Salafy Cirebon
Salafy Cirebon oleh Abu Reyhan

perbedaan antara orang yang bersyukur dan bersabar dengan yang tidak

13 hari yang lalu
baca 3 menit
PERBEDAAN ANTARA ORANG YANG BERSYUKUR DAN BERSABAR DENGAN YANG TIDAK

Asy-Syaikh ʿAbdurrahman bin Nāshir as-Saʿdi rahimahullāh berkata, “Oleh karena itu, engkau akan mendapati dua orang yang mengalami suatu peristiwa—baik yang menyenangkan maupun yang menyusahkan—menghadapinya dengan cara yang sangat berbeda. Perbedaan ini tergantung pada tingkat keimanan dan amal shalih masing-masing.

1. Orang yang memiliki sifat iman dan amal shalih akan menghadapi kebaikan maupun keburukan dengan:
– Rasa syukur,
– Kesabaran,
– Dan sikap-sikap lain yang mengikuti keduanya.

Maka, hasilnya adalah:
– Kebahagiaan dan kegembiraan,
– Hilangnya kegelisahan, kesedihan, kecemasan, hati yang sempit, serta kehidupan yang sengsara,
– Dan tercapainya kehidupan yang baik dan tenang di dunia ini.

2. Adapun orang yang tidak memiliki iman dan amal shalih, mereka menghadapi hal-hal yang menyenangkan dengan:
– Mengingkari nikmat,
– Kesombongan,
– Dan melampaui batas.

Sehingga perilaku mereka menyimpang. Mereka menghadapi segala sesuatu sebagaimana hewan ternak menghadapinya: dengan kerakusan dan ketamakan. Meski demikian, hati mereka tetap tidak tenang, bahkan tercerai-berai dari berbagai sisi, seperti:
– Ketakutan akan kehilangan apa yang mereka cintai,
– Banyaknya konflik dan gangguan yang muncul akibat hal-hal yang mereka kejar,
– Jiwa mereka pun tidak pernah merasa cukup dan terus menginginkan hal-hal lain yang belum tentu bisa diraih. Kalaupun berhasil mendapatkannya, tetap saja mereka diliputi kecemasan dari berbagai sisi.

Ketika ditimpa musibah, mereka menghadapinya dengan:
– Kecemasan,
– Kegelisahan,
– Ketakutan,
– Dan kejengkelan.

Maka tak perlu ditanyakan lagi bagaimana kehidupan mereka dipenuhi:
– Kesengsaraan,
– Penyakit-penyakit psikis dan gangguan saraf,
– Kekhawatiran yang bisa mencapai kondisi terburuk dan kegelisahan paling hebat.

Karena mereka tidak mengharapkan pahala, dan tidak pula memiliki kesabaran yang dapat menghibur serta meringankan penderitaan mereka.”

📘 Sumber: Al-Wasāil al-Mufîdah lil-Ḥayāt as-Saʿīdah, Cetakan Kementerian Urusan Keislaman, 1419 H, h. 9–11


قال الشيخ عبد الرحمن بن ناصر السعدي رحمه الله تعالى :

لهذا تجد اثنين تطرقهما نائبة من نوائب الخير أو الشر، فيتفاوتان تفاوتا عظيما في تلقيها، وذلك بحسب تفاوتهما في الإيمان والعمل الصالح.

هذا الموصوف بهذين الوصفين يتلقى الخير والشر بما ذكرناه من الشكر والصبر وما يتبعهما، فيحدث له السرور والابتهاج، وزوال الهم والغم، والقلق، وضيق الصدر، وشقاء الحياة، وتتم له الحياة الطيبة في هذه الدار.

والآخر يتلقى المحاب بأشر وبطر وطغيان، فتنحرف أخلاقه ويتلقاها كما تتلقاها البهائم بجشع وهلع، ومع ذلك فإنه غير مستريح القلب، بل مشتته من جهات عديدة، مشتت من جهة خوفه من زوال محبوباته، ومن كثرة المعارضات الناشئة عنها غالبا، ومن جهة أن النفوس لا تقف عند حد بل لا تزال متشوقة لأمور أخرى، قد تحصل وقد لا تحصل، وإن حصلت على الفرض والتقدير فهو أيضا قلق من الجهات المذكورة. ويتلقى المكاره بقلق وجزع وخوف وضجر، فلا تسأل عن ما يحدث له من شقاء الحياة، ومن الأمراض الفكرية
والعصبية، ومن الخوف الذي قد يصل به إلى أسوأ الحالات وأفظع المزعجات؛ لأنه لا يرجو ثوابا ولا صبر عنده يسليه ويهون عليه.

《الوسائل المفيدة للحياة السّعيدة, الطبعة وزارة الشؤون الإسلامية ١٤١٩ه، الصفحة : ٩ – ١١》

🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴

 

🌎 WhatsApp Salafy Cirebon
⏯️ Channel Telegram || https://t.me/salafy_cirebon
🖥 Website Salafy Cirebon :
www.salafycirebon.com

📳 Menyajikan artikel faedah ilmiah