Kisah yang mengejutkan ini bermula dari riwayat Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkisah,
“Dahulu ada seorang lelaki sedang membawa seekor sapi miliknya yang telah dipenuhi barang bawaan. Namun, yang mengejutkan adalah saat sapi tersebut tiba-tiba menoleh ke arah lelaki itu dan berkata, “Aku tidaklah diciptakan untuk diperlakukan seperti ini. Aku diciptakan untuk bercocok tanam.” Karena kaget dan rasa tidak percaya maka orang-orang pun berkata,
“Subhanallah, sapi bisa berbicara?!”. Sontak mereka kaget dan heran terhadap fenomena yang tak biasa ini. Mereka takjub melihat kejadian yang luar biasa tersebut.
Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh aku mengimani dan meyakini kebenaran kisah itu, begitu pula Abu Bakar dan Umar.” [HR. Bukhari & Muslim]
Hadist di atas menceritakan peristiwa yang tak terlupakan di mana seekor sapi mampu berbicara. Kisah ini menjadi bukti kebesaran Allah yang luar biasa.
Rasulullah dan dua sahabatnya yang agung, Abu Bakar dan Umar, mengakui kebenaran kisah tersebut. Mereka mempercayai bahwa Allah memiliki kuasa untuk memberikan keistimewaan kepada makhluk-Nya dengan cara yang tidak biasa.
Kejadian ini juga mengingatkan kita bahwa sebagai makhluk ciptaan Allah, kita tidak boleh berbuat semena-mena terhadap makhluk ciptaan Allah Ta’ala. Dalam kasus ini, sapi memiliki kesadaran untuk menegaskan tujuan sebenarnya dari penciptaannya.
Namun, penting untuk diingat bahwa kejadian ini bukanlah suatu hal yang umum terjadi. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam merupakan seorang nabi yang dipilih Allah untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada umat manusia. Kejadian ini adalah salah satu contoh dari mukjizat beliau yang menunjukkan kebenaran dan kekuasaan Allah.
Kisah sapi yang mampu bicara ini memberikan kita pelajaran yang berharga. Pertama, kita harus selalu yakin akan kemampuan Allah yang sempurna dalam menciptakan segala sesuatu. Kedua, kita harus menghargai dan memahami tujuan penciptaan makhluk-makhluk di sekitar kita, bahkan yang mungkin kita anggap sepele. Ketiga, kita harus memahami bahwa mukjizat-mukjizat yang dihadirkan oleh Allah melalui para nabi-Nya adalah bukti kebenaran dan kebesaran-Nya