangan Nashara. Sungguh mereka begitu sangat getol membunuhi setiap Muslim yang tidak mencocoki mereka. Menghalalkan darah kaum Muslimin dan harta mereka. Membunuhi anak anak mereka, mengkafirkan mereka. (Itu semua mereka lakukan) dengan keyakinan menjalankan agama, disebabkan karena kebodohan mereka yang sangat besar dan bid’ah mereka yang menyesatkan”. Al-Minhaj : 5/248 ┄┄┉┉✽̶»̶̥▪️»✽̶┉┉┄┄ Berkata al-Imam Abu Bakr al-Ajurry rahimahullah : “Maka tidak selayaknya bagi orang yang melihat kesungguhan (dalam ibadah) dari seorang berfaham khawarij, memberontak terhadap Penguasa, sama saja apakah Penguasa tersebut Adil ataukah Zhalim, untuk dia kemudian memberontak (bersamanya), mengumpulkan massa, menghunus pedang dan menghalalkan memerangi kaum Muslimin. Tidak sepantasnya dia terkecoh terhadap bacaan al-Qurannya, tidak pula lama berdirinya dalam shalat, tidak pula berkesinambungannya dalam puasa, tidak pula kebagusan tutur katanya dalam ilmu, apabila dia seorang yang berfaham dengan pemahaman Khawarij." Asy-Syari’ah : hal 32 ┄┄┉┉✽̶»̶̥▪️»✽̶┉┉┄┄ Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah : “Dan karena ini, seringnya disaat Ahli Bid’ah memiliki kuasa, mereka akan menyerupai orang-orang Kafir dalam hal menghalalkan pembantaian kepada kaum Muslimin serta mengkafirkan mereka, sebagaimana yang dilakukan oleh Khawarij, Rafidhoh, Mu’tazilah, Jahmiyyah dan sempalan-sempalan mereka. Hanya saja diantara mereka ada yang berperang bersama kelompok pembelot, seperti Khawarij dan (Syi’ah) Zaidiyyah. Dan diantara mereka ada yang bertindak membantai orang yang mampu dia bantai dari kalangan orang yang tidak sejalan dengannya, bisa dengan cara menggunakan kekuasaannya atau dengan tipudayanya. Adapun disaat dalam kondisi lemah, mereka menyerupai orang-orang Munafiq, menggunakan siasat taqiyyah dan nifaq (persis) seperti keadaan orang-orang Munafiq”. al-Fatawa al-Kubra : 5/209 ┄┄┉┉✽̶»̶̥▪️»✽̶┉┉┄┄ Berkata al-Imam Abu Bakr al-Ajurri rahimahullah : “Dan Khawarij, mereka adalah orang-orang yang paling JELEK, KOTOR dan NAJIS. Dan (demikian halnya) orang yang berada diatas ideologi mereka dari seluruh Khawarij. Mereka menyembunyikan ideologi tersebut, dahulu maupun sekarang. Dan mereka memberontak kepada para Penguasa dan menghalalkan pembantaian terhadap kaum Muslimin”. asy-Syari’ah : hal 32 ┄┄┉┉✽̶»̶̥▪️»✽̶┉┉┄┄ Berkata al-Imam Abu Bakr al-Ajurri rahimahullah : “Para ulama semenjak dahulu hingga sekarang tidaklah berselisih bahwa Khawarij adalah kaum yang JELEK, bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, meskipun mereka shalat, puasa dan bersungguh-sungguh dalam beribadah. Itu semua tidaklah bermanfaat bagi mereka. Walaupun mereka menampakkan amar ma’ruf nahi mungkar. Itu semua tidaklah bermanfaat bagi mereka. Karena mereka adalah kaum yang membaca al-Qur`an, (memahaminya) sesuai dengan hawa nafsu mereka, dan mengelabui kaum muslimin”. asy-Syari’ah : hal 21 ┄┄┉┉✽̶»̶̥▪️»✽̶┉┉┄┄ Berkata al-Imam Abu Bakr al-Ajurri rahimahullah : “Para ulama semenjak dahulu hingga sekarang tidaklah berselisih bahwa Khawarij adalah kaum yang JELEK, bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, meskipun mereka shalat, puasa dan bersungguh-sungguh dalam beribadah. Itu semua tidaklah bermanfaat bagi mereka. Walaupun mereka menampakkan amar ma’ruf nahi mungkar. Itu semua tidaklah bermanfaat bagi mereka. Karena mereka adalah kaum yang membaca al-Qur`an, (memahaminya) sesuai dengan hawa nafsu mereka, dan mengelabui kaum muslimin”. asy-Syari’ah : hal 21 ┄┄┉┉✽̶»̶̥▪️»✽̶┉┉┄┄ Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah : “Dan demikian pula Khawarij, dimana mereka adalah kelompok yang gemar (menghunus) pedang dan berperang, tampak jelaslah penyelisihan mereka terhadap al-Jama’ah (kaum Muslimin bersama penguasanya) disaat mereka membantai manusia. Adapun sekarang, mayoritas manusia tidak mengenal mereka”. an-Nubuwwat : hal 193 ┄┄┉┉✽̶»̶̥▪️»✽̶┉┉┄┄ Berkata asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah : “Dan disaat orang-orang Khawarij bodoh membuka pintu kejelekan dimasa Utsman radhiyallahu ‘anhu, (yaitu) mereka mengingkari Utsman secara demonstratif, menjadi besarlah fitnah, peperangan dan kerusakan yang tiada putusnya manusia merasakan imbasnya sampai hari ini. Hingga terjadilah fitnah antara Ali dan Muawiyyah dan terbunuhlah Utsman dan Ali radhiyallahu ‘anhuma dengan sebab-sebab tersebut. Dan terbunuh pula dari kalangan para Sahabat dan selain mereka dalam jumlah yang banyak disebabkan pengingkaran secara demonstratif tersebut. Dan dibeberkannya aib-aib (penguasa) secara vulgar hingga menyebabkan banyak dari manusia (kaum Muslimin) membenci penguasa mereka dan membunuhnya. Dan sungguh ‘Iyadh bin Ghunm al-Asy’ari telah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda : ﻣﻦ ﺃﺭﺍﺩ ﺃﻥ ﻳﻨﺼﺢ ﻟﺬﻱ ﺳﻠﻄﺎﻥ ﻓﻼ ﻳﺒﺪﻩ ﻋﻼﻧﻴﺔ ، ﻭﻟﻜﻦ ﻳﺄﺧﺬ ﺑﻴﺪﻩ ﻓﻴﺨﻠﻮ ﺑﻪ ، ﻓﺈﻥ ﻗﻴﻞ ﻣﻨﻪ ﻓﺬﺍﻙ ، ﻭﺇﻻ ﻛﺎﻥ ﻗﺪ ﺃﺩﻯ ﺍﻟﺬﻱ ﻋﻠﻴﻪ . “Barangsiapa hendak menasehati penguasa, maka janganlah dia melakukannya secara terang-terangan. Akan tetapi hendaknya dia memegang tangannya, menyendiri dengannya. Maka jika (nasehatnya) diterima, itulah (yang diharapkan). Dan jika tidak (diterima), dia telah menunaikan apa yang menjadi kewajibannya”. as-Su’aalul ‘Aasyir minal ‘Asyarah al-As’ilah al-Muhimmah ┄┄┉┉✽̶»̶̥▪️»✽̶┉┉┄┄ Berkata al-‘Allaamah Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah : “Dan disini ada suatu permasalahan; apakah agama Islam saat ini, sampai kepada orang Kafir secara (lurus)/tidak simpang siur ataukah tidak? Jawabannya : “Tidak”. Disaat muncul banyak jama’ah yang bertindak dengan tidak hikmah, bertambahlah kerancuan Islam dalam pandangan orang-orang Barat dan selain mereka. Aku maksudkan dengan banyaknya Jama’ah ini adalah mereka yang melakukan aksi pengeboman-pengeboman pada barisan-barisan manusia, dengan asumsi bahwa hal itu merupakan jihad di jalan Allah. (Padahal) hakekatnya mereka justru lebih banyak berbuat jelek kepada Islam daripada berbuat baik”. Syarhu Ushuul at Tafsiir libni ‘Utsaimin rahimahullah : hal 56-57 ┄┄┉┉✽̶»̶̥▪️»✽̶┉┉┄┄ Berkata Ahli Hadits masa kini, al-Imam al-Albani rahimahullah : “Dan hari ini – ‘Sejarah berulang kembali’ sebagaimana mereka katakan – sungguh telah tumbuh para pemuda Muslim yang tidak mempelajari agama kecuali sedikit, mereka melihat bahwa para penguasa tidak berhukum dengan apa yang Allah turunkan kecuali sedikit, maka mereka berpandangan untuk memberontak kepada penguasa, tanpa meminta arahan ahlul ilmi, fikih dan hikmah dikalangan mereka. Justru mereka memakai pendapat-pendapat mereka sendiri, mengobarkan fitnah membabibuta, menumpahkan darah di Mesir, Syiria dan Aljazair. Dan sebelum itu, fitnah di al-Haram Mekah. Maka dengan itu mereka telah menyelisihi hadits sahih ini, yang diamalkan oleh (seluruh) kaum muslimin yang dahulu maupun sekarang, selain Khawarij”. Lihat : as-Silsilah ash-Shahihah, jilid 7 bagian kedua, hal : 1240-1243 ┄┄┉┉✽̶»̶̥▪️»✽̶┉┉┄┄ Berkata al-‘Allaamah Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah : “Dan apa yang mereka hasilkan? Apakah orang-orang Kafir bersimpati terhadap Islam? Ataukah (sebaliknya) semakin menambah mereka lari darinya? Jawabannya : “Semakin menambah mereka lari”. Hingga hampir-hampir seorang Muslim menutup mukanya supaya tidak dikaitkan dengan kelompok penebar teror yang menakutkan tersebut. Islam berlepas diri dari mereka. Sampai pun semenjak diwajibkan (syariat) jihad di awal Islam, tidak ada dikalangan para Sahabat yang pergi menuju komunitas orang Kafir, membunuhi mereka, kecuali dengan jalan jihad, dibawah panji dari seorang penguasa yang mampu (menegakkan) jihad.  Adapun bentuk teror seperti ini, maka demi Allah, ini justru merugikan kaum Muslimin. Karena kita dapati hal ini tidak membuahkan hasil apapun. Bahkan sebaliknya, mencemarkan citra (kaum Muslimin). Seandainya kita menempuh jalan hikmah, kita bertakwa kepada Allah pada diri-diri kita, kita perbaiki diri kita pertama kali, baru kemudian kita berusaha memperbaiki orang lain dengan jalan yang disyariatkan, niscaya akan didapati disana hasil yang baik”. Syarah Ushuul fit Tafsiir Libni Utsaimin rahimahullah ta’ala : 56-57 ┄┄┉┉✽̶»̶̥▪️»✽̶┉┉┄┄ Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah : “Ahlus Sunnah, dan segala puji hanya milik Allah, bersepakat bahwa mereka (Khawari) adalah Ahli Bid’ah yang sesat. Dan bahwasanya wajib memerangi mereka berdasarkan nash-nash yang sahih. Dan bahwa diantara sebaik-baik amalan Amirul Mukminin Ali radhiyallahu ‘anhu adalah memerangi Khawarij. Dan sungguh para Sahabat telah sepakat memerangi mereka”. Minhajus Sunnah: 6/116 ┄┄┉┉✽̶»̶̥▪️»✽̶┉┉┄┄ Dikutip dari:  Majmu'ah Ashhaabus Sunnah Channel telegram: https://tlgrm.me/ashhabussunnah
8 tahun yang lalu
baca 9 menit