Setiap manusia dalam kehidupan dunia ini mampu -pada batasan tertentu- untuk memilih jalan hidupnya; miskin ataukah kaya, bahagia ataukah sengsara, selalu tersenyum cerah ataukah berwajah masam pasrah.
Sebuah nasihat pertama untukmu,
“Jangan pernah putus asa! Penuhi harapan masa depanmu dengan berpikir positif. Jangan pernah katakan bahwa dirimu bukanlah orang yang cerdas. Jangan pula kamu berpikir bahwa keadaanmu tidak mendukung. Sejatinya, siklus kehidupan ini tidaklah membutuhkan kepada orang-orang yang cerdas saja. Sementara itu, kesuksesan juga bukan hanya milik mereka yang jenius.”
Mayoritas pemuda berkeyakinan bahwa di sana ada orang-orang yang memang diberi kemampuan untuk sukses dan unggul tanpa perlu usaha keras.
Mereka mampu menorehkan berbagai prestasi yang luar biasa tanpa harus bersusah payah.
Gambarannya, mereka adalah orang-orang yang mampu mengubah tanah menjadi emas dalam sekejap menggunakan tongkat sihir.
Namun, ketahuilah bahwa keyakinan semacam ini justru akan menghambatmu dari aksi nyata dan kesuksesan.
Sebenarnya, setiap orang yang memulai aksi nyata mereka akan selalu diawali dengan keraguan dan sedikit ketidak-jelasan.
Sementara itu, mereka yang akhirnya sukses akan merasakan bahwa di genggamannya ada sebuah lentera yang menerangi jalannya dan terus memberikan dukungan untuk maju ke depan.
Setiap kali ia maju selangkah, tekad kuatnya akan menyambut dan ‘memprovokasinya’ untuk melanjutkan langkah demi langkah tanpa rasa takut dan jenuh.
Salah satu metode terbaik untuk sukses, mestinya para pemuda memiliki seorang figur teladan yang sangat hebat.
Ia bayangkan sesosok figur tadi berada di depan kedua bola matanya.
Dengan sekuat tenaga, ia harus berusaha untuk menjadi diri pribadi yang sanggup mencapai kedudukan figur besar tadi.
Realita dalam kehidupan menggambarkan bahwa siapapun yang sudah bertekad bulat untuk melangkah sejauh satu mil, ia pasti akan merasa lelah bila telah berhasil melewati satu mil yang sudah dia targetkan sedari awal.
Namun, seorang pemuda yang sudah bertekad bulat untuk menempuh jarak 5 mil, ia pasti akan berhasil melewati 2-3 mil tanpa merasakan lelah. Karena, tujuannya sedari awal memang lebih luas.
Akhir garis finis yang ia targetkan pun lebih jauh lagi.
Tentu, sesosok figur yang telah ia tancapkan pada memori otaknya tadi tujuan utamanya bukanlah semata-mata soal harta.
Lebih jauh daripada itu, kesuksesan terbesar ialah ia mampu mengkompromikan keberhasilan dalam karirnya dengan kecerdasan dalam perilaku, kejujuran, amanah, toleransi, dan kepekaannya terhadap orang-orang yang lemah dan miskin.
Sangat disayangkan, mayoritas orang sekarang menilai barometer kesuksesan hanyalah dengan harta; dia yang bisa menyantap makanan paling lezat dan minuman paling segar. Begitu saja.
Padahal, bila seorang mengharapkan kecukupan duniawi, ia harus menyelaraskannya dengan kemuliaan jiwa.
Dirinya pun harus dipersenjatai dengan cinta kebaikan dan berbuat demi kebaikan.
Lalu, apakah nilai sebuah harta dan seguci emas bila dimiliki oleh orang yang berjiwa rendahan?!
Ada hal yang cukup penting untuk membentuk kepribadianmu.
Kepercayaan diri, juga keyakinan bahwa engkau memang layak untuk mendapatkan kehidupan yang baik dan sukses.
Sementara, perasaan minder justru akan membunuh semangat dalam jiwa dan menghancurkan hidupmu.
Terakhir, setalah kamu memiliki sesosok figur yang akan kamu teladani, setelah kamu memiliki kepercayaan diri dan bisa menghargainya, berusahalah sekuat tenagamu untuk terus tersenyum ramah dalam menjalani realita kehidupan ini.
Karena, senyum akan menjadi obat penyembuh bagi akal dan menjadi pelipur lara dari berbagi keletihan.
Sesosok figur yang hebat dalam hidupmu, kepercayaan diri, dan senyuman ramah dalam menghadapi realita kehidupan ini, ibaratnya seperti benang-benang yang harus kamu tenun untuk menghadapi berbagai tantangan dalam hidup.
Saat kamu telah berhasil mewujudkan itu semua, tentu kebaikan bagi diri dan masyarakat akan kamu raih.
Hal itu menjadi sebuah kesuksesan besar dan prestasi yang menggemberikan dalam hidupmu. Meskipun, bukan harta melimpah yang akan kamu dapatkan.
Karena, apalah arti sebuah harta tanpa rasa bahagia?
Apa arti sebuah kesuksesan tanpa perangai yang baik? Apalah arti dunia bila kamu selalu berwajah cemberut dan masam?!
SyababSalafy, tuliskan juga motivasi dari kalian untuk teman-teman di kolom komentar ya.
Disarikan dari sebuah naskah berjudul “Ishna’ Hayataka” dari buku al-‘Arabiyyah li an-Nasyi’in (124/5)