Salafy Cirebon
Salafy Cirebon oleh Abu Reyhan

tafsir surat al-ghasyiyyah (ayat 1 – 7)

sebulan yang lalu
baca 2 menit
TAFSIR SURAT AL-GHASYIYYAH (Ayat 1 – 7)

Allah ta’ala berfirman:

هَلۡ أَتَىٰكَ حَدِيثُ ٱلۡغَٰشِيَةِ

“Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan?”

وُجُوهٞ يَوۡمَئِذٍ خَٰشِعَةٌ

Banyak muka pada hari itu tunduk terhina,

عَامِلَةٞ نَّاصِبَةٞ

Bekerja keras lagi kepayahan, (QS. Al-Ghāsyiyah 88:3)

تَصۡلَىٰ نَارًا حَامِيَةٗ

Memasuki api yang sangat panas (neraka), (QS. Al-Ghāsyiyah 88:4)

تُسۡقَىٰ مِنۡ عَيۡنٍ ءَانِيَةٖ

Diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas. (QS. Al-Ghāsyiyah 88:5)

لَّيۡسَ لَهُمۡ طَعَامٌ إِلَّا مِن ضَرِيعٖ

Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, (QS. Al-Ghāsyiyah 88:6)

لَّا يُسۡمِنُ وَلَا يُغۡنِي مِن جُوعٖ

Yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar. (QS. Al-Ghāsyiyah 88:7)

Tafsir Al-Muyassar  :

Wahai Rasul, apakah telah datang kepadamu berita hari kiamat yang meliputi manusia dengan kedahsyatannya?

Wajah orang-orang kafir pada hari itu dihinakan dengan azab, bekerja keras lagi kepayahan dengan amalan, tetapi memasuki api neraka yang sangat panas sehingga menembus, terbakar api yang sangat menyala-nyala, diberi minum dari mata air yang sangat panas.

Para penghuni neraka tidak memperoleh makanan selain dari tumbuhan berduri yang menempel di tanah. Ini adalah makanan yang paling jelek dan paling busuk, makanan yang tidak menggemukkan badannya dan tidak pula menghilangkan rasa laparnya.

📘 《Tafsir Al-Muyassar QS. Al-Ghaasyiyyah : 1-7》


هل أتاك -أيها الرسول- خبر القيامة التي تغشى الناس بأهوالها؟

وجوه الكفار يومئذ ذليلة بالعذاب، مجهدة بالعمل متعبة، تصيبها نار شديدة التوهج، تُسقى من عين شديدة الحرارة.

ليس لأصحاب النار طعام إلا من نبت ذي شوك لاصق بالأرض، وهو مِن شر الطعام وأخبثه، لا يُسْمن بدن صاحبه من الهُزال، ولا يسدُّ جوعه ورمقه.

🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴

 

🌎 WhatsApp Salafy Cirebon
⏯️ Channel Telegram || https://t.me/salafy_cirebon
🖥 Website Salafy Cirebon :
www.salafycirebon.com

📳 Menyajikan artikel faedah ilmiah

Oleh:
Abu Reyhan