Ibnul Qayyim rahimahullah ta’ala berkata:
“Adapun ucapan selamat terhadap syi’ar-syi’ar kekufuran yang khusus dengan kekufuran tersebut adalah haram dengan kesepakatan para ulama, seperti memberikan selamat terhadap hari-hari raya mereka dan puasa mereka, (seperti) dia mengatakan kepada mereka :
“Hari raya yang semoga diberkahi kepadamu” atau dia mengucapkan “Selamat hari raya” atau yang semisalnya.
Ini kalaupun orang yang mengatakannya selamat dari kekufuran maka hal tersebut termasuk perkara-perkara yang haram (tidak sampai derajat kekafiran) seperti kedudukan mengucapkan selamat atas sujudnya terhadap salib, bahkan lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih besar kemurkaannya dari pada mengucapkan selamat minum khamar, mengucapkan selamat membunuh orang, mengucapkan selamat melakukan perbuatan zina dan semisalnya
Dan banyak orang yang tidak menghargai agamanya jatuh pada perkara tersebut dalam keadaan dia tidak tahu betapa jeleknya apa yang dia kerjakan, maka barangsiapa yang mengucapkan selamat kepada seseorang dengan selamat bermaksiat, selamat melakukan bid’ah, selamat melakukan kekufuran maka sungguh dia telah menantang kemurkaan Allah dan amarahnya.
Dahulu orang-orang yang wara’ (menjaga diri) dari kalangan para ulama, mereka menghindari mengucapkan selamat kepada orang-orang yang zalim dengan kekuasaan yang mereka dapatkan, mengucapkan selamat terhadap orang-orang yang bodoh saat mendapat kedudukan di mahkamah, menjadi guru, menjadi pemberi fatwa, dalam rangka menjauhi murka Allah dan jatuhnya (kedudukan) mereka dari mata Allah.
Jika seseorang ditimpa musibah dengan hal tersebut (susah menghindari, ed.) kemudian melakukannya dalam rangka mencegah kejelekan dari mereka, kemudian dia berjalan menuju mereka dan tidak mengatakan kecuali kebaikan dan mendo’akan mereka agar diberikan hidayah taufiq dan kelurusan (masuk Islam,ed.), maka tidak mengapa dengan hal tersebut, Wabillahit Taufiq.”
📚 Sumbr: Kitab Ahkam Ahlidz Dzimmah 1/441
❗️حكم تهنئة الكفار بأعيادهم⁉️
✍️ قال ابن القيم – رحمه الله وتعالى – :
( وأما التهنئة بشعائر الكفر المختصة به فحرام بالاتفاق، مثل أن يهنئهم بأعيادهم وصومهم، فيقول: عيد مبارك عليك، أو تهنأ بهذا العيد ونحوه،
🔹فهذا إن سلم قائله من الكفر فهو من المحرمات، وهو بمنزلة أن يهنئه بسجوده للصليب؛ بل ذلك أعظم إثماً عند الله، وأشد مقتاً من التهنئة بشرب الخمر وقتل النفس وارتكاب الفرج الحرام ونحوه.
💡وكثير ممَن لا قدر للدين عنده يقع في ذلك، ولا يدري قبح ما فعل، فمن هنأ عبداً بمعصية أو بدعة أو كفر فقد تعرض لمقت اللّه وسخطه.
🌿وقد كان أهل الورع من أهل العلم يتجنبون تهنئة الظلمة بالولايات، وتهنئة الجهال بمنصب القضاء والتدريس والإفتاء تجنباً لمقت الله وسقوطهم من عينه،
🔸 وإن بُلي الرجل بذلك فتعاطاه دفعاً لشر يتوقعه منهم فمشى إليهم ولم يقل إلا خيراً، ودعا لهم بالتوفيق والتسديد فلا بأس بذلك، وبالله التوفيق)
📚 *أحكام أهل الذمة (441/1).*
📲قناة الإمام ابن القيم رحمه الله تعالى
https://t.me/Ibn_Alqayyimm
🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴
🌎 WhatsApp Salafy Cirebon
⏯️ Channel Telegram || https://t.me/salafy_cirebon
🖥 Website Salafy Cirebon :
www.salafycirebon.com
📳 Menyajikan artikel faedah ilmiah